Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KOMUNIKASI DAN PRODUKTIVITAS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas


mata kuliah MSDM
Dosen pengampu: Kusuma Agdhi Rahwana, M.M

Disusun oleh:
Kelompok 5
Azima Muhammad Ilham 2202010322
Nandi Azmi Hidayah 2202010310
Darrent Marcodiaz Harris 2202010289

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PERJUANGAN

2023
KATA PENGANTAR
Assamau’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyusun makalah ini. Sesuai dengan program pembelajaran mata kuliah MSDM
bahwa para mahasiswa harus menyerahkan tugas kelompok berupa makalah, maka dengan
ini penyusun membuat makalah yang berjudul “Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia”.
Makalah ini disusun sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku dari dosen
pengajar. Penyusun menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dalam penyusunan makalah
ini. Oleh karena itu, penyusun mohon maaf atas kekurangan yang ada. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembacanya. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Tasikmalaya, 30 September 2023


Hormat Kami,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah................................................................................................................5
1.4 Manfaat.............................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.......................................................................................................................7
2.1 Pengertian Komunikasi....................................................................................................7
2.2 Proses Komunikasi...........................................................................................................7
2.3 Sifat Mendengar yang Efektif..........................................................................................8
2.4 Jenis-jenis Komunikasi.....................................................................................................9
2.5 Indikator Komunikasi.....................................................................................................10
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi......................................................................11
2.7 Saluran Komunikasi.......................................................................................................12
2.8 Pengertian Produktivitas.................................................................................................14
2.9 Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas.....................................................................14
2.10 Indikator Produktivitas.................................................................................................15
BAB III....................................................................................................................................17
PENUTUP...............................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................17
3.2 Saran...............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi menjadi salah satu kebutuhan bagi manusia. Manusia perlu berkomunikasi
untuk menyampaikan pesan maupun gagasan yang dimiliki kepada orang lain. Menurut
Berelson dan Stainer (1964) komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,
gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain. Sedangkan menurut Everett M. Rogers (1983)
komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima
atau lebih, dengan maksud untuk merubah tingkah laku mereka. Skill komunikasi dibutuhkan
oleh setiap orang karena dengan komunikasi yang baik ide atau gagasanya dapat di dengar
dan di mengerti oleh orang lain. Komunikasi menjadi salah satu interpersonal skill yang di
butuhkan oleh setiap orang. Namun tidak semua orang dapat melakukan komunikasi dengan
baik sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh communicator (yang menyampaikan pesan)
tidak dapat diterimadengan baik oleh communicant (yang menerima pesan). Dalam
organisasi komunikasisangat penting supaya terbentuk saling pengertian (mutual
understanding) sehingga terjadi kesamaan pemahaman terhadap apa yang diinginkan oleh
para pemangku kepentingan dalam organisasi.
Produktivitas mengacu pada tingkat efisiensi dengan mana sumber daya (seperti tenaga
kerja, waktu, modal, atau teknologi) digunakan untuk menghasilkan hasil atau output
tertentu. Ini adalah ukuran seberapa efektif suatu sistem atau proses dalam menghasilkan
barang atau jasa. Produktivitas penting dalam konteks ekonomi dan bisnis karena dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, keuntungan perusahaan, dan kesejahteraan umum.
Produktivitas dapat diukur dalam berbagai konteks, termasuk produktivitas tenaga kerja
(jumlah output yang dihasilkan oleh setiap pekerja), produktivitas modal (jumlah output yang
dihasilkan per unit modal yang diinvestasikan), dan produktivitas total faktor (mengukur
efisiensi penggunaan semua faktor produksi, termasuk tenaga kerja, modal, dan teknologi).
Peningkatan produktivitas sering kali dianggap sebagai tujuan yang diinginkan dalam
banyak organisasi dan ekonomi karena dapat mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
produktivitas meliputi inovasi teknologi, pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, manajemen
yang efektif, dan investasi dalam infrastruktur dan peralatan yang lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian komunikasi?
2. Bagaimana proses komunikasi?
3. Bagaimana sifat mendengar yang efektif?
4. Apa saja jenis jenis komunikasi?
5. Apa saja yang menjadi indikator komunikasi?
6. Apa saja faktor yang mempengaruhi komunikasi?
7. Apa saja saluran komunikasi?

1
8. Apa pengertian produktivitas?
9. Apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas?
10. Apa saja indikator produktivitas?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa pengertian komunikasi?
2. Untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi?
3. Untuk mengetahui bagaimana sifat mendengar yang efektif?
4. Untuk mengetahui apa saja jenis jenis komunikasi?
5. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi indikator komunikasi?
6. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi komunikasi?
7. Untuk mengetahui apa saja saluran komunikasi?
8. Untuk mengetahui apa pengertian produktivitas?
9. Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas?
10. Untuk mengetahui apa saja indikator produktivitas?

1.4 Manfaat
Mempelajari komunikasi dan produktivitas memiliki banyak manfaat yang dapat
mempengaruhi kehidupan personal dan profesional seseorang. Berikut adalah beberapa
manfaat dari mempelajari kedua hal tersebut:
1. Kemampuan Berkomunikasi yang Efektif:
 Memudahkan Kolaborasi: Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik
memungkinkan kolaborasi yang lebih efektif dalam tim atau kelompok kerja.
 Mengatasi Konflik: Memahami teknik komunikasi dapat membantu dalam mengatasi
konflik dan meningkatkan hubungan antar individu.
 Memahami Orang Lain: Mempelajari komunikasi memungkinkan seseorang untuk
lebih baik memahami kebutuhan, keinginan, dan perspektif orang lain.
 Pengaruh yang Lebih Besar: Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dapat
memungkinkan seseorang untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain dengan
lebih baik.
2. Peningkatan Produktivitas:
 Manajemen Waktu yang Lebih Baik: Memahami konsep produktivitas dapat
membantu seseorang untuk mengelola waktu dengan lebih efektif, fokus pada tugas-
tugas penting, dan menghindari pemborosan waktu.
 Peningkatan Efisiensi: Belajar tentang produktivitas membantu dalam
mengidentifikasi dan menerapkan strategi untuk meningkatkan efisiensi dalam
melakukan tugas-tugas sehari-hari.
 Pengorganisasian yang Lebih Baik: Mempelajari tentang produktivitas dapat
membantu seseorang untuk mengorganisir tugas-tugas dan prioritas dengan lebih
baik, sehingga menghindari kekacauan dan penundaan.
 Pengukuran Kinerja: Memahami konsep produktivitas memungkinkan seseorang
untuk mengukur kinerja mereka sendiri dan mencari cara untuk meningkatkannya.
3. Pengembangan Karier:

2
 Kemampuan Memimpin: Mempelajari komunikasi dan produktivitas dapat membantu
dalam pengembangan keterampilan kepemimpinan yang diperlukan untuk maju dalam
karier.
 Daya Saing di Pasar Kerja: Keterampilan komunikasi yang kuat dan kemampuan
untuk meningkatkan produktivitas merupakan faktor yang dicari oleh banyak
perusahaan.
 Inovasi dan Kreativitas: Memahami bagaimana berkomunikasi dengan ide-ide dan
mendorong produktivitas tim dapat membantu dalam mengembangkan inovasi dan
kreativitas.
4. Kualitas Hidup yang Lebih Baik:
 Keterlibatan yang Lebih Tinggi: Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan
bekerja lebih produktif dapat meningkatkan kepuasan dan keterlibatan dalam
kehidupan pribadi dan profesional.
 Keseimbangan Hidup dan Kerja: Memahami produktivitas dapat membantu dalam
mencapai keseimbangan yang lebih baik antara hidup pribadi dan karier.
 Pengelolaan Stres yang Lebih Baik: Dengan mengelola waktu dan tugas-tugas dengan
lebih efektif, seseorang dapat mengurangi tingkat stres yang terkait dengan tumpukan
tugas.
Dengan memahami dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif serta
memahami cara meningkatkan produktivitas, seseorang dapat mengoptimalkan kinerja
mereka, membangun hubungan yang kuat, dan mencapai tujuan-tujuan mereka dengan lebih
efisien.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi.
Komunikasi berasal dari bahasa latin yakni communis yang berarti sama.
Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana
komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang
menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat
memahami satu dengan yang lainnya. Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk
mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan
untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal
kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka
peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum
komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan
penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi
bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan/tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan
perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi,
komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh
penerima pesan tersebut.
Komunikasi (serapan dari bahasa Belanda: communicatie) adalah "suatu proses ketika
seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Komunikasi
dapat berbentuk verbal dan nonverbal. Verbal merupakan komunikasi yang dilakukan dengan
bahasa lisan berupa kata-kata, sedangkan komunikasi nonverbal merupakan komunikasi
menggunakan gerak-gerik tubuh atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala,dan mengangkat bahu. Beberapa ahli berpendapat mengenai
pengertian komunikasi, menurut Anwar Arifin, komunikasi merupakan jenis proses sosial
yang erat kaitannya dengan aktivitas manusia serta sarat akan pesan maupun perilaku.
Skinner juga berpendapat mengenai bagaimana komunikasi sebagai suatu perilaku lisan
maupun simbolik di mana pelaku berusaha memperoleh efek yang diinginkan. Kemudian
menurut Forsdale komunikasi adalah jenis proses pembentukan, pemeliharaan serta
pengubahan sesuatu dengan tujuan agar sinyal yang telah dikirimkan berkesesuaian dengan
aturan. Sedangkan menurut Gode komunikasi merupakan suatu kegiatan untuk membuat
sesuatu kemudian ditujukkan kepada orang lain.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gestur
tubuh, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat
bahu. Cara seperti ini disebut dengan komunikasi nonverbal.

4
2.2 Proses Komunikasi.
Komunikasi dapat terjadi jika komponen-komponen di dalamnya lengkap.Komponen
dasar dalam komunikasi di antaranya :
1. Pemberi pesan (communicator).
Communicator merupakan pihak yang memberikan pesan kepada orang lain.Pesan yang
disampaikan dapat berupa ide, gagasan, saran, petunjuk, peringatan dan lain sebagaianya.
2. Penerima pesan (communicant).
Communicant merupakan pihak yang akan menerima pesan yang disampaikan oleh
pemberi pesan (communicator). Penerima pesan diharapkan dapat memahami apa yang
disampaikan oleh pemberi pesan supaya dapat memahami apa yang ingin disampaikan
oleh pemberi pesan.
3. Pesan yang ingin disampaikan (message).
Pesan merupakan informasi yang ingin di sampaikan oleh pemberi pesankepada penerima
dengan tujuan penerima mengerti maksud pemberi pesan.Pesan dapat berupa verbal
maupun non verbal.
4. Media penyampaian pesan.
Merupakan media untuk menyampaikan pesan. Media yang dapat digunakanseperti
koran, buku, TV, radio dan lain sebagaianya.
Media yang digunakan menyesuaikan dengan pesan yang ingin disampaikan.Selain
komponen dasar ada komponen lain yaitu Feedback dari penerima pesankepada pemberi
pesan. Feedback berfungsi sebagai sinyal dari penerima pesan kepada pemberi pesan terkait
pesan atau informasi yang disampaikan. Feedback membuat pemberi pesan memahami
bahwa penerima dapat menerima pesan yang disampaikandengan baik atau tidak.

2.3 Sifat Mendengar yang Efektif.


Mendengar dengan efektif adalah keterampilan yang sangat penting dalam komunikasi
yang baik. Berikut adalah beberapa sifat atau prinsip mendengar yang efektif:
1. Memberi Perhatian Penuh (Active Listening).
Berikan perhatian penuh pada pembicara, hilangkan distraksi, dan fokuskan pikiran Anda
pada apa yang dikatakan.
2. Tidak Mengganggu.
Hindari interupsi atau memotong pembicara. Biarkan mereka menyelesaikan pemikiran
atau ungkapannya sebelum memberikan tanggapan.
3. Menunjukkan Kepedulian Non-verbal.
Gunakan bahasa tubuh yang mendukung, seperti kontak mata, menganggukkan kepala,
dan ekspresi wajah yang menunjukkan minat dan pengertian.
4. Menanyakan Pertanyaan Klarifikasi.
Jika Anda tidak yakin atau membutuhkan klarifikasi, tanyakan pertanyaan terbuka atau
mengajukan pertanyaan untuk memastikan bahwa Anda memahami dengan benar.
5. Refleksi Empati (Empathetic Reflection).
Tunjukkan empati dengan mencoba memahami perasaan dan perspektif pembicara dan
mencerminkannya dalam respon Anda.
6. Tahan Diri dari Menilai atau Menyarankan Solusi Secara Cepat.

5
Hindari memberikan penilaian atau solusi sebelum sepenuhnya memahami perspektif dan
kebutuhan pembicara.
7. Mengelola dan Memahami Emosi Sendiri.
Jika pembicara membicarakan hal-hal emosional, berusaha untuk memahami dan
mengelola reaksi emosional Anda tanpa mengubah fokus dari pembicara.
8. Menghormati Perspektif Pembicara.
Terima bahwa orang mungkin memiliki pandangan atau pengalaman yang berbeda, dan
hargai hal itu.
9. Menggunakan Bahasa Tubuh dan Suara yang Mendukung.
Ekspresikan ketertarikan dan pengertian melalui bahasa tubuh, seperti senyum atau
kontak mata, dan melalui intonasi suara yang hangat dan mendukung.
10. Mengendalikan Gangguan Internal.
Hindari melayangkan pikiran atau membayangkan apa yang akan Anda katakan
berikutnya saat orang lain berbicara. Fokuslah sepenuhnya pada pembicara.
11. Memberikan Umpan Balik dengan Bijak.
Jika memang perlu memberikan tanggapan, lakukan dengan bijak dan pertimbangkan
dampaknya terhadap pembicara.
12. Menunda Penilaian.
Tahan diri dari penilaian awal atau evaluasi terhadap apa yang dikatakan oleh pembicara.
Biarkan mereka menyampaikan pikiran mereka dengan bebas.
Mendengar dengan efektif bukan hanya tentang mendengarkan kata-kata, tetapi juga
tentang memahami konteks, emosi, dan kebutuhan yang mendasarinya. Ini merupakan
keterampilan yang sangat berharga dalam membangun hubungan yang kuat dan komunikasi
yang efektif dengan orang lain.

2.4 Jenis-jenis Komunikasi.


Komunikasi adalah proses pertukaran informasi, gagasan, atau perasaan antara individu
atau kelompok. Terdapat berbagai jenis komunikasi, yang dapat dibagi menjadi beberapa
kategori berikut:
1. Komunikasi Verbal.
 Lisan (Oral): Komunikasi yang dilakukan melalui kata-kata dan suara, seperti
percakapan, presentasi, atau diskusi.
 Tertulis: Komunikasi yang menggunakan teks tertulis, seperti surat, email, laporan,
atau dokumen.
2. Komunikasi Non-verbal.
 Bahasa Tubuh: Termasuk ekspresi wajah, gerakan tubuh, kontak mata, dan postur
tubuh.
 Tone Suara: Cara intonasi, volume, dan nada suara mengkomunikasikan emosi atau
makna tambahan.
 Kinesik: Mengacu pada gerakan tubuh dan ekspresi wajah yang mengandung pesan.
 Proxemics: Mengacu pada cara pengaturan ruang fisik mempengaruhi komunikasi
(misalnya, jarak antar individu).
3. Komunikasi Visual.
Menggunakan gambar, grafik, diagram, atau video untuk menyampaikan pesan.

6
4. Komunikasi Formal dan Informal.
 Formal: Terjadi dalam konteks resmi atau struktural, seperti pidato resmi atau surat
resmi.
 Informal: Terjadi dalam situasi yang lebih santai dan tidak terbatas oleh struktur atau
hierarki, seperti percakapan sehari-hari.
5. Komunikasi Massa.
Mengirimkan pesan kepada audiens yang besar melalui media massa seperti televisi,
radio, surat kabar, dan platform digital.
6. Komunikasi Interpersonal.
Terjadi antara dua atau lebih orang, memungkinkan pertukaran ide, informasi, dan emosi.
7. Komunikasi Intrapersonal.
Komunikasi yang terjadi dalam pikiran individu, yaitu berpikir, memproses informasi,
atau mengatasi masalah sendiri.
8. Komunikasi Grup.
Terjadi di dalam kelompok atau tim. Ini dapat mencakup rapat, diskusi kelompok, atau
proyek kolaboratif.
9. Komunikasi Horizontal dan Vertikal.
 Horizontal: Terjadi antara individu atau kelompok yang berada pada tingkat hierarki
atau posisi yang sama dalam organisasi.
 Vertikal: Terjadi antara individu atau kelompok yang berada pada tingkat hierarki atau
posisi yang berbeda dalam organisasi.
10. Komunikasi Formal dan Informal.
 Formal: Terjadi dalam konteks resmi atau struktural, seperti pidato resmi atau surat
resmi.
 Informal: Terjadi dalam situasi yang lebih santai dan tidak terbatas oleh struktur atau
hierarki, seperti percakapan sehari-hari.
11. Komunikasi Teknis.
Membutuhkan pengetahuan khusus atau jargon untuk memahami pesan, seperti di dalam
bidang ilmiah, teknologi, atau industri.
12. Komunikasi Antarbudaya.
Terjadi antara individu atau kelompok dengan latar belakang budaya, bahasa, atau norma
yang berbeda.
13. Komunikasi Bisnis.
Terkait dengan pertukaran informasi dan pesan dalam konteks organisasi atau lingkungan
bisnis.
14. Komunikasi Pemasaran.
Bertujuan untuk memasarkan produk, layanan, atau merek kepada target audiens.
15. Komunikasi Darurat.
Komunikasi yang diperlukan dalam situasi darurat atau krisis, seperti evakuasi atau
pengumuman penting.
Memahami berbagai jenis komunikasi penting untuk membangun hubungan yang sehat,
bekerja secara efektif dalam tim, dan berkomunikasi dengan efektif dalam berbagai konteks
dan lingkungan.

7
2.5 Indikator Komunikasi.
Menurut Sutardji (2016, hlm. 10-11) terdapat beberapa indikator komunikasi efektif,
yakni sebagai berikut.
1. Pemahaman.
Kemampuan memahami pesan secara cermat sebagaimana dimaksudkan oleh
komunikator. Tujuan dari komunikasi adalah terjadinya pengertian bersama, dan untuk
sampai pada tujuan itu, maka seorang komunikator maupun komunikan harus sama-sama
saling mengerti fungsinya masing-masing. Komunikator mampu menyampaikan pesan
sedangkan komunikan mampu menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.
2. Kesenangan.
Apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan informasi, juga dapat
berlangsung dalam suasana yang menyenangkan kedua belah pihak. Suasana yang lebih
rileks dan menyenangkan akan lebih enak untuk berinteraksi bila dibandingkan dengan
suasana yang tegang. Karena komunikasi bersifat fleksibel. Dengan adanya suasana
semacam itu, maka akan timbul kesan yang menarik.
3. Pengaruh pada sikap.
Tujuan berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi sikap. Jika dengan berkomunikasi
dengan orang lain, kemudian terjadi perubahan pada perilakunya, maka komunikasi yang
terjadi adalah efektif, dan jika tidak ada perubahan pada sikap seseorang, maka
komunikasi tersebut tidaklah efektif.
4. Hubungan yang makin baik.
Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar
hubungan interpersonal. Seringkali jika orang telah memiliki persepsi yang sama,
kemiripan karakter, cocok, dengan sendirinya hubungan akan terjadi dengan baik.
5. Tindakan.
Komunikasi akan efektif jika kedua belah pihak setelah berkomunikasi terdapat adanya
sebuah tindakan.
Spesifik dalam kaitannya dengan bidang pendidikan terutama pembelajaran, menurut
Taryono (2016, hlm. 9) indikator keterampilan komunikasi adalah sebagai berikut:
1) Memberi penjelasan ide.
2) Melakukan pengaturan waktu presentasi.
3) Melakukan kontak mata dengan audiens.
4) Berbicara dengan suara yang jelas.
5) Menggunakan alat bantu presentasi.
6) Menanggapi pertanyaan audiens.
7) Berpartisipasi dalam presentasi kelompok.

2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi.


Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi, baik positif maupun negatif.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang memengaruhi komunikasi:
1. Bahasa dan Pengetahuan Budaya.
Perbedaan bahasa dan budaya dapat menghalangi pemahaman dan menghasilkan
kebingungan atau kesalahpahaman.

8
2. Konteks atau Situasi Komunikasi.
Konteks atau situasi tempat komunikasi terjadi dapat mempengaruhi cara pesan
disampaikan dan diterima.
3. Emosi dan Mood.
Emosi dan suasana hati baik pengirim pesan maupun penerima dapat mempengaruhi cara
pesan disampaikan dan dipahami.
4. Keadaan Fisik.
Faktor seperti jarak fisik, kebisingan, atau lingkungan fisik dapat mempengaruhi kualitas
komunikasi.
5. Persepsi dan Penafsiran.
Cara individu mempersepsikan dan menafsirkan pesan dapat berbeda-beda, tergantung
pada pengalaman, latar belakang, dan perspektif mereka.
6. Pendidikan dan Pengetahuan.
Tingkat pendidikan dan pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi kemampuan mereka
untuk berkomunikasi dengan efektif.
7. Keterampilan Komunikasi.
Kemampuan individu dalam menggunakan bahasa dan keterampilan komunikasi dapat
memengaruhi sejauh mana pesan dapat disampaikan dengan jelas.
8. Perbedaan Nilai dan Keyakinan.
Perbedaan dalam nilai, keyakinan, atau prinsip dapat mempengaruhi persepsi dan
pemahaman terhadap pesan.
9. Keterlibatan dan Minat.
Tingkat keterlibatan dan minat seseorang dalam topik atau situasi tertentu dapat
memengaruhi sejauh mana mereka mendengarkan dan berpartisipasi dalam komunikasi.
10. Kepribadian dan Gaya Komunikasi.
Kepribadian individu, seperti introvert atau ekstrovert, serta gaya komunikasi mereka,
dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi.
11. Status dan Hierarki.
Status sosial atau posisi hierarki dalam suatu grup atau organisasi dapat mempengaruhi
cara komunikasi dilakukan.
12. Teknologi dan Media.
Penggunaan teknologi dan media, seperti telepon, email, atau media sosial, dapat
mempengaruhi cara komunikasi dilakukan.
13. Kepercayaan dan Keandalan.
Tingkat kepercayaan dan keandalan antara pihak yang berkomunikasi dapat
mempengaruhi kualitas dan efektivitas komunikasi.
14. Tujuan Komunikasi.
Tujuan dari komunikasi dapat mempengaruhi cara pesan disampaikan dan diterima.
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu individu untuk mengatasi hambatan
dalam komunikasi dan memastikan pesan disampaikan dengan efektif. Selain itu,
mempertimbangkan faktor-faktor ini juga memungkinkan untuk lebih memahami dan
menghargai kebutuhan dan perspektif orang lain dalam proses komunikasi.

9
2.7 Saluran Komunikasi.
Saluran komunikasi merujuk pada medium atau cara di mana pesan atau informasi
disampaikan dari satu pihak ke pihak lain. Berikut adalah beberapa jenis saluran komunikasi
yang umum digunakan:
1. Komunikasi Lisan.
Pesan disampaikan melalui kata-kata dan suara. Ini termasuk percakapan langsung,
konferensi telepon, pidato, dan presentasi lisan.
2. Komunikasi Tertulis.
Pesan disampaikan dalam bentuk tulisan atau teks. Ini mencakup surat, email, memo,
laporan, dan dokumen tertulis lainnya.
3. Komunikasi Visual.
Pesan disampaikan melalui gambar, grafik, diagram, atau video. Ini dapat termasuk
presentasi grafis, poster, atau materi visual lainnya.
4. Komunikasi Elektronik.
Pesan disampaikan melalui media elektronik atau digital. Ini mencakup email, pesan teks,
obrolan daring, dan media sosial.
5. Komunikasi Non-verbal.
Pesan disampaikan melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerakan mata, dan gerakan
tubuh lainnya tanpa menggunakan kata-kata.
6. Komunikasi Massa.
Pesan disampaikan kepada audiens yang besar melalui media massa seperti televisi, radio,
surat kabar, dan platform digital.
7. Komunikasi Audiovisual.
Menggabungkan elemen audio dan visual untuk menyampaikan pesan, seperti presentasi
video atau produksi multimedia.
8. Komunikasi Simbolik.
Menggunakan simbol atau isyarat untuk menyampaikan pesan, seperti isyarat lalu lintas
atau simbol dalam bahasa pemrograman.
9. Komunikasi Telepon.
Pesan disampaikan melalui percakapan suara melalui saluran telepon.
10. Komunikasi Face-to-Face.
Komunikasi langsung antara individu atau kelompok tanpa media atau teknologi
tambahan.
11. Komunikasi Digital.
Pesan disampaikan melalui platform dan aplikasi digital, seperti email, obrolan daring,
atau media sosial.
12. Komunikasi Bisnis.
Pesan disampaikan dalam konteks organisasi atau lingkungan bisnis, termasuk memo,
laporan, dan pertemuan bisnis.
13. Komunikasi Formal dan Informal.
 Formal: Terjadi dalam konteks resmi atau struktural, seperti pidato resmi atau surat
resmi.
 Informal: Terjadi dalam situasi yang lebih santai dan tidak terbatas oleh struktur atau
hierarki, seperti percakapan sehari-hari.
14. Komunikasi Pribadi.
Komunikasi antara individu atau kelompok dalam konteks pribadi atau non-profesional.

10
15. Komunikasi Antarbudaya.
Komunikasi yang melibatkan individu atau kelompok dengan latar belakang budaya atau
bahasa yang berbeda.
Pemilihan saluran komunikasi yang tepat sangat penting untuk memastikan pesan
disampaikan dengan jelas dan efektif sesuai dengan tujuannya. Itu juga mempertimbangkan
preferensi dan kebutuhan penerima pesan.

2.8 Pengertian Produktivitas.


Produktivitas mengacu pada tingkat efisiensi dengan mana sumber daya (seperti tenaga
kerja, waktu, modal, atau teknologi) digunakan untuk menghasilkan hasil atau output
tertentu. Ini adalah ukuran seberapa efektif suatu sistem atau proses dalam menghasilkan
barang atau jasa. Produktivitas penting dalam konteks ekonomi dan bisnis karena dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, keuntungan perusahaan, dan kesejahteraan umum.
Produktivitas dapat diukur dalam berbagai konteks, termasuk produktivitas tenaga kerja
(jumlah output yang dihasilkan oleh setiap pekerja), produktivitas modal (jumlah output yang
dihasilkan per unit modal yang diinvestasikan), dan produktivitas total faktor (mengukur
efisiensi penggunaan semua faktor produksi, termasuk tenaga kerja, modal, dan teknologi).
Peningkatan produktivitas sering kali dianggap sebagai tujuan yang diinginkan dalam
banyak organisasi dan ekonomi karena dapat mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
produktivitas meliputi inovasi teknologi, pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, manajemen
yang efektif, dan investasi dalam infrastruktur dan peralatan yang lebih baik.

2.9 Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas.


Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas di berbagai konteks, baik
dalam lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa faktor
utama yang mempengaruhi produktivitas:
1. Motivasi dan Kepuasan Kerja.
Tingkat motivasi dan kepuasan kerja dapat mempengaruhi sejauh mana seseorang
termotivasi untuk bekerja dengan efektif dan produktif.
2. Keterampilan dan Kompetensi.
Tingkat keahlian dan keterampilan seseorang dalam melakukan tugas tertentu dapat
mempengaruhi seberapa efisien dan produktif mereka dalam pekerjaan mereka.
3. Tingkat Kesehatan dan Kondisi Fisik.
Kesehatan fisik dan kesejahteraan seseorang dapat mempengaruhi kemampuan mereka
untuk melakukan tugas dengan efisien.
4. Penggunaan Teknologi dan Alat Bantu.
Kemampuan untuk menggunakan teknologi atau alat bantu yang tepat dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam banyak konteks.
5. Pengaturan dan Desain Lingkungan Kerja.
Faktor seperti tata letak kantor, pencahayaan, suhu, dan tingkat kenyamanan lingkungan
kerja dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas.

11
6. Manajemen Waktu yang Efektif.
Kemampuan untuk mengelola waktu dengan bijak dan fokus pada tugas-tugas yang
penting dapat meningkatkan produktivitas.
7. Pengelolaan Stres.
Kemampuan untuk mengelola dan mengurangi tingkat stres dapat mempengaruhi kinerja
dan efektivitas dalam tugas-tugas.
8. Faktor Psikologis dan Emosional.
Aspek psikologis, seperti tingkat stres, motivasi, dan kepercayaan diri, dapat
mempengaruhi produktivitas.
9. Keterlibatan dan Dukungan Dari Pihak Atasan.
Dukungan dan keterlibatan pihak atasan dalam memberikan arahan, umpan balik, dan
sumber daya dapat memengaruhi kinerja karyawan.
10. Keterlibatan dan Motivasi Tim.
Tingkat keterlibatan dan motivasi anggota tim dalam mencapai tujuan bersama dapat
mempengaruhi produktivitas keseluruhan tim.
11. Faktor Ekonomi dan Sosial.
Kondisi ekonomi dan sosial, seperti tingkat upah, kondisi pasar kerja, dan tingkat
keamanan finansial, dapat mempengaruhi produktivitas.
12. Pendidikan dan Pelatihan.
Tingkat pendidikan dan pelatihan yang diterima oleh individu dapat mempengaruhi
keterampilan dan kompetensi mereka dalam melakukan tugas.
13. Kebijakan Organisasi dan Prosedur Kerja.
Kebijakan dan prosedur yang diterapkan dalam organisasi dapat mempengaruhi efisiensi
dan produktivitas kerja.
14. Kepemimpinan dan Gaya Manajemen.
Gaya kepemimpinan dan keterampilan manajemen dari atasan atau pemimpin tim dapat
mempengaruhi produktivitas anggota tim.
Memahami dan mengelola faktor-faktor ini dapat membantu individu atau organisasi
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam tugas-tugas mereka.

2.10 Indikator Produktivitas.


Indikator produktivitas adalah metrik atau ukuran yang digunakan untuk menilai tingkat
efisiensi dan kinerja dalam menghasilkan output atau hasil dari suatu aktivitas atau proses.
Berikut adalah beberapa indikator produktivitas yang umum digunakan:
1. Produktivitas Tenaga Kerja.
Mengukur jumlah output atau hasil yang dihasilkan oleh setiap pekerja dalam suatu
periode waktu tertentu.
2. Produktivitas Modal.
Mengukur jumlah output yang dihasilkan per unit modal atau investasi yang digunakan
dalam suatu proses atau kegiatan.
3. Produktivitas Fisik.
Mengukur jumlah barang atau hasil fisik yang dihasilkan dalam suatu periode waktu.
4. Produktivitas Kapasitas Pabrik.

12
Mengukur sejauh mana kapasitas produksi pabrik digunakan untuk menghasilkan output
yang diinginkan.
5. Produktivitas Waktu.
Mengukur seberapa efisien waktu digunakan untuk mencapai hasil atau output tertentu.
6. Produktivitas Energi.
Mengukur jumlah output atau hasil yang dihasilkan per unit energi yang dikonsumsi.
7. Produktivitas Teknologi.
Mengukur tingkat penggunaan teknologi atau sistem yang lebih efisien dalam
menghasilkan output.
8. Produktivitas Total Faktor (TFP).
Mengukur efisiensi penggunaan semua faktor produksi, termasuk tenaga kerja, modal,
dan teknologi.
9. Produktivitas Pelanggan.
Mengukur seberapa baik suatu organisasi memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan
dalam menghasilkan nilai atau layanan.
10. Produktivitas Proyek.
Mengukur efisiensi dalam menyelesaikan proyek atau tugas dengan mempertimbangkan
waktu, sumber daya, dan anggaran.
11. Produktivitas Jasa.
Mengukur efisiensi dalam menyediakan layanan kepada pelanggan atau klien.
12. Produktivitas Keseluruhan Organisasi.
Mengukur efisiensi dan kinerja keseluruhan organisasi dalam mencapai tujuan dan hasil
yang diinginkan.
13. Produktivitas Investasi.
Mengukur sejauh mana investasi yang dilakukan menghasilkan tingkat pengembalian
atau hasil yang diinginkan.
14. Produktivitas Ekonomi.
Mengukur tingkat produksi dan penggunaan sumber daya dalam perekonomian suatu
negara atau wilayah.
15. Produktivitas Lingkungan.
Mengukur sejauh mana sumber daya alam digunakan secara efisien dalam proses
produksi atau aktivitas ekonomi.
16. Produktivitas Penjualan.
Mengukur efisiensi dan kinerja tim penjualan dalam mencapai target penjualan atau hasil
yang diinginkan.
17. Produktivitas Pendidikan.
Mengukur efektivitas sistem pendidikan dalam memberikan pengetahuan dan
keterampilan kepada siswa.
18. Produktivitas Layanan Kesehatan.
Mengukur kinerja sistem perawatan kesehatan dalam memberikan layanan kesehatan
yang berkualitas dan efisien.
Pemantauan dan evaluasi indikator produktivitas yang relevan sangat penting untuk
memastikan bahwa sumber daya digunakan secara efisien dan bahwa organisasi atau individu
mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan dengan efektif.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan komunikasi dengan manusia
lain.Komunikasi bertujuan untuk menyampaikan ide, gagasan dan saran kepada manusia
laindan menunggu balasan / feedback. Komunikasi yang dilakukan dengan baik dan benar
akan membuat pesan yang dikirim oleh pemberi pesan (communicator) dapat ditangkapoleh
penerima sehingg tujuan komunikasi yaitu untuk menyampaikan ide, gagasan dansaran dapat
dilakukan dengan sempurna.
Produktivitas merupakan perbandingan antara biaya hasil keluaran (output)dengan
pemasukan. Penjualan atau pendapatan (input). Produktivitas suatu kegiatan dikatakan
meningkat apabila pengembangan program memberikan hasil tambahan sebagai produk
sampingan atau by-product. Produktivitas ditentukan oleh beberapa faktor penentu
diantaranya sikap kerja karyawan, manajemen produktivitas, efisiensi tenaga kerja,
pengetahuan, keterampilan, kamampuan dan kebiasaan karyawan. Diharapkan faktor-faktor
tersebut dapat menentukan tingkat produktivitas karyawan, dalam hal ini fungsi manajemen
sangat berperan dalam menentukan produktivitas yaitu dengan caramelaksanakan program
atau aktivitas manajemen sesuai dengan prosedur yangditetapkan.

3.2 Saran
Demikian yang saya dapat paparkan mengenai komunikasi dan produktivitas kerja
dan juga yang berkaitan dengannya, tentunya masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari
itu, saya berharap pembaca dan penyimak memberikan kritik dan saran yang membangun
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna khususnya bagi para penyusun
dan umumnya bagi pihak yang terkait.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JAEMB/article/view/79
http://jurnal.stietrisnanegara.ac.id/index.php/aktual/article/view/67
http://jurnalsmart.stembi.ac.id/index.php/jurnalsmart/article/view/36
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/34271741/4770-8006-2-PB-libre.pdf?
1406100015=&response-content-disposition=inline%3B+filename
%3D410_PENGARUH_BUDAYA_ORGANISASI_KOMUNIKAS.pdf&Expires=16963200
70&Signature=MC6JoSS6CawhsKPKXyF6yDwiVd7UfeiAxa1cm1XaD~94rpa2c3SzI17LL2
3JHd7kbW1dMX9OgYzsA4kcOEkT5bwpxqifc3zbt5RM2M8l7tOoWA4m-
1k5xeBo8G4covuKp9Kr44UsiVqCrpoxOtxWcvYkdcv9vx25pv2vf2ecLm7uwWgZpl16zqX
WwmgswUhF75SuGLzAQxTEaCJOrsSekDP-uH8ieP2A--
kTmDHa1IxiESvXcuzniSKDd6mH2Bm3Tv1fbmdTCn4mljyKD6M2BppqKWbosPBYbjPnr
9Ag8uY8NElfEKYe5yN0ZuLfz8DsEcX5VLNyqfRfjl9Tg4lQsA__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JIN/article/view/706
https://jurnal.umt.ac.id/index.php/dmj/article/view/1708
https://journal.stiemb.ac.id/index.php/mea/article/view/1846
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/1136
https://jurnal.darmajaya.ac.id/index.php/PSND/article/view/1307
http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/MS/article/view/506
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/58429199/
Jurnal_Ekper_Vol_2_No_1_Des_2017_splitted-libre.pdf?1550469756=&response-content-
disposition=inline%3B+filename
%3DPENGARUH_FASILITAS_KERJA_DAN_KOMUNIKASI.pdf&Expires=1696320255
&Signature=caEz4voCD5tPMdsTrugImtWNyP-tu66xYwZj03aZM~9fVwl7XaKp6F2EsQ8-
GR7ITujK30dp4N-vVaEqHe826ABPkca-
jYpqqftrZG2kJkIbnCHSTgOBiwIX95ZHMiOHfjsqEkIAfn56hjVxmOZFea7tcl7X~R1fy3nh
pIw1cxoD80J6ej0u5EDdkBNyEi4yw1CVz3D9I-

15
A8jDgqt7AkIhIISQF5bDZvF1NOS5hmCyOdUK9uArWpdXzjys~Cy8N9QlYYL-
8G3OfACo0RenkteU9HmRO5QsnR-UE5vECb7kGsPNWjoyvTUJM2i8-yOVNv4HoR5Y-
WeDnxk759OC9yBA__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
https://ejournal.amikompurwokerto.ac.id/index.php/probisnis/article/view/2096
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/38321
https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/3009
https://www.jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jie/article/view/423

16

Anda mungkin juga menyukai