Disusun Oleh :
Kelompok 3
Dosen Pengampu :
Fakhrina, SE., M.H.I
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya lah, Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan makalah singkat ini yang berjudul
”Identifikasi dan Analisa Risiko Dana Pensiun” yang disajikan secara ringkas yang kami
ambil dari beberapa sumber referensi. Sholawat beriringkan salam tak lupa pula kami
haturkan kepada junjungan kita, nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat
dan pengikutnya yang InsyaAllah istiqomah hingga akhir zaman.
Terima kasih kepada Ibu Fakhrina, SE., M.H.I selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Manajemen Risiko yang telah membimbing kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Selain itu, kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman, yang telah
bersedia membaca dan mempelajari makalah singkat ini. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya, dan kita semua selaku calon generasi pendidik masa depan
bangsa.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................................. 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang ini dalam kegiatan perusahaan, baik Lembaga Keuangan maupun
Lembaga Usaha lainnya sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring
dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuaan. Namun semua kegiatan tersebut
tidak terlepas dari timbulnya berbagai jenis Risiko. Kunci keberhasilan dari setiap pelaku
usaha tersebut adalah bagaimana penanganan risiko-risiko yang ada. Risiko berhubungan
dengan ketidakpastian yang terjadi karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi
tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak tersedianya cukup informasi tentang
apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat
menguntungkan atau merugikan. Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan
kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan
ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan disebut dengan istilah resiko
(risk).
Termasuk pula dengan Dana Pensiun merupakan lembaga keuangan non bank
yang sangat rentan terhadap risiko. Salah satu risiko yang terjadi adalah risiko investasi
karena investasi merupakan kegiatan dana pensiun yang paling untuk kelangsungan
kegiatan Dana Pensiun. Sebelum melakukan Manajemen Risiko dalam Industri Dana
Pensiun kita harus terlebih dahulu mengenal risiko-risiko yang ada dalam Industri Dana
Pensiun.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi risiko?
2. Bagamana definisi dana pensiun?
3. Apa kegunaan manajemen risiko dana pensiun ?
4. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam manajemen resiko daa pensiun ?
5. Bagaimana identifikasi dan analisa risiko dalam dana pensiun?
6. Bagaimana manajemen risiko dalam dana pensiun?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi risiko
2. Mengetahui definisi dana pensiun
3. Mengetahui kegunaan manajemen risiko dana pensiun
4. Mengetahui tanggung jawab dalam manajemen resiko daa pensiun ?
5. Mengetahui identifikasi dan analisa risiko dalam dana pensiun
6. Mengetahui manajemen risiko dalam dana pensiun
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Risiko
Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, ada pepatah
mengatakan tak ada hidup tanpa risiko. Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk
ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan
keputusan yang diambil berdasrkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Sedangkan
pengertian risiko menurut para ahli :
1. Menurut Hanafi (2006:1) Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat
terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.
2. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2016) Risiko adalah potensi kerugian akibat
terjadinya suatu peristiwa tertentu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa risiko adalah potensi kerugian akibat
terjadinya suatu peristiwa tertentu (Change of a bad outcome). Maksudnya, suatu
kemungkinan akan terjadinya hasil yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan
kerugian apabila tidak diantisipasi serta tidak dikelola semestinya.
Sehingga apabila dikaitkan dengan Dana Pensiun Risiko merupakan ketidakpastian
yang dapat mempengaruhi upaya pemenuhan manfaat pensiun (PPMP) atau upaya
memaksimalkan manfaat pensiun (PPIP) peserta dari suatu Dana Pensiun. Menurut Hanafi
(2006:6) jenis-jenis risiko yang umum dikenal antara lain adalah :
1. Risiko Murni atau Pure Risk adalah ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau
dengan kata lain hanya ada sutu peluang.
2. Risiko Spekulatif adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan,
yaitu peluang mengalami kerugiann financial atau memperoleh keuntungan.
5
melakukan telaah kembali terhadap ketentuan-ketentuan penerapan prinsip-prinsip dan
ketentuan Pengendalian Risiko yang diatur dan ditetapkan di dalam Pedoman
Operasional, sebagai bagian dari kaji ulang secara menyeluruh terhadap tingkat
kecukupan serta kelengkapan dokumen Buku Pedoman Operasional.
Pengurus dan seluruh jajaran manajemen Dana Pensiun bertanggung jawab
didalam memberikan dukungan kepada jajaran Satuan Pengawasan Intern untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pengawasan yang berkaitan dengan Manajemen
Risiko. 5 Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko ditelaah dan disesuaikan dengan
mengikuti dan memperhatikan perubahan dan perkembangan terkini yang berpengaruh
pada kegiatan usaha pada umumnya, termasuk perubahan pada peraturan perundang-
undangan dan peraturan lainnya yang berlaku. Fungsi Satuan Pengawasan Intern
bertanggung jawab untuk mengadministrasikan dokumen Pedoman Umum dan Prosedur
Manajemen Risiko Intern ini. Apabila terjadi ketidak-laziman eksternal atau internal
yang dinilainya dapat berdampak terhadap pedoman-pedoman ini dan administrasinya,
fungsi Satuan Pengawasan Intern bertanggung jawab untuk menyajikan hal-hal tersebut
untuk mendapat perhatian Pengurus melalui Ketua Pengurus
1. Tujuan Pendirian
6
Jumlah dana yang dikelola sangat besar, dan harus dapat dikelola dengan
baik, aman dan berkembang, sesuai dengan bertambah dan berkembangnya
jumlah kewajiban yang harus dipenuhi.
Keberhasilan dan kegagalan pengelolaan dana (kekayaan) Dana Pensiun
juga terkait dengan kepentingan Pendiri (Pemberi Kerja) yang harus
bertanggung jawab terhadap kecukupan Pendanaan Program Pensiun.
Visi dan Misi Dana Pensiun ditetapkan sebagai sasaran dan pencapaian yang
ingin dituju dan garis besar tata pelaksanaannya, sebagai penjabaran dari yang dimaksud
dan tujuan pendirian Dana pensiun.
Selanjutnya, sebagai sebuah lembaga yang telah lama berdiri dan melakukan
kegiatan, Dana Pensiun memiliki pengalaman yang membentuk butir-butir kebiasaan
serta tradisi positif, berupa Nilai-nilai Dasar Dana Pensiun.
Visi dan Misi sebagai acuan pencapaian maksud dan tujuan serta Nilai-nilai
Dasar Dana Pensiun yang menjadi dasar pertimbangan penyusunan serta penempatan
Pedoman Umum Manajemen Risiko sebagai bagian dari penerapan Good Pension Fund
Governance adalah sebagai berikut :
7
Visi Dana Pensiun
Dalam menentukan Visi tentunya satu Dana Pensiun dengan lainnya akan berbeda
namun bermakna dan bertujuan sama yaitu untuk memenuhi (mengakomodir)
berbagai kepentingan antara lain : kepentingan Peserta, Pendiri, Insan Dana Pensiun
dan stakeholders lainnya. Misalnya Visi Dana Pensiun adalah : Menjadi Dana
Pensiun yang sehat serta mampu menunjang kepentingan Pendiri dalam
memberikan jaminan terpeliharanya kesinambungan penghasilan hari tua bagi para
Peserta.
Misi Dana Pensiun
Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, perlu ditetapkan Misi yang harus
dilaksanakan oleh Dana Pensiun Misalnya Misi sebagai berikut :
Menyelenggarakan Sistem Kepesertaan Program Pensiun secara rapi,
tertib,dan akurat.
Menyelenggaraan Sistem Penerimaan dan Administrasi Iuran Pensiun
secara tertib dan bertanggungjawab.
Menyelanggaraan pembayaran Manfaat Pensiun secara tertib, tepat waktu
dan tepat jumlah.
Mengelola kekayaan Dana Pensiun melalui Pedoman Umum Investasi
sesuai dengan Arahan Investasi Pendiri dan kententuan perundangan yang
berlaku, aman, serta memberikan hasil 8 investasi yang maksimal.
Visi dan Misi Dana Pensiun tersebut menuntut dilaksanakannya semua kegiatan Dana
Pensiun dengan baik, bertanggungjawab, aman dan berhasil guna. Untuk itu, salah satu
faktor yang sangat menentukan adalah Manajemen Risiko yang harus diterapkan oleh
seluruh unsur Dana Pensiun.
Nilai-nilai Dasar
Nilai - nilai dasar yang selama puluhan tahun telah terbentuk dalam pelaksanaan
kegiatan Dana Pensiun, juga mendasari penyusunan dan penerapan Manajemen
Risiko sebagai bagian penting dari penerapan Good Pension Fund Governance.
Nilai-nilai Dasar tersebut pada hakekatnya adalah nilai-nilai dalam Budaya Kerja
Dana Pensiun, yang terbentuk dari berbagai hasil dan pengalaman serta catatan
keberhasilan dan kegagalan, sepanjang sejarah Dana Pensiun yang mungkin
telah puluhan tahun berdiri.
Segenap Insan Dana Pensiun selalu berpikir dan bertindak sesuai prinsip-prinsip
8
dalam Nilai-nilai Dasar tersebut dalam semua aktifitas mereka untuk
kepentingan Dana Pensiun. Nilai-nilai Dasar tersebut dan kaitannya dengan
pelaksanaan Manajemen Risiko antara lain terdiri:
Integritas Insan
9
Dana Pensiun menyadari kedudukan sebagai panutan yang dengan
konsisten harus selalu bertindak adil, bersikap tegas dan berjiwa besar. Oleh
karena itu Insan Dana Pensiun harus senantiasa msnghindari dan tidak
melakukan tindakan-tindakan yang tidak mencerminkan keteladanan, yang
antara lain tercermin dalam sikap acuh dan kurang peduli, yang tidak atau
kurang peka terhadap Manajemen Risiko.
Penghargaan Sumber Daya Manusia
11
merealisasikan kewajiban kepada peserta, pensiun dan pihak yang berhak
sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem
teknologi informasi atau adanya kejadian yang berasal dari lingkungan dana
pensiun.
Sumber dari risiko operasional ini adalah berupa organisasi, SDM Volume
dan beban kerja yang dimiliki, tingkat kompleksitas dana pensiun yang tinggi,
dana pensiun memiliki kecurangan dan permasalahan hukum, adanya gangguan
terhadap bisnis dana pensiun.
Risiko operasional dalam dan pensiun ini dapat meningkat karena adanya
Hacker terhadap sistem teknologi dana pensiun dan pengunduran diri dari
pegawai dana pensiun sehingga mengakibatkan tidak berjalannya organisasi.
Identifikasi
Dana pensiun harus melakukan identifikasi terhadap parameter yang
mempengaruhi risiko operasional yaitu frekuensi dan dampak dari kegagalan
dan kesalahan sistem, kelemahan sistem TI, kegagalan hubungan nasabah.
Kesalahan dan rekayasa akunting, fraud dan kesalahan perhitungan aset.
Dana pensiun juga mempertimbangkan faktor internal dan eksternal dalam
melakukan identifikasi risiko operasional seperti struktur organisasi dana
pensiun, budaya risiko, manajemen SDM dan Turnover pegawai.
3. Risiko Aset dan Liabilitas
Definisi
Risiko aset dan liabilitas adalah risiko yang terjadi karena adanya potensi
kegagalan dalam pengelolaan asset dan pengelolaan liabilitas dana pensiun,
yang menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban peserta,
pensiun dan pihak yang berhak.
Risiko aset dan liabilitas ini bersumber dari pengelolaan asset dilakukan
dengan tidak baik, pengelolaan liabilitas dilakukan dengan tidak baik, dan
kesesuaian asset dan liabilitas yang tidak memadai.
Identifikasi
Risiko aset dan liabilitas dalam dana pensiun ini harus diidentifikasi yakni
dengan mengetahui jumlah aset dan jumlah liabilitas yang harus dipenuhi oleh
dana pensiun, agar tidak terjadi ketidaksesuaian antara asset dan oliabilitas.
Dana pensiun juga harus melakukan valuasi bentuk aset dalam bentuk investasi
12
dan bentuk non-investasi.
Hal-hal tersebut di jalankan dengan baik agar dapat mengurangi risiko aset
dan liabilitas dalam dana pensiun.
4. Risiko Kepengurusan
Definisi
Risiko kepengurusan adalah risiko kegagalan dana pensiun dalam
mencapai tujuan dan pensiun akibat kegagalan dana pensiun dalam memelihara
komposisi terbaik pengurus yang memiliki konpetensi dan integritas yang
dimaksud dengan pengurus dalam risiko kepengurusan ini adalah meliputi
direksi dan dewan komisaris.
Sumber dari risiko ini adalah penunjukkan dan pemberhentian direksi dan
dewan komisaris yang tidak memadai, komposisi dan proporsi direksi dan
dewan komisris yang tidak mencukupi dan tidak sesuai dengan kebutuhan dana
pensiu, kompetensi dan integrasi direksi dan dewan komisaris tidak memadai
dan tidak menunjang tugas dan wewenang direksi dan dewan komisaris, serta
kepemimpinan direksi dan dewan komisaris tidak baik.
Risiko ini dapat meningkat karena tidak tersedianya sistem remunerasi
yang memadai bagi dewan komisaris.
Identifikasi
Dana pensiun harus mengidentifikasi hal-hal yang termasuk ke dalam
risiko kepengurusan, contohnya jumlah dari komposisi direksi/dewan komisaris,
rapat yang dihadiri oleh direksi/komisaris, dan risalah rapat yang melibatkan
direksi/dewan komisaris. Selanjutnya kemungkinan dapat terjadinya risiko
kepengurusan dalam dana pensiun adalah kemampuan dan kepatuhan,
pengalaman kerja, pendidikan dan pelatihan, serta perilaku direksi dan dewan
komisaris.
5. Risiko Tata Kelola
Definisi
Risiko tata kelola adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola
yang baik (good governance), ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan
pengendalian, dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak
langsung dengan dana pensiun.
13
Sumbe risiko tata kelola dalam dana pensiun ini karena pedoman tata
kelola yang dimiliki oleh dana pensiun tidak memadai, dana pensiun tidak
menerapkan prinsip tata kelola yang baik, dan dana pensiun tidak menerapkan
manajemen risiko secara memadai.
Risiko ini dapat meningkat karena adanya hal-hal seperti intervensi dari
pihak lain yang mengakibatkan kegagalan dalam pelakasaan tata kelola yang
baik.
Identifikasi
Dana pensiun harus melakukan identifikasi dan analisa terhadap beberapa
faktor yang dapat meningkatkan risiko tata kelola seperti ketersediaan dan
kelengkapan pedoman tata kelola, keterbukaan dalam pengungkapan dan
penyediaan informasi yang relevan mengenai dana pensiun, perubahan gaya
manajemen, pengaruh lingkungan pengendalian, dan perilaku dengan dana
pensiun, dan adanya intervensi dari pendiri, dewan komisaris dan pihak lain.
6. Risiko Dukungan Dana
Definisi
Risiko dukungan dana (permodalan) adalah risiko yang muncul akibat
ketidak cukupan dana/modal pada dana pensiun, termasuk kurangnya akses
tambahan dana/modal yang tidak tertugas.
Dukungan dana menggambarkan kemampuan dana pensiun dalam
memenuhi kewajiban kepada peserta dan kemampuan pemberi kerja dalam
mendanai program pensiunan sampai dengan berakhirnya penyelenggaraan dana
pensiun.
Risiko dukungan dana ini bersumber dari pendanaan yang rendah dan
tambahan pendanaan yang lemah.
Identifikasi
Dana pensiun harus melakukan identifikasi dan analisa terhadap faktor
yang meningkatkan risiko dukungan dana seperti, jumlah (volume) dan
materialitas kerugian tak terduga dana pensiun akibat produk/jenis program
pension, sumber tambahan dana bagi dana pensiun, kegagalan direksi dalam
mengelola kekayaan, tidak adanya perubahan asumsi aktuaria yang
menghasilkan surplus atau meningkatkan deficit bagi dana pensiun, perubahan
kondisi keuangan pemberi kerja, dan prospek usaha.
14
F. Penerapan Manajemen Risiko dalam Dana Pensiun
Maksud didiriknnya dana pensiun adalah untuk menyelenggarakan program
pensiun manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan dana pensiun masing-masing dengan tujuan untuk menjamin kesinambungan
penghasilan peserta di hari tua, dan meningkatkan kesejahteraan peserta serta anggota
keluarganya. Maksud dan tujuan tersebut dengan jelas menggambarkan bahwa :
1. Pengelolaan dana pensiun sangat berkaitan dengan kehidupan pada hari tua dari
peserta dana pensiun.
2. Jangka waktu yang tidak terbatas bagi keberadaan dan operasional dana pensiun yang
meliputi kurun waktu selesainya pembayaran manfaat pensiun bagi anak terakhir dari
peserta.
3. Jumlah dana yang dikelola sangat besar dan harus dapat dikelola dengan sangat baik,
aman dan berkembang.
4. Keberhasilan dan kegagalan pengelolaan dana (kekayaan) dana pensiun juga terkait
dengan kepentingan pemberi kerja yang harus bertanggung jawab terhadap
kecukupan pendanaan program pensiun.
Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dana pensiun,
mengukur dan mengatasinya pada tingkat toleransi tertentu.
Sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
1/PJOK.05/2015 tentang penerapan manajemen risiko bagi lembaga keuangan non-bank
yang selanjutnya disebut LJKNB, LJKNB wajib menerapkan manajemen risiko secara
efektif, yang paling sedikit mencakup :
1. Pengawasan aktif direksi dan dewan komisaris
Direksi dan dewan komisaris bertanggung jawab atas efektifitas penerapan
manajemen risiko di dana pensiun. Untuk itu direks dan dewan komisaris harus
memahami risiko yang dihadapi, memberikan arahan yang jelas, melakukan
pengawasan dan mitigasi risiko secara aktif, mengembangkan budaya manajemen
risiko di dana pensiun, memastikan struktur organisasi yang memadai, menetapkan
tugas dan tanggung jawab yang jelas pada masing-masing satuan kerja, dan
memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia.
Secara umum wewenang dan tanggung jawab direksi dan dewan komisaris
adalah memastikan penerapan manajemen risiko telah memadai, memahami jenis dan
tingkat risiko, memastikan satuan kerja untuk menerapkan manajemen risiko, dan
15
bertanggung jawab terhadap penilaian risiko dan pendaan. Selanjutnya direksi juga
bertanggung jawab terkait penerapan manajemen risiko terkait SDM. Direksi dana
pensiun juga harus menetapkan struktur organisasi yang baik dan jelas.
2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko
Penerapan manajemen risiko yang efektif harus didukung dengan kerangka yang
mencakup kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta limit risiko yang ditetapkan
secara jelas sejalan dengan visi, misi, dan strategi dana pensiun. Penyusunan
kebijakan dan prosedur manajemen risiko tersebut dilakukan dengan memperhatikan
antara lain jenis, kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko dan tingkat risiko yang
akan diambil serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan praktis dana pensiun yang
sehat. Selain itu penerapan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang dimiliki
dana pensiun harus di dukung oleh kecukupan pendanaan dan kualitas SDM.
Penetapan toleransi risiko dan limit resmi dilakukan dengan memperhatikan tingkat
risiko yang akan diambil (risk appetite), toleransi risiko (risk tolerance), dan strategi
dana pensiun secara keseluruhan.
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko
Identifikasi, penukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko merupakan bagian
utama dari proses penerapan manajemen risiko. Identifikasi risiko bersifat proaktif,
mencakup seluruh aktifitas dana pensiun dan dilakukan dalam rangka menganalisis
sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Selanjutnya dana
pensiun perlu melkukan pengukurn risiko sesuai dengan karakteristik dan
kompleksitas dana pensiun. Selain itu, efektifitas penerapan manajemen risiko perlu
didukung oleh pengendalian risiko dengan mempertimbangkan hasil dan pengukuran
dan pemantauan risiko.
4. Sistem informasi manajemen risiko
Dalam rangka mendukung proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian risiko, dana pensiun juga perlu mengembangkan sistem informasi
manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas dana
pensiun.
Sistem informasi manajemen risiko merupakan bagian dari sistem informasi
yang harus dimiliki dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dana pensiun, sistem
informasi ini juga digunakan untuk mendukung pelaksanaan proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. Sistem informasi yang dihasilkan
16
juga sesuai dengan karakteristik kompleksitas dana pensiun.
5. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh
Proses penerapan manajemen risiko yang efektif harus dilengkapi dengan sistem
pengendalian intern yang handal. Penerapan sistem pengendalian intern secara efektif
dapat membantu dana pensiun dalam menjaga asetnya, menjamin tersedianya
pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan
dana pensiun terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpanan dan pelanggaran aspek
kehati-hatian. Terselenggaranya sistem pengendalian intern dana pensiun yang handal
dan efektif menjadi tanggng jawab dari seluruh satuan kerja opersional dan satuan
kerja serta satuan kerja audit intern.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, ada pepatah
mengatakan tak ada hidup tanpa risiko. Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk
ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan
keputusan yang diambil berdasrkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Sedangkan Dana
pensiun (Pension Funds) adalah sekumpulan aset yang dikelola dan dijalankan oleh suatu
lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat pensiun yaitu suatu pemberdayaan berkala
yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam
ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan dengan pencapaian usia tertentu.
Industri dana pensiun yang ada di perusahaan atau lembaga tentu akan terdapat
risiko-risiko didalamnya. Identifikasi risiko dalam dana pensiun ini bersifat proaktif,
mencakup seluruh aktivitas dana pensiun dan dilakukan dalam menganalisis sumber
kemungkinan timbulnya risiko sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas dana pensiun.
Untuk itulah diperlukan pelaksanaan Manajemen Risiko secara konsekuen dan konsisten,
dan untuk itu mutlak diperlukan adanya penetapan dan penerapan sebuah Pedoman Umum
Manajemen Risiko yang bersifat baku dan menyeluruh.
B. Saran
Demikian makalah tentang Identifikasi dan Analisa Risiko Dana Pensiun ,apabila dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan ,kami mohon maaf yang sebanyak-
banyaknya. Semoga makalah kami bermanfaat bagi pembaca maupun penulis.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/508187571/Identifikasi-dan-Analisa-Risiko-Dana-Pensiun
Budisantoso, Totok. Triandaru, Sigi.2006. Bank dan Lembaga Keuangan lain : Edisi 2, Jakarta :
Salemba Empat
https://studylibid.com/doc/124740/manajemen-risiko-dana-pensiun---asosiasi-dana-pensiun