1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 5
1.3 Tujuan Masalah .................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Psikologi Konsumen ............................................................................ 3
Perilaku konsumen dari sudut pandang psikologi ............................... 3
Istilah konsumen, konsumsi, konsumtif, dan konsumerisme .............. 4
Pengaruh lingkungan terhadap perilaku konsumen ............................. 6
Keputusan pembelian konsumen ......................................................... 9
Langkah-langkah keputusan konsumen .............................................. 10
2.2 Perusahaan Indofood ........................................................................... 14
Produk Mie Instan ................................................................................ 17
Produk Saus Sambal ............................................................................ 19
2.3 Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan ... 20
LAMPIRAN.................................................................................................... 28
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kebutuhan baik primer maupun sekunder manusia makin meningkat.
Ketersediaan pasar mendukung untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berbagai
macam produk dipasarkan dengan berbagai cara agar produksi barang maupun
jasa laku dan menarik perhatian bagi konsumen.
Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan sekunder misalnya
kebutuhan akan sarana transportasi. Seiring dengan perkembangan zaman dan
semakin meningkatnya kebutuhan alat transportasi membawa angin segar bagi
perusahaan otomotif terutama bidang sepeda motor, yang mana sangat dibutuhkan
oleh banyak orang selain harganya terjangkau dan mudah perawatannya. Saat ini
banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, dan
desain memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Bagi
perusahaan bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk
menguasai pasar. Salah satu merek yang digemari oleh sebagian masyarakat
adalah merek Honda. Untuk menghadapi persaingan tersebut produk Honda selalu
menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana disesuaikan dengan
perkembangan zaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya laku di
pasaran.
Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu
pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan
pengambilan keputusan konsumen.
Proses tawaran inilah yang menentukan arah keputusan konsumen untuk
memilih produk mana yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Salah satunya
yaitu dengan penawaran dengan menggunakan iklan, baik iklan di media massa
maupun cetak.
1
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada Latar Belakang Masalah diatas, maka perumusan masalah
dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimana Perilaku konsumen dari sudut pandang psikologi?
2. Apa Itu konsumen, konsumsi, konsumtif, dan konsumerisme?
3. Bagaimana Pengaruh lingkungan terhadap perilaku konsumen?
4. Bagaimana Keputusan pembelian konsumen?
5. Bagaimana Langkah-langkah keputusan konsumen ?
6. Bagaimana Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap
Penjualan?
1. 3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat Menjelaskan Perilaku konsumen dari sudut pandang psikologi
2. Dapat Menjelaskan konsumen, konsumsi, konsumtif, dan konsumerisme
3. Dapat Menjelaskan Pengaruh lingkungan terhadap perilaku konsumen
4. Dapat Menjelaskan Keputusan pembelian konsumen
5. Dapat Menjelaskan Langkah-langkah keputusan konsumen
6. Dapat Menjelaskan Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi
Terhadap Penjualan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
disain eksperimentalnya, subjek yang diteliti, prosedur pengumpulan data, dan
instrument-instrumennya.
PERILAKU KONSUMEN DARI SUDUT PANDANG PSIKOLOGI
Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam
mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang
mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka.Definisi lainnya adalah
bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti
uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan.
Sementara itu, Blackwell, Miniard, & Engel (2001) menjelaskan bahwa
perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi,
dan membuang barang atau jasa . Sedangkan The American Marketing
Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari
pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan
pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan
pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses
konsumsi (Peter & Olson, 2005). Perilaku konsumen menitikberatkan pada
aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen
berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan,
pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
ISTILAH KONSUMEN, KONSUMSI, KONSUMTIF, DAN
KONSUMERISME
1. Konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia
dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,
maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Syarat-syarat konsumen menurut UU PK adalah:
a. Pemakai barang dan/atau jasa, baik memperolehnya melalui pembelian
maupun secara Cuma-Cuma
b. Pemakaian barang dan/atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain dan makhluk hidup lain.
c. Tidak untuk diperdagangkan.
4
2. Konsumsi
Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Ciri-ciri barang konsumsi:
a. Barang yang di konsumsi adalah barang yang dihasilkan oleh manusia.
b. Barang yang di konsumsi ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
c. Barang yang di konsumsi akan habis atau mengalami penyusunan sedikit
demi sedikit sehingga akhirnya tidak dapat digunakan lagi
Tujuan Konsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung. Contoh
bentuk konsumsi yaitu setiap harinya pada saat kita lapar kita membutuhkan
makanan, bisa berupa nasi, roti, dll, dan itulah yang disebut dengan konsumsi.
3. Konsumtif
Arti kata konsumtif (consumtive) adalah boros atau perilaku yang boros, yang
mengonsumsi barang atau jasa secara berlebihan. Dalam artian luas
konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang
lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala
prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-
mewah.
Berdasarkan dari beberapa pengertian telah dikemukakan, maka dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku individu
yang ditunjukan untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan tidak terencana
terhadap jasa dan barang yang kurang atau bahkan tidak diperlukan. Perilaku
ini lebih banyak dipengaruhi oleh nafsu yang semata-mata untuk memuaskan
kesenangan serta lebih mementingkan keinginan dari pada kebutuhan.
Sehingga tanpa pertimbangan yang matang seseorang begitu mudah
melakukan pengeluaran untuk macam-macam keinginan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan pokoknya sendiri.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumtif adalah :
1. Pembelian ingin tampak berbeda dari yang lain
5
Remaja melakukan pembelian atau pemakaian dengan maksud unuk
menunjukkan bahwa dirinya berbeda dengan yang lain.
2. Ikut-ikutan Seseorang melakukan tindakan pembelian hanya untuk meniru
orang lain atau kelompoknya dan mengikuti mode yang sedang beredar.
3. Konsumerisme
Konsumerisme kata dasarnya adalah konsum yang diambil dari bahasa
Inggris yaitu consume yang berarti memanfaatkan atau menghabiskan daya
guna suatu barang atau jasa. Konsumerisme itu sendiri merupakan gerakan
konsumen (consumer movement) yang mempertanyakan kembali dampak-
dampak aktivitas pasar bagi konsumen (akhir). Dalam pengertian lebih luas,
istilah konsumerisme, dapat diartikan sebagai gerakan yang memperjuangkan
kedudukan yang seimbang antara konsumen, pelaku usaha dan negara dan
gerakan tidak sekadar hanya melingkupi isu kehidupan sehari-hari mengenai
produk harga naik atau kualitas buruk, termasuk hak asasi manusia berikut
dampaknya bagi konsumer.
Dari berbagai definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa konsumerisme
merupakan paham atau gaya hidup yg menganggap barang-barang (mewah)
sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, gaya hidup yg tidak hemat. Sebagai
contoh dari konsumerisme adalah teknologi dan barang-barang elektronik
yang ada pada saat ini, yang merupakan barang-barang yang canggih yang
membuat kita harus memiliknya dan tidak dapat hidup tanpa adanya barang
tersebut, seperti kemelekatan atau ketergantungan misalnya : handphone.
6
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi.
Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan
yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan
berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana
perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan,
pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu
merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi
perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen
dalam proses keputusannya.
7
Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil
yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku
anggotanya.
c. Kelas Sosial
Sebenarnya, semua masyarakat manusia menampilkan lapisan-lapisan sosial.
Lapisan-lapisan sosial ini kadang-kadang berupa sebuah sistem kasta dimana
para anggota kasta yang berbeda memikul peranan tertentu dan mereka tak
dapat mengubah keanggotaan kastanya. Malah lebih sering lapisan sosial itu
berbentuk kelas sosial. Kelas sosial adalah sebentuk kelompok yang relatif
homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam
sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki
nilai, minat dan tingkah laku sama.
2. Faktor-Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok referensi keluarga, status, dan peranan sosial.
a. Kelompok Referensi
Perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok-kelompok yang
memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan
perilaku seseorang.
b. Keluarga
Para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku
membeli. Kita dapat membedakan dua maaca keluarga dalam kehidupan
pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari
orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan, disani adanya hubungan
yang saling mempengaruhi (suami-istri dan anak).
c. Peranan dan Status
Sepanjang kehidupan, seseorang terlibat dalam beberapa kelompok, yaitu :
keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok
dapat diartikan sebagai Peranan dan Status.
8
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya,
termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya
hidup, kepribadian dan konsep diri.
a. Motivasi
Seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan
kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan-kebutuhan
keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan
sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya
kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan
mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan
perwujudan diri).
b. Persepsi
Fenomena yang ditangkap oleh panca indera dan dimaknai oleh pikiran.
c. Belajar
Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan
dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.
d. Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap.
Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang
sesuatu. Sebuah sikap, menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun
tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang
bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.
Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan
sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari
penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku
konsumen dalam penambilan keputusan pembelian. Proses sederhana
pengambilan keputusan melalui tiga tahap.
1. Input ( Pengaruh Eksternal)
2. Process ( Pengambilan Keputusan Konsumen)
3. Output ( Prilaku Setelah Keputusan )
9
Atau Proses Pengambilan Keputusan pembelian oleh konsumen terbagi
menjadi 3 yaitu :
1. Economics Models, pengambilan keputusan diambil berdasarkan alasan
ekonomis dan bersifat lebih rasional.
2. Psychological Models, diambil lebih banyak akrena lasan psikoligs dan
sejumlah faktos sosilogis seperti pengaruh keluarga dan budaya
3. Consumer Behavior Model. Model yang umumnya diambil kebanyakan
konsumen, Dilandasi oleh faktos ekonimis rasional dan psikologis.
10
1. Pengenalan kebutuhan
Muncul karena ketika konsumen mengahadapi suatu masalah, yaitu suatu
keadaan diamana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan
keadaan yang sebenarnya terjadi.Seorang ibu yang bekerja menhadapi masalh
tekanan waktu. Dia harus mencuci baju keluarganya, tetapi ia tidak memiliki
banyak waktu untuk melakukannya. Kondisi ini membangkkitkan pengenalan
kebutuhan akan pembantu rumah tangga atau kebutuhan memiliki mesin cuci.
Kebutuhan harus diaktifkan telebih dahulu sebelum ia bisa dikenali. Ada
beberapa factor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan :
a. Konsumen waktu
Konsumen yang terbiasa makan pagi pukul 6, maka secara otomatis ia akan
mefrasa lapar lagi pada siang hari. Berlalunya waktu akan menyebabkan
teraktifkannya kebutuhan fisiologis seseorang. Waktu juga akan mendorong
pengenalan kebutuhan lain yang didinginkan oleh seorang konsumen. Usia
konsumen yang semakin tua akan menyebabkan ia memiliki aspirasi dan nilai
yang berbeda. Konsumen yang lebih tua mungkin akan lebih memperhatikan
kesehatannya, sehingga ia banyak membutuhkan makanan yang sangat
selektif agar terhindar dari beebagai penyakit.
b. Perubahan situasi
Perubahan situasi akan mengkatifkan kebutuhan. Konsumen yang masih
bujangan munkin akan lebih banyak menghabiskan pengeluarannya untuk
hiburan lain, misalnya ia harus lebih banyak menabung untuk persiapan
kelahiran anaknya. Maka ia mungkin mengurangi pengeluarannya untuk
hiburan tersebut.
c. Pemilikan produk
Memiliki sebuah produk sering kali mengaktifkan kebuthan yang lain.
Seseorang konsumen yang membeli mobil baru, maka ia menyadari perlunya
produk lain. Ia membutuhkan shampoo mobil, lap kanebo, peralatan
membersihkan mobil, waktu untuk membersihkan mobil, bahkan orang lain
yang bisa mmbantunya mencuci dan membersihkan mobil.
d. Konsumsi produk
11
Jika buah buahan yang tersedia dikulkas sudah habis, maka ia akan memicu
konsumen untuk membeli lagi buah buahan untuk kebutuhan konsumsinya.
Habisnya persediaan makanan yang ada dirumah seringkali mendorong
konsumen menyadari kebutuhannya untuk segera membeli makanan lagi
sehingga bisa tersedia untuk mengkonsumsi berikutnya.
e. Pengaruh pemasaran
Produk baru muncul sing setiap hari, dan diiklankan atau dikomunikasikan
melalui beebagai media oleh perusahaan pembuatnya.Program pemasaran
tersbut melalui berbagai media oleh perusahaan pembuatnya. Program
pemasaran tersbut akan mmpengaruhi konsumen untuk menyadari akan
kebutuhannya. Produk yang dikomunikaikan dengan menarik akan memicu
seorang konsumen untuk menyadari akan kebutuhannya dan merasakan
bahwa produk tersebutlah yang bisa memenuhi kebutuhannya tersebut.
2. Pencarian informasi
Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan didalam igatannya
( pencarian internal) dan pencarian informasi dari luar ( pencanan eksternal ) .
a. Pencarian internal langkah pertama yang dilakukan konsumen adalah
mengingat kemvali semua informasi yang ada dalam ingatan memorinya.
Informasi yang dicari meliputi berbagai produk dan merk yang dianggap bisa
memecahkan masalahnya atau memenuhi kebutuhannya. Proses pencarian
informasi secara internal dari memori konsumen dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Langkah pertama konsumen akan berusaha mngingat semua produk dan
merk. Konsumen akan mendapatkan beberapa produk dan merk yang sangat
dikenalnya, namun konsumen juga akan mengingat beberapa produk atau
merk tetapi tidak dikenalnya secara baik. Produk dan merk yang diingat
tersebut akan muncul dari memori jangka panjang.
Langkah kedua konsumen akan berfokus kepada produk dan merk yang
sangat dikenalnya. Ia akan membagi produk yang dikenalnya tersebut
kedalam 3 kategori 1. Kelompok yang dipertimbangkan, yaitu kumpulan
12
produ atau merk yang akan diprtimbangkan lebih lanjut. 2. Kelompok yang
tidak berbeda, yaitu kumpulan produk atau merk yang dipandang tidak
berbeda satu sama lain. 3. Kelompok yang ditolak, yaitu kelompok produk
atau merk yang tidak bisa diterima.
b. Pencarian eksternal
Konsumen cukup sampai pencarian internal jika apa yang dicari telah
terpenuhi. Jika tidak, konsumen akan berlanjut ke tahap pencarian eksternal.
Konsumen mungkin juga mengkombinasikan pencarian internal dan ekstelnal
agar informasi yang diperolehnya mengenai produk dan merk menjadi
sempurna dan meyakinkan. Pencarian eksternal adalah proses pencarian
informasi mengenai berbagai produk dan merk, pembelian maupun konsumsi
kepada lingkungan konsumen. Konsumen akan bertanya kepada teman,
saudara atau tenaga penjual. Konsumen akanmembaca kemasan, surat kabar,
majalah konsumen, melihat dan mendengar iklan di berbagai produk.
3. Evaluasi alternative
Adalah proses pengeevaluasi pilihan produk dan merk dan memilihnya sesuai
dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alertnatif konsumen
membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang
dihadapinya.
Menurut woman dan minor (1998), pada tahap ini konsumen membentuk
kepercayaan, sikap dan intensinya mengenai alternative produk yang
dipertimbangkan tersebut. Proses evaluasi alternative dan proses
pembentukan kepercayaan dan sikap adalah proses yang sangat terkait erat.
Evaluasi alternative muncul karena banyaknya alternative pilihan.
a. Harga
Harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering digunakan oleh
sebagian besar konsumen untuk menevaluasi produk.untuk sebagian besar
konsumen Indonesia yang berpendapat rendah, maka harga adalah fakor
utama yang dipertimbangkan dalam memilih produk dan jasa konumen pun
sangat sensitive terhadap harga
b. Merek
13
Adalah nama penting suatu produk atau jasa. Ketika konsumen menghadapi
merek VCD player yang begitu banyak dipasar dan ia tidak bisa
mengevaluasi kualitas dari masing masing merek, maka konsumen seringkali
memakai merek yang telah lama dikenalnya sebagai indicator kualitas.
c. Asal Negara
Konsumen Indonesia dikenal sebagai konsumen yang menyukai produk
impor.Mereka menganggap produk impor sebagai produk yang lebih
berkualitas dibandingkan produk local.Darimana produk berasal seringkali
menjadi pertimbangan penting bagi konsumen untuk evaluasi.Negara
pembuat seringkali menjadi indicator kulaitas suatu produk.
4. Keputusam Pembelian
Etelah memutuskan produk yang akan dibelinya, maka konsumen akan
mmnentukan pilihannya dalam membeli suatu produk yang diinginkan
5. Perilaku setelah Pembelian
2.2 Perusahaan Indofood
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan
mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah
satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan
yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan
pada tahun 1971. Perusahaan ini mencanangkan suatu komitmen untuk
menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi.
Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal
untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk
menjamin mutu produk yang selalu prima. Akhir tahun 1980, PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. mulai bergerak di pasar Internasional dengan
mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah,
Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-
negara di Afrika.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada
bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan
14
salah satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang
berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat
itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200 orang yang dibagi menjadi dua
shift dan memiliki peralatan produksi sebanyak 3 line. Setiap line mempunyai
kapasitas produksi sebanyak 18.000 pcs/jam, pada tahun 1993 penggunaan
mesin meningkat menjadi 8 line dan pada tahun 1994 meningkat menjadi 10
line mesin. Sampai saat ini telah beroprasi 14 line.
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang
berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang
pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di
Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru,
Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya,
Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan
cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar
produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana
pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan
segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja
lokal. Adanya permintaan yang semakin meningkat menyebabkan PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mengeluarkan kebijakan untuk
meningkatkan kapasitas produksi dengan mendirikan pabrik II pada
September 2007 dengan jumlah produksi 2 line yang memiliki kapasitas 2
kali lebih besar dibandingkan kapasitas mesin produksi yang terdapat di
pabrik I. Pada akhir tahun 2008 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
memproduksi copack seperti Pop Mi dengan mengganti salah satu line Pabrik
I dengan mesin yang dapat memproduksi copack.
Produk yang dihasilkan kelimabelas pabrik tersebut telah terstandarisasi
secara menyeluruh, diantaranya bahan baku, parameter proses,
mesin/peralatan, manpower (tenaga kerja), dan barang jadi. Standarisasi yang
berlaku di semua pabrik tersebut telah disertifikasi oleh SGS melalui
sertifikasi International Standard Operation (ISO) termasuk PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. Selain itu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
15
juga memiliki Sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
dan Sertifikat halal yang berlaku untuk semua produk internasional. Pada 21
Maret 1998 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memperoleh sertifikat
manajemen mutu ISO versi 9001 yang diserahkan di Jakarta pada 3 Maret
1999. Kemudian pada 5 Februari 2004 PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. diperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 (ISO 9001 versi 2000) dari badan
akreditasi SGS International of Indonesia. Hal ini ditunjukan melalui slogan
yang terdapat pada logo Indofood “The Symbol of Quality Foods” atau
“Lambang Makanan Bermutu” yang mengandung konsekuensi hanya produk
bermutulah yang dihasilkan. Produk bermutu tidak hanya dibuat dari bahan
baku pilihan, tetapi diproses secara higienis dan memenuhi unsur kandungan
gizi dan halal.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana
produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan
pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik
dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu
mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya
selera konsumen.
Produk makanan yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan
2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng
melainkan dikeringkan.
3. Saus Sambal, yaitu saus sambal yang biasa digunakan untuk teman makan
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu
jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi
yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk
jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah.
Disamping produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. pun turut
memperhatikan pemasaran produk sehingga memungkinkan perusahaan
untuk semakin berkembang. Berbgai cara kegiatan promosi dilakukan, seperti
advertising (periklanan) baik itu di media cetak maupun media elektronik dan
16
papan-papan reklame. Sedangkan kegiatan sales promotion meliputi
pembagian hadiah baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
undian-undian berhadiah.
Kultur perusahaan ini dikenal dengan nama “CONSISTENT” (Consumer,
Innovation, Staff, Excellence, and Team Work). Sumber kekuatan dalam
menghadapi tantangan ini bisa dilihat dari sisi konsumen, inovasi, karyawan,
keunggulan produk dan kerjasama tim. Maksud dari akronim
“CONSISTENT” adalah keberhasilan perusahaan tergantung kepada kepuasan
pelanggan, inovasi merupakan kunci pertumbuhan di masa depan, staff yang
handal merupakan aset terbesar perusahaan, kesempurnaan adalah pandangan
hidup perusahaan, dan kerjasama tim menjadikan perusahaan ini sebagai
pemenang.
17
Sambal Pedas
(Jerigen) SAPJ 24 kg
Sambal Pedas
(Galon) SAPG 5,7 kg
Sambal Tomat
(Jerigen) TOJ 25 kg
Sambal
Tomat(Galon) TOG 5,7 kg
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning Cibitung juga
menyuplai saus sambal untuk beberapa tempat makan di indonesia. Selain itu juga
menyuplai saus sambal untuk produk indomie dan supermie.
Sistem Distribusi Produk
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Food Seasoning Cibitung
memproduksi untuk pasar lokal dan juga mengekspor ke beberapa negara tetangga
dengan formula yang berbeda yang disesuaikan dengan negaranya karena setiap
negara memiliki standarnya masing-masing. Saus sambal di ekspor ke berbagai
negara, diantaranya Arab, Qatar, Australia, dll.
18
Targetting
Produk Indomie memiliki target pasar untuk semua umur kecuali balita (full
market coverage). Produk Indomie melakukan Differentiated targeting strategy,
perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki kharateristik berbeda
(yaitu : Indomie Goreng/Fried Noodles, Indomie Rebus/Soup Noodles, Indomie
rasa nusantara/regional tastes, Indomie Premium/ Special Quality Instant Noodles
dan indomie jumbo) dengan pandangan bahwa konsumen membutuhkan variasi
dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam
produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
Positioning
Produk Indomie dalam website nya menulis kutipan pernyataan dari seorang
pakar, yaitu Prof. Dr. FG Winarno, Dosen Universitas Katolik Atma Jaya. “Mie
instan itu makanan yang praktis dan sehat untuk dikonsumsi, asal dihidangkan
dengan lauk pauk lainnya seperti telur dan daging. Hal ini karena makanan yang
seimbang harus mengandung protein selain karbohidrat. “Positioning Indomie
adalah menanamkan dibenak konsumen bahwa indomie adalah mie nya orang
Indonesia, dengan cita rasa Nusantara dari berbagai daerah, sehingga sesuai
dengan taglinenya “Indomie Seleraku”.
Strategi pemasaran pada PT Indofood
Perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu
peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu
penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instant dari tahun ke tahun
mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek
yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang. PT.
Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai
basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu
keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena
kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang
sudah dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok,
menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi.
19
Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan
Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Penjualan Pada PT.
Indofood Sukses Makmur, TBK. Dalam bauran pemasaran dikenal dengan
produk, harga, promosi, dan distribusi yang tujuannya untuk meningkatkan
penjualan. Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi
perusahaan untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen, sedangkan
distribusi merupakan proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan
terorganisir sehingga terjadi keefektifan penjualan.
Kegiatan promosi harus sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan
dan dikendalikan untuk mengembangkan laju perusahaan. Promosi yang tidak
terkendali akan menurunkan tingkat penjualan, sehingga biaya yang dikeluarkan
untuk promosi merupakan pemborosan, sedangkan saluran distribusi dipakai oleh
semua perusahaan untuk memproduksi barang dengan kualitas yang baik, namun
banyak pula yang gagal memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh
kebijakan distribusi yang kurang tepat sehingga barang yang dihasilkan kurang
laku dipasar dan menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas. Dengan
demikian, saluran distribusi memeliki peranan penting bagi kelangsungan hidup
dan tumbuh perusahaan.
Saluran Distribusi
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran
barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen
berhak menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan
jenis barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika
perusahaan berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus
segera mengadakan penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk
mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir
permintaan serta menciptakan langgana. Ada beberapa alternatif yang mungkin
dipilih penjual dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, yaitu :
(1) manufaktur → konsumen,
(2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
20
(3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen dan
(4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen
Promosi
Promosi merupakan aktivitas pemasaran untuk mengkomunikasikan informasi
tentang perusahaan dan produknya kepada konsumen sehinggga menciptakan
permintaan (Burnett, 2000). Untuk dapat mengkomunikasikan produknya dengan
efektif, perusahaan harus menentukan terlebih dahulu pasar sasarannya (target
market) dan mengkombinasikan dengan alat promosi seperti periklanan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung dan tenaga penjual
sedemian rupa sehingga konsumen dapat mengenal produk perusahaan dan
tertarik untuk membeli produk tersebut (Payne, 2000).
21
mengalami kenaikan sebesar 18.8%. Pada tahun 2005 mengalami penurunan
sebesar 5.66% dan akhirnya pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 5.99%.
Lalu perkembangan biaya distribusi yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun
kecuali pada tahun 2002 yang mengalami penurunan sebesar Rp 31 milyar.
Mengalami kenaikan maupun penurunan, misalnya pada tahun 1999 – 2001
mengalami kenaikan sebesar 27.02%, sedangkan pada tahun 2002 mengalami
penurunan yang drastis sebesar 34.04% kemudian tahun 2003 mengalami
kenaikan sebesar 48.64%, tahun 2004-2005 mengalami penurunan kembali
sebesar 20.96% dan akhirnya pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar
38.67%. Pada tahun 1999-2000 persentase penjualan mencapai 23.42%,
sedangkan pada tahun 2000-2001 mengalami penurunan sampai dengan 11.66%.
Selama tahun 2002-2003 mengalami kenaikan sebesar 11.83%, tahun 2004
mengalami penurunan sebesar 0.83%, tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar
3.06% dan pada akhir 2006 mengalami kenaikan sebesr 17.47%. Perkembangan
biaya promosi terlihat pada gambar 1, biaya distribusi terlihat pula pada gambar 2
dan tingkat penjualan pada gambar 3. Terlihat dengan jelas terjadinya kenaikan
dan penurunan dari tahun ke tahun.
Strategi Pemasaran
Dominasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk begitu kuat walaupun sudah terjadi
pergeseran. Tahun 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pasar mie instan, tahun
lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merk mie instan
lainnya. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul produk-
produk baru, seperti mie sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup
dari kelompok Wings yang diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di
Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan
pembeli di warung-warung, bahkan pasar swalayan. Ketatnya persaingan produk
mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Sumber yang tidak mau
disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood terhadap pasar
mi instan menurun dari 90% menjadi 75%. Meski terjadi penurunan penguasaan
pasar, namun divisi mie instan tetap dapat meraih kenaikan penjualan sebesar
22
6,6% menjadi Rp4,5 triliun dibanding Rp4,2 triliun pada periode yang sama 2002.
Kenaikan itu antara lain dipengaruhi lebih tingginya harga jual rata-rata. Selain
itu, hingga saat ini divisi mi instan tetap dapat mempertahankan volume
penjualannya sebesar 7,3 miliar bungkus.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus
kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale,
scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and
cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya
dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.
23
– Penetapan harga
– Program promosi
– Saluran distribusi
Saluran distribusi
Pendistribusia adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta
mempermudah penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen
sehimgga pengguna sesuai dengan yang di perlukan.
Proses pendistribusian yang merupakan strategi pemasaran :
– Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran
– Memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik dan non fisik
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan Indofood adalah perusahaan yang bergerak di bidang makanan
dan minuman, namun yang akan dibahas pada kali ini adalah produk
makanannya yaitu tepatnya, Produk mie instan dan Saus Sambalnya.
1. Produk Saus Sambal
Saus sambal adalah pengiring makanan, kalau orang Indonesia makan tidak
meggunakan sambal bukanlah orang Indonesia. Dari sini kita dapat
mengeahui segmentasi pasar yang diterapkan Perusahaan untuk Produk Saus
Sambal Indofood anatara lain :
a. Faktor Kebudayaan
Indonesia adalah negara yang terkenal dengan makannya yang pedas-pedas.
Untuk mengantisipasi adanya hal itu maka Perusahaan membuat Saus Sambal
Instan yang dilengkapi dengan berbagai varian rasa sambal dan dan tingkat
kepedasan yang bervariasi.
Masyarakat Indonesia yang umumya menyukai Pedas akan terbantu dengan
adanya produk ini. Saus sambal yang dikemas secara praktis dan mudah
dalam pembawaannya menjadikan produk ini juga sangat diterima bagi
beberapa kalanagan, anak-anak dan bahkan orang tua.
Saus sambal yang ditawarkan pun tidak itu itu saja ada variasai rasa seperti
sambal Bangkok, sambal lampung, sambal pedas manis dll.
25
para pekerja yang harus pergi di pagi hari, dengan waktu yang sangat singkat
pemilihan untuk pengolahan mie instan menjadi pilihannya, apalagi mie
instan yang baru diolah dan masih hangat memang memiliki cita rasa yang
lebih dan memenuhi rasa lapar karena mie mengandung karbohidrat yang
dapat membuat kenyang. Masalah sehat atau tidaknya? Biasanya para
konsumen mengatasinya dengan menambahkan lauk lain yang sederhana juga
pada pengolahan mie. Misalnya Telur atau Ayam Goreng, kalau sempat juga
bisa ditambahkan dengan sayur.
b. Faktor Psikologi
Harga yang sangat terjangkau membuat konsumen selalu mengandalkan mie
instan sebagai makanan pengganti nasi, terutama untuk kalangan anak-anak
kos yang jauh dari orang tua, harga 1 Bungkusnya yang kurang lebih Rp.
2500 menunjukkan produk ini sangat fleksibel untuk dikonsumsi oleh
khalayak ramai.
c. Faktor Eksternal
Varian Produk yang bermacam-macam membuat produk ini dapat terus
diterima dan bertahan di Pasar. Varian Rasa dari Produk Mie Instan ini
membuat para konsumen tidak bosan. Memang beberapa konsumen ada yang
tidak mau pindah rasa karena sudah menyukainya, namun adanya varian Rasa
yang banyak, berbeda dan unik ini sangatlah membantu dalam proses
pemasaran produk. Contohnya Rasa Soto Ayam, Rasa Kare Ayam dll.
Jadi beberapa faktor diatas adalah beberapa alasan/ segmentasi pasar dari
Perusahaan Indofood dalam membuat Produk Mie Intsan dan saus sambalnya.
Perusahaan Indofood benar-benar mensegmenkan terlebih dahulu produknya
akan masuk di Pasar mana. Selain Segmentasi Demografis diatas (Usia, Jenis
Kelamin, Cakupan, Penghasilam, Siklus Hidup, Gaya Hidup) ada juga
segmentasi lain yaitu Segmentasi Geografis, yaitu melihatnya dari aspek
Letak dan Wilayahnya. Dilihat dari proses Distribusi nya pada penjelasan
sebelumnya produk ini sangat luas, sehingga diseluruh penjuru Indonesia
dapat merasakan Adanya Produk ini.
26
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapakn kepada seluruh wirausahawan yang
akan membuat sebuah produk, buatlah produk yang sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan konsumen. Sehingga produk tersebut dapat cepat dan langsung
terjun serta terapkikasikan di masyarakat luas yaitu dengan mekihat
segmentasi pasar konsumen dari Produk yang akan diterbitkan
27
LAMPIRAN
Indomie
Pop Mie
Sarimi
o Sarimi Gelas
Supermi
Sakura
Intermi
Mie Telur Cap 3 Ayam
Pop Bihun
Cheetos (lisensi dari PepsiCo)
Chiki
Jet-Z
Lay's (lisensi dari PepsiCo)
Chitato
Qtela
Doritos (lisensi dari PepsiCo)
Wonderland
Trenz
Dueto
Bim-Bim
Indomilk
Cap Enaak
Milkuat
Indoeskrim
Kremer
Freiss
Orchid Butter
28
Piring Lombok
Kecap Indofood
Sambal Indofood
Promina
ProvitaBreakfirst
Govit
Gowell
Buburia
SUN
Bumbu Kaldu Indofood
Bumbu Instan Indofood
Bumbu Racik Indofood
BogasariSunting
Bimoli
SimasPalmia
Royal Palmia
Happy Salad Oil
Amanda
Delima
Palmia
Minuman (Indofood Asahi&PepsiCo)Sunting
Pepsi
PepsiBlue
7 Up
29
Mirinda
Tekita
Kemasa
Varian/Rasa Indomie Harga (Rp)
n
Indomie Ayam Bawang 1 dus 69.300
Indomie Ayam Spesial 1 dus 71.300
Indomie Goreng Dendeng Balado1 dus 90.500
Indomie Goreng Iga Penyet 1 dus 74.500
Indomie Goreng Rendang 1 dus 74.500
Indomie Goreng Spesial 1 dus 74.500
Indomie Soto Biasa 1 dus 69.300
Indomie Soto Lamongan 1 dus 91.500
Indomie Kari Ayam 1 dus 85.300
1. Bimoli Minyak Goreng Kemasan Pounc 2 liter - Harga Rp. 24.800
2. Bimoli Spesial Minyak Goreng Kemasan Pounch 2 liter - Harga Rp.
26.400
3. Bimoli Spesial Minyak Goreng Kemasan Pounch 1 liter - Harga Rp.
14.700
4. Bimoli Spesial Minyak Goreng Kemasan Botol 1 liter - Harga Rp. 19.000
5. Bimoli Spesial Minyak Goreng Kemasan Jerigen 5 liter - Harga Rp.
87.200
6. Bimoli Spesial Minyak Goreng Kemasan Botol 2 liter - Harga Rp. 32.000
7. Bimoli Minyak Goreng Kemasan Dos 6 x 2 liter - Harga Rp. 144.000
30
Indofood Bumbu Nasi Goreng Pedas 50gr
4.000
Indofood Bumbu Racik Ayam Goreng 26gr
1.500
Indofood Bumbu Racik Nasi Goreng 20gr
1.500
Indofood Bumbu Racik Sayur Asem 33gr
1.500
Indofood Bumbu Racik Sayur Lodeh 25gr
1.500
Indofood Bumbu Racik Tumis 22gr
1.500
Indofood Bumbu Rawon 50gr
4.000
Indofood Bumbu Soto 50gr
4.000
Indofood Kecap Manis 625ml – botol
12.000
Indofood Kecap Sweet Soy Sauce 140ml – botol
3.500
Indofood Sambal Ekstra Pedas 140ml – botol
3.700
Indofood Sambal Extra Pedas 340ml – botol
7.800
Indofood Sambal Lampung 140ml – botol
3.700
Indofood Sambal Lampung 340ml – botol
7.800
Indofood Sambal Pedas 140ml – botol
3.700
Type
Price (IDR)
31
Indofood Sambal Pedas 340ml
9.000
Indofood Sambal Pedas Manis 140ml – botol
3.700
Indofood Saus Tomat 140ml – botol
3.500
Indofood Saus Tomat 340ml – botol
9.000
32
1. Indomie
Indomie Mie Goreng Special [85 g x 10 pcs] merupakan mie instan yang memiliki
rasa yang gurih dan lezat. Terbuat dari bahan Mie Tepung terigu, minyak sayur,
tepung tapioka, garam, pemantap, pengatur keasaman, mineral (zat besi) ,
pewarna (tartrazine Cl19140), antioksidan (TBHQ). Komposisi Bumbu: Garam,
gula, penguat rasa mononatrium glutamat (MSG), bubuk bawang putih, bubuk
lada, bubuk bawang bombay, perisa ayam (mengandung penguat rasa dinatrium
inosinat dan guanilat), vitamin (A, B1, B6, B12, Niasin, Asam folat, Pantotenat).
33
3. Indomie Vegan
PT Indofood CBP Sukses Makmur, dalam waktu dekat akan meluncurkan varian
terbaru yakni Indomie Rasa Vegan. Produk teranyar ini untuk memenuhi
keinginan para vegetarian yang ingin mengonsumsi mi instan sesuai selera
vegetarian. Kita sudah mulai produksi varian baru ini. Dalam minggu-minggu ini
akan diluncurkan di wilayah Palembang,” kata Branch Manager PT Indofood CBP
Sukses Makmur Antony Kamaluddin Untuk tahap awal, ada dua jenis Indomie
Rasa Vegan yang bakal dipasarkan, meliputi mi goreng Indomie Rasa Vegan dan
mi kuah Indomie Rasa Vegan.
4. Indomie Chicken Cuirry Flavour
menyiapkan ramen yang memiliki aroma yang agak manis dan tajam - rasanya
sangat baunya seperti kari ayam ala Thai! Rasa kaldu jauh lebih gurih; hanya ada
sedikit samar dari rasa asam pedas itu.
menambahkan seluruh paket bubuk cabe dan mereka hanya sedikit pedas, jadi
tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mie adalah tekstur perusahaan yang bagus,
34
5. Indomie Kriuk
MIE: Tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka, garam, pengatur keasaman,
pemantap (nabati & natrium tripolifosfat), mineral, pewarna (tartrazin CI 19140),
antioksidan (TBHQ). BUMBU Garam, gula, penguat rasa mononatrium glutamat
(MSG), perisa ayam,bubuk bawang putih,bubuk lada dan vitamin (A, B1, B6,
B12, niasin, asam folat, pantotenat). MINYAK: Minyak sayur dan bawang merah.
KECAP MANIS: Gula, air, kedelai, gandum,garam, bumbu & rempah-rempah,
pengawet, minyak nabati. SAUS CABE. BAWANG GORENG
35
7. Indomie SQN
Indomie, mie instan siap saji yang namanya telah dikenal jutaan masyarakat
Indonesia ini hadir dengan varian rasa Tom Yum dari Thailand yang nikmat.
Terbuat dari bahan tepung terigu, rempah-rempah dan bumbu terbaik menjadikan
Indomie senantiasa menjadi mie instan pilihan nomor satu di Indonesia. Penyajian
yang mudah, harga yang lebih hemat serta rasa yang lezat pun membuat mie
instan ini peneman Anda di saat lapar. Rasa dan aroma tom yum yang khas dari
bumbu Indomie ini terasa begitu nikmat disantap bersama kerabat dekat.
Diperkaya dengan vitamin A, B1, B6, B12, Niasin, Asam folat dan Mineral Zat
Besi, mie instan yang diproses dengan sangat higienis sesuai Standar Internasional
ini siap menjadi teman setia Anda di saat lapar.
8. Indomie Paket
36
9. Supermi Reguler
37
11. Supermi Go Series
38
13. Sarimi Extra Besar
Indomie rasa Ayam Bawang dijual dengan harga Rp. 1.375 dengan berat 69 gram.
Setiap bungkusnya terdiri dari mie, bumbu kering, cabai bubuk, minyak bumbu,
dan bawang goreng. Mienya berwarna kuning sedang, tidak pucat namun juga
tidak begitu medok warna kuningnya. Seperti tertera pada kemasannya, mie ini
mengandung vitamin A, B1, B6, B12, niasin, asam folat, dan mineral.
14. Sakura
Mendengar mie instan keluaran Indofood, maka kita pasti mengingat indomie,
Supermie, dan Sarimie. Ternyata masih ada satu merek lagi yaitu Mie Sakura. Mie
Sakura tersedia dalam berbagai rasa baik kuah maupun goreng dan memiliki
banyak rasa. Katanya mie sakura memiliki harga yang murah dan masih bisa
ditemui di beberapa daerah.
39
15. Intermi
Intermi Rasa Kaldu Ayam adalah mie instan di pasarkan luas di seluruh
Indonesia. Produk ini sangat familiar dengan kehidupan masyarakat kita, karena
hampir dapat dipastikan siswa atau mahasiswa yang tinggal tidak bersama orang
tua menjadikan mie instan sebagai pelengkap makanan pokok mereka. Mie instant
termasuk Intermi dijadikan pengganti kawan nasi bahkan ada yang bisa
menggantikan nasi sekalipun
16. POP Mie
Pop Mie pada awalnya menggunakan kemasan cup dari ukuran kecil (mini, 35
gram), sedang (57 gram) sampai cup plastik (60 gram untuk Ayam Spesial dan 80
gram untuk Mi Goreng). Pada tahun 2010 Pop Mie tampil dengan kemasan dan
logo baru, dengan logo Pop Mie merah di dalam lingkaran biru dengan mata
diatasnya, namun kemasan Pop Mie diperbesar menjadi 75 gram pada
tahun 2013 dan tampilan kemasan pun berubah menjadi lebih menarik dari
kemasan sebelumnya. Kemasan Pop Mie yang lebih baru dan lebih besar
kini Makin Hits!, Lebih Nendang, Lebih Kenyang, Lebih Yummy
40
17. Mie Telor
41
19. POP Bihun Special
Kini bihun goreng yang anda biasa makan di restaurant, kini dapat dinikmati
seketika lengkap dengan saus cabe dan bawang goreng.. Rasa bumbunya dan
bihunnya memang begitu terasa pas
Pop bihun menawarkan sensasi baru dalam menikmati makanan instant. Bihun
yang selama ini hanya bisa dinikmati dengan cara memasak konvensional seperti
hanya digoreng atau direbus
42
SAUS SAMBAL INDOFOOD
Sambal & Saus Tomat Indofood :
Sambal Pedas
Sambal Ekstra Pedas
Sambal Seafood
Sambal Lampung
Saos Tomat
Saus Tomat Indofood
43