Anda di halaman 1dari 6

SUBYEK PERJANJIAN DAN OBYEK PERJANJIAN

Resume
Aspek Hukum Dalam Bisnis

Disusun oleh:
Purbo Budi Aji Raharjo
041711233028

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2019
SUBJEK DAN OBJEK KONTRAK
Pendahuluan
Penting bagi kita untuk mengetahui pihak-pihak (subjek) yang dapat melakukan
perbuatan hukum. Sama pentingnya dengan mengetahui barang-barang yang menurut hukum
dapat diperdagangkan. Atau untuk kepentingan lain, misalnya aakuntansi, pengetahuan tentang
objek hukum dapat digunakan untuk mengklasifikasikan asset-aset perusahaan. Dapat juga
pengetahuan hukum tentang barang dimanfaatkan untuk kepentingan agunan/jaminan dan masih
banyak lagi kegunaannya.
Bermula dari perusahaan yang mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang berbeda
untuk mencapai tujuan perusahaan. Pihak-pihak yang dilibatkan dalam transaksi tersebut adalah
bank, distributor, perusahaan outsourcing, perusahaan persewaan, perusahaan transportasi,
pemilik tanah, supplier dan perusahaan luar negeri.
Transaksi yang diselenggarakan adalah kontrak kredit yang melibatkan uang dan barang
sebagai transaksinya, kontrak distribusi yang memuat barang, kontrak kerja yang mengandung
jasa sebagai objek transaksinya, kontrak sewa-menyewa, kontrak pemasokan dsb.
Dari sudut pandang subjek yang berkontrak perusahaan itu dapat berupa orang atau badan,
sedangkan untuk objek kontrak dapat berupa barang yang dapat diindera atau barang yang tidak
dapat diindera.
Pihak-Pihak (Subjek) dalam Kontrak
Pasal 330 KUHPerdata tidak menyinggung mengenai kriteria orang melainkan hanya
menentukan kebelumdewasaan yang menyangkut legal capacity dari manusia. Menurut pasal
330 KUHPerdata yang belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur 21 tahun dan
tidak kawin sebelumnya. Mereka yang belum dewasa dan tidak dibawah kekuasaan orang tua,
berada dibawah perwalian atas dasar dan dengan cara seperti yang diatur dalam bagian 3,4,5, dan
6 dalam bab ini. Artinya siapapun manusia dapat melakukan hubungan hukum dan memiliki
kapasitas hukum apabila secara prinsip ia telah berusia genap 21 tahun, pernah mengadakan
perkawinan dan tidak berada dibawah pengampunan.
Disamping manusia, masih ada lagi pendukung hak-hak dan kewajiban yang kita namakan
badan hukum untuk membedakan dengan manusia. Jadi ada suatu bentuk hukum yaitu badan
hukum yang dapat mempunyai hak-hak, kewajiban hukum dan dapat mengadakan hubungan
hukum. Berikut merupakan badan hukum maupun non badan hukum yang pengaturannya
terdapat dalam berbagai undang-undang sebagaimana telah disebutkan.
a. Perkumpulan, menurut pasal 1653 KUHPerdata adalah selain perseroan perdata sejati,
perhimpunan orang-orang sebagai badan hukum juga diakui undang-undang, entah badan
hukum itu ditiadakan oleh kekuasaan umum atau diakuinya sebagai demikian.
b. Firma merupakan suatu perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu usaha dibawah
satu nama Bersama.
c. CV merupakan perseroan yang terbentuk dengan cara meminjamkan uang atau disebut
pemberi pinjaman uang.
d. Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pension.
e. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sebagai Gerakan
ekonomi rakyat.
f. Serikat Pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja di
perusahaan maupun di luar perusahaan yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis
dan bertanggung jawab guna untuk melindungi hak.
g. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang social, keagamaan, dan
kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.
h. BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara melauli penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan.
i. Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal yang
didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal didirikan
berdsarkan perjanjuan melakukan usaha yang ditetapkan oleh Undang-Undang.
Barang-Barang (Objek) dalam Kontrak
Barang menurut pasal 499 KUHPerdata adalah tiap benda dan tiap hak yang dapat
menjadi objek dari hak milik. Barang terdiri dari benda dan hak, benda merupakan barang
berwujud sedangkan hak merupakan barang tak berwujud. KUHPerdata dalam pasal 504 dan 505
membagi barang kedalam barang yang bergerak da barang yang tak bergerak.
Terdapat pula jenis barang yang dilarang diperdagangkan atau dijadikan objek kontrak
misalnya narkotika, senjata api, dan manusia. Ketiganya dilarang untuk diperdagangkan
berdasarkan undang-undang. Adapula barang yang semula dibolehkan diperdagangkan namun
dilarang karena disalahgunakan.
KASUS
#1 Patra Jasa Tandatangani Perjanjian Kerjasama Fasilitas Kredit Jangka Pendek
Untuk mendukung kebutuhan kerja sama jangka pendek, Patra Jasa telah menjalin kerja
sama dengan bank pelat merah di Indonesia. Berdasar keterangan resmi, diterima Jumat
(13/4/2018), PT Patra Jasa hari ini melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Fasilitas
Kredit Jangka Pendek (FPJP) dengan salah satu bank BUMN di Jakarta. Adapun bank dimaksud
adalah BRI.
Disebutkan bahwa kerjasama ini bertujuan untuk membantu kebutuhan kerja jangka
pendek perusahaan dalam rangka ekspansi bisnis sesuai rencana kerja di tahun 2018 ini.
“Kerjasama dengan perbankan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari strategi perusahaan
untuk meningkatkan kinerja keuangan melalui penguatan sumber pendanaan serta optimalisasi
produk dan layanan industri keuangan.
Tahun ini PT Patra Jasa membutuhkan pembiayaan dari pihak ke tiga hingga Rp1,1
triliun, termasuk dalam bentuk pinjaman bank atau surat utang. Saat ini, rasio utang terhadap
modal masih sebesar 0.6x, sehingga memberikan ruang yang besar untuk masuk ke dalam
pembiayaan pihak ke tiga.
Sebelumnya, kami juga telah menandatangani kerjasama dengan bank yang sama untuk
layanan kredit kepemilikan apartemen serta dengan beberapa bank lain untuk layanan kredit
investasi, pembiayaan tagihan (Invoice Financing) dan pembiayaan pemasok (Supplier
Financing), kartu kredit korporasi, juga jasa perbankan transaksi (Transaction Banking).
Analisis Kasus:
Berdasarkan kasus diatas jenis kontrak yang terjadi adalah kontrak kredit. Hubungan
dalam kontrak ini terjadi antara perusahaan dengan bank. Adapun subjek kontrak yang terlibat
dalam kontrak tersebut adalah PT Patra Jasa yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina dan
Bank BRI. Dapat dikatakan pula bahwa kontrak terjadi antara perseroan terbatas (PT Patra Jasa)
dan Badan Usaha Milik Negara yaitu Bank BRI.
Transaksi yang diselenggarakan adalah kontrak kredit dimana pembiayaan menjadi objek
dalam kontrak. Dalam kasus diatas objek kontrak merupakan pembiayaan yang dibutuhkan oleh
PT Patra Jasa berupa pendanaan sebesar Rp 1,1 triliun dan proyek optimalisasi produk dan
layanan industry keuangan.
#2 WIKA dan Perusahaan Korea Sepakati Proyek Pengembangan PLTA Peusangan-4
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bersama Hyundai Engineering & Construction
Co.Ltd (HDCE) dan Korea South-East Power Corporation (KOEN) menyepakati kerjasama
investasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan-4 120 MW
(Peaker).
Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian kerjasama yang di tanda tangani Direktur
WIKA Novel Arsyad, Senior Vice President HDCE Oh-hyuk Kwon dan Executive Vice
President KOEN Hak-bin Kim dan turut disaksikan Menteri Perdagangan, Perindustrian dan
Energi Korea Ungyu Park, Menteri Perindustrian Indonesia Airlangga Hartarto, Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal Indonesia Thomas Trikasih Lembong bersama Ketua Kadin
Korea Yongman Park dan Ketua Kadin Indonesia Rosan Roeslani.
Novel Arsyad mengatakan, setelah penandatanganan kontrak kerjasama tersebut, para
pihak bersepakat mengakuisisi PT Ingako Energy sebagai perusahaan yang telah mendapatkan
Izin Prinsip dan Izin Lokasi untuk pengembangan PLTA Peusangan-4. 
Posisi WIKA semakin strategis sejalan dengan perannya sebagai investor, kontraktor dan
pada proses operasi dan pemeliharaan PLTA-4 Peusangan. Selaku kontraktor, WIKA akan
bekerjasama dengan HDCE untuk mengembangkan PLTA-4 Peusangan untuk lingkup pekerjaan
engineering, procurement and construction (EPC) selama 60 bulan dengan nilai kontrak
mencapai USD361 juta.
Analisis Kasus:
Dari kasus diatas kita dapat mengidentifikasi subjek yang terlibat dalam kontrak
perjanjian. Kontrak perjanjian terjadi antar perusahaan yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
yang merupakan BUMN bersama HDCE dan KOEN menyepakati kontrak berupa investasi
pengembangan PLTA.
Sedangkan objek kontrak dalam kasus diatas adalah proyek pengembangan Pembangkit Listrik
Tenaga Air yang merupakan barang-barang tidak bergerak. Selain itu objek dalam kontrak
adalah nilai kontrak suatu proyek sebesar $361 juta.

Anda mungkin juga menyukai