Anda di halaman 1dari 19

ANALISA MEREK HANDPHONE YANG DIGUNAKAN SISWA/SISWI

SMK KH. GHALIB PRINGSEWU

Disusun oleh Kelompok 5 :

1.Muhamad Surya ( 2022306301072 )

2.Ibnu Arif ( 2022306301069 )

3.Ilham Sandi Rio W. ( 2022306301057 )

Dosen Pengampu :

Gusti Adi Pranoto, S.E.,M.M

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, PROGRAM STUDY MANAJEMEN


T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga
laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga hasil analisis ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pambaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyususn merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini

Pringsewu, September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1 Latar Belakang..........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................6

1. MANAJEMAN.............................................................................................6

2. PEMASARAN..............................................................................................7

3. Manajemen pemasaran..................................................................................8

4. Bauran Pemasaran.........................................................................................9

5. Perilaku konsumen......................................................................................10

6. Kualitas Produk...........................................................................................11

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................15

3.1 keputusan pembelian dalam membeli merek produk Handphone...............15

3.2 Variabel Kualitas Produk.............................................................................15

3.2 Gambaran Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian...............................16

BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................18

4.1 Kesimpulan..................................................................................................18

4.2 Saran.............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi dan industri yang semakin maju menyebabkan keinginan dan
kebutuhan manusia menjadi semakin kompleks. Persaingan bisnis dalam era
globalisasi yang semakin dinamis, kompleks dan serba tidak pasti, menyediakan
peluang tetapi juga tantangan. Perusahaan bersaing semakin ketat untuk meraih
peluang yang ada untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

Sifat konsumen yang lebih berhati-hati dalam memilih dan membeli suatu
produk menunjukkan bahwa produk yang ditawarkan suatu perusahaan belum
tentu dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Tanpa adanya
pemahaman tentang alasan mengapa konsumen melakukan pembelian sebuah
produk, maka perusahaan tidak akan dapat membuat strategi pemasaran yang
tepat guna memasarkan produknya. Seiring dengan pesatnya perkembangan
ekonomi dan teknologi di Indonesia, banyak muncul industri serta perusahaan
baru, salah satunya bidang 2 teknologi komunikasi seperti perkembangan
telekomunikasi seluler. Fenomena tersebut dapat dilihat dari kondisi persaingan
saat ini sudah sampai pada tahap pengelompokkan sistem operasi (Operating
System/OS) mendorong konsumen untuk melakukan identifikasi dalam
pengambilan keputusan saat menentukan OS mana yang memenuhi kebutuhan.
Para perusahaan pembuat mobile Operating System (OS) telah berlomba untuk
memanjakan pengguna smartphone (selular yang ber-OS) dari segi entertainment
dan fungsionalitas penggunaan selular untuk memudahkan tugas sehari-hari.
Karena sistem operasi pada ponsel juga ikut menentukan pula kualitas, nilai jual,
dan keputusan untuk membeli sebuah ponsel.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana keputusan pembelian dalam membeli merek produk
Handphone?
2. Bagaimana pengaruh merek produk terhadap keputusan pembelian dalam
membeli produk Handphone?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui gambaran keputusan pembelian dalam membeli Merek
produk Handphone.
2. Untuk mengetahui gambaran kualitas produk dan keputusan pembelian
dalam membeli Merek produk Handphone.

5
Bab II

LANDASAN TEORI

1. MANAJEMAN
Secara etimologis, kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris, yakni
management, yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur
atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari Bahasa Italia, maneggio,
yang diadopsi dari Bahasa Latin managiare, yang berasal dari kata manus, yang
artinya tangan.

Menurut Sarinah manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai


tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi
lainnya. Sedangkan menurut Wijayanti manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang lelah ditetapkan.

Secara umum aktivitas manajemen dalam organisasi diarahkan untuk


mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen adalah proses
bekerja sama antara individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam
mencapai tujuan, organisasi adalah sebagai aktivitas manajemen. Dengan kata
lain, aktivitas manajerial hanya ditemukan dalam wadah sebuah organisasi, baik
organisasi bisnis, sekolah dan juga lainnya.

Setiap ahli memberikan pandangan yang berbeda tentang batasan


manajemen, karena itu tidak mudah memberikan arti universal yang dapat
diterima semua orang. Namun demikian dari pikiran-pikiran semua ahli tentang
definisi manajemen kebanyakan menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu
proses tertentu yang menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai
suatu tujuan yang didalam pelaksanaannya dapat mengikuti alur keilmuan secara

6
ilmiah dan dapat pula menonjolkan kekhasan atau gaya manajer dalam
mendayagunakan kemampuan orang lain. Istilah manajemen sudah populer dalam
kehidupan organisasi. Dalam makna yang sederhana “management” diartikan
sebagai pengelolaan. Suatu proses menata atau mengelola organisasi dalam
mencapai tujuan yang diinginkan dipahami sebagai manajemen. Proses ini
berpusat pada penggunaan yang efektif dan efisien terhadap penggunaan sumber
daya manusia.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah


serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,
mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan
mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

2. PEMASARAN
Pemasaran dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan
berpindahnya barang dari produsen pertama ke konsumen terakhir. Pemasaran
merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,
menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pemasaran
merupakan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual. Secara
sosial, pemasaran jasa adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan serta inginkan dengan cara
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk jasa yang bernilai
dengan pihak lain. Sedangkan secara manajerial, adalah proses perencanaan,
pelaksanaan, pemikiran, penetapan harga, promosi, dan penyaluran gagasan
tentang produk jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran
individu dan organisasi.

Kegiatan pemasaran merupakan awal dari kegiatan suatu perusahaan


dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan untuk berkembang dan
mendapatkan laba. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan menejerial yang di

7
dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan memertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain. Stanton pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan
kebutuhan baik kepada pembeli maupun kepada pembeli potensial

Para pemasar menggunakan berbagai macam strategi untuk dapat mencapai target
pasarnya. Menurut Fatihudin strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan
terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Tujuan akhir dan
konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (total
customer statisfaction). Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti
memberikan kepada apa yang menurut kita keinginan mereka, tetapi apa yang
sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau
secara singkat adalah memenuhi kebutuhan pelanggan. Strategi-strategi
pemasaran tersebut tergabung di dalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran
adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
terusmenerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. McCharty
mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat kelompok luas yang disebut 4P,
yaitu Produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).

3. Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran. Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli
sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating),
pengarahan (directing), dan pengawasan (controlling).

Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan,


mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan,

8
mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikankegiatan
pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien
dan efektif yang dikenal dengan istilah fungsi manajemen. Dalam fungsi
manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan
untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh
seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang
harus dihadapi.

Manajemen pemasaran sesungguhnya adalah manajemen permintaan. Manajer


pemasaran mengelola permintaan dengan melakukan riset pemasaran,
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program pemasaran. Terdapat
delapan jenis permintaan dan tugas-tugas pemasaran dalam menghadapi
permintaan tersebut, yaitu permintaan negatif, permintaan nol, permintaan laten,
permintaan menurun, permintaan tidak teratur, permintaan penuh, permintaan
persaingan, dan permintaan tak bermanfaat.

4. Bauran Pemasaran
Kotler mendefinisikan bauran pemasaran sebagai serangkaian variabel
pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan
tanggapan yang dikendalikan perusahaan, dari pasar sasarannya, bauran
pemasaran terdiri atas segala hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan produknya, yang dikenal dengan “empat P”, yaitu
product, price, lokasi, dan promosi.

Keempat variabel strategi tersebut sangat mempengaruhi pemasaran,


sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi acuan atau bauran.
Untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran, pedoman yang
mampu diandalkan pemimpin perusahaan itu penting. Oleh karena itu, strategi
pemasaran (Marketing Mix) yang menggunakan unsur variabel keempat tersebut
sangat diperlukan dalam kegiatan pemasaran.

Secara umum strategi pemasaran jasa pendidikan diterapkan dalam konteks


lembaga pendidikan secara keseluruhan, tidak hanya membutuhkan pemasaran

9
eksternal, tapi juga pemasaran internal untuk memotivasi dosen/guru atau
karyawan administrasi dan pemasaran interaktif untuk menciptakan keahlian
penyedia jasa. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bauran
pemasaran merupakan variabel yang digunakan pedoman perusahaan untuk
menggerakkan perusahaan mencapai tujuan memuaskan konsumen. Pada
pemasaran jasa, pendekatan strategis diarahkan pada kemampuan pemasar
menemukan cara untuk mewujudkan yang tidak berwujud, meningkatkan
produktivitas penyedia yang tidak terpisahkan dari produk itu, membuat standar
kualitas sehubungan dengan adanya variabilitas, dan mempengaruhi gerakan
permintaan dan pemasok kapasitas, mengingat jasa tidak tahan lama.

5. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen merupakan unsur penting dalam kegiatan pemasaran
suatu produk yang perlu diketahui oleh perusahaan, karena perusahaan pada
dasarnya tidak mengetahui mengenai apa yang ada dalam pikiran seorang
konsumen pada waktu sebelum, sedang, dan setelah melakukan pembelian produk
tersebut. Menurut Subianto pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah
pekerjaan yang mudah, tetapi cukup sulit dan kompleks. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya variabel – variabel yang mempengaruhinya dan variabel – variabel
tersebut cenderung saling berinteraksi. Meskipun demikian, apabila hal tersebut
dapat dilakukan, maka suatu perusahaan penghasil barang maupun jasa akan dapat
meraih keuntungan yang jauh lebih besar daripada perusahaan pesaingnya karena
dengan memahami perilaku konsumen maka perusahaan tersebut dapat
memberikan kepuasan secara lebih baik kepada konsumennya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh
individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dalam mendapatkan serta menggunakan barang dan jasa.
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam
pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan masalah pada
kegiatan manusia untuk membeli suatu barang dan jasa dalam memenuhi kegiatan
dan kebutuhannya.

10
Proses pengambilan keputusan untuk membeli sama untuk setiap orang,
hanya seluruh proses tersebut tidak selalu dilaksanakan oleh konsumen. Proses
perilaku konsumen adalah suatu disiplin terapan. Pendekatan proses dalam analisa
perilaku konsumen dibutuhkan oleh perusahaan yang beroperasi di masyarakat
untuk menginterpretasikan permintaan konsumen. Titik tolak untuk memahami
perilaku pembeli adalah rangsangan tangggapan. Rangsangan pemasaran dan
lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan proses
pengambilan keputusan menimbulkan keputusan pemebelian teretntu. Tugas
pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli mulai dari
adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian pembeli.

6. Kualitas Produk
Setiap perusahaan akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen dengan menyediakan produk yang ada. Produk merupakan suatu sifat
yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus,
warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhannya

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk


merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di
konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari
perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk
yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan,
garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan
membeli produk tersebut. Kualitas berkaitan dengan pemenuhan permintaan, atau
melebihi permintaan, pemenuhan kebutuhan konsumen untuk saat ini dan masa
yang akan datang. Hal ini berarti bahwa produk yang dihasilkan memenuhi
kebutuhan konsumen dan cocok dengan penggunaan konsumen

Setiap produk memiliki atribut tersendiri yang membedakannya dengan


produk lain. Keputusan mengenai atribut ini amat mempengaruhi reaksi
konsumen terhadap suatu produk. Fandy Tjiptono menyatakan bahwa “Atribut

11
produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan
dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian”.

Setiap produk memiliki atribut tersendiri yang membedakannya dengan


produk lain. Keputusan mengenai atribut ini amat mempengaruhi reaksi
konsumen terhadap suatu produk. Fandy Tjiptono menyatakan bahwa “Atribut
produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan
dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian”. Atribut produk ini meliputi
kualitas produk, sifatsifat produk dan rancangan produk. Menurut Kotler &
Armstrong beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik
atribut produk) adalah:

a. Merek (branding)
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan,
atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya
dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam
strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta
dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik
dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk.
b. Pengemasan (packing)
Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat
wadah atau pembungkus suatu produk.
c. Kualitas produk (Product Quality)
Kualitas produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu
produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan,
ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.
Untuk meningkatkan kualitas produk, perusahaan dapat menerapkan
”Total Quality Manajemen (TQM)”. Selain mengurangi kerusakan produk,
tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan.

12
Ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan dan dapat digunakan
sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis terutama untuk produk
manufaktur. Dimensi-dimensi tersebut adalah:

1) Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti.


Performa / kinerja berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan
merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika
ingin membeli suatu produk.
2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik
sekunder atau pelengkap. Features merupakan aspek kedua dari performa
yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan- pilihan dan
pengembangannya. Seringkali terdapat kesulitan untuk memisahkan
karakteristik performa dan features. Biasanya pelanggan mendefinisikan
nilai dalam bentuk fleksibilitas dan kemampuan mereka untuk memilih
features yang ada, juga kualitas dari features itu.
3) Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal dipakai. Reliability berkaitan dengan kemungkinan
suatu produk berfungsi secara berhasil dalam periode waktu tertentu di
bawah kondisi tertentu. Dengan demikian, reliability merupakan
karakteristik yang merefleksikan kemungkinan tingkat keberhasilan dalam
penggunaan suatu produk.
4) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu
sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar
yang telah ditetapkan sebelumnya.
5) Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut
dapat terus digunakan. Daya tahan merupakan ukuran masa pakai suatu
produk, Karakteristik ini berkaitan dengan daya tahan dari suatu produk.
6) Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah
direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan.
7) Estetika (Aesthetics), yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
Estetika merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat

13
subyektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi
dari preferensi atau pilihan individual.
8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi
produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Perceived quality
bersifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam
mengkonsumsi produk, seperti meningkatkan harga diri. Hal ini dapat juga
berupa karakteristik yang berkaitan dengan reputasi (brand name, image).

Pada dasarnya kualitas produk merupakan salah satu faktor terpenting dalam
menjalankan suatu bisnis yang mana kualitas produk sangat menentikan tingkat
kepuasan konsumen dan juga tingkat keputusan pembelian terhadap produk
dimasa depan perusahaan. Menurut Kotler indikator dari kualitas produk yaitu
sebagai berikut:

1) Teknologi Teknologi lebih baik ketika dibandingkan dengan produk lain.


Memiliki keistimewaan dibandingkan produk merek lain, kinerja produk
memuaskan, proses service memuaskan konsumen,

2) Fungsional Kualitas dari produk dibandingkan dengan produk lain.


Memiliki spesifikasi yang sesuai, memberikan kemudahan dan membantu
konsumen, fungsi produk sesuai dengan yang dijanjikan.

3) Desain dan varian Desain produk lebih baik apabila dibandingkan dengan
produk lain. Memiliki keunikan hingga keindahan dibandingkan produk merek
lain, memberikan tampilan yang inovatif.

14
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 keputusan pembelian dalam membeli merek produk Handphone


Kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk
mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik
akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan
lebih berhasil dari perusahaan yang lain. Berdarkan survei yang dilakukan
terhadap 50 siswa/i SMK KH. KHALIB Pringsewu didapatkan hasil observasi
sebagai berikut :

NO Merek HP Frekuensi ( orang ) Persentase (%)


1. Apple Iphone 4 8%
2. Oppo 13 26%
3. Vivo 11 22%
4. Realme 9 18%
5. Xiaomi 1 2%
6. Samsung 3 6%
7. Poco 2 4%
8. Infinix 6 12%
9. Itel 1 2%
jumlah 50 100%

3.2 Variabel Kualitas Produk


Kualitas produk terdiri dari 20 pernyataan kuesioner dengan 4 indikator terhadap
variabel. Kuesioner diberikan kepada 83 orang siswa SMA Negeri 9 Tanjung
Jabung Barat. Hasil Tanggapan responden terhadap kualitas produk handphone
Oppo dapat dijelaskan sebagai berikut ini:

15
NO Merek STS TS CS S SS SKOR KETERANGAN
Hp 1 2 3 4 5
1. Apple Sangat
Iphone 0 0 6 38 39 365 baik
2. Oppo 0 0 23 52 8 317 Baik
3. Vivo 0 0 11 41 31 352 Sangat Baik
4. Realme 0 0 2 52 29 359 Sangat Baik
5. Xiaomi 0 0 26 41 16 322 Baik
6. Samsung 0 0 3 57 23 352 Sangat Baik
7. Poco 0 0 0 40 43 375 Sangat Baik
8. Infinix 0 0 9 32 42 365 Sangat Baik
9. Itel 0 0 2 60 21 351 Sangat Baik
Total 3.158
Rata – rata 350,88 Sangat Baik

3.2 Gambaran Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian


Kualitas produk merupakan kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan,
kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran kualitas produk Handphone,
siswa merasa kualitas produk Handphone dalam keadaan sangat baik. Handphone
dirasa memiliki spesifikasi yang sesuai dengan keinginan, kualitas yang dijanjikan
oleh pihak berbagai Merek telah sesuai dengan sangat baik, Handphone juga tidak
mudah rusak.

Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung


terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap
produk yang ditawarkan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap responden di SMK
KH. GHALIB Pringsewu untuk indikator ketertarikan responden untuk mengikuti
perkembangan teknologi termasuk kategori baik, indikator kemudahan

16
memperoleh informasi tentang produk Handphone yang dibeli sangat baik,
indikator kesesuaian kualitas dan harga produk dengan kebutuhan dan fungsional
Handphone yang dibeli sangat baik, dan indikator komitmen individu terhadap
suatu produk tertentu untuk tidak mengganti keputusan pembelian dikemudian
hari termasuk kategori sangat baik.

Harga merupakan salah satu pertimbangan siswa untuk membeli


Handphone. Menurut Gitosudarmo menyatakan bahwa seseorang akan berani
membayar suatu produk dengan harga yang mahal apabila dia menilai kepuasan
yang diharapkannya terhadap produk yang akan dibelinya itu tinggi. Sebaliknya
apabila seseorang itu menilai kepuasannya terhadap suatu produk itu rendah maka
dia tidak akan bersedia untuk membayar atau membeli produk itu dengan harga
yang mahal. Nilai ekonomis diciptakan oleh kegiatan yang terjadi dalam
mekanisme pasar antar pembeli dan penjual.

Penawaran produk yang memiliki kualitas baik akan menentukan


bagaimana kepuasan konsumen. Konsumen yang merasakan hasil dari produk
yang berkualitas akan merasa puas dan akan memberikan kesan tersendiri didalam
benak konsumen. Hingga pada akhirnya setelah mempertimbangkan beberapa
aspek konsumen tersebut akan menentukan keputusan pembelian pada produk
tersebut.

17
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh kualitas
produk terhadap keputusan pembelian Merek Handphone di SMK KH. KHALIB
dapat diambil kesimpulan Bahwa Kualitas produk berdasarkan rata-rata skor
keseluruhan termasuk ke dalam kategori baik. Siswa memilih Handphone Oppo
karena tekhnologi produk dibandingkan dengan produk lain sangat baik, namun
untuk desain dan varian produk dibandingkan dengan produk lain sangat tidak
baik. Kemudian mengenai keputusan pembelian menurut responden kemudahan
memperoleh informasi tentang produk dan ketertarikan individu untuk mengikuti
perkembangan teknologi termasuk dalam kategori baik.

4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disarankan kepada peneliti
selanjutnya dapat memperluas obyek penelitian sehingga dapat memperoleh
informasi yang lebih lengkap dan lebih luas mengenai harga, spesifikasi, daya
tahan, dan lainnya terhadap keputusan pembelian produk.

18
DAFTAR PUSTAKA

Arifianti, Ria. 2013. Analisis Kualitas Produk Sepatu Tomkins. Jurnal Dinamika
Manajemen. Volume 4. Nomor 1. Halaman 46-58.

Dharmmesta, Basu Swastha. 1999. Loyalitas Pelanggan : Sebuah Kajian


Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia. Volume 14. Nomor 3.

https://accurate.id/marketing-manajemen/kualitas-produk-adalah/

19

Anda mungkin juga menyukai