Disusun Oleh :
1. Dwitya Nurul Fatimah 2103036051
2. Fia Muna Ayu Anjana 2103036068
3. Asnal Fakhri 2103036071
4. Fitriana 2103036083
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat
dan hidayah – Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu yang berjudul “Komunikasi Dalam Organisasi”. Sholawat serta
salam kami haturkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW. Yang membawa
kita semua dari zaman jahiliyah yang penuh kegelapan hingga zaman islamiyah yang
terang benderang ini.
Kami selaku penyusun makalah ini tak lupa mengucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah yang sudah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini, serta
tak lupa kami ucapkan kepada teman – teman seperjuangan yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini. Tersusunnya makalah ini salah satunya
adalah untuk dapat bisa menambah wawasan dan pengetahuan teman – teman semua
tentang materi yang akan kita bahas kali ini.
Pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan masukan berupa kritikan ataupun saran kepada pembaca
makalah ini, sehingga demi kebaikan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi semua pembaca serta kelompok ini khususnya dalam
mempelajari pentingnya pengetahuan dalam bagi manusia.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
4.1 Kesimpulan................................................................................................16
4.2 Saran..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan
membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu
hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama
dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk
kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang
terdiri dari atasan dan bawahannya.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi dua arah atau
komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai
cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Kerjasama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun
kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-
masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk
kehidupan yang berkelanjutan.
4
1.3 Tujuan penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Komukasi adalah atau communication berasa dari bahasa latin yang berarti sama.
Apabila kita berkomunikasi berarti kita dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu
persamaan dalam hal sikap dengan seseorang. Jadi pengertian komunikasi adalah proses
menghubungi atau mengadakan perhubungan. Demikian juga Jennifer M. George
(2006:437) mendefinisikan komunikasi sebagai kegiatan penyampaian informasi antar dua
orang atau lebih atau kelompok untuk mencapai pemahaman bersama.
Dalam komunikasi diperlukan sedikitnya tiga unsur yaitu sumber (source), berita
atau pesan (message), dan sasaran (destination). Sumber dapat berupa individu atau
organisasi komunikasi. Berita atau pesan dapat berupa tulisan, gelombang suara atau
komunikasi arus listrik, lambaian tangan, bendera berkibar, atau benda lain
yangmempunyai arti. Sasaran dapat berupa seorang pendengar, penonton, pembaca,
anggota dari kelompok diskusi, mahasiswa, dan lain-lain.1
Komunikasi organisasi adalah proses penyampaian dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam kelompok organisasi baik di dalam kelompok formal maupun
kelompok informal di dalam organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang
disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya
berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus
dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan
surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara
sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara
individual. Goldhaber memberikan pengertian komunikasi organinsasi adalah proses
menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling
tergantung sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah.
Struktur organisasi cenderung memperngaruhi komukasi, dengan demikian komunikasi dari
bawahan kepada pimpinan sangat berbeda dengan komunikasi antar sesamanya.2
Komunikasi dalam organisasi dilakukan dalam bentuk interaksi dua arah yang
umumnya terjadi antar atasan dan bawahan. Ketika anggota organisasi dapat berinteraksi
1
Hartini, dkk. 2021. Perilaku Organisasi. Bandung: Widina Bhakti Persada, 333.
2
Muhammad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
6
dengan baik dan proses penyampaian informasi berjalan efektif maka kesalahpahaman atau
kesalahan komunikasi dapat dicegah. Ketrampilan komunikasi yang baik memampukan
anggota organisasi melakukan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar
organisasi sehingga tingkat kinerja menjadi semakin baik. Hal ini disebabkan informasi
yang dikirim dan diterima sesuai dengan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan. Pincus (1986), menemukan komunikasi berhubungan positif dengan kinerja
tetapi tidak sekuat hubungan antara komunikasi dengan kepuasan sedangkan Rodwell
(1998), menemukan komunikasi berhubungan negatif dengan kinerja.3
d. Meningkatkan motivasi
a. Fungsi informatif
3
Safari, Triantoro. 2004. Kepemimpinan. Yogyakarta: Graha Ilmu
7
Maksudnya, seluruh anggota organisasi berharap mendapatkan suatu informasi yang
lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Orang-orang dalam tataran manajemen
membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan ataupun untuk mengatasi
masalah yang terjadi di dalam organisasi, sedangkan karyawan atau bawahan
membutuhkan informasi jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, cuti dan
sebagainya.
b. Fungsi regulatif
c. Fungsi persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan
akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
d. Fungsi Integratif
8
laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti
perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga
ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan
keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap
organisasi.
9
balik bahkan perubahan perilaku dari komunikasi.4
Kohler dan Applbaum (1976: 171) menggambarkan proses komunikasi dalam
organisasi seperti pada gambar di bawah ini.
Dari berbagai uraian yang ditentukan di atas maka proses komunikasi dalam
organisasi adalah bagaimana cara yang ditempuh oleh komunikator agar dapat
menimbulkan dengan (kognitif, afektif, dan psikomotor) bagi komunikan sehingga terjadi
suatu perubahan persepsi dari perilaku yang menimbulkan saling ketergantungan antar
anggota dalam satu organisasi dalam membina suatu kerjasama yang baik.
Model formal ini tidak dapat menggambarkan secara keseluruhan proses
komunikasi antar individu baik secara formal maupun informal yang terjadi dalam
organisasi. Modal ini adalah bentuk yang sangat sederhana untuk kepentingan praktis
dalam pemahaman komunikasi organisasi.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam proses komunikasi menurut K.
Anderson (1978), adalah sebagai berikut:
4
Zahara, E. (2018). Peranan komunikasi organisasi bagi pimpinan organisasi. Warta Dhamawangsa, (56)
10
e. Keanggotaan dan peranan dalam kelompok
f. Kecakapan berkomunikasi
g. Persepsi terhadap unsur-unsur lain
2. Faktor saluran
a. Media yang digunakan
b. Seberapa besar jumlah publiknya
3. Faktor pesan
a. Gagasan dan isi pesan
b. Susunan pesan
c. Bahasa dan gaya
d. Cara penyampaian: lisan tertulis dan lain-lain
Hambatan yang dapat menghalangi komunikasi dalam suatu organisasi adalah karena
adanya perbedaan persepsi dan hambatan tersebut disebut hambatan semantik. Hambatan tersebut
dapat muncul karena adanya perbedaan persepsi antara pimpinan dan bawahan, hal ini yang
membuat komunikasi tidak lancar. Kemudian, kendala lainnya adalah masalah perilaku, yang dapat
diakibatkan oleh kurangnya keterbukaan, kurangnya komunikasi interpersonal dan prasangka yang
didasari oleh emosi
Untuk mengurangi hambatan yang disebutkan di atas, pemimpin harus berusaha untuk
menjadi komunikator yang lebih baik. Ada beberapa cara untuk meningkatkan komunikasi dalam
suatu organisasi, yaitu:
1. Mengadakan tindak lanjut, teknik ini dilakukan dengan menganggap pesan pimpinan tidak
dimengerti, dan dapat mungkin pimpinan memastikan apakah pesan yang ingin
disampaikan sudah benar-benar diterima.
2. Mengatur alur informasi, teknik ini meliputi pengaturan komunikasi untuk menjamin arus
informasi yang optimum kepada para pimpinan.
3. Memanfaatkan umpan balik, umpan balik memberi saluran bagi tanggapan penerima yang
memungkinkan pimpinan untuk menentukan apakah pesannya telah diterima dan apakah
menghasilkan tanggapan yang dimaksud
11
pengulangan atau ungkapan yang berlebihan di dalam komunikasi menjamin bahwa jika
suatu bagian dari pesan itu tidak dimengerti maka masih ada bagian lain yang membawa
pesan yang sama.
6. Mendorong saling mempercayai, suasana mempercayai antara pimpinan dan bawahan dapat
memperlancar komunikasi
7. Pengaturan waktu yang efektif, komunikasi yang efektif dapat dimudahkan dengan
penetapan waktu yang tepat mengenai pengeluaran pengumuman penting
8. Menyederhanakan bahasa, bahasa yang rumit merupakan hambatan utama bagi komunikasi
yang efektif pimpinan harus ingat bahwa komunikasi yang efektif meliputi pengertian dan
juga informasi5
5
Ivancevich, John M. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga, 2006
12
mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Seiring dengan perkembangan zaman,
dalam menghadapi perubahan lingkungan, organisasi harus beradaptasi agar dapat bertahan
dan berkembang. Organisasi juga harus mengarahkan anggotanya untuk dapat beradaptasi
dengan perubahan yang ada dengan cara melakukan pengembangan diri dan dengan
sendirinya juga akan menjadi bagian dari pengembangan organisasi. Pengembangan
organisasi merupakan salah satu cara agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Melalui pengembangan organisasi, maka dapat dibuat perencanaan bagaimana
mengelola perubahan yang harus dialami organisasi. Pengembangan organisasi adalah
aplikasi teknik-teknik ilmu perilaku untuk memperbaiki kesehatan dan efektivitas
organisasi sebagai bagian dari upaya jangka panjang organisasi bertujuan untuk
peningkatan efektivitas organisasi dan secara khusus guna memperbaiki proses-proses
pemecahan masalah dan pembaharuan suatu organisasi dengan cara mengakomodasi
perubahan lingkungan, memperbaiki kekompakan internal, peningkatan keterbukaan dalam
berkomunikasi, dan memperbaiki hubungan kerja antar karyawan. Dalam komunikasi
internal maupun eksternal, organisasi harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan
informasi teknologi komunikasi. Secara eksternal selain menggunakan media massa,
organisasi juga dituntut memanfaatkan media sosial sebagai saluran komunikasi. Media
sosial adalah media informasi yang menyajikan sebagai sarana gerak saling tukar menukar
informasi yang dianggap tercepat dan terlengkap masif yang membentuk pola sosial baru
gerakan yang disebut masyarakat sipil fungsional.(Sahputra, 2019). Menurut Muhammad
(2019) setiap organisasi memiliki karakteristik yang umum, antara lain : 1) Dinamis,
disebabkan karena adanya perubahan ekonomi, kondisi, sosial dan teknologi. 2)
Memerlukan informasi, dan melalui proses komunikasi. 3) Mempunyai maksud dan tujuan
tertentu. 4) Testruktur, organisasi dalam usaha mencapai tujuan biasanya membuat aturan-
aturan, undang-undang dan hierarki hubungan dalam organisasi. Organisasi memerlukan
komunikasi di dalamnya untuk memastikan organisasi itu sehat. Setiap orang di dalam
organisasi harus menjalin komunikasi yang efektif satu sama lain agar organisasi dapat
menjalankan operasionalnya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan
komunikasi yang baik, organisasi lebih stabil sehingga dapat berkembang. Sebagai
kebutuhan dasar yang mempengaruhi tingkah laku manusia di dalam organisasi,
komunikasi adalah penggerak proses di dalamnya. Komunikasi digunakan sebagai alat
dalam suatu hubungan organisasi oleh orang pada tingkatan tertinggi hingga tingkatan
terendah. Dengan komunikasi, maka akan timbul saling pengertian dan sikap mau bekerja
sama di antara sesama anggota organisasi. Menurut Bungin (2015:274), komunikasi
13
memiliki beberapa fungsi di dalam organisasi, antara lain : Fungsi informatif, Fungsi
regulatif, Fungsi persuasif, Fungsi integrative.
Menurut Effendy (2017: 122-130) dimensi komunikasi dalam kehidupan organisasi
terbagi menjadi komunikasi internal dan eksternal.
1. Komunikasi internal
Komunikasi internal dikenal dengan komunikasi instruktif, kontrol dan koordinatif
yang integratif dan direktif ke arah tujuan. - Komunikasi vertikal yakni komunikasi dari
atas ke bawah (downward communication) dan komunikasi ke atas (upward
communication) adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan
kepada pimpinan secara timbal-balik. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan
instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, penjelasan-penjelasan kepada
bawahannya. Bawahan memberikan saransaran, pengaduan kepada pemimpin.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal ialah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan
khalayak di luar organisasi. Organisasi tidak akan bertahan tanpa adanya komunikasi.
Setiap individu dalam organisasi memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing.
Sehingga mereka harus berkoordinasi untuk menjalankan operasional organisasi. Demikian
pula ketika organisasi dihadapkan pada perubahan zaman, maka organisasi harus
menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. Dalam proses perubahan organisasi
maka setiap rencana yang sudah disusun oleh manajerial harus sampai kepada semua
anggota organisasi dan selanjutnya mereka memahaminya dan kemudian menyatukan
pemahaman mereka semua sehingga proses pengembangan organisasi yakni perubahan
organisasi ke arah positif dapat dijalankan dan pada akhirnya mencapai keberhasilan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru MAN 1 Semarang yang
bernama Pak Pardi, mengatakan bahwa komunikasi antara guru dengan murid, guru dengan
pegawai ataupun sebaliknya itu berjalan dengan baik, lancar, sesuai dengan mekanisme
yang ada.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru MAN 1 Semarang yang
14
bernama Pak Pardi, mengatakan bahwa terdapat hambatan namun hambatan tersebut
bukanlah suatu hal yang besar, maka dari itu dapat segera di atasi. Berikut hambatan-
hambatan yang ada di MAN 1 Semarang, yaitu:
C. Peran komunikasi dalam organisasi Pendidikan MAN 1 Semarang itu penting atau tidak
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru MAN 1 Semarang yang
bernama Pak Pardi, mengatakan bahwa peran komunikasi organisasi itu sangat penting.
Komunikasi itu sangat penting, supaya masing-masing bias saling memahami satu sama
lain, agar kerjasama bisa terjalin, agar persoalan/tugas-tugas bisa diselesaikan, untuk
menyamakan persepsi. Jadi, bisa disimpulkan bahwa komunikasi itu sangat penting untuk
menyelesaikan berbagai masalah dan komunikasi yang baik juga dapat menunjang
kelancaran dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru MAN 1 Semarang yang
bernama Pak Pardi, mengatakan bahwa komunikasi harus berjalan dengan baik, karena
kedepannya kita akan dihadapkan kepada tugas yang berbeda, aturan yang berbeda,
sehingga komunikasi harus terus dilaksanakan antar satu dengan yang lain. Cara
komunikasi bias dilakukan dengan face to face, ataupun lewat media sosial.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Komunikasi adalah sarana untuk berhubungan, telebih dalam sebuah organisasi. Organisasi
mencakupi seluruh kegiatan apa yang telah direncanakan, dan untuk melaksanakan rencana yang
telah disusun diperlukan komunikasi yang baik agar apa yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan
apa yang direncakan sebelumnya. Dalam organisasi terdapat bermacam-macam hambatan, untuk
menyelesaikan hambatan-hambatan tersebut di perlukan umpan balik agar tercipta iklim
komunikasi dua arah
3.2 SARAN
Demikian makalah ini kami susun, kami menyadari bahwa makalah di atas terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu
kami mengharapkan saudara/i untuk memberikan kritik dan saran mengenai pembahasan dan
penulisan makalah diatas
16
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, K. The Proffesion and Practiceof Program Evaluation. San Francisco,
California: JosseyBass, 1978
Hartini, dkk. 2021. Perilaku Organisasi. Bandung: Widina Bhakti Persada, 333.
Rodwell, J. J., Kienzle, R., dan Shadur, M. A. (1998). The relationship among work-
related perceptions, employee attitudes, and employee performance: The integral
role of communications. Human Resources Management, 37: 277–293.
17