Anda di halaman 1dari 15

IMPLEMENTASI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

Dosen pengampuh : MINARNI TOLAPA

OLEH :

KELOMPOK V

SALMA A.R YAHYA S2218012

CIKITHA FEBLISTIA HASAN S2218038

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI (KARYAWAN)

UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Komunikasi Organisasi. Makalah ini disusun untuk
melengkapi salah satu tugas Komunikasi Organisasi, sesuai dengan ketentuan yang telah
diberikan oleh Ibu MINARNI TOLAPA sebagai dosen pengajar.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi saya dan para pembaca nya.

Mohon maaf apabila terdapat kekurangan penyusunan makalah ini.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. LatarBelakang......................................................................................1

BAB II ....................................................................................................................2

PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Komunikasi Pembangunan dan Perencanaan Komunikasi...........3

1. Tahap Perencanaan Komunikasi.....................................................


2. Ciri-ciri Perencanaan Pembangunan...............................................
3. Unsur-unsur Pokok dalam Perencanaan dan Pengelolaan
Pembangunan...................................................................................
4. Proses dan Siklus Perencanaan Pembangunan............................
B. Sasaran Perubahan Berorientasi..................................................3
C. Membangun Jaringan Media Komunikasi...................................3
D. Komunikasi Dan Difusi-Inovasi..................................................3
E. Implikasi Politis Pada Komunikasi Inovasi................................3
BAB III....................................................................................................................4

PENUTUP..............................................................................................................4

A. kesimpulan............................................................................................4
BAB 1
PENDAHULUAN

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, dengan berkomunikasi manusia


dapat berhubungan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari dimanapun manusia itu
berada.

Komunikasi juga merupakan hal yang sangat vital dalam keberlangsungan dan
keberhasilan sebuah interaksi, baik dalam lingkungan formal semisal organisasi/lembaga
pendidikan maupun pada tataran interaksi pada organisasi yang bersifat umum. Dalam hal ini
komunikasi yang efektif akan sangat menentukan keberhasilan sebuah interaksi, serta
kelangsungan hidup sebuah organisasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat
dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya

komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan
begitu juga sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet atau
berantakan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komunikasi Pembangunan Dan Perencanaan Komunikasi


Sebagai sebuah pendekatan dan strategi, komunikasi pembangunan
senantiasa memerlukan perencanaan komunikasi yang baik. Dengan
perencanaan komunikasi akan menentukan efektivitas keberhasilan
pembangunan. Sering kali penerapan komunikasi pembangunan dalam
berbagai hal selalu dihadapkan dengan berbagai hambatan dan kendala.
Untuk mengatasi hal tersebut,aspek perencanaan komunikasi menduduki
peran yang menentukan sebagai suatu proses menyeluruh, integral dan
sistematis tentang pemahaman unsur-unsur yang terlibat dalam proses
komunikasi. Perencanaan komunikasi dimaksud berkaitan dengan strategi-
strategi yang terpilih, sumber, pembuatan pesan, penyebaran, penerimaan,
umpan balik terhadap pesan-pesan, ataupun, penerima pesan.

Dengan demikian, kajian komunikasi pembangunan, khususnya dalam


perencanaan komunikasi, bukan hanya menyangkut bagaimana melakukan
transformasi ide dan pesan melalui penyebarluasan informasi, melainkan
juga memerlukan analisis atas sifat sumber, pesan, saluran dan karakteristik
lapisan khalayak penerima ide baru (difusi-inovasi). Sehingga suatu
perencanaan komunikasi selalu dikonsentrasikan pada pendayagunaan unsur-
unsur tersebut sebagai pendekatan komunikasi partisipatoris antara
pemerintah,agen perubahan, dan masyarakat. Para ahli umumnya melihat
kajian komunikasi pembangunan menitikberatkan perhatiannyapada studi
tentang efek komunikasi sehingga memerlukan persiapan dan perencanaan
yang matang dalam menganalisisnya. Konsep tentang efek komunikasi ini
dalam komunikasi pembangunan didefinisikan sebagai situasi komunikasi
yang memungkinkan munculnya partisipasi masyarakat secara sadar, kritis,
sukarela, murni, dan bertanggung jawab. Berikut ini beberapa batasan
perencanaan dan pengelolaan menurut para ahli:

1. Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau


perkiraan yang dekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan
tindakan-tindakan kemudian (Abdurachman, 1973).
2. Perencanaan dan pengelolaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang mengenai hal-hal yang akan dikerjakan di
masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah ditentukan
(Siagian, 1994).
3. Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta-fakta, membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang
dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu
yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu (Terry,
1975).
4. Pengelolaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih
tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana carapencapainya serta
bagaimana menerapkan hal-hal yang menjadi perencanaan tersebut
(Stoner and Wankel, 1986 dalam Kusmiadi, 1995)
5. Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai
sumber daya yang tersedia (Soekarwati, 2000).
Untuk membuat sebuah perencanaan dan pengelolaan komunikasi yang
mantap, dibutuhkan suatu pemahaman yang mendalam terhadap
beberapa pendekatan atau faktor yang terlibat. Midelton memberikan
beberapa pendekatan dalam perencanaan komunikasi,yaitu: pendekatan
proses, pendekatan sistem, pendekatan teknologi, pendekatan ekonomi,
pendekatan evaluasi, dan beberapa pendekatan lain (politik, etika/norma,
klien, sektoral dan internasional). Pendekatan-pendekatan ini harus
diperhatikan dalam sebuah perencanaan dan pengelolaan komunikasi
dalam pembangunan.

1. Tahap Perencanaan Komunikasi


Perencanaan yang baik selalu memerlukan beberapa tahapan dalam
penerapannya sehingga dapat mencapai sasaran yang dituju.Tahapan tersebut
meliputi:

1. Pemilihan komunikan. Komunikator harus mengenal komunikannya


dengan benar.
2. Penyusunan pesan. Dalam menyusun pesan perlu dilihat isi yang akan
disampaikan dengan mempertahankan etika yang sesuaidengan norma-
norma dan estetika.
3. Penemuan saluran atau media yang tepat untuk menyampaikan pesan.
4. Frekuensi harus sesuai dengan intensitas yang diharapkan
5. Waktu dan Tempat, penemuan cara yang terbaik dan waktu serta lokasi
yang tepat (Astrid S. Susanto, 1993)
Selanjutnya pada tingkat pelaksanaan, suatu perencanaan yang baik
selalu memperhatikan prinsip-prinsip perencanaan, sebagai berikut:

1. Prinsip keselarasan (compatible), di mana diharapkan dapat menciptakan


dan memelihara keselarasan dengan program-program lainya.
2. Prinsip kesesuaian dengan kebutuhan (need), sasaran terutama menjawab
masalah need berdasarkan pada tahap-tahapkebutuhan dari Maslow
(biologis, sosiologis, dan psikologis).
3. Prinsip pelaksanaan, suatu proses belajar mengajar yang efektivitasnya
dipengaruhi oleh sifat, ciri, dan sasaran.
4. Prinsip keberhasilan dengan indikator yang terukur, bertujuan
mengembangkan sikap, pengetahuan serta kemampuan masyarakat
2. Ciri-ciri Perencanaan Pembangunan
Karakteristik atau ciri suatu perencanaan dan pengelolaan komunikasi dalam
pembangunan sebagai usaha pencapaian tujuan-tujuanpembangunan,
biasanya berkait pula dengan peranan pemerintah sebagai pendorong
pembangunan (agent of development). Namun dalam hal ini, peran utama
yang tidak bisa diabaikan adalahdibutuhkannya keberadaan agen perubah
(agent of change) dan peran serta masyarakat itu sendiri. Ciri-ciri
perencanaan pembangunan menurut Tjokroamidjojo (1996) adalah sebagai
berikut:

 Usaha yang dicerminkan dalam rencana mencapai perkembangan sosial


ekonomi yang tetap (steady social economy growth). Hal ini
dicerminkan dalam usaha peningkatan produksi nasional, berupa tingkat
lajupertumbuhan ekonomi yang positif.
 Usaha yang dicerminkan dalam rencana meningkatkan pendapatan
perkapita. Laju pertumbuhan ekonomi yang positif, yaitusetelah
mengurangi laju pertumbuhan penduduk menunjukkan pula kenaikan
pendapatan per kapita.
 Usaha yang dicerminkan dalam rencana mengadakan perubahan
struktur ekonomi yang mendorong peningkatan struktur ekonomi
agraris menuju struktur industri.
 Usaha yang dicerminkan dalam rencana mengadakan pemerataan
pembangunan yang meliputi: pemerataan pendapatan dan pembangunan
antara daerah.
 Usaha yang dicerminkan dalam rencana mengadakan pembinaan
lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang kegiatan
pembangunan.
 Usaha yang dicerminkan dalam rencana membangun secarabertahap
dengan berdasar kemampuan sendiri/nasional.
 Usaha yang dicerminkan dalam rencana menjaga stabilitasekonomi
secara terus menerus.

3. Unsur-unsur Pokok dalam Perencanaan dan Pengelolaan Pembangunan


Perencanaan dan pengelolaan komunikasi yang baik dalam pembangunan
yang terkait. Secara umum, unsur-unsur pokok yang termasuk dalam
perencanaan pembangunan sebagai berikut:

1) Adanya kebijaksanaan dasar atau strategi dasar rencana pembangunan.


Sering pula disebut sebagai tujuan, arah dan prioritaspembangunan.
Pada unsur ini perlu ditetapkan tujuan-tujuan rencana
(developmentobjective/plan objective).
2) Adanya kerangka rencana yang menunjukkan hubungan variabel-
variabel pembangunan dan implikasinya.
3) Adanya perkiraan sumber-sumber pembangunan, terutama pembiayaan.
4) Adanya kebijaksanaan yang konsisten dan serasi, seperti kebijaksanaan
fiskal, moneter, anggaran, harga, sektoral, dan pembangunan daerah.
5) Adanya program investasi yang dilakukan secara sektoral, seperti:
pertanian, industri, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
6) Adanya administrasi pembangunan yang mendukung perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan.

4. Proses dan Siklus Perencanaan Pembangunan


Proses perencanaan pembangunan adalah rangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk menyusun perencanaan pembangunan yang berlangsung
terus menerus dan saling berkaitan sehingga membentuk suatu siklus
perencanaan pembangunan. Proses perencanaan pembangunan dimulai dari
pengumpulan informasi untuk perencanaan, penganalisisan dan perumusan
kebijaksanaan
hingga kegiatan peramalan (forecasting). Untuk lebih lengkapnya sebagai
berikut:

a. Pengumpulan informasi untuk perencanaan (input untuk analisis dan


perumusan kebijaksanaan).
b. Penganalisisan keadaan dan identifikasi masalah.
c. Penyusunan kerangka makro perencanaan dan perkiraan sumber-sumber
pembangunan.
d. Kebijaksanaan Dasar Pembangunan.
e. Perencanaan sektoral, kebijaksanaan program, proyek, dan kegiatan lain.
f. Perencanaan regional (konsiderasi regional dalam perencanaan sektoral).
g. Program kerja, program pembiayaan, prosedur pelaksanaan, penuangan
dalam perencanaan proyek-proyek.
h. Pelaksanaan rencana: 1) pelaksanaan program/proyek; 2) pelaksanaan
kegiatan pembangunan lain; dan 3) badan-badan usaha.
i. Fungsi pengaturan pemerintah.
j. Kebijaksanaan-kebijaksanaan stabilisasi (jangka pendek).
k. Komunikasi pendukung pembangunan.
l. Pengendalian pelaksanaan.
m. Pengawasan.
n. Tinjauan pelaksanaan.
o. Peramalan (forecasting).

B. SASARAN PERUBAHAN BERORIENTASI KEPADA KHALAYAK


Perspektif difusi-inovasi klasik, yang diusung paradigma dominan
pembangunan, memiliki perhatian pada proses komunikasi yang bersifat
linier, one-dimensional, dan one-way. Dalam proses ini, posisi lebih
ditekankan pada sumber komunikasi ketimbang penerima, yang biasanya
mengarah pada ketidakseimbangan dalam proses komunikasi, khususnya
dalam program-program pembangunan (Rogers and Adhikarya, 1979). Hal
terpenting yang mestidiperhatikan setelah menentukan komunikator
pembangunan adalah melakukan segmentasi audiens berdasarkan
kebutuhannya.Hal ini dapat mempermudah penilaian kebutuhan secara lebih
spesifik. Dalam penelitian komunikasi pembangunan, tidak ada ide yang
jelas tentangtentang permasalahan pembangunan yangdihadapi, selain proses
komunikasi linier. Dan karena terdapat sedikit komunikasi partisipatori dua-
arah, maka terdapat sedikit(pula) saluran, di mana para agen pembangunan
dapat mengerti dan menghargai upaya audiens saat mengadopsi ragam
inovasi. Oleh karena itu, menjadi suatu kebutuhan yang besar akan studi
penilaian kebutuhan yang efektif dan reliable para audiens. Jika informasi
didorong melalui proses komunikasi partisipatori dua-arah,proses
komunikasi dapat mengarah pada tindakan penyempitan jurang pemisah
keuntungan sosial-ekonomi.

Dengan menilai kebutuhan kelompok status ekonomi yanglebih rendah,


merumuskan pesan dan strategi komunikasi terhadap kebutuhan dan
kapasitas kelompok ini, menanggulangi bias pro-li-teracy, dan mengurangi
jurang-jurang pemisah pengetahuan, akan memudahkan upaya untuk
mencapai perubahan sebagai proses pembangunan yang selayaknya.

C. MEMBANGUN JARINGAN MEDIA KOMUNIKASI


Seperti yang direkomendasikan Academy of Educational Development
(1985) bahwa untuk efektivitas komunikasi dibutuhkan sebuah jaringan
media. Melalui jaringan media, potensi jangkauan pesan kepada khalayak
menjadi sangat luas dan beragam. Beberapaprinsip umum mengenai potensi
saluran (media) komunikasi dewasa ini, yakni: media penyiaran (broadcast
media), media cetak, media rakyat (folk media) dan komunikasi antarpribadi.
Yang lebih penting dari ketiga hal di atas adalah mampu
menjangkaukhalayak dengan cepat, efektif, dan efisien. Melalui ketiga
media ini, komunikasi yang efektif dapatdiwujudkan dalam mempercepat
proses sosialisasi ide pembangunan secara menyeluruh.

Rogers dan Shoemaker (1987) mengatakan bahwa di antara saluran


komunikasi yang ada, saluran interpersonal masih memegang peranan
penting dibanding dengan media-media lainnya (massa), terlebih-lebih di
negara yang belum maju di mana kurangtersedianya media massa yang dapat
menjangkau khalayak, terutama warga pedesaan, yang tingkat buta hurufnya
tinggi. Saluran media massa pada umumnya lebih banyak digunakan untuk
komunikasi informatif. Dengan saluran ini, komunikator pembangunan
berusaha untuk memperkenalkan dan memberikanpengetahuan mengenai
pesan-pesan pembangunan. Selanjutnyauntuk perubahan perilaku, aktivitas
komunikasi harus dilipat gandakan dengan menggunakan berbagai macam
saluran.

D. KOMUNIKASI DIFUSI-INOVASI
Setelah mengetahui tahap perencanaan, orientasi perubahan, dan saluran
komunikasi, tahap selanjutnya melakukan proses difusi-inovasi. Dalam
praktiknya, komunikasi untuk inovasi dapat mengambil banyak bentuk,
bukan hanya dalam istilah penggunaan metode dan teknik, melainkan juga
berhubungan dengan tujuanintervensi yang lebih luas, yang saling mengait.
Sebagai proses difusi inovasi dalam pengertian komunikasi, difusi inovasi
bertujuan mengubah masyarakat melalui penyebarluasan ide-ide dan hal-hal
baru. Menurut Rogers dan Shoemaker (1971), studi difusi mengkaji pesan-
pesan yang disampaikan tentang hal-hal yang dianggap barusehingga akan
menimbulkan suatu derajat risiko tertentu yang menyebabkan perilaku yang
berbeda pada pihak penerima.
Padamasyarakat, khususnya di negara berkembang, penyebarluasan inovasi
terjadi terus menerus dari satu tempat ke tempat lain, dari bidang tertentu ke
bidang lain. Difusi inovasi sebagai gejala kemasyarakatan yang berlangsung
bersamaan dengan perubahan sosial yang terjadi, dapat bahkan
menyebabkan suatu hubungan sebab akibat. Penyebarluasan inovasi
menyebabkan masyarakat menjadi berubah, dan perubahan sosial pun
merangsang orang untukmenemukan dan menyebarkan hal-hal yang
baru.Masuknya inovasi ke tengah-tengah sistem sosial disebabkan terjadinya
komunikasi antar anggota suatu masyarakat, juga antarasatu masyarakat dan
masyarakat lain. Melalui saluran-saluran komunikasi terjadi pengenalan,
pemahaman, dan penilaian yang kelak akan menghasilkan penerimaan
ataupun penolakan terhadap suatu inovasi. Tetapi perlu diingat, bahwa tidak
semua masyarakat dapatmenerima begitu sajasetiap adanya pembaharuan.
Tidak jarang proses ini membutuhkan waktu panjang, bahkan menimbulkan
pro dan kontra yang tercermin dalam berbagai sikap dan tanggapan
darianggota masyarakat. Dalam proses penyebarluasan inovasi
terdapatunsur-unsur utama, yaitu:

 Adanya suatu inovasi.


 Yang dikomunikasikan melalui saluran tertentu.
 Dalam suatu jangka waktu tertentu.
 Di antara para anggota suatu sistem sosial

E. IMPLIKASI POLITIS PADA KOMUNIKASI INOVASI


Merujuk pada penekanan definisi bahwa komunikasi inovasi harus
dipandang sebagai suatu intervensi yang dilakukan pemerintah, NGO
(nongovernment organization), perusahaan komersil untuk mencapai
perubahan. Secara ilmiah, orientasi tujuan komunikasi inovasi sama halnya
dengan membujuk dan bentuk lain dalam konsep partisipatori. Semua ini
menyiratkan bahwa komunikasi inovasi bukanlah suatu aktivitas netral
ketika mengejar tujuan tertentu yang selalu memiliki manfaat.

Sebagai contoh, penggunaan teknologi baru telah memberikan efesiensi


yang besar terhadap proses produksi yang dilakukan olehkelompok tertentu.
Perubahan teknologi di dalam kelompok tersebut menghasilkan komoditas
yang sama, dengan harga yangrelatif sama. Akibat adopsi inovasi telah
memberikan keuntungan yang berarti dibanding mereka yang masih
menggunakan teknologisederhana, produksi melimpah, sementara harga sulit
diprediksi, dan turun jauh. Hal ini menunjukkan bahwa selain intervensi
komunikasi membawa dampak yang positif, intervensi komunikasi dapat
merusak tatanan yang ada apabila tidak dilakukan secara kesejahteraan,
justru berakibat terhadap hal-hal yang di luar tujuan pun bijak. Tujuan
awalnya ingin membantu masyarakat meningkatkan Hal inilah yang menjadi
suatu implikasi politis ketika suatu komunikasi inovasi diterapkan di
masyarakat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa intervensi komunikasi itu


selalu memunyai impilkasi moral dan implikasipolitis. Kebijakan untuk
mengadopsi suatu inovasi harus dibayar mahal dengan akibat negatif yang
ditimbulkannya. Bahkan secaratidak langsung, pengambil keputusan dan
kebijakan terhadap inovasi juga akan rugi, yang berimbas pada runtuhnya
moral dan etika politiknya.
BAB III

PENUTUP

Pada umumnya pembangunan nasional diinterpretasikan


sebagai perkembangan suatu bangsa menuju perbaikan nasibnya.
Masyarakat selalu berubah dan berkembang. Salah satu
pemanfaatan dari perubahan ini adalah pembangunan yang
ditujukan untukmeningkatkan kebahagiaan manusia secara material
dan spiritual. Sebab dengan melalui perkembangan manusia secara
spiritual dapat diharapkan bahwa manusia indonesia akan lebih
bahagia, kaya, sehingga dapat lebih menikmati hidupnya sebagai
bangsa yang merdeka dan adil serta makmur sejahtera.
Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan
manusia indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
masyarakat indonesia.

Anda mungkin juga menyukai