Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEKNIK PENULISAN ILMIAH

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Teknik Penulisan Ilmiah
Dosen Pengampu :
Muhammad Iqbal Nurfauzan, S.ST, MM

Disusun Oleh :

Dian Gustiani (554321015)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
STIE STMY MAJALENGKA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Abstrak

Komunikasi merupakan salah satu tugas penting bagi pimpinan untuk mencapai
hasil kerja yang baik dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi harus
berjalan dua arah, pimpinan menyampaikan informasi dengan jelas kepada para
karyawan dengan menggunakan media yang tepat. Sebaliknya, para karyawan
harus memiliki kemampuan untuk menerima pesan atau informasi. Komunikasi
yang efektif merupakan aspek yang mendasar dalam mencapai sasaran dan
keefektifan dalam menjalankan tugas. Beberapa contoh komunikasi verbal;
berbicara dan menulis, mendengar dan membaca. Sedangkan contoh dari
komunikasi non-verbal;mengetuk pintu,berjabat tangan, mengerutkan
dahi,menggelengkan kepada, menganggukan kepala, mengangkat tangan,
tersenyum. Komunikasi terjadi dalam hubungan antara pengirim dan penerima
komunikasi dapat mengalir dalam satu arah dan berakhir disana. Atau sebuah
pesan dapat menimbulkan respons- secara formal dikenal dengan nama umpan
balik dari penerima. perbedaan persepsi, reaksi emosional, ketidakkonsistenan
komunikasi verbal dan nonverbal, serta kecurigaan merupakan ciri-ciri dari
penyebab kesalahpahaman dalam komunikasi.
Daftar Isi
Halaman Judul ....................................................................................................................
Abstrak ...............................................................................................................................
Daftar Isi .............................................................................................................................
Bab I Pendahuluan ..............................................................................................................
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................................
Bab II Pembahasan .............................................................................................................
2.1 Definisi Komunikasi .........................................................................................
2.2 Mengidentifikasi Komunikasi Verbal Dan Non-verbal ...................................
2.3 Proses Komunikasi ..........................................................................................
2.4 Penyebab Kesalahpahaman Dalam Komunikasi ..............................................
Bab III Penutup ...................................................................................................................
Kesimpulan .........................................................................................................................
Daftar Pustaka .....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi menusia untuk memenuhi
segala bentuk kegiatan hidup baik antar individu maupun kelompok.
Sebagai makhluk sosial, manusia diharuskan selalu berhubungan dengan
individu atau kelompok lain, hubungan ini memerlukan adanya interaksi
untuk menyampaikan atau menerima suatu informasi guna memenuhi
kebutuhan hidup. Kincaid (dalam Cangara, 2002: 19) menyatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk
atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain, yang pada
gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Komunikasi
mempunyai peranan penting yaitu sarana interaksi antar individu sebagai
suatu proses sosial yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia.
Konteks komunikasi memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda dengan
konteks komunikasi lain, khususnya dalam komunikasi organisasi. Pada
komunikasi organisasi, biasanya proses komunikasinya lebih terorganisir
dan teratur. Pengertian organisasi adalah suatu koordinasi rasional
kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui
pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung
jawab (Schein dalam Muhammad, 2007: 23) Di dalam sebuah organisasi
jelas dibutuhkan adanya komunikasi yang baik antar individu di dalam
organisasi tersebut maupun antara organisasi satu dengan yang lainnya.

1.2 Rumusan masalah


1.Apa yang dimaksud komunikasi organisasi ?
2.Apa itu komunikasi verbal dan non-verbal dalam organisasi ?
3.Bagaimana proses komunikasi ?
4.Apa saja yang menjadi penyebab kesalahpahaman dalam
berkomunikasi ?

1.3 Tujuan penulisan


1.mendefinisikan komunikasi organisasi
2.mengidentifikasi komunikasi verbal dan non-verbal
3.menjelaskan proses komunikasi
4.mengidentifikasikan sebab-sebab munculnya kesalahpahaman dalam
berkomunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi komunikasi organisasi
Aspek terpenting dalam sebuah organisasi adalah adanya proses komunikasi
yang terjadi di dalamnya. Komunikasi tersebut bisa melibatkan anggota dengan
anggota di dalam organisasi, anggota dengan organisasi lain, maupun organisasi
dengan organisasi lainnya. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi,
bersifat formal maupun informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang
lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali
melibatkan juga komunikasi interpersonal, komunikasi public, serta komunikasi
massa. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni
komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas dan komunikasi horizontal, sedangkan
komunikasi informal tidak tergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi
antar sejawat, juga termasuk gossip. Istilah organisasi bersumber dari kata Latin
organization yang berasal dari kata kerja yang juga merupakan kata Latin,
organizare, yang berarti “to form as or into a whole consisting of independent or
coordinated parts” (membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dan bagian-
bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi) (Effendy, 2003: 114). Dengan
kata lain,organisasi berarti paduan dari bagian-bagian yang saling bergantung satu
sama lainnya. Definisi organisasi menurut 13 Rogers dan Rogers yaitu suatu
sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian tugas (Rogers dan
Rogers dalam Effendy, 2003:114). Rogers dan Rogers memandang organisasi
sebagai suatu struktur yang melangsungkan proses pencapaian tujuan yang telah
ditentukan, dimana operasi dan instruksi di antara bagian yang satu dengan bagian
yang lainnya berjalan secara harmonis, dinamis dan pasti. Komunikasi organisasi
dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan pertukaran pesan di antara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu
organisasi terdiri dari unit- unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis
antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan (Pace dan
Faules dalam Mulyana, 2005: 31). Definisi di atas memperlihatkan bahwa adanya
pertunjukan dan pertukaran pesan antara unit-unit komunikasi. Pertunjukan dan
pertukaran pesan merupakan penyampaian dan penerimaan informasi yang
menurut Pace dan Faules, dalam penyampaian dan penerimaan informasi ke
seluruh unit-unit organisasi merupakan salah satu tantangan besar dalam
organisasi. Proses penyampaian dan penerimaan informasi berhubungan dengan
aliran informasi. Dengan landasan pengertian komunikasi dan organisasi
sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka terdapat batasan 14 tentang
komunikasi organisasi, yaitu komunikasi antar manusia (human communication)
yang terjadi dalam konteks organisasi.
2.2 Komunikasi verbal dan non-verbal dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi menjadi unsur penting karena
membutuhkan sosialisasi dan interaksi antara pemimpin dengan bawahan
yang ada di organisasi tersebut. Setiap pemimpin maupun bawahan yang
ada di dalam organisasi memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga
komunikasi menjadi kebutuhan yang penting dalam kinerja suatu
organisasi. Selain komunikasi secara verbal, sebuah perusahaan juga
membutuhkan komunikasi dalam bentuk non verbal. Tujuan utama dari
komunikasi non verbal dalam organisasi adalah untuk dapat meyakinkan
seseorang karena komunikasi non verbal terjadi secara spontan, tidak
berstruktur, atau tidak direncanakan.

 Komunikasi verbal
Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral).
Mengirimkan sesuatu kepada seseorang, atau menelepon orang tua, teman,
pacar; berbincang-bincang atau mengobrol dengan teman, atau menggosip
dengan tetangga sebelah; membacakan puisi didepan kelas, atau
mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar; membaca surat
kabar, majalah, jurnal, mendengarkan radio, menonton televisi, dan
sejenisnya. Merupakan contoh bentuk-bentuk komunikasi verbal.melalui
komunikasi lisan atau tulisan, diharapkan orang akan memahami apa yang
disampaikan pembicara atau penulis. Penyampaian suatu pesan lewat
tulisan dan lisan tentu memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat
membaca atau mendengar apa yang dikatakan.
a. Berbicara dan menulis
b. Mendengar dan membaca

 Komunikasi non-verbal
Menurut Daft (2015) Nonverbal communication merupakan pesan
yang dikirimkan melalui tindakan dan perilaku. Sebagai seorang
pemimpin dapat menyimbolkan pesan-pesan penting melalui penampilan,
bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan tindakan sehari-hari. Komunikasi
nonverbal memainkan peran utama dalam perkembangan suatu hubungan.
Karena komunikasi non verbal juga merupakan saluran utama yang biasa
digunakan untuk mengkombinasikan perasaan dan sikap. Tetapi
kebanyakan komunikasi non verbal adalah tingkah laku yang tidak
disadari, karena mempunyai keterbatasan dalam memahaminya.
komunikasi non verbal sering dilakukan secara reflek atau tanpa disadari
ketika seseorang berbicara. Seperti ketika pimpinan memerahi salah satu
karyawan , maka wajah pimpinan akan memerah, tatapan matanya terlihat
tajam, tangannya bergetar, suaranya meninggi, dan sebagainya.
Kemarahannya tidak hanya tercermin dalam kata-katanya tetapi juga
tercermin dalam segenap bahasa tubuhnya itu semakin memastikan
seberapa besarnya tingkat kemarahannya.
Beberapa bentuk komunikasi non verbal yang dilakukan oleh pemimpin
maupun bawahan dalam organisasi :

1. Mengetuk pintu.
2. Berjabat tangan
3. Mengerutkan dahi
4. Menggelengkan kepala
5. Menganggukkan kepala
6. Mengangkat satu tangan
7. Tersenyum

Komunikais non verbal menempati bagian yang penting. Banyak


komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak
menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu
bersamaan. Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu
kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan
orang, baik rasa senang, benci, kangen dan berbagai macam perasaan
lainnya. Kaitannya dengan organisasi, komunikasi non verbal bisa
membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan
sekaligus memahami reaksi pemimpin maupun bawahan saat menerima
pesan dari orang lain.

2.3 Proses Komunikasi


Pada umumnya kita sudah mengenal permainan “telepon” yang meminta
satu orang membisikan pesan ke telinga orang yang duduk disebelahnya, yang
kemudian membisikkan pesan tadi ke orang berikutnya, dan seterusnya. Tak dapat
dihindari lagi ketika orang terakhir mengatakan pesan tadi dengan keras yang
dikatakan itu akan berbeda jauh dari apa yang dibisikan pertama kali.
“telepon”menggambarkan banyak kompleksitas dalam proses komunikasi. Kita
akan menyoroti 3 macam kompleksitas seperti itu dalam komunikasi.

Komunikasi terjadi dalam hubungan antara pengirim dan penerima


komunikasi dapat mengalir dalam satu arah dan berakhir disana. Atau sebuah
pesan dapat menimbulkan respons- secara formal dikenal dengan nama umpan
balik dari penerima

Pengirim, atau sumber pesan mengawali komunikasi. dalam sebuah organisasi


pengirim dapat berupa seseorang dengan informasi, kebutuhan, atau keinginan
dan dapat tujuan mengomunikasikannya kepada satu atau beberapa orang lain.
Penerima, adalah orang yang inderanya menerima pesan dari pengirim. Mungkin
jumlah penerima banyak, seperti kalau sebuah memo dikirimkan kepada seluruh
anggota organisasi, atau bisa jumlahnya satu orang. Seperti kalau seseorang
mendiskusikan sesuatu secara rahasia kepada seorang rekan. Pesan harus
disesuaikan dengan latar belakang penerima.

Sebuah model proses komunikasi

Mengirimkan

Pengirim

(sumber) pesan

penyandian
pesan

menerima saluran
menerima

gangguan
penerima

mengirimkan

2.4 Penyebab Kesalahpahaman Dalam Komunikasi


 Perbedaan persepsi
Ini adalah salah satu hambatan komunikasi yang umum dijumpai. Orang
yang mempunyai latar belakang pengetahuan dan pengalaman berbeda
sering menerima fenomena sama dari persfektif yang berbeda. Seandainya
seorang supervisor baru memuji seorang karyawan lini perakitan atas kerja
yang efisien dan bermutu tinggi. Supervisor itu benar-benar menghargai
usaha karyawan tadi dan pada saat yang sama ingin endorong karyawan
yang lain untuk meniru contoh tersebut.akan tetapi orang lain di lini
perakitan mungkin menganggap karyawan tadi membedakan diri untuk
dipuji sebagai tanda dia telah “menjilat atasan”. Mereka mungkin bereaksi
dengan menggoda atau menunjukan permusuhan secara terbuka.
Perbedaan Bahasa sering kali berkaitan erat dengan perbedaan dalam
persefsi individu. Perbedaan persepsi dapat muncul karena perbadaan jenis
kelamin misalnya, Linguist Robin Lakoff dari university of California
mencatat bahwa kaum wanita yang berbicara secara langsung dan asertif
mungkin dicap sebagai “tidak feminism” oleh pria dan wanita. Sebaliknya,
wanita yang mengadopsi gaya dan peran wanita yang lebih tradisional
artinya menyatakan pemikiran mereka lebih ragu-ragu dan berusaha lebih
keras untuk mendapatkan perhatian seseorang, mungkin dianggap sebagai
seorang yang mempunyai kecerdasan rendah atau tidak dianggap serius.
Jenis kelamin orang yang berkomunikasi dan komunikasi lintas budaya
akan terus menjadi bidang pemahaman organisasi yang penting.

 Reaksi emosional
Pendekatan terbaik untuk berhubungan dengan emosi adalah menerimanya
sebagai bagian dari proses komunikasi dan mencoba untuk memahaminya
Ketika emosi menimbulkan masalah. Bila karyawan bertingkah laku
agresif atau bersungut-sungut, manajer harus berbicara dengan mereka
mengenai apa yang mereka pikirkan dan memberi perhatian pada apa yang
mereka katakan. Setelah manajer memahami reaksi karyawan, mereka
mungkin dapat memperbaiki suasana dengan mengubah tingkah laku, tata
cara, dan kebiasaan. Sebelum terjadi masalah yang lebih serius manajer
dapat mencegahnya dengan cara tersebut.

 Ketidakkonsistenan komunikasi verbal dan non-verbal


Kita sering berpendapat Bahasa lisan dan tulisan sebagai medium utama
komunikasi, tetapi pesan yang kita kirimkan dan kita terima amat
dipengaruhi olel faktor non verbal seperti gerak tubuh, pakaian, jarak kita
berdiri dari orang yang berbicara dengan kita, postur kita, Gerakan
anggota badan, ekspresi wajah, Gerakan mata, dan sentuhan badan.
Bahkan kalua pesan kita amat sederhana seperti “selamat pagi” kita dapat
menyampaikannya dengan maksud berbeda-beda dengan komunikasi non
verbal. Seorang manajer sibuk yang tidak ingin diganggu misalnya,
mungkin menjawab dari salam dari karyawannya tanpa mengangkat
wajahnya dari pekerjaan yang sedang dihadapinya.

 Kecurigaan
Seorang penerima mempercayai atau mencurigai suatu pesan pada
umumnya merupakan fungsi kredibilitas dari pengirim dalam pikiran
penerima.kredibilitas pengirim dipengaruhi oleh lingkungan dalam
konteks dia mengirimkan pesan. Disinilah sejarah hubungan kerja
mempunyai hubungan komunikasi. Bila seorang karyawan atau kontraktor
berulang-ulang diremehkan oleh manajer atau janji manajer tidak ditepati,
keefektifan komunikasi manajer yang bersangkutan kepada kelompok
orang ini akan tererosi. Dalam berbagai kasus, fakta bahwa pesan yang
berasal dari seorang manajer akan meningkatkan kredibilitas. Dalam kasus
lain, pengaruhnya dapat berlawanan, sekali lagi waktu dan tempat
terjadinya amat menentukan.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan pertukaran


pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi
tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit- unit komunikasi dalam hubungan-
hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu
lingkungan (Pace dan Faules dalam Mulyana, 2005: 31).komunikasi verbal
merupakan komunikasi langsung yang kita ucapkan sedangkan komunikasi tidak
langsung adalah komunikasi yang tidak langsung diucapkan lamun dengan cara
gerakan tubuh, senyuman, jabat tangan dan lain sebagainya.proses terjadinya
komunikasi yang baik adalah Ketika pengirim memberikan pesan kepada
penerima dengan Bahasa yang bisa dipahami oleh penerima, begitupun sebaliknya
penerima pula harus bisa memahami apa yang pengirim maksudkan pada pesan
tersebut. Namun aka nada saja penyebab dari kesalahpahaman dalam
berkomunikasi sebagai contoh adanya perbedaan persepsi, reaksi emosional,
ketidakkonsistenan komunikasi verbal dan nonverbal, kecurigaan.

Daftar Pustaka

Kincaid (dalam Cangara, 2002: 19)

(Schein dalam Muhammad, 2007: 23)

(Rogers dan Rogers dalam Effendy, 2003:114)

(Pace dan Faules dalam Mulyana, 2005: 31)

Daft (2015)

Linguist Robin Lakoff dari university of California

Prof. Dr. Wilson Bangun, S.E, M.Si. dalam bukunya yang berjudul “manajemen
sumber daya manusia”

James A.F Stoner, R Edward Freeman, Daniel.R Gilbert Jr. dalam bukunya yang
berjudul ”manajemen jilid II”

Anda mungkin juga menyukai