111201284
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah berjudul
“ANALISIS PENGARUH FAKTOR SITUASIONAL DAN PENGENALAN
MASALAH TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (STUDI KASUS MC
DONALD’S JATIASIH, BEKASI)”. Makalah ini disusun sebagai Media untuk
menambah wawasan pengetahuan demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan agar kedepannya kita tidak mengalami
kesulitan dalam melakukan perkuliahan mata kuliah Manajemen pada pertemuan
dalam modul 11 tentang Perilaku Konsumen Pengaruh Faktor Situasional dan
Pengenalan Masalah Konsumen.
Oleh karena itu, saya berharap dengan adanya makalah ini, mahasiswa
dapat mengetahui Analisis Pengaruh Faktor Situasional dan Pengenalan
Masalah Konsumen Terhadap Produk Mc Donald’s secara terperinci sesuai data
yang ada..
Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih kepada para dosen yang
telah membimbing dan mengarahkan, serta rekan-rekan dan semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
a. VISI..........................................................................................................4
b. MISI..........................................................................................................4
a. Situasi Komunikasi................................................................................8
b. Situasi Pembelian..................................................................................9
c. Situasi Pemakaian...............................................................................10
a. Lingkungan Fisik.................................................................................11
b. Lingkungan Sosial...............................................................................11
c. Perspektif Temporal............................................................................11
d. Definisi Tugas......................................................................................12
ii
F. RAMALAN SITUASI KONSUMEN...........................................................12
BAB IV PENUTUP...............................................................................................14
KESIMPULAN..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
iii
BAB I PENDAHULUAN
Zaman dan teknologi berkembang seperti badai. Demikian pula dengan
perkembangan dunia catering atau usaha catering lambat laun berkembang dan
mulai melebarkan usahanya ke pasar dalam negeri. Perkembangan selera
masyarakat terhadap pilihan makanan merupakan bukti gaya hidup yang
semakin modern. Kenyamanan dan kecepatan pelayanan makanan juga menjadi
faktor dalam memilih restoran. Restoran mempertimbangkan mobilitas seseorang
yang besar dalam melakukan aktivitasnya, saat ini yang berkembang pesat
adalah rumah makan atau rumah makan yang menyajikan makanan cepat saji
atau fast food. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat dibarengi dengan
permintaan konsumen dengan daya beli yang tinggi telah mengubah kebiasaan
berbelanja di Indonesia dan berkembang sebagai cerminan gaya hidup yang
modern dan berorientasi pada hiburan dengan mengutamakan aspek
kesenangan, kenikmatan dan hiburan dalam berbelanja.
1
Dalam tahap pembelian konsumen terdapat lima tahap untuk menentukan
keputusan pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, dan perilaku keputusan pasca pembelian. Lebih jauh dan diskusikan
proses psikologis internal yang terlibat dalam setiap tahap model, yaitu motivasi
konsumen, persepsi, pembentukan sikap, integrasi, dan pengetahuan. Langkah
pengambilan keputusan utama sebelum mengambil keputusan akhir saat
membeli suatu barang adalah kebutuhan untuk mengenali, mencari informasi
baik secara internal maupun eksternal, mengevaluasi alternatif, keputusan
pembelian dan setelah membeli.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. SEJARAH Mc Donald’s INDONESIA
Pada tahun 2009 PT. Rekso Nasional Food (RNF) yang merupakan salah
satu anak perusahaan dari Rekso Group menandatangani Master Franchise
Agreement dengan McDonald’s International Property Company (MIPCO) yang
memberikan izin untuk mengoperasikan semua restoran dengan brand
McDonald’s dan membuka restoran baru di seluruh Indonesia. Hingga saat ini
PT.RNF telah membuka sekiranya lebih dari 200 gerai McDonald’s tersebar di
berbagai kota di Indonesia yang didukung dengan lebih dari 14.000 karyawan di
seluruh Indonesia. PT. RNF melalui McDonald’s Indonesia selalu berkomitmen
penuh menyuguhkan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan, menghadirkan
kualitas makanan terdepan, serta memberikan manfaat yang besar bagi
masyarakat Indonesia.
3
B. VISI & MISI McDonald’s INDONESIA
a. VISI
Visi McDonald’s adalah menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di
dunia. Untuk mencapai visi ini, McDonald’s selalu menjamin mutu produk-
produknya, memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan kebersihan
dan keamanan produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya. Senyum
konsumen adalah hal penting untuk McDonald's.
b. MISI
Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap
komunitas di seluruh dunia.
Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasional yang unggul bagi
setiap konsumen kami di setiap restoran cabang McDonald’s.
Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai
sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional
McDonald’s ke arah yang lebih baik lagi lewat inovasi dan teknologi
4
D. PENGARUH FAKTOR SITUASIONAL PADA KONSUMEN Mc Donald’s
JatiAsih, Bekasi
Ada beberapa pengaruh faktor situasional mengenai faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian di sebuah restoran McDonald’s JatiAsih, Bekasi Yaitu :
5
Persiapan untuk peristiwa tertentu seperti Natal, Lebaran, Imlek dan
lainnya (keadaan sementara). Hal ini sesuai dengan teori keadaan
sementara pada faktor situasional karena persiapan Natal, Lebaran,
Imlek, dan lainnya merupakan bagian dari waktu/peristiwa tertentu yang
tidak selalu terjadi atau bahkan bisa dikatakan hanya terjadi sekali
dalamsetahun sehingga mendorong konsumen untuk membeli makanan
& minuman cepat saji di McDonald’s JatiAsih, Bekasi dalam rangka
persiapan untuk peristiwa/acara tersebut. Tentang faktor situasi yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan menunjukkan adanya pengaruh
peristiwa tertentu (event) terhadap keputusan pembelian konsumen
khususnya untuk produk tertentu seperti perlengkapan Imlek,
perlengkapan Natal, persiapan tahun baru, persiapan acara thanksgiving.
6
BAB III PEMBAHASAN
A. DEFINISI FAKTOR SITUASIONAL KONSUMEN
Faktor situasional adalah faktor tidak langsung yang dimiliki konsumen
dan dalam aktivitas belanja konsumen yang berlangsung kapan saja dan dimana
saja tentu ada tiga indikator faktor situasional, yaitu ketersediaan waktu,
kelayakan finansial, dan definisi tugas.
7
diri untuk berbelanja secara tiba-tiba tanpa berpikir panjang dan dapat
berbelanja dalam jumlah banyak. Mungkin Anda juga pernah melakukan
hal tersebut, datang kesebuah toko atau bahkan warung.
Antecedent State (suasana hati pada saat berbelanja). Antecendent State
adalah ciri-ciri individu yang bukan ciri-ciri abadi. Seperti suasana hati
atau kondisi sesaat.
a. Situasi Komunikasi
Situasi komunikasi dapat didefinisikan sebagai konteks di mana
konsumen dihadapkan pada komunikasi pribadi atau non-pribadi. Komunikasi
pribadi akan mencakup percakapan yang mungkin dilakukan konsumen dengan
orang lain, seperti penjual atau konsumen lain. Komunikasi non-pribadi akan
8
melibatkan berbagai rangsangan, seperti iklan dan program dan publikasi yang
diarahkan konsumen (misalnya laporan keuangan). Efek situasional juga dapat
muncul dari beberapa program pada saat iklan muncul. Beberapa penelitian
telah melaporkan efek seperti itu. Dalam sebuah penelitian, suasana hati pemirsa
saat melihat iklan dipengaruhi oleh kejadian di sekitar mereka.
Selain itu, sikap terhadap iklan umumnya lebih disukai ketika paparan
iklan terjadi selama acara yang menarik lebih sedikit penonton. Pelaksana sangat
menyadari dampak potensial yang dapat ditimbulkan oleh program efektivitas
periklanan mereka. Misalnya, Coke menghindari penayangan iklan selama berita
TV karena akan ada berita buruk, dan Coke adalah produk yang menyenangkan
dan ringan. Perhatian serupa membuat Chrysler menarik iklannya dari miniseri
ABC "Amerika" yang selama ini menjadi perhatian konsumen.
b. Situasi Pembelian
Situasi pembelian mengacu pada kerangka di mana konsumen
memperoleh produk dan layanan. Efek dari situasi sangat hadir dalam proses
pembelian. Sebagai contoh sederhana, pertimbangkan perubahan signifikan
dalam sensitivitas harga konsumen dalam situasi pembelian. Akan sangat sulit
bagi pengecer makanan untuk menghitung harga yang dibayar konsumen untuk
minuman ringan dan makanan ringan di teater atau lapangan bisbol/stadion
sepak bola. Pengaruh situasional dapat bermanifestasi dalam berbagai cara
selama proses pembelian.
9
Lingkungan informasi mengacu pada kumpulan data terkait produk yang
tersedia bagi konsumen. Sifat lingkungan informasi akan menjadi penentu
penting perilaku pasar karena konsumen terlibat dalam bentuk pengambilan
keputusan yang unik. Beberapa fitur lingkungan utama meliputi : Ketersediaan
informasi, pengunduhan informasi, format informasi, formulir informasi,
lingkungan ritel. Sifat fisik lingkungan ritel, sering disebut sebagai atmosfir toko,
menarik perhatian pemasar karena dua alasan dasar. Tidak seperti banyak
pengaruh situasional yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, mereka
memiliki kemampuan untuk menciptakan lingkungan ritel. Pengaruh yang
dihadapi konsumen ini bisa berada di tempat yang tepat di toko.
Dari perspektif pemasar, atmosfir toko dapat memiliki sejumlah efek yang
diinginkan konsumen. Suasana dapat membantu membentuk arah dan
jangkauan perhatian konsumen, meningkatkan kemungkinan untuk membeli
produk yang mungkin terlewatkan. Lingkungan ritel dapat menghadirkan
berbagai aspek toko kepada konsumen, seperti audiens target dan lokasi
(misalnya toko fashion yang berharap dapat menarik pelanggan kelas atas
melalui visual, foto fashion). Terakhir, pengaturan toko juga dapat menimbulkan
respons emosional tertentu dari konsumen (misalnya kegembiraan dan
kegembiraan). Penelitian menunjukkan bahwa emosi ini dapat memengaruhi
waktu dan uang yang dihabiskan untuk berbelanja. Lingkungan ritel mencakup
sejumlah faktor, termasuk : Musik, tata letak dan lokasi toko, warna, bahan POP
(Point Of Purchase), kerumunan penjual, efek cuaca.
c. Situasi Pemakaian
Situasi Pemakaian (Usage Situasion), mengacu pada pengaturan di
mana konsumsi terjadi. Dalam banyak kasus, situasi pembelian dan konsumsi
sebenarnya sama (misalnya, konsumen makan di restoran cepat saji). Namun,
konsumen suatu produk seringkali berada di lingkungan yang jauh, baik secara
fisik maupun waktu, dari lingkungan tempat produk itu dibuat. Lingkungan sosial
yang mencirikan use case dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perilaku konsumen.
10
dilakukan di depan umum atau secara pribadi. Antara 80 dan 90 persen
penjualan bir impor adalah “di dalam gedung” (misalnya bar dan restoran), di
mana orang lain dapat melihat bir yang sedang dikonsumsi. Sebaliknya, 70%
penjualan merek nasional dihasilkan dari konsumsi rumah tangga. Waktu
penggunaan juga dapat mempengaruhi perilaku konsumen.
b. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah individu lain yang hadir dalam situasi tersebut,
tindakan individu tersebut seringkali dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya.
Pengaruh sosial adalah kekuatan penting yang bertindak atas perilaku kita
karena individu cenderung menyesuaikan diri dengan harapan kelompok,
terutama ketika perilaku itu terlihat.
c. Perspektif Temporal
Perspektif Temporal adalah fitur situasional yang berhubungan dengan
efek waktu pada perilaku konsumen. Waktu yang tersedia untuk membeli
memiliki dampak besar pada proses pengambilan keputusan konsumen. Secara
11
umum, semakin sedikit waktu yang tersedia, semakin pendek pencarian
informasi konsumen untuk membeli model tertentu.
d. Definisi Tugas
Definisi Tugas adalah alasan aktivitas konsumsi terjadi. Tugas utama
yang digunakan pemasar adalah dikotomi antara membeli untuk penggunaan
pribadi dan memberi sebagai hadiah.
12
G. DEFINISI PENGENALAN MASALAH KONSUMEN
Proses Pengenalan Masalah
Dalam bidang ilmu ekonomi terdapat beberapa pendekatan untuk
menentukan perilaku konsumen, pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :
Pendekatan ilmu pemasaran didasarkan pada teori dan metode dari ilmu
ekonomi dan statistik. Pendekatan ini melibatkan hirarki kebutuhan manusia,
yang kemudian diuji dengan model matematis ilmiah. Pendekatan ini digunakan
untuk memprediksi dan menganalisis kecepatan pergerakan atau pengaruh
strategi pemasaran terhadap pilihan dan kebiasaan konsumen.
13
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Damiati, Luh Masdarini, dkk. 2017. Perilaku Konsumen, , Jakarta. Raja Grafindo
Persada. 2017
Hawkins, Mothersbaugh, Best, 2010, Consumer Behavior : Building Marketing
Strategy,. McGraw-Hill, New York.
Peter, J. Paul . Olson, Jerry C. 2014. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran.
Jakarta. Salemba Empat.
Sangadji, Etta Mamang. Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta. Andi
Offset.
Solomon, Michael. Bamossy, Gary. Askegaard, Soren. Hogg, Margaret K.
(20006).
Consumer Behaviour: A European Perspective. England. Pearson
https://mcdonalds.co.id/
15