Anda di halaman 1dari 12

ASURANSI KERUGIAN

Ulphi Suhendra, MM
Definisi
Asuransi kerugian adalah asuransi yg menjamin
kerugian atau kerusakan pada harta atau benda serta
kepentingan yg scr langsung disebabkan oleh suatu
peristiwa yg diluar kendali manusia.
UU No 2 Tahun 1992 menggolongkan asuransi
kerugian antara lain: Asuransi Kebakaran, Asuransi
Pengangkutan, Asuransi Kendaraan Bermotor,
Asuransi Rangka Kapal, Asuransi Rekayasa, dan
Asuransi Aneka
ASURANSI KEBAKARAN
Umumnya, kerugian yang ditanggung adalah
kerugian/kerusakan akibat dari kebakaran yang terjadi
karena kekurang hati-hatian, kesalahan pelayan atau
karyawan tertanggung, tetangga, ataupun sejenisnya,
termasuk antara lain :
Kerusakan karena petir
Kerugian karena ledakan
Kerugian karena kejatuhan pesawat terbang
Kerugian karena asap
ASURANSI KEBAKARAN
Kerusakan karena petir
kerugian yang ditanggung adalah kerugian/kerusakan yang secara langsung
disebabkan oleh petir termasuk kerugian atas kebakaran yang disebabkan
oleh petir.
Kerugian karena ledakan
yang diartikan ledakan adalah setiap pelepasan tenaga secara tiba-tiba yang
disebabkan oleh mengembangnya gas atau uap.
Kerugian karena kejatuhan pesawat terbang
kerugian yang timbul akibat benturan fisik antara pesawat terbang atau segala
sesuatu dari pesawat terbang dengan harta benda yang dieprtanggungkan.
Kerugian karena Asap
Kerugian harta benda yang timbul akibat asap yang berasal dari kebakaran
harta benda yang dipertanggunggkan.
RISIKO YANG DIKECUALIKAN
Menjalarnya api yang timbul sendiri (self combusition),
hubungan arus pendek (short circuit), atau karena sifat
barang itu sendiri.
Kesengajaan tertanggung, kesenganjaan pelayan atau
karyawan tertanggung, atau perbuatan yang disengaja oleh
orang lain atas perintah tertanggung.
Perang, pemberontakan, huru-hara, terorisme, dsb.
Reaksi nuklir
HARTA BENDA DAN KEPENTINGAN
YANG DIKECUALIKAN
Harta benda dan atau kepentingan yang tidak dijamin
kecuali jika harta benda tersebut tegas dinyatakan
dalam ikhtisar pertanggungan, antara lain:
Barang-barang orang lain yang disimpan atau dititipkan
atas dasar kepercayaan atau atas dasar komisi.
Logam mulia, perhisasn, batu permata, dan batu mulia;
Barang antik atau barang seni.
Segala macam naskah, rencana, gambar atau desain,
pola, model atau tuangan dan cetakan.
Efek, obligasim saham, dan beberapa dokumen lainnya.
PERUBAHAN RISIKO
Jika terhadap harta benda yang dijaminkan terjadi perubahan baik fisik,
tempat, maupun peruntukan, sehingga tertanggung atau seharusnya tahu
bahwa perubahan tersebut membawa perubahan atau peningkatan
besarnya risiko potensial, maka tertanggung harus memberitahukan
kepada penanggung selambat-lambatnya dalam waktu 7 hari kalender
sejak ada perubahan tersebut. Perubahan tersebut antara lain:
Perubahan fisik atas harta benda yang dipertanggungkan.
Perubahan tempat dimana harta benda yang dipertanggunggkan
disimpan.
Sebagian atau seluruh harta benda yang dipertanggungkan
dipergunakan untu keperluan lain.
Barang lain juga disimpan di tempat yang sama dengan tempat
penyimpanan harta benda yang dipertanggungkan.
PERUBAHAN RISIKO
Perubahan risiko menyebabkan terjadinya beberapa
kemungkinan, antara lain:
Pertanggungan diteruskan dengan premi yang ada
Pertanggungan diteruskan dengan premi yang lebih
tinggi.
Pertanggungan dihentikan sama sekali.
ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR
RISIKO YANG DIJAMIN
Asuransi kendaraan bermotor pada prinsipnya menjamin 2
macam risiko yaitu kerugian atau kerusakan kendaraan
bermotor dan tanggung gugat.

1. Kerugian atau kerusakan Kendaraan Bermotor yang


disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalikm tergelincir dari
jalan, kesalahan material, konstruksi, perbuatan jahat orang
lain, pencurian, kebakaran, smbaran petir, kerusakan roda.
2. Tanggung Gugat asuransi kendaraan bermotor juga
menjamin risiko tanggung gugat yaitu tanggung jawab hukum
tertanggung kepada pihak ketiga berkaitan dengan
penggunaan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan.
RISIKO YANG TIDAK DIJAMIN
Kehilangan keuntungan, kehilangan upah, kerugian keuangan akibat tidak
dapat dipergunakannya kendaraan bermotor yang dipertanggungkan
akibat kecelakaan atau sebab lain.
Kerusakan atau kehilangan tambahan yang tidak disebutkan dalam
ikhtisar pertanggungan, sebagai akibat suatu kecelakaan.
Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang dipertanggungkan
sebagai akibat perbuatan jahat yang dilakukan oleh tertanggung, suami,
istri, atau anak sepengatuan atau seizin tertanggung.
Kelebihan muatan yang dijalankan paksa, kendaraan tersebut
dikemudikan oleh seseorang yang belum memiliki SIM, melewati jalan
yang dilarang untuk kendaraan bermotor, dsb.
Gempa bumi, gunung meletus, banjir, dan becana alam lainnya.
Perang, huru hara, terorisme, dsb.
ENDORSEMEN
Peristiwa kerusuhan dan huru hara pada tahun 1997
mengakibatkan musnahnya banyak kendaraan
bermotor dan bangunan karena dibakar, dirusak masaa,
atau dirampok. Hal ini telah menimbulkan kerugian
bagi masyarakat.
Menanggapi tuntutan masyarakat tsb maka pada tahun
1998 Dewan Asuransi Indonesia mengeluarkan
ketentuan-ketentuan yang memungkinkan kerugian
akibat kerusahan dan huru-hara namu dengan
konsekuensi adanya premi tambahan.

Anda mungkin juga menyukai