Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Hasifah Shabrina Pulungan (2102113085)
2. Hervivi Anggrey (2102113117)
3. Indriyani (2102113876)
4. Kadek Andika Wiwaha Putra (2102113090)
5. Kania Nabilla (2102110021)
6. Kelvin Oktariza Toni (2102135177)
7. Lestari (2102126491)
8. Maristami Christine Natalia Sigalingging (2102113098)
9. Meisya Putri (2102125056)
10. Muhammad Alamsyah (2102125016)
11. Muhammad Setiawan (2102125619)
12. Yupintar Gulo (2102126517)
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang hingga saat ini
senantiasa memberi nikmat dan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah pengantar manajemen yang berjudul “Pentingnya
Komunikasi dalam Organisasi”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
dan juga sebagai sumber informasi kepada para pembaca guna menambah
pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat. Dalam pembuatan makalah ini tentunya
melibatkan bantuan dari berbagai pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Rosnelly Roesdi, SE., M.Si selaku dosen pengampu dan juga kepada pihak
lain yang turut membantu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.
Tim Penyusun
i
Daftar Isi
ii
BAB I
Pendahuluan
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Bagaimana proses komunikasi?
3. Apa saja saluran komunikasi dalam organisasi?
4. Apa sajakah peranan komunikasi informal?
5. Hambatan apa saja yang ada dalam komunikasi efektif?
6. Bagaimana cara peningkatan efektivitas komunikasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi
2. Untuk mengetahui proses komunikasi
3. Untuk mengetahui macam-macam saluran komunikasi dalam organisasi
4. Untuk mengetahui peranan komunikasi informal
5. Untuk mengetahui hambatan yang ada dalam komunikasi efektif
6. Untuk mengetahui cara peningkatan efektivitas komunikasi
1.4 Manfaat
1. Dapat memberikan pengetahuan tentang komunikasi dalam suatu
organisasi.
2. Pembaca dapat mengetahui pentingnya komunikasi dalam suatu organisasi
ataupun di dalam dunia kerja.
3. Materi yang disampaikan dapat dijadikan sebagai referensi oleh penulis
lainnya.
2
BAB II
Pembahasan
3
komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini
dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti
radio. Televisi, telepon, satelit, dan jaringan komuter seiring dengan
industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang
mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki
departemen sendiri di mana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi
masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya. Namun,
subyeknya akan tetap begitu. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan
keberagaman komunikasi itu sendiri.
4
Lalu ada faktor eksternal yang mencakup tempat komunikasi berlangsung,
gangguan perangkat yang digunakan dalam komunikasi, hingga nilai dan
norma yang berlaku di masyarakat.
Proses Komunikasi Menurut Para Ahli
1. Proses Komunikasi Aristoteles
Proses komunikasi ini mampu diterima secara luas di antara proses lainnya.
Proses ini memiliki lima elemen yang meliputi speaker, speech, occasion,
audience, dan effect.
Proses Aristoteles menitikberatkan pada pembicara (speaker) dan pesan
(speech) karena pembicara dipandang sebagai pihak yang aktif dan berperan
penting dalam mengirimkan pesan kepada khalayak.
Dalam proses ini, khalayak digambarkan sebagai pihak yang pasif dalam
menerima pesan. Oleh karena itu, proses komunikasi Aristoteles berlangsung
secara linear atau satu arah.
Proses komunikasi Aristoteles dimulai dari pembicara (speaker) yang
mengutarakan pesan (speech) dalam suatu situasi (occasion) kepada khalayak
(audience) yang kemudian menimbulkan dampak atau pengaruh (effect).
2. Proses Komunikasi Lasswell
Harold D. Lasswell (1948) mengembangkan proses komunikasi yang dikenal
dengan model komunikasi Lasswell. Proses komunikasi Lasswell berupa
proses komunikasi linear atau komunikasi satu arah.
Proses komunikasi menurut Lasswell diawali dengan pengirim pesan (sender)
yang menyampaikan pesan (message) melalui media (medium) yang diterima
oleh penerima pesan (receiver), kemudian menciptakan umpan balik
(feedback) untuk diberikan kepada pengirim pesan.
3. Proses Komunikasi Schramm
Proses Komunikasi Schramm yang dicetuskan olehWilbur Schramm (1954)
menggambarkan proses komunikasi yang berlangsung secara dua arah.
Pengirim pesan mapun penerima pesan dapat berganti peran dalam mengirim
dan menerima pesan.
Pesan dikirimkan setelah proses encoding. Karenanya, pengirim pesan juga
disebut dengan encoder. Penerima pesan atau receiver disebut dengan
5
decoder karena pesan yang telah diencode oleh pengirim pesan mengalami
proses decoding yang dilakukan oleh penerima pesan.
Proses komunikasi menurut Schramm dimulai dari pengirim pesan (encoder)
yang mengirim pesan (message) kepada penerima pesan (decoder) yang
kemudian secara bergantian mengirim pesan kepada pengirim pesan pertama.
Fungsi Komunikasi Secara Umum
1. Sarana Penyampaian Informasi
Setiap orang memerlukan informasi mengenai berbagai hal yang terjadi di
lingkungannya. Melalui proses komunikasi yang terjalin akan memudahkan
seseorang untuk bisa memperoleh informasi.
2. Sosialisasi
Proses komunikasi membuat masyarakat menjadi lebih dekat dan akrab satu
sama lain. Proses komunikasi membuat masyarakat tidak lagi enggan untuk
bersosialisasi sehingga menjadi sadar akan fungsi sosialnya dan mampu
berpartisipasi aktif di masyarakat.
3. Pendidikan
Proses komunikasi secara langsung dapat mendukung perkembangan ilmu
pengetahuan. Melalui proses komunikasi, terjadi proses pembentukan watak,
keterampilan, serta pembelajaran yang membawa masyarakat ke arah yang
lebih baik.
4. Hiburan
Hiburan dalam masyarakat dapat disebarluaskan melalui proses komunikasi.
Proses komunikasi merupakan proses yang luas dan kompleks, sehingga tidak
hanya terbatas pada percakapan antara dua orang saja. Melalui proses
komunikasi yang baik, masyarakat merasa terhibur.
5. Integrasi Antar Masyarakat
Proses komunikasi dapat berfungsi untuk menjaga integrasi antara individu,
kelompok, atau bahkan negara. Dengan proses komunikasi, masyarakat akan
lebih mengenal satu sama lain sehingga mampu menghargai kondisi,
pendapat, dan keinginan orang lain.
6
2.3 Saluran Komunikasi dalam Organisasi
Konsep komunikasi organisasi terdiri dari dua aspek besar di dalamnya, yaitu
kajian komunikasi dan organisasi. Untuk dapat memahami konsep komunikasi
organisasi, terlebih dahulu kita perlu memahami konsep kedua kajian itu secara
terpisah. Komunikasi memiliki asal kata dari bahasa Latin communicatio yang
maknanya adalah membuat kesamaan, dimana hal ini diartikan sebagai kesamaan
makna atau pemahaman dari proses penyampaian pesan yang dilakukan. Selain
sebagai suatu proses penyampaian pesan, komunikasi juga diartikan sebagai suatu
proses pembuatan dan penggunaan informasi oleh individu maupun kelompok
untuk dapat terhubung satu sama lain atau dengan lingkungan sosial masyarakat.
Ada tiga komponen yang menjadi kunci dalam proses komunikasi, yaitu pesan
atau informasi, sumber atau pemberi pesan, dan penerima pesan.
Sedangkan organisasi adalah suatu sistem atau sekumpulan dari individu yang
memiliki tingkatan atau susunan peran dan saling bekerjasama untuk meraih
tujuan bersama, yang kemudian disebut sebagai tujuan organisasi. Syarat
terbentuknya suatu organisasi secara sederhana ada dua, yaitu adanya jenjang
jabatan yang menunjukkan kedudukan dan status masing-masing posisinya serta
ada pembagian tugas, kerja, atau peran yang harus dilakukan oleh masing-masing
individu atau anggota dalam organisasi. Setiap anggota memiliki tugas dan
peranannya masing-masing, tergantung pada kedudukan dan posisinya dalam
organisasi tersebut.
7
Saluran jenis lokal penting digunakan saat berada di tahap persuasif.
Pertama kita akan membahas mengenai saluran komunikasi formal yang ada
dalam organisasi, yaitu komunikasi yang terjadi dengan persetujuan resmi
organisasi atau peraturan organisasi tersebut dan berisi hal-hal yang berhubngan
dengan kinerja dan produktivitas organisasi.
Saluran formal memiliki tujuan atau fokus pada kepentingan dalam organsiasi dan
untuk mencapai tujuan organisasi, serta biasanya dilakukan dnegan cukup resmi.
Misalnya saja dengan proses komunikasi tertulis melalui memo, surat, atau
pernyataan melalui jumpa pers yang mana prosesnya sudah diatur dalam prosedur
tertentu
Saluran komunikasi organisasi informal terbagi lagi ke dalam tiga jenis arus
komunikasi, yaitu:
Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara pihak yang memiliki
posisi dan peranan yang berbeda dalam organisasi, dimana yang satunya memiliki
posisi lebih tinggi dibanding yang satunya lagi. Komunikasi vertikal bisa terjadi
dari arah bawah ke atas (upward), atau berarti dari pihak yang memiliki
kedudukan lebih rendah kepada pihak yang lebih tinggi. Atau komunikasi vertikal
bisa juga terjadi dari arah atas ke bawah (downward), yang berarti komunikasi
dilakukan dari pihak yang berkedudukan lebih tinggi kepada pihak yang memiliki
8
kedudukan lebih rendah darinya; dan komunikasi vertikal ini yang lebih banyak
terjadi.
Komunikasi Horizontal
Komunikasi Diagonal
Misalnya saja, komunikasi dengan pimpinan divisi lain perlu melalui prosedur
tertentu, namun karena adanya situasi mendadak sehingga komunikasi itu
dilakukan tanpa melalui prosedur yang berlaku. Komunikasi diagonal memang
tidak mengikuti aturan baku yang ada dalam organisasi, namun tidak bisa juga
dibilang sebagai bentuk komunikasi yang buruk. Karena dalam organisasi itu
9
sering sekali terjadi perubahan yang sangat dinamis, dan terkadang jenis
komunikasi diagonal ini perlu untuk dilakukan pada saat-saat tertentu.
Saluran yang kedua adalah saluran informal, dimana praktek komunikasi ini
terjadi karena dasar interaksi sosial yang biasa terjadi dalam masyarakat. Jika
dalam saluran formal orientasinya adalah keapda organsiasi, saluran informal ini
lebih berorientasi kepada hubungan antar pribadi. Karenanya, hal-hal yang
dibahas pun bukan yang terkait kepada pekerjaan secara formal namun lebih
kepada hal yang bersifat pribadi sebagai individu dalam organisasi.
Saluran komunikasi informal memang cenderung lebih santai dan tidak sebaku
saluran formal, dimana tidak perlu ada prosedur atau peraturan resmi yang dibuat
oleh organisasi untuk mengaturnya. Komunikasi informal ini biasanya dilakukan
pada jam-jam santai seperti jam istirahat kantor atau saat dimana tidak perlu serius
dalam membahas pekerjaan. Biasanya pihak yang melakukan komunikasi
informal ini membahas hal yang umum terjadi dalam masyarakat seperti berita
terkini atau keadaan keluarga individu yang sedang berkomunikasi.
A. Media Lisan
Media atau pesan yang disampaikan secara verbal dapat dilaksanakan dengan
menyampaikan sendiri atau interpersonal, via media komunikasi, seperti media
komunikasi modern telepon, smartphone, dan lain-lain. Kemudian, penerima dari
pesan tersebut bisa saja oleh diri sendiri, sebuah kelompok kecil, komunitas,
kelompok besar, publik, dan lain-lain. Berikut adalah keuntungan dari media
lisan, diantaranya:
Pesan disampaikan dengan nada atau dengan warna suara dari sang
pengirim, berikut dengan gerak-gerik tubuh, serta raut wajah atau ekspresi.
10
Pesan ditanggapi langsung berupa pertanyaan, penjelasan, jawaban, dan
lain sebagainya.
B. Media Tertulis
Media satu ini adalah bagaimana pesan disampaikan dengan surat, laporan, memo,
poster, selebaran, dan pesan tertulis lainnya. kemudian, berikut ini keuntungan
dari media tertulis, diantaranya:
Pesan yang diterima dapat diserap dan dipelajari lebih lama dibandingkan
dengan media lisan yang sifatnya spontan dan mudah hilang.
C. Media Elektronik
Data pesan mampu disimpan dan dilihat lagi untuk kemudian hari
11
dapat dikatakan bahwa komunikasi informal ini merupakan suatu proses
komunikasi yang masih belum jelas atau tepat kebenarannya, karena belum
12
Ada kalanya komunikasi informal ini digunakan ketika kita berbicara dengan
atasan kita, namun ada kalanya tidak sering menggunakan komunikasi
informal ini. Dengan tetap menjaga kehormatan atasan kita di depan public,
maka kita harus pandai bersikap dalam berkomunikasi. Jangan sampai kita
kebablasan menggunakan komunikasi informal yang tidak tepat waktunya.
13
7. Tidak ada umpan balik/tanggapan, hambatan dimana pesan yang
disampaikan sang pengirim tidak di beri tanggapan. Maka yang
selanjutnya terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia dan tidak
efektif.
Kesuksesan dalam sebuah tim kerja akan sangat dipengaruhi oleh komunikasi
efektif antara anggota di dalamnya.
Saat orang bekerja sama mencapai tujuan, maka hal ini memerlukan perencanaan,
kerja sama, memahami peran individu, dan komunikasi yang baik.
Pekerjaan di dalam tim akan efektif saat kamu bisa berdiskusi, bertukar saran, dan
tahu bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dengan orang lain.
Pada kesempatan kali ini, kami akan mencoba untuk menjelaskan kepada kamu
semua tentang 11 cara berkomunikasi yang penting diterapkan di dalam tim kerja.
14
Komunikasi Efektif Membangun Hubungan Dengan Tim Kerja
Langkah pertama yang perlu dilakukan agar kamu dan anggota tim bisa bekerja
sama dengan baik adalah mulai mengembangkan hubungan baik dengan mereka
terlebih dahulu.
Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan berinteraksi selama jam istirahat,
berdiskusi tentang topik informal, dan bersikap ramah dalam proses pendekatan
tersebut.
Cara di atas akan mengembangkan hubungan baik antara kamu dan anggota tim
yang lain. Selanjutnya akan memfasilitas komunikasi yang lebih efektif di tempat
kerja.
Setiap orang yang ada di dalam tim pasti mempunyai kekuatan dan sesuatu yang
berharga untuk disumbangkan kepada tim.
Hal di atas bisa kamu lakukan dengan membuat sebuah forum terbuka yang
memungkinkan orang-orang bisa mendiskusikan masalah dan ide yang dimiliki.
Fakta yang perlu diketahui adalah hampir sekitar 97% dari semua komunikasi
adalah bahasa non-verbal.
Itu artinya bukan apa yang kamu sampaikan kepada orang lain, tetapi pesan yang
dikirimkan kepada mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Terapkan bahasa tubuh dasar yang baik yaitu tersenyum, melakukan kontak mata,
dan berjabat tangan.
Mulailah tersenyum kepada orang lain saat bertemu dengan mereka, lakukan
kontak mata saat berbicara dengan mereka, dan lakukan jabat tangan dengan
tegas.
15
Tunjukkan Dukungan Kepada Mereka
Jika kamu merasa ide yang mereka sampaikan bagus dan bisa berjalan, mulailah
mendiskusikannya bagaimana ide tersebut bisa diterapkan di dalam tim.
Namun, jika kamu berpikir bahwa saran atau ide tersebut tidak bisa diterapkan,
jelaskan kepada mereka.
Hal ini tentu saja akan meningkatkan produktivitas tim dan mendorong
komunikasi dalam tim.
Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dalam komunikasi yang efektif adalah
kemampuan kamu untuk menyampaikan ide dengan jelas dan ringkas.
Jika kamu tidak bisa melakukan hal tersebut, maka akan sangat besar
kemungkinan terjadinya kesalahpahaman.
Kamu bisa menyampaikan ide dan pesan dengan menggunakan presentasi atau
video yang menjelaskan sebuah konsep dan memungkinkan orang lain paham
akan hal tersebut.
Presentasi merupakan salah satu cara yang tepat untuk dilakukan karena bisa
menjelaskan sebuah konsep melalui lisan dan visual.
Selain berkomunikasi dalam sebuah kelompok, penting juga untuk bisa terhubung
secara individu dengan setiap anggota tim kamu.
16
Kamu bisa melakukan hal ini dengan cara mengatur pertemuan dengan setiap
anggota tim yang ada.
Hal seperti ini sangat bermanfaat dan menjelaskan kepada anggota tim bahwa
kamu bisa didekati kapan pun mereka membutuhkan.
Cara di atas juga bermanfaat agar mereka lebih percaya diri selama berinteraksi
dengan tim.
Dalam berhubungan dengan anggota tim, maka sangat penting untuk bisa
memberikan umpan balik kepada mereka dalam komunikasi.
Tanpa adanya umpan balik, anggota tim akan berjalan tanpa arah dan tidak tahu
dengan kinerja yang telah mereka lakukan.
Saat anggota tim memilik kinerja yang baik, maka Anda harus memberi tahu dan
mendorong mereka.
Di sisi yang lain, saat mereka memiliki performa yang buruk, mulailah untuk
menawarkan saran yang berguna untuk meningkatkan kinerja mereka.
Kamu tidak akan pernah bisa memahami perspektif orang lain, jika tidak mau
mendengarkan.
Bahasa tubuh dan ekspresi yang muncul dapat lebih jujur mengungkapkan apa
yang sedang mereka rasakan.
Untuk komunikasi internal jangan pernah takut untuk melontarkan humor saat
sedang berbicara, sebab semua orang pasti akan merasa tertarik dengan orang
yang bisa membuat mereka tertawa.
17
Humor yang kamu gunakan bisa bermanfaat untuk menghilangkan hambatan
berkomunikasi dan menarik perhatian rekan kerja.
Humor juga sangat bermanfaat untuk membuat kerja sama menjadi jauh lebih
efektif.
Menerima kritik dari orang lain bisa menjadi hal yang sangat sulit, terutama saat
kamu telah bekerja keras dalam sebuah pekerjaan.
Hal yang perlu kamu ingat adalah kritik bukanlah permasalahan pribadi.
Bahkan orang yang paling sukses di dunia pasti melakukan kesalahan, kritik
merupakan cara untuk tumbuh dan berkembang.
Fokus pada kritik yang bisa membantu kamu untuk terus bertumbuh dan abaikan
komentar yang tidak membantu kamu meningkatkan apapun.
Hal yang perlu kamu pahami dengan baik adalah saat orang bersemangat atau
tertarik, maka suara dan nada bicara mereka akan berubah.
Saat kamu tertarik akan suatu hal, nada bicara akan naik dan turun untuk
menyampaikan ketertarikan dan minat.
Hal di atas jugalah yang menjadi alasan mengapa banyak orang tertarik dengan
pidato yang penuh gairah dan semangat.
Bukan kata-kata yang mempengaruhi orang lain, tetapi nada bicara yang perlu
kamu perhatikan.
Di sisi yang lain, saat kamu merasa tidak tertarik akan suatu hal atau bosan, maka
nada bicara akan mengungkapkan hal tersebut.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari cara mengatur nada dalam
pembicaraan
18
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah hubungan timbal balik antara seorang individu yang
menyampaikan pesan (komunikan) kepada seorang individu yang menerima
pesan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sedangkan maksud
dan tujuan komunikasi untuk mewujudkan suatu pengertian yang sama antara
pihak yang mengoperkan dan pihak yang meneriman informasi, gagasan,
sikap atau isi perasaan lainnya. Selanjutnya, untuk merubah tingkah laku
komunikan sesuai dengan kehendak komunikator.
Proses komunikasi yaitu dimulai dengan pembicara dalam situasi di
dalam forum maupun khlayak ramai sehingga menimbulkan pengaruh yang
menimbulkan pemikiran sesuatu.
Cara meningkatkan efektifitas komunikasi adalah dengan cara
membangun kerja sama yang baik, memberikan dukungan, berdiskusi,
memberi umpan balik dan mengontrol diri agar tetap berbicara dengan baik.
3.2 Saran
Komunikasi sangat penting bagi manusia, karena dengan adanya
komunikasi seseorang mampu bertukar pikiran, informasi dan
pengetahuan.
Maka gunakanlah komunikasi sebaik-baiknya untuk kepentingan yang
bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Gunakan komunikasi sebagai wadah untuk menyampaikan suatu hal
positif dan belajarlah berkomunikasi dengan baik, sopan sesuai situasi,
lawan bicara dan penempatannya.
19
Daftar Pustaka
https://kumparan.com/berita-hari-ini/proses-komunikasi-menurut-para-ahli-
dan-fungsinya-secara-umum-1uxhz35IW64#:~:text=Proses%20komunikasi
%20adalah%20unsur%20terpenting,menjadi%20tujuan%20utama%20dari
%20komunikasi.&text=Faktor%20internal%20meliputi%20latar
%20belakang,masing%2Dmasing%20komunikator%20dan%20komunikan.
https://pakarkomunikasi.com/saluran-komunikasi-dalam-organisasi
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-informal
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_efektif
20