DOSEN PENGAMPU :
VELY RANDYANTINI, SE., MM.
DISUSUN OLEH :
1. DIANA NOVIKA (42222113)
2. NEFISHA FYANKA (41222426)
3. SHEVA NURANINGRUM (40222063)
4. WAHYU MUSHAF P.P (42222002)
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah yang
bersangkutan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak terdapat
kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen suatu organisasi atau
perusahaan. Dalam bisnis, setiap keputusan yang diambil, strategi yang dipilih, dan tindakan yang diambil
memerlukan komunikasi yang efektif antara para pemimpin dan karyawan, serta antara departemen yang
berbeda.
Komunikasi yang baik juga diperlukan untuk memastikan bahwa visi, misi, dan nilai-nilai
organisasi diterapkan dengan konsisten. Komunikasi yang buruk atau tidak tepat dapat mengakibatkan
konflik, kebingungan, dan ketidaksepakatan yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi secara
keseluruhan.
Selain itu, dengan semakin berkembangnya teknologi dan globalisasi, komunikasi telah menjadi
semakin kompleks dan melibatkan berbagai bentuk seperti komunikasi verbal, non-verbal, tulisan, dan
virtual. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana mengelola komunikasi yang efektif dalam
konteks manajemen modern yang semakin kompleks dan beragam ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi yang kaitannya dengan manajemen?
2. Bagaimana peran teknologi informasi yang berkaitan dengan pihak-pihak eksternal perusahaan
terkait dengan keberhasilan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi komunikasi
2. Untuk mengetahui peran teknologi informasi berkaitan dengan pihak eksternal
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis yang berarti umum (common) atau
bersama-sama. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan kontak antar manusia baik
individu maupun kelompok. Komunikasi yang efektif sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
proses komunikasi dalam menyampaikan pesan yang diinginkan. Organisasi sangat
membutuhkannya karena tanpa komunikasi yang efektif antara pemangku kepentingan yang
berbeda, hal itu menyebabkan penyampaian layanan yang buruk.
Komunikasi akan terlaksana dengan baik jika direncanakan dan diorganisir dengan
menggunakan manajemen komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan informasi, ide,
penjelasan, perasaan, pertanyaan dari komunikator kepada komunikator.Komunikasi efektif
apabila komunikator menjalankan perannya dengan baik, sehingga terjadi proses komunikasi yang
baik dan tepat dimana ide atau gagasan dibicarakan satu persatu, cara musyawarah antara
komunikator dan komunikator, dan memiliki pemahaman atas informasi bahwa segala sesuatu
menjadi bahan pembicaraan untuk mencapai mufakat. Jika dikaitkan dengan manajemen,
manajemen komunikasi pada dasarnya adalah suatu perpaduan ilmu komunikasi dengan teori
manajemen untuk bisa diterapkan dalam berbagai latar tempat belakang suatu komunikasi.
5
massa dan masyarakat. Konsep manajemen dari sudut pandang ilmu komunikasi sebenarnya
dipahami sebagai proses mempengaruhi orang lain.
1. Didasarkan pada karakteristik ilmu komunikasi. Karakteristik ilmu komunikasi antara lain
bersifat irreversible, kompleks, berdimensi sebab akibat, dan mengandung potensi problem.
Dilihat dari karakteristik tersebut suatu proses komunikasi sangatlah rumit. Maka suatu
tindakan komunikasi haruslah dikelola secara tepat. Disinilah subdisiplin manajemen
komunikasi dapat memberikan kontribusinya.
Teknologi informasi berperan penting untuk meningkatkan kualitas dan juga sebagai alat
bantu maupun strategi yang Tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat
6
dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi
kompetisi. Selain itu teknologi informasi juga berperan penting bagi perusahaan untuk
mengefisiensi waktu dan biaya yang secara jangka Panjang akan memberikan keuntungan
ekonomis yang sangat tinggi.
Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki
tujuan yang berbeda karena penerapan TI pada suatu organisasi adalah untuk mendukung
kepentingan usahanya. Dengan persaingan dan fluktuasi dunia bisnis yang tinggi, penerapan TI
bukan hanya sebagai supporting tools saja, tetapi menjadi strategic tools, dimana fungsi dan
perannya lebih komprehensif dan lebih luas terkait pada visi, misi, dan tujuan perusahaan. Peran
teknologi informasi bagi perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping. Karena
penggunaannya menyebar diseluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen
teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency.
3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang lebih
strategis karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan
merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan
pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya.
5. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh
semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin
kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain.
Beberapa contoh teknologi informasi yang dapat berhubungan dengan pihak-pihak eksternal
perusahaan terkain dengan keberhasilan adalah sebagai berikut :
7
1. Analisis data
Teknologi informasi dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang
perilaku pelanggan atau performa pemasok. Informasi ini dapat membantu perusahaan
memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan dan memilih pemasok yang efektif.
2. Media sosial
Dapat digunakan untuk mempromosikan produk atau layanan perusahaan, serta berinteraksi
dengan pelanggan dan menerima umpan balik. Interaksi yang baik dengan pelanggan melalui
media sosial dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan.
Untuk mengidentifikasi potensi risiko dari pihak eksternal, seperti pemasok atau pelanggan
yang berpotensi merusak reputasi perusahaan. Dengan meminimalkan risiko tersebut,
perusahaan dapat memperkuat hubungan dengan pihak eksternal dan memastikan
keberhasilannya.
Selain itu, terdapat beberapa cara teknologi informasi dalam mempengaruhi hubungan dengan
pihak eksternal perusahaan yaitu :
Meningkatan aksesibilitas
Teknologi informasi juga dapat membantu meningkatkan aksesibilitas bagi pihak eksternal
perusahaan, pelanggan dapat menggunakan situs web perusahaan untuk memesan produk
atau layanan, atau pemasok dapat menggunakan sistem manajemen ran pasokan untuk
mengatur pengiriman barang.
Namun, ketergantungan pada teknologi informasi juga dapat menjadi risiko. Kegagalan sistem
atau kebocoran data dapat berdampak buruk pada hubungan dengan pihak eksternal dan merusak
reputasi perusahaan.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen komunikasi diartikan sebagai suatu perencanaan yang sistematis, penerapan,
pemantauan, serta revisi dari seluruh saluran komunikasi dalam suatu perusahaan atau organisasi dan juga
antar organisasi yang mencakup organisasi serta penyebaran instruksi pada komunikasi baru yang
tersambung dengan jaringan, organisasi atau suatu teknologi komunikasi. Jadi, pengertian dari manajemen
komunikasi ini adalah cara setiap individu dalam mengelola proses komunikasi yang berhubungan dengan
pihak lain dalam hal berkomunikasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anggi. (2020). Artikel. Retrieved from Accurate.id: https://accurate.id/marketing-
manajemen/manajemen-komunikasi/
11