Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “ Asuransi
Kerugian” pada mata kuliah Manajemen risiko. Tidak lupa sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah mengarahkan
kepada kita satu-satunya agama yang diridhoi Allah SWT, yakni agama islam

Alhamdulillah penulisan makalah ini bisa diselesaikan, walaupun kemungkinan dalam


penyusunan ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik dalam bahasa maupun
pengambilan data-data yang bisa dibilang kurang komplit dan detail, mengingat keterbatasan
penulis yang masih belum bisa maksimal dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan.
penulis berharap semoga makalah yang singkat ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
orang yang membacanya.

Akhir kata penulis menyadari bahwasanya bila segala urusan telah selesai, maka akan
tampak kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran selalu kami tunggu demi
peningkatan kualitas dan mutu dari makalah yang penulis susun ini dan semoga makalah ini
bermanfaat.

Padang, 19 Maret 2019

Penulis

1
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan ekonomi dan keperluan masyarakat saat ini, sarana
transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam melakukan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan setiap hari. Bidang transportasi dan lalu lintas tidak selalu memberikan
dampak positif namun juga dapat menimbulkan dampak negative seperti kecelakaan.
Kecelakaan dapat menimbulkan kerugian harta maupun jiwa. Korban kecelakaan lalu lintas
baik luka ringan maupun luka berat atau bahkan meninggal dunia sangat membutuhkan biaya
untuk keperluan pengobatan maupun biaya pemakaman.

Pada dasarnya setiap warga Negara harus mendapat perlindungan terhadap kerugian
yang di derita karena risiko-risiko tersebut oleh Negara. Khususnya risiko yang diakibatkan
kecelakaan lalu lintas, yang semakin meningkat. Peningkatan kecelakaan tersebut disebabkan
karena kemajuan ekonomi dan teknologi khususnya di bidang trasportasi.

Didalam penyelenggaraan Asuransi sosial kecelakaan lalu lintas jalan ini


pelaksanaannya oleh pemerintah Indonesia diberikan kepada PT. Jasa Raharja sebagai hasil
pengalihan perusahaan yang semula dikenal sebagai perum atau perusahaan umum asuransi
kerugian jasa raharja. Kerugian Jasa Raharja untuk menyelenggarakan dana dan
pertanggungan wajib kecelakaan penumpang dan dana kecelakaan lalu lintas jalan, yang
mana dalam pasa 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 juga menerangkan
bahwa “pengurusan dan penguasaan dana dilakukan oleh suatu Perusahaan Negara yang
ditunjuk oleh menteri khusus untuk iti”. Tujuan didirikannya PT. Jasa Raharja ialah untuk
turut membangun ekonomi nasional dalam lapangan peransuransian kegiatan sesuai dengan
ekonomi terpimpin dengan mengutamakan kebutuhan rakyat dan ketentraman serta
kesenangan kerja dalam perusahaan.

PT. Jasa Raharja merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dubawah
pembinaan Departemen Keuangan Republik Indonesia. PT. Jasa Raharja mempunya peran
dan tanggung jawab untuk memberikan dan menyalurkannya kembali ke masyarakat melalui
santunan Asyransi, yang mana ketentuan dan pelaksanaannya telah diatur didalam

2
perundang-undangan. Dimana salah satunya yaitu memberikan dan menyalurkan santunan
asuransi terhadap korban kecelakaan lalu lintas.

Dengan demikian maka PT. Jasa Raharja perwakilan kota Padang mempunyai peran
dan tanggung jawab yang sangat penting dalam memberikan dan menyalurkan santunan
Asuransi terhadap korban kecelakaan lalu lintas di Kota Padang. Sesuai dengan misi pokok
Jasa Raharja untuk mewujudkan pemberian jaminan sosial kepada masyarakat yang menjadi
korban dari kecelakaan lalu lintas.

2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Asuransi Kerugian
b. Apa manfaat dari Asuransi kerugian
c. Apa saja jenis-jenis dari Asuransi kerugian

3. Tujuan

Berdasarkan uraian tersebut di atas,makalah ini secara khusus bertujuan untuk:

a. Untuk mengetahui pengertian dari asuransi kerugian


b. Untuk memahami manfaat dari asuransi kerugian
c. Untuk mengetahui jenis-jenis asuransi kerugian
d. Untuk mengetahui salah satu contoh Perusahaan Asuransi Kerugian Negara

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Asuransi Kerugian

Asuransi kerugian adalah asuransi yang memberikan ganti rugi kepada tertanggung
yang menderita kerugian barang atau benda miliknya, kerugian yang terjadi karena bencana,
peristiwa atau bahaya yang timbul tidak pasti. Baik kerugian itu berupa kehilangan nilai
pakai, kekurangan nilainya dan kehilangan keuntungan yang diharapkan oleh
tertanggung.Secara rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangakan untuk mengurangi
risiko yang dihadapi. Manfaat asuransi kerugian atau istilahnya adalah general insurance
yaitu asuransi yang akan mengganti kemungkinan kerugian yang terjadi pada harta benda dan
seluruh asset yang dimiliki. Perusahaan asuransi kerugian adalah perusahaan yang
memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

Menurut undang-undang nomor 2 Tahun 1992 asuransi kerugian adalah usaha


yang memberikan jasa-jasa dalam penanggungan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat,
dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
Sedangkan perusahaan asuransi kerugian adalah perusahaan yang hanya dapat
menyelenggarakan usaha dalam bidang usaha asuransi kerugian termasuk reasuransi.
Menurut undang-undang nomor 2 tahun 1992 perusahaan asuransi kerugian tidak
diperkenankan melakukan kegiatan di luar usaha asuransi kerugian dan reasurans Asuransi
kerugian di beberapa negara disebut general insurance.

Perusahaan Asuransi Kerugian adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam


penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.Perusahaan asuransi
kerugian menyelenggarakan jasa penanggulangan risiko dengan memberikan penggantian
atau pembayaran kepada pemegang polis atau tertanggung atau pihak lain yang berhak dalam
hal terjadi peristiwa tertentu yang bersifat tidak pasti yang mengakibatkan kerugian,

4
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hokum kepada
pihak ketiga atau memberikan jaminan.Pada prinsipnya, asuransi kerugian adalah mekanisme
proteksi atau perlindungan dari risiko kerugian keuangan dengan cara mengalihkan risiko
kepada pihak lain.

Asuransi kerugian adalah suatu perjanjian asuransi yang berisikan ketentuan bahwa
penanggung mengikatkan dirinya untuk melakukan prestasi berupa memberikan ganti
kerugian kepada tertanggung seimbang dengan kerugian yang diderita oleh pihak yang
tertanggung.Dalam Pasal 246 Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD) definisi
asuransi adalah suatu transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak, yaitu tertanggung
dan penanggung. Dalam hal ini perusahaan asuransi bertindak selaku penanggung terhadap
kemungkinan risiko kerugian yang dialami tertanggung. Mekanismenya adalah
denganpenanggung menerima sejumlah premi (uang) menjamin pihak tertanggung bahwa ia
akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin dideritanya sebagai
akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau yang semula belum
dapat ditentukan saat terjadinya.

2. Fungsi dan Manfaat Asuransi Kerugian

Asuransi kerugian adalah asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan pada harta
benda atau kepentingan yang secara langsung disebabkan oleh suatu peristiwa yang tidak
diketahui sebelumnya. Ada tiga fungsi asuransi, yaitu : a.Fungsi utama Fungsi utama asuransi
terdiri dari :

 Fungsi Asuransi Kerugian:


a) Pengalihan risiko (risk transfer)Asuransi merupakan mekanisme pengalihan risiko,
dimana seseorang atau perusahaan dapat mengalihkan risikonya kepada perusahaan
asuransi dengan membayar premi asuransi dalam jumlah yang jauh lebih kecil dari
pada kerugian yang mungkinterjadi. Tanpa asuransi seseorang atau perusahaan akan
menghadapi banyak ketidakpastian, baik mengenai kerugian itu sendiri maupun
besarnya kerugian apabila kerugian itu benar–benar terjadi.
b) Wadah dana bersama (the common pool) Premi–premi yang diterima oleh perusahaan
asuransi (penanggung) dari para tertanggungnya akan dikumpulkan oleh penanggung
ke dalam suatu wadah dana bersama (pool) untuk setiap jenis risiko yang sama,
kemudian setiap ganti rugi yang dibayar diambil dari pool tersebut. Dengan demikian
secara singkat fungsi utama asuransi adalah memberikan mekanisme pengalihan

5
risiko melalui penggunaan wadah dana bersama, dimana setiap pemegang polis
membayar premi dalam jumlah yang seimbang sesuai dengan tingkat risiko kerugian
yang ditimbulkannya.

 Manfaat Asuransi Kerugian:

1. Rasa aman dan perlindungan


2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit.
4. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan
5. Alat penyebaran risiko
6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha

3. Jenis-Jenis Asuransi Kerugian

Asuransi kerugian disebut juga dengan asuransi umum atau general insurance, yaitu
jenis asuransi yang memberi perlindungan atau jaminan pada harta benda dari risiko peristiwa
tak terduga. Dalam pengertian yang lebih kompleks, asuransi kerugian merupakan jenis
asuransi yang memberi ganti rugi kepada seseorang pemilik asuransi yang kemudian disebut
sebagai tertanggung yang menderita kerugian atas harta benda miliknya, di mana kerugian
tersebut terjadi karena suatu bahaya atau bencana. Jenis kerugian yang dimaksud meliputi :

 Kehilangan nilai pakai barang


 Kerugian atas nilai pakai yang berkurang
 Kehilangan keuntungan atas barang yang bersangkutan yang diharapkan keuntungan
tersebut oleh tertanggung

Ada beberapa jenis dari asuransi kerugian, meliputi sebagai berikut :

1. Asuransi Kebakaran (Fire Insurance)

Asuransi kebakaran adalah jenis pertanggungan yang memberikan ganti rugi atas
risiko-risiko yang disebabkan oleh peristiwa kebakaran terhadap harta benda yang telah
diasuransikan. Barang yang bisa diasuransikan dalam asuransi kebakaran ini meliputi
rumah tinggal, hotel, gedung, pabrik, perkantoran, pertokoan, rumah sakit, dan
sebagainya.Polis Standar Kebakaran Indonesia (PSKI) adalah polis asuransi kebakaran
yang berlaku di Indonesia sejak tahun 1982. Dalam polis tersebut memuat risiko-risiko
yang termasuk dalam pertanggungan kerugian akibat kerusakan harta benda yang
diasuransikan atau dipertanggungkan. Risiko yang termasuk dalam pertanggungan

asuransi kebakaran meliputi risiko kerugian atau kerusakan yang terjadi akibat peristiwa
kebakaran, petir, ledakan atau kejatuhan pesawat terbang.

2. Asuransi Pengangkutan Barang (Marine Cargo Insurance)

6
Asuransi pengangkutan barang ini yaitu jenis pertanggungan yang menjamin
risiko kerugian yang dialami atas kehilangan atau kerusakan barang pada saat
pengangkutan barang melalui jalur laut. Pertanggungan ini berlaku untuk kedua belah
pihak yang terlibat yaitu pihak pemilik angkutan barang atau kapal, maupun pihak
pemilik barang yang diangkut, tergantung dari kondisi atau peristiwa kerugian yang
terjadi. Misalkan saja kapal yang mengangkut sejumlah barang ke luar negeri.

3. Asuransi Aneka (Miscellaneous Insurance)

Asuransi aneka merupakan jenis asuransi kerugian selain dari 2 jenis asuransi
kebakaran dan asuransi pengangkutan barang di atas. Asuransi aneka ini meliputi jenis-
jenis asuransi yang beraneka macam, seperti :

 Asuransi Pencurian (Burgary Insurance) yaitu asuransi yang memberi ganti rugi
karena risiko pencurian atas harta benda yang diasuransikan.
 Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance) yaitu asuransi yang
memberi ganti rugi atas harta benda yang diasuransikan karena risiko kecelakaan diri.
 Asuransi Perjalanan (Travel Insurance) yaitu asuransi yang memberi ganti rugi atas
harta benda yang diasuransikan karena risiko saat melakukan perjalanan.
 Asuransi Kendaraan Bermotor (Motor Vehicle Insurance) yaitu asuransi yang
memberi gantu rugi karena risiko atas kendaraan bermotor.
 Asuransi Property All Risks (Industrial All Risks) yaitu jenis asuransi yang memberi
ganti rugi atas risiko kerusakan yang berhubungan dengan gedung industri atau
pabrik.
 Asuransi Gempa Bumi (Earthquake Insurance) yaitu jenis asuransi yang memberi
ganti rugi pada harta benda akibat peristiwa gempa bumi.
 Asuransi Mesin dan Peralatan (Engineering Insurance)
 Asuransi Profesi (Professional Insurance)
 Asuransi Tanggung Gugat

7
4. PT. Jasa Raharja (Persero)
a) Profil Perusahaan

Kantor Pusat : PT. Jasa Raharja (Persero) Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-2,
Kuningan Jakarta Selatan 12920, Indonesia
Phone : 15000-20
Email : pusat@jasaraharja.com
Websita : www.jasaraharja.co.id/
Cabang di Padang : Jl. HR. Rasuna Said No. 1, Padang, Sumatera Barat, Indonesia
25129
Produk Asuransi : Asuransi kecelakaan lalu lintas jalan dan Angkutan umum
atau Penumpang umum.

Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari kebijakan pemerintah untuk
melakukan nasionalisasi terhadap Perusahaan-Perusahaan milik Belanda dengan
diundangkannya Undang-Undang No.86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan
Belanda.Penjabaran dari Undang-Undang tersebut dalam bidang asuransi kerugian,
pemerintah melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asuransi kerugian Belanda
berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.6 tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan
Asuransi Kerugian Belanda yang dikenakan Nasionalisasi.

Pada awalnya saya belum begitu tahu banyak mengenai Jasa Raharja. Saya hanya
sebatas tahu bahwa Jasa Raharja adalah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi
kecelakaan. Dan saya pun belum tahu bahwa Jasa Raharja termasuk perusahaan milik negara
atau dalam istilah bisnisnya disebut BUMN (Badan Usaha Milik Negara).Baru setelah 3
bulan terakhir ini saya mengetahui sedikit demi sedikit mengenai Jasa Raharja. Jadi, PT. Jasa
Raharja adalah salah satu perusahaan milik negara yang bergerak di bidang asuransi
kecelakaan, dan operasionalisasi usahanya merupakan implementasi dari Undang-Undang
No. 33 (pertanggungan kecelakaan penumpang) dan UU No. 34 tahun 1964 (pertanggungan
kecelakaan lalu lintas jalan). Untuk korban kecelakaan yang merupakan penumpang dari
kendaraan umum, terjamin atau tidaknya didasarkan pada UU. No 33 tahun 1964. Sedangkan
untuk korban kecelakaan lalu lintas jalan yang bukan merupakan penumpang kendaraan
umum, terjamin atau tidaknya didasarkan pada UU. No. 34 tahun 1964.

Untuk dapat memperoleh dana santunan atas kecelakaan, PT. Jasa Raharja
memberikan beberapa persyaratan, diantaranya:Untuk korban yang menderita luka-luka,
berkas yang harus diserahkan yakni berupa fotocopy KTP korban, fotocopy Kartu Keluarga
korban atau kartu identitas lainnya, forrmulir pengajuan santunan yang disediakan oleh Jasa
Raharja, Formulir keterangan kesehatan korban akibat kecelakaan yang diisi oleh dokter yang
menangani korban, laporan polisi, surat kuasa, dan kwitansi asli bukti pembayaran perawatan
korban yang ditangani oleh dokter dan bukan pengobatan tradisional.

8
Sedangkan untuk korban meninggal dunia, berkas yang harus diserahkan oleh ahli
waris korban yakni fotocopy KTP/Kartu Keluarga/kartu identitas lainnya, formulir pengajuan
santunan yang disediakan oleh Jasa Raharja, Surat Keterangan ahli waris, Surat nikah/surat
keterangan belum menikah dan Akte Kelahiran.Dalam operasionalisasinya, pembayaran dana
santunan yang diberikan oleh PT. Jasa Raharja dibedakan menjadi beberapa kategori. Untuk
korban meninggal dunia, dana santunan yang diberikan maksimal sebesar Rp50.000.000,-
(Lima Puluh Juta Rupiah), sedangkan untuk korban yang menderita luka-luka akibat
kecelakaan, dana santunan yang dapat diberikan maksimal sebesar Rp 20.000.000,- (Dua
aPuluh Juta Rupiah). dan biaya penguburan jika tidak ada ahli waris sebesar Rp 4.000.000,-
(Empat Juta Rupiah).Selain dalam hal pertanggungan pasca kecelakaan lalu lintas, PT. Jasa
Raharja juga memiliki kontribusi dalam mengurangi angka kecelakaan. Diantaranya, adanya
kegiatan mudik gratis saat lebaran beberapa tahun terakhir ini, pemasangan spanduk
peringatan keselamatan dalam berkendara, bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, dll.
Harapan saya, semoga eksistensi PT. Jasa Raharja dalam menekan angka kecelakaan dan
dalam  memberikan pertanggungan (santunan) pasca kecelakaan tidak terbatas sampai disini,
melainkan seterusnya.

b) Visi dan Misi PT. Jasa Raharja (Persero)


 Visi
Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan
penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan
kebutuhan masyarakat.
 Misi
1. Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan
pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
2. Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai
penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta Badan
Usaha Milik Negara.
3. Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan
agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan
Perusahaan.
4. Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi
keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

9
Landasan hukum Jasa Raharja :

 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Negara


Asuransi Kerugian Djasa Rahardja
 Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-750/MK/IV/11/1970 tanggal 18
Nopember 1970 tentang Pernyataan mengenai Perusahaan Negara (P.N.) Asuransi
Kerugian Djasa Rahardja sebagai Usaha Negara seperti yg dimaksud dalam ayat (2)
Pasal Undang-Undang No. 9 Tahun 1969
 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1980 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Umum Asuransi Kerugian Jasa Raharja Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

c) Governance, Risk, Compliance PT Jasa Raharja

10
d) Pedoman Tata Kelola Perusahaan Jasa Raharja

Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) di PT Jasa
Raharja (Persero) berpedoman kepada beberapa aturan formal yang sumber dasar
penerapannya yaitu:

1. Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN


2. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER- 01/MBU/2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha
Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.
PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012.
3. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-
16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan
Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
4. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DK/02/SP/2017 dan
Nomor: P/34/SP/2017 tentang Panduan (Guidelines) Untuk Mendukung Implementasi
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)
5. Keputusan Direksi Nomor KEP/7/2015 Tentang Petunjuk Teknis Sosialisasi Good
Corporate Governance PT Jasa Raharja (Persero)

Untuk mendukung implementasi nilai-nilai Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) di   PT
Jasa Raharja (Persero), telah disusun 11 Buku Pedoman Penerapan GCG sebagaimana diatur
dalam Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DK/02/SP/2017 dan
Nomor: P/34/SP/2017 tentang Panduan (Guidelines) Untuk Mendukung Implementasi Tata
Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) , yaitu :

1. Pedoman Board Manual


2. Pedoman Good Corporete Governance
3. Pedoman Perilaku (Code Of Conduct)
4. Pedoman Gratifikasi 
5. Pedoman Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN)
6. Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System - WBS) 
7. Pedoman Benturan Kepentingan
8. Pedoman Kebijakan Pengendalian Informasi
9. Pedoman Pengendalian Kecurangan
10. Sistem Pengendalian Intern (SPIN)
11. Pedoman Penundaan Transaksi Bisnis

11
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Asuransi kerugian adalah asuransi yang memberikan ganti rugi kepada tertanggung
yang menderita kerugian barang atau benda miliknya, kerugian yang terjadi karena bencana,
peristiwa atau bahaya yang timbul tidak pasti. Baik kerugian itu berupa kehilangan nilai
pakai, kekurangan nilainya dan kehilangan keuntungan yang diharapkan oleh tertanggung.
Secara rasional, para pelaku bisnis akan mempertimbangakan untuk mengurangi risiko yang
dihadapi. Manfaat asuransi kerugian atau istilahnya adalah general insurance yaitu asuransi
yang akan mengganti kemungkinan kerugian yang terjadi pada harta benda dan seluruh asset
yang dimiliki. Perusahaan asuransi kerugian adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam
penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.

Saran

Setelah melihat beberapa manfaat dari Asuransi dalam makalah ini akan sangat baik
bagi masyarakat untuk mengikuti program asuransi terutama asuransi kerugian karena dapat
memudahkan dan sangat membantu masyarakat dalam mempersiapkan masa depan keluarga.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.futuready.com/artikel/asuransi-proteksi/mengenal-jenis-jenis-asuransi-
kerugian

http://www.jatikom.com/2016/03/makalah-asuransi.html

http://mamanroestaman.blogspot.co.id/2012/11/makalah-asuransi-kerugian.html

http://sellamargaretta.blogspot.co.id/2014/10/asuransi-kerugian.html

www.jasaraharja.co.id/

13
Foto Hasil Observasi

14
15

Anda mungkin juga menyukai