Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KOMUNIKASI (MEMAHAMI DAN MENGASAH SKILL KOMUNIKASI)

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok mata kuliah: PERILAKU KEORGANISASIAN


Dosen Pengampu : Bpk. Tajudin., MM

Dibuat Oleh :
KELOMPOK 4

1. Marsha 210242
2. Intan Ajeng Surani 210105
3. Fikriiana Nabilah 210135
4. Nur Alam 210225
5. Aan Anisah 210583
6. Abi Hasan A 210065
7. Ali Firdaus 210321
8. Mudri 210298

RA/1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI v BISNIS
UNIVERSITAS PRIMAGRAHA
2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjat kan puja dan puji kehadiran Allah SWT.Karena
berkat dan rahmat karunianya kami bisa menyelesaikan makalah ini, selain itu juga dengan
adanya makalah ini bisa meningkatkan pemahaman kami mengenai materi ini.
Dengan membaca makaah ini kami berharap dapat membantu teman-teman serta
pembaca agar dapat memahami materi ini dan dapat memperkaya wawasan pembaca.
Walaupun kami telah menulis sesuai kemampuan dan referensi, kami yakin bahwa manusia
tidak ada yang sempurna. Seandainya banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini itulah
bagian kekurangan dari kami. Mudah-mudahan dari segala kekurangan kami menjadi
pelajaran dan evaluasi bagi kami.
Terimakasih kepada Bpk. Tajudin selaku dosen PERILAKU KEORGANISASIAN
yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami dan terimakasih pula kepada semua
pihak yang telah meluangkan waktunya untuk membuat makalah ini dan terimakasih karena
sudah meluangkan waktu untuk membaca makalah ini. Untuk ini kami selalu meantikan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan penyusunan makalah ini.

Serang, Mei 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A. Pengertian Komunikasi Organisasi..................................................................... 2
B. Unsur-Unsur Komunikasi................................................................................... 2
C. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi................................................................ 2
D. Proses Komunkasi............................................................................................... 4
E. Arah Komunikasi................................................................................................ 5
F. Mengasah Skill Komunikasi............................................................................... 6
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 7
A. Kesimpulan......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak,
dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah
sikap atau tingkah laku seorangatau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang
diharapkan Manusia di dalam kehidupannya tidak terlepas dari komunikasi, artinya
memerlukan orang lain atau kelompok untuk saling berinteraksi.
Di dalam suatu kelompok atau organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang
merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok atau organisasi yang
terdiri dari atasan dan bawahannya.
Komunikasi tidak hanya penting untuk manusia tetapi juga penting untuk sistem
pengendalian manajemen yang merupakan alat untuk mengarahkan, memotivasi,
memonitor atau mengamati serta evaluasi pelaksanaan manajemen perusahaan yang
mennoba mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar kinerja
dalam perusahaan dapat berjalan lebih evisien dan berjalan sesuai dengan tujuan yang
telah direncanakan agar terbentuk suatu kerja sama yang baik dan jelas, perlu adanya
komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi. Komunikasi
yang baik akanmenimbulkan saling pengertian dan kenyamanan dalam bekerja.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Organisasi

Pace & Faules, (2001: 31-33) menjelaskan bahwa komunikasi organisasi merupakan
perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses
itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang terjadi. Wiryanto juga
mengungkapakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
organisasi adalah suatu perilaku yang dilakukan di dalam organisasi untuk pertukaran
informasi seperti pengiriman dan penerimaan pesan di antara orang-orang yang berada di
dalam organisasi.

B. Unsur-Unsur Komunikasi

1. Komunikator (communicator), artinya pemberi berita, yaitu orang yang berbicara atau
yang memberikan berita.
2. Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau
saran. Komunikator bisa tunggal, kelompok atau organisasi pengirim berita. Seorang
komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi harus memperhatikan
dengan siapa dia berkomunikasi, apa yang akan dia sampaikan dan bagaimana cara
menyampaikannya.
3. Saluran / Media/ Channel merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi
pernyataan komunikator kepada komunikasi dan sebaliknya. Pesan dapat kirim
melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon, televisi, email, smartphone,
sms, dan sebagainya. Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada
sifat berita yang akan disampaikan (Wursanto, 1994).
4. Komunikasi (communicate), artinya orang yang menerima berita, yaitu orang yang
dituju, pihak penjawab atau para pengunjung.

C. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi.

Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai


berikut :
1. Fungsi informatif.
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi.Maksudnya,
seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang

2
lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan
setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu
kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi didalam organisasi.
Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhakan informasi tentang jaminan
keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
2. Fungsi Regulatif.
Fungsi berkaitaan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: (a). Berkaitan
dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang
memiliki kewenangan untuk mengendalilkan semua informasi yang disampaikan. juga
memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan
sebagaimana semestinya. (b). Berkaitan dengan pesan. pesan -pesan regulatif pada
dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan
tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi Integratif.
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak
pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi
perintah. sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan
menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif.
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan
dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi
yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu:
a. Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut
(buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.
b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa
istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan
aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar
dalam diri karyawan terhadap organisasi.

3
D. Proses Komunkasi

Proses komunikasi adalah langkah-langkah di antara seorang sumber dan


penerimanya yang menghasilkan transfer dan pemahaman makna. Pesan tersebut
disampaikan dari seorang pengirim kepada seorang penerima. Ia disandikan dengan cara
diubah menjadi suatu bentuk simbolis dan dialihkan melalui perantara (saluran) kepada
penerima, yang lalu menerjemahkan ulang (membaca sandi ) pesan yang diberikan
pengirim.
1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan / materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada
seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai
dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau
diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan
akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
2. Simbol / isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat
dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam
bentuk kata-kata, gerakan anggota badan (tangan, kepala, mata dan bagian muka
lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah
sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
3. Media / penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti : TV, radio, surat kabar, papan
pengumuman, telepon, dan lainnya. Pemilihan ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan
yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan dan situasi.
4. Mengartikan kode / isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si
penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga
dapat dimengerti atau dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code atau isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh
pengirim.
6. Balikan (feedback)

4
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan
tahu dampak pesannya terhadap si penerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau
pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman
yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain
yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada
umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan
tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan
terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan
perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan
bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan
pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

E. Arah Komunikasi
Menurut Stephen P. Robbins (2006), komunikasi dapat mengalir secara vertikal dan
horizontal. Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi arah ke bawah dan ke atas.
a. Ke Bawah
Komunikasi ke bawah yaitu komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam
kelompok atau organisasi ke tingkat yang lebih bawah. Misalnya para manajer yang
berkomunikasi dengan para bawahannya. Pola ini biasanya digunakan oleh para
manajer atau pemimpin kelompok untuk menetapkan sasaran, memberikan instruksi
pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur ke bawahan, menunjukkan
masalah yang memerlukan perhatian, dan mengemukakan umpan balik tentang
kinerja.
b. Ke Atas
Komunikasi ke atas yaitu komunikasi yang mengalir ke tingkat yang lebih tinggi
dalam kelompok atau organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk memberikan
umpan balik ke atasan, menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke sasaran,
dan menyampaikan masalah-masalah yang dihadapi. Komunikasi ke atas
menyebabkan para manajer menyadari perasaan para karyawan terhadap
pekerjaannya, rekan sekerjanya, dan organisasi secara umum. Dengan komunikasi ke

5
atas juga manajer dapat mendapatkan gagasan untuk memperbaiki kondisi yang
dihadapi.
c. Lateral (Horizontal)
Komunikasi horizontal yaitu komunikasi yang terjadi antara anggota kelompok kerja
yang sama, baik antar sesama pekerja ataupun antar sesama manajer. Komunikasi
horizontal berfungsi untuk menghemat waktu dan memudahkan koordinasi. Dalam
beberapa kasus, hubungan horizontal ini memberlakukan sanksi formal. Seringkali
hubungan ini diciptakan secara informal utuk mempersingkat hierarki vertical dan
mempercepat tindakan.

F. Mengasah Skill Komunikasi


Beberapa cara berikut untuk meningkatkan skill komunikasi:

1. Belajar menjadi pendengar yang baik


Beberapa dari kita tentunya pernah memotong pembicaraan baik yang
disengaja ataupun tidak disengaja. Hal tersebut bisa saja dikarenakan oleh beberapa
penyebab. Namun, nyatanya kita pasti akan bertemu dengan orang yang memiliki
sikap dan cara berkomunikasi yang berbeda-beda. Misalnya yang memiliki cara
pandang yang berbeda, gaya berbicara yang lambat, atau artikulasi pengucapan yang
tidak jelas.
Di sinilah sebenarnya kemampuan komunikasi kamu diuji. Apakah kamu
dapat menangani proses komunikasi tersebut dengan baik atau tidak. Untuk
melakukan hal tersebut, cobalah untuk lebih bersabar, tidak memotong pembicaraan,
dan upayakan untuk mendengarkan pembicaraan dengan serius. Perhatikan lawan
bicaramu, tanyakan kembali jika kamu tidak mengerti agar terhindar dari
kesalahpahaman. Adapun dengan melakukan hal ini, kamu sudah menunjukkan
bahwa kamu merupakan pendengar yang baik dan menghargai lawan bicaramu.

2. Pahami dengan siapa kamu bicara


Salah satu hal utama yang perlu kamu lakukan untuk mengembangkan kemampuan
komunikasi adalah memahami siapa lawan bicaramu. Latar belakang yang berbeda
tentu membentuk karakter yang juga berbeda. Ini akan memengaruhi cara kamu
berkomunikasi dengan semua orang, mulai dari bahasa yang kamu gunakan hingga
apa yang akan kamu ceritakan. Menyesuaikan caramu berkomunikasi dengan latar
belakang lawan bicara akan membantumu membangun hubungan baik dengan
mereka.

3. Menunjukkan bahasa tubuh yang baik


Bahasa tubuh menggambarkan emosi dan perasaan saat kamu berbicara. Bahkan,
gerak-gerik tubuh yang muncul tanpa disadari dapat menampilkan emosi yang
sebenarnya tidak ingin kamu tunjukkan. Misalnya, gestur tidak nyaman atau tidak
percaya diri. Untungnya, kamu bisa melatih bahasa tubuhmu sendiri. Cobalah
membiasakan diri dengan mengatur posisi duduk dan berdiri agar tetap tegak. Posisi

6
ini akan membuat kamu semakin tampak percaya diri. Jangan lupa, pertahankan
kontak mata pada saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa kamu juga tegas.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai


berikut : pengirim pesan, penerima pesan dan pesan. Semua fungsi manajer melibatkan
proses komunikasi. Proses komunikasi dimulai dengan adanya pengirim pesan yang
mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang agar dapat dipahami sesuai apa
yang ia sampaikan. Kemudian pesan (informasi) tersebut disampaikan melalui isyarat
(simbol), baik verbal (kata-kata) maupun non verbal (bahasa tubuh) melalui media
komunikasi langsung (tatap muka), TV, Radio, internet, dll. Setelah pesan diterima
melalui indera, maka si penerima mengartikan, atau menterjemahkan agar dapat
dipahami olehnya. Setelah pesan tersebut dimengerti, maka ada tanggapan atau isyarat
yang berisi pesan dari penerima agar pengirim pesan tahu dampak pesannya terhadap
penerima pesan (balikan). Disamping proses komunikasi diatas, juga ada gangguan yang
menghalangi suatu proses komunikasi yang akibatnya penerima salah mentafsirkan
pesan/isyarat tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

SUMBER PUSTAKA :

Robbins.Stephen P.2003.Perilaku Organisasi Jilid 2.Jakarta: Indeks.


Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grameia Wiiasarana Indonesia.
Tubbs, Stewart L. – Moss, Sylvia, Human Communication: Konteks-Konteks Komunikasi,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, h. 170.
SUMBER INTERNET :
https://bamai.uma.ac.id/2022/09/03/cara-melatih-dan-meningkatkan-skill-komunikasi/
http://repositori.unsil.ac.id/6748/5/BAB%20I.pdf
http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/11/25/komunikasi/

Anda mungkin juga menyukai