Anda di halaman 1dari 23

Makalah Pengantar Manajemen

Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi


Dosen Pengampu : Rosnelly Roesdi, SE., M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 2
1. Hasifah Shabrina Pulungan (2102113085)
2. Hervivi Anggrey (2102113117)
3. Indriyani (2102113876)
4. Kadek Andika Wiwaha Putra (2102113090)
5. Kania Nabilla (2102110021)
6. Kelvin Oktariza Toni (2102135177)
7. Lestari (2102126491)
8. Maristami Christine Natalia Sigalingging (2102113098)
9. Meisya Putri (2102125056)
10. Muhammad Alamsyah (2102125016)
11. Muhammad Setiawan (2102125619)
12. Yupintar Gulo (2102126517)

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Riau
2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang hingga saat ini
senantiasa memberi nikmat dan kesehatan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah pengantar manajemen yang berjudul “Pentingnya
Komunikasi dalam Organisasi”.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
dan juga sebagai sumber informasi kepada para pembaca guna menambah
pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat. Dalam pembuatan makalah ini tentunya
melibatkan bantuan dari berbagai pihak. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Rosnelly Roesdi, SE., M.Si selaku dosen pengampu dan juga kepada pihak
lain yang turut membantu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.

Kami berharap makalah ini dapat berguna serta bermanfaat dalam


meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait pentingnya komunikasi
dalam organisasi. Selain itu kami juga sadar bahwa di dalam makalah ini banyak
ditemukan kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
para pembaca bisa memberikan kritik dan saran guna memperbaiki kesalahan dan
bisa menjadi pedoman dalam pembuatan makalah selanjutnya.

__________, November 2021

Tim Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi ........................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ................................................................................................ 2
BAB II Pembahasan ......................................................................................... 3
2.1 Pengertian Komunikasi ........................................................................ 3
2.2 Proses Komunikasi ............................................................................... 5
2.3 Saluran Komunikasi dalam Organisasi ................................................ 7
2.4 Peranan Komunikasi Informal ............................................................. 11
2.5 Hambatan-Hambatan dalam Komunikasi Efektif ................................ 13
2.6 Cara Peningkatan Efektivitas Komunikasi .......................................... 14
BAB III Penutup ..............................................................................................
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 19
3.2 Saran .................................................................................................... 19
Daftar Pustaka .................................................................................................. 20

ii
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Komunikasi merupakan nafas dari keberlangsungan sebuah organisasi.
Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi. Hal tersebut
yang melatarbelakangi studi mengenai komunikasi organisasi. Dimana
komunikasi organisasi sendiri merupakan suatu jaringan komunikasi antar
manusia yang saling bergantung satu sama lainya dalam konteks organisasi.
Komunikasi adalah "suatu proses ketika seseorang atau beberapa
orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang
lain". Dalam sebuah organisasi didalamnya terdiri atas orang-orang (organ)
yang memiliki tugas masing-masing serta saling berkaitan satu sama lain
sebagai suatu sistem tentu memerlukan komunikasi yang baik agar kinerja
oraganisasi berjalan dengan baik pula. Sehingga apa yang menjadi tujuanya
dapat tercapai.

Komunikasi Organisasi merupakan bentuk pertukaran pesan antara unit-


unit komunikasi yang berada di dalam suatu organisasi. Organisasi terdiri dari
unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkis antara yang satu
dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi
organisasi melibatkan manusia sebagai subjek yang terlibat dalam proses
menerima, menafsirkan, dan bertindak atas informasi.
Komunikasi organisasi serupa dengan komunikasi internal. Pengertian dari
komunikasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator
dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas
disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di
dalam perusahaan, sehingga pekerjaan dapat berjalan. Komunikasi Organisasi
juga dapat dipakai dalam mencapai visi dan misi sebuah organisasi, sehingga
organisasi dapat berjalan sesuai dengan peraturan organisasi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Bagaimana proses komunikasi?
3. Apa saja saluran komunikasi dalam organisasi?
4. Apa sajakah peranan komunikasi informal?
5. Hambatan apa saja yang ada dalam komunikasi efektif?
6. Bagaimana cara peningkatan efektivitas komunikasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi
2. Untuk mengetahui proses komunikasi
3. Untuk mengetahui macam-macam saluran komunikasi dalam organisasi
4. Untuk mengetahui peranan komunikasi informal
5. Untuk mengetahui hambatan yang ada dalam komunikasi efektif
6. Untuk mengetahui cara peningkatan efektivitas komunikasi

1.4 Manfaat
1. Dapat memberikan pengetahuan tentang komunikasi dalam suatu
organisasi.
2. Pembaca dapat mengetahui pentingnya komunikasi dalam suatu organisasi
ataupun di dalam dunia kerja.
3. Materi yang disampaikan dapat dijadikan sebagai referensi oleh penulis
lainnya.

2
BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa


Latin communis yang berarti
'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat
sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila
ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima
pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk
dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our
ability to understand one another). filsafat komunikasi adalah disiplin ilmu
yang menelaah pemahaman secara fundamental, metodologis, sistematis,
analitis, kritis, dan holistis mengenai teori dari proses komunikasi yang
meliputi berbagai dimensi dan berdasarkan bidang, sifat, tatanan, tujuan,
fungsi, teknik, dan metode komunikasi.

Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan


organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan
untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal
kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi
dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian
kawin pada ikan.

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.


Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan,
gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi
transaktif, komunikasi bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan. Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila
pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang
antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan

3
komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini
dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti
radio. Televisi, telepon, satelit, dan jaringan komuter seiring dengan
industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang
mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki
departemen sendiri di mana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi
masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya. Namun,
subyeknya akan tetap begitu. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan
keberagaman komunikasi itu sendiri.

Menurut Arnold dan Feldman (1986) komunikasi organisasi adalah suatu


proses pertukaran informasi diantara orang-orang dalam suatu organisasi.
Dimana didalamnya terdapat empat tahapan komunikasi yang meliputi.
1. attention (Atensi/Perhatian)
2. comprehension (Komprehensi)
3. acceptance as true (Kebenaran/Fakta)
4. retention (Retensi) 
Pendapat lain dikemukakan oleh Pace dan Faules (2001), mereka
berpendapat bahwa komunikasi organisasi merupakan perilaku pengatur
organisasi yang terjadi diantara orang-orang dalam organisasi. Dan juga bagaimana
mereka yang terlibat dalam proses itu berinteraksi dan memberi makna atas apa yang
terjadi. Sementara itu, menurut Wiryanto (2005) komunikasi organisasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan organisasi didalam suatu kelompok. Baik itu
formal maupun informal dari suatu organisasi.

2.2 Proses Komunikasi


Proses komunikasi adalah unsur terpenting dalam menentukan berhasil atau
tidaknya proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan yang
menjadi tujuan utama dari komunikasi. Beberapa ahli memiliki pendapat
berbeda tentang proses terjadinya komunikasi.
Proses komunikasi juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal meliputi latar belakang, karakter, dan tujuan dari masing-masing
komunikator dan komunikan.

4
Lalu ada faktor eksternal yang mencakup tempat komunikasi berlangsung,
gangguan perangkat yang digunakan dalam komunikasi, hingga nilai dan
norma yang berlaku di masyarakat.
Proses Komunikasi Menurut Para Ahli
1. Proses Komunikasi Aristoteles
Proses komunikasi ini mampu diterima secara luas di antara proses lainnya.
Proses ini memiliki lima elemen yang meliputi speaker, speech, occasion,
audience, dan effect.
Proses Aristoteles menitikberatkan pada pembicara (speaker) dan pesan
(speech) karena pembicara dipandang sebagai pihak yang aktif dan berperan
penting dalam mengirimkan pesan kepada khalayak.
Dalam proses ini, khalayak digambarkan sebagai pihak yang pasif dalam
menerima pesan. Oleh karena itu, proses komunikasi Aristoteles berlangsung
secara linear atau satu arah.
Proses komunikasi Aristoteles dimulai dari pembicara (speaker) yang
mengutarakan pesan (speech) dalam suatu situasi (occasion) kepada khalayak
(audience) yang kemudian menimbulkan dampak atau pengaruh (effect).
2. Proses Komunikasi Lasswell
Harold D. Lasswell (1948) mengembangkan proses komunikasi yang dikenal
dengan model komunikasi Lasswell. Proses komunikasi Lasswell berupa
proses komunikasi linear atau komunikasi satu arah.
Proses komunikasi menurut Lasswell diawali dengan pengirim pesan (sender)
yang menyampaikan pesan (message) melalui media (medium) yang diterima
oleh penerima pesan (receiver), kemudian menciptakan umpan balik
(feedback) untuk diberikan kepada pengirim pesan.
3. Proses Komunikasi Schramm
Proses Komunikasi Schramm yang dicetuskan olehWilbur Schramm (1954)
menggambarkan proses komunikasi yang berlangsung secara dua arah.
Pengirim pesan mapun penerima pesan dapat berganti peran dalam mengirim
dan menerima pesan.
Pesan dikirimkan setelah proses encoding. Karenanya, pengirim pesan juga
disebut dengan encoder. Penerima pesan atau receiver disebut dengan

5
decoder karena pesan yang telah diencode oleh pengirim pesan mengalami
proses decoding yang dilakukan oleh penerima pesan.
Proses komunikasi menurut Schramm dimulai dari pengirim pesan (encoder)
yang mengirim pesan (message) kepada penerima pesan (decoder) yang
kemudian secara bergantian mengirim pesan kepada pengirim pesan pertama.
Fungsi Komunikasi Secara Umum
1. Sarana Penyampaian Informasi
Setiap orang memerlukan informasi mengenai berbagai hal yang terjadi di
lingkungannya. Melalui proses komunikasi yang terjalin akan memudahkan
seseorang untuk bisa memperoleh informasi.
2. Sosialisasi
Proses komunikasi membuat masyarakat menjadi lebih dekat dan akrab satu
sama lain. Proses komunikasi membuat masyarakat tidak lagi enggan untuk
bersosialisasi sehingga menjadi sadar akan fungsi sosialnya dan mampu
berpartisipasi aktif di masyarakat.
3. Pendidikan
Proses komunikasi secara langsung dapat mendukung perkembangan ilmu
pengetahuan. Melalui proses komunikasi, terjadi proses pembentukan watak,
keterampilan, serta pembelajaran yang membawa masyarakat ke arah yang
lebih baik.
4. Hiburan
Hiburan dalam masyarakat dapat disebarluaskan melalui proses komunikasi.
Proses komunikasi merupakan proses yang luas dan kompleks, sehingga tidak
hanya terbatas pada percakapan antara dua orang saja. Melalui proses
komunikasi yang baik, masyarakat merasa terhibur.
5. Integrasi Antar Masyarakat
Proses komunikasi dapat berfungsi untuk menjaga integrasi antara individu,
kelompok, atau bahkan negara. Dengan proses komunikasi, masyarakat akan
lebih mengenal satu sama lain sehingga mampu menghargai kondisi,
pendapat, dan keinginan orang lain.

6
2.3 Saluran Komunikasi dalam Organisasi
Konsep komunikasi organisasi terdiri dari dua aspek besar di dalamnya, yaitu
kajian komunikasi dan organisasi. Untuk dapat memahami konsep komunikasi
organisasi, terlebih dahulu kita perlu memahami konsep kedua kajian itu secara
terpisah. Komunikasi memiliki asal kata dari bahasa Latin communicatio yang
maknanya adalah membuat kesamaan, dimana hal ini diartikan sebagai kesamaan
makna atau pemahaman dari proses penyampaian pesan yang dilakukan. Selain
sebagai suatu proses penyampaian pesan, komunikasi juga diartikan sebagai suatu
proses pembuatan dan penggunaan informasi oleh individu maupun kelompok
untuk dapat terhubung satu sama lain atau dengan lingkungan sosial masyarakat.
Ada tiga komponen yang menjadi kunci dalam proses komunikasi, yaitu pesan
atau informasi, sumber atau pemberi pesan, dan penerima pesan.

Sedangkan organisasi adalah suatu sistem atau sekumpulan dari individu yang
memiliki tingkatan atau susunan peran dan saling bekerjasama untuk meraih
tujuan bersama, yang kemudian disebut sebagai tujuan organisasi. Syarat
terbentuknya suatu organisasi secara sederhana ada dua, yaitu adanya jenjang
jabatan yang menunjukkan kedudukan dan status masing-masing posisinya serta
ada pembagian tugas, kerja, atau peran yang harus dilakukan oleh masing-masing
individu atau anggota dalam organisasi. Setiap anggota memiliki tugas dan
peranannya masing-masing, tergantung pada kedudukan dan posisinya dalam
organisasi tersebut.

Peranan Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi memiliki peran penting dalam membentuk satu komunikasi


yang baik. Berdasarkan hasil penelitian terkait, terdapat beberapa prinsip yang
dimiliki saluran komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

 Saluran komunikasi massa relatif memainkan peran penting pada tahap


pengetahuan dan ketika melakukan komunikasi antar pribadi.

 Saluran jenis kosmopolot lebih penting digunakan saat berada di tahap


pengetahuan.

7
 Saluran jenis lokal penting digunakan saat berada di tahap persuasif.

Berdasarkan pengertian dari kedua konsep tersebut, bisa ditarik kesimpulan


bahwa komunikasi organisasi adalah proses penyampaian dan pertukaran pesan
yang terjadi dan dilakukan oleh pihak yang ada dalam suatu organisasi.
Komunikasi organisasi juga menunjukkan bagaimana interaksi yang terjadi dalam
organisasi, bagaimana pihak atau anggota dalam organsiasi itu saling
berhubungan satu sama lain.

A. Saluran Komunikasi Organisasi Formal

Pertama kita akan membahas mengenai saluran komunikasi formal yang ada
dalam organisasi, yaitu komunikasi yang terjadi dengan persetujuan resmi
organisasi atau peraturan organisasi tersebut dan berisi hal-hal yang berhubngan
dengan kinerja dan produktivitas organisasi.

Saluran formal memiliki tujuan atau fokus pada kepentingan dalam organsiasi dan
untuk mencapai tujuan organisasi, serta biasanya dilakukan dnegan cukup resmi.
Misalnya saja dengan proses komunikasi tertulis melalui memo, surat, atau
pernyataan melalui jumpa pers yang mana prosesnya sudah diatur dalam prosedur
tertentu

Saluran komunikasi organisasi informal terbagi lagi ke dalam tiga jenis arus
komunikasi, yaitu:

Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara pihak yang memiliki
posisi dan peranan yang berbeda dalam organisasi, dimana yang satunya memiliki
posisi lebih tinggi dibanding yang satunya lagi. Komunikasi vertikal bisa terjadi
dari arah bawah ke atas (upward), atau berarti dari pihak yang memiliki
kedudukan lebih rendah kepada pihak yang lebih tinggi. Atau komunikasi vertikal
bisa juga terjadi dari arah atas ke bawah (downward), yang berarti komunikasi
dilakukan dari pihak yang berkedudukan lebih tinggi kepada pihak yang memiliki

8
kedudukan lebih rendah darinya; dan komunikasi vertikal ini yang lebih banyak
terjadi.

 Komunikasi Horizontal

Selanjutnya adalah komunikasi organisasi horizontal atau komunikasi lurus,


dimana komunikasi ini terjadi antara pihak yang memiliki posisi, kedudukan, atau
peran yang sama dalam organisasi. Komunikasi horizontal bisa dilakukan oleh
pihak yang berstatus sesama anggota dalam sebuah tim, atau bahkan sesama
pimpinan tim. Misalnya saja komunikasi organisasi yang dilakukan oleh anggota
divisi keuangan dengan divisi produksi, atau komunikasi yang dilakukan oleh
manajer HRD dengan manajer keuangan.

Komunikasi organisasi horizontal adalah jenis komunikasi yang cukup penting


dilakukan dalam sebuah organisasi, terlebih lagi jika dalam organisasi tersebut
terdapat ketergantungan yang besar antar divisi atau bagian di organisasi itu.
Komunikasi horizontal cenderung bersifat koordinatif, dan memiliki beberapa
tujuan seperti melakukan tindakan persuasi, mempengaruhi pihak tertentu, atau
memberikan informasi kepada pihak yang terkait

 Komunikasi Diagonal

Jenis yang terakhir adalah komunikasi diagonal, yang merupakan komunikasi


yang terjadi secara menyilang baik dari segi posisi, stuktur organisasi, maupun
tingkatan yang ada dalam organisasi itu sendiri. Komunikasi diagonal ini
terkadang dibilang sebagai bentuk komunikasi yang menyimpang karena berbeda
dengan bentuk sebelumnya yaitu vertikal dan horizontal, komunikasi ini
mendobrak sistem tradisional dan memutus alur yang seharusnya ditetapkan
dalam organisasi tersebut.

Misalnya saja, komunikasi dengan pimpinan divisi lain perlu melalui prosedur
tertentu, namun karena adanya situasi mendadak sehingga komunikasi itu
dilakukan tanpa melalui prosedur yang berlaku. Komunikasi diagonal memang
tidak mengikuti aturan baku yang ada dalam organisasi, namun tidak bisa juga
dibilang sebagai bentuk komunikasi yang buruk. Karena dalam organisasi itu

9
sering sekali terjadi perubahan yang sangat dinamis, dan terkadang jenis
komunikasi diagonal ini perlu untuk dilakukan pada saat-saat tertentu.

B. Saluran Komunikasi Organisasi Informal

Saluran yang kedua adalah saluran informal, dimana praktek komunikasi ini
terjadi karena dasar interaksi sosial yang biasa terjadi dalam masyarakat. Jika
dalam saluran formal orientasinya adalah keapda organsiasi, saluran informal ini
lebih berorientasi kepada hubungan antar pribadi. Karenanya, hal-hal yang
dibahas pun bukan yang terkait kepada pekerjaan secara formal namun lebih
kepada hal yang bersifat pribadi sebagai individu dalam organisasi.

Saluran komunikasi informal memang cenderung lebih santai dan tidak sebaku
saluran formal, dimana tidak perlu ada prosedur atau peraturan resmi yang dibuat
oleh organisasi untuk mengaturnya. Komunikasi informal ini biasanya dilakukan
pada jam-jam santai seperti jam istirahat kantor atau saat dimana tidak perlu serius
dalam membahas pekerjaan. Biasanya pihak yang melakukan komunikasi
informal ini membahas hal yang umum terjadi dalam masyarakat seperti berita
terkini atau keadaan keluarga individu yang sedang berkomunikasi.

Faktor yang mempengaruhi Saluran Komunikasi

Terdapat beberapa faktor yang memiliki pengaruh penting terhadap kefektifan


penerapan saluran komunikasi, diantaranya:

A. Media Lisan

Media atau pesan yang disampaikan secara verbal dapat dilaksanakan dengan
menyampaikan sendiri atau interpersonal, via media komunikasi, seperti media
komunikasi modern telepon, smartphone, dan lain-lain. Kemudian, penerima dari
pesan tersebut bisa saja oleh diri sendiri, sebuah kelompok kecil, komunitas,
kelompok besar, publik, dan lain-lain. Berikut adalah keuntungan dari media
lisan, diantaranya:

 Pesan disampaikan dengan nada atau dengan warna suara dari sang
pengirim, berikut dengan gerak-gerik tubuh, serta raut wajah atau ekspresi.

10
 Pesan ditanggapi langsung berupa pertanyaan, penjelasan, jawaban, dan
lain sebagainya.

 Pesan yang diterima bisa direspon dengan cepat

B. Media Tertulis

Media satu ini adalah bagaimana pesan disampaikan dengan surat, laporan, memo,
poster, selebaran, dan pesan tertulis lainnya. kemudian, berikut ini keuntungan
dari media tertulis, diantaranya:

 Pesan tertulis memudahkan kita untuk mengingat pesan tersebut karena


disampaikan dalam bentuk tertulis.

 Pesan yang diterima dapat diserap dan dipelajari lebih lama dibandingkan
dengan media lisan yang sifatnya spontan dan mudah hilang.

C. Media Elektronik

Media terakhir adalah media elektronik, dimana penyampaian pesan


menggunakan media digital seperti faximili, email, dan lain sebagainya. beberapa
keuntungan yang dapat diambil dari menggunakan media elektronik untuk
menyampaikan pesan, diantaranya:

 Data pesan lebih cepat sampai

 Data pesan bisa menjangkau orang banyak

 Data pesan mampu disimpan dan dilihat lagi untuk kemudian hari

2.4 Peranan Komunikasi Informal


Secara sederhana, komunikasi informal adalah jenis komunikasi antar individu
yang pada umumnya terjadi di dalam suatu organisasi. Namun, dalam
komunikasi informal ini, pesan yang disampaikan atau proses komunikasinya
terjadi secara spontan, langsung, alias tanpa rencana sebelumnya. Atau dengan
kata lain, bahwa komunikasi informal ini dilakukan tanpa adanya persetujuan
dan kesepakatan yang ada di dalam struktur organisasiKomunikasi informal
ini dapat ditemui ketika beberapa individu menyampaikan informasi atau
pesan berupa isu, gossip, atau bahkan rumor – rumor yang beredar. Sehingga,

11
dapat dikatakan bahwa komunikasi informal ini merupakan suatu proses
komunikasi yang masih belum jelas atau tepat kebenarannya, karena belum

ada sumber yang terpercaya. Di dalam komunikasi informal, pada umumnya


tidak mempedulikan struktur pesan atau informasi yang disampaikan. Bahkan
ada yang beranggapan bahwa komunikasi informal ini bergerak secara bebas
tanpa adanya hirarki dan aturan yang berlaku. Maka dari itu, komunikasi
informal ini digunakan dalam situasi yang tidak resmi atau dalam keadaan
yang penting atau urgent.
Setiap jenis komunikasi dalam suatu organisasi selalu memiliki fungsi dan
tujuan tersendiri yang berbeda – beda sesuai fungsinya. Fungsi dari
komunikasi informal sendiri adalah menjalin hubungan sosial, kekerabatan,
dan persaudaraan dalam suatu kelompok informal.
Sehingga ada pun beberapa manfaat, jika Anda mempelajari komunikasi
informal yaitu di antaranya:
 Mempererat Hubungan Individu
Ketika Anda menggunakan komunikasi informal dalam komunikasi
organisasi, maka Anda secara tidak langsung dapat memperat hubungan
individu sesama anggota dalam suatu organisasi. Karena komunikasi informal
ini sifatnya santai dan ringan.
 Mencairkan Suasana
Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa komunikasi informal ini bersifat
ringan dan santai, maka komunikasi informal ini dapat mencairkan suasana di
kala komunikasi formal mulai tegang.
 Jembatan Komunikasi Formal
Anda perlu mempelajari komunikasi informal ini sebagai intermezzo. Sama
halnya dengan mencairkan suasana, bahwa komunikasi informal ini dapat
dijadikan pembuka sebelum menuju ke obrolan yang sifatnya serius, agar
tidak terlalu tegang dalam suatu obrolan.
 Lobbying
Anda mempelajari komunikasi informal ini dapat membawa Anda
ke lobbying, dengan kata lain Anda akan bisa melakukan negosiasi dengan
bahasa yang ringan dalam komunikasi informal.

12
Ada kalanya komunikasi informal ini digunakan ketika kita berbicara dengan
atasan kita, namun ada kalanya tidak sering menggunakan komunikasi
informal ini. Dengan tetap menjaga kehormatan atasan kita di depan public,
maka kita harus pandai bersikap dalam berkomunikasi. Jangan sampai kita
kebablasan menggunakan komunikasi informal yang tidak tepat waktunya.

2.5 Hambatan-Hambatan dalam Komunikasi Efektif

Hambatan adalah faktor-faktor yang dapat mengganggu penerimaan suatu pesan.


Karena terganggu maka penerima pesan juga bisa salah dalam memaknai balik
pesan yang diterima. Faktor yang berpotensi menjadi penghambat dalam
komunikasi yang efektif adalah:[2]

1. Perbedaan Status sosial antara komunikan dan komunikator. misalnya saja


karyawan harus tunduk atau patuh terhadap apapun yang dikatakan
atasannya, sehingga karyawan tersebut takut menyampaikan aspirasi atau
pendapatnya.
2. problem semantik, menyangkut bahasa yang digunakan komunikator
dalam menyampaikan pesan. Kesalahan penyebutan bisa mengakibatkan
sebuah kesalah - pahaman dan beda penafsiran.
3. Distorsi persepsi, disebabkan perbedaan cara pandang yang sempit pada
diri sendiri dan perbedaan cara berpikir pada orang lain. Hal ini
menimbulkan hambatan perbedaan persepsi dan wawasan satu dengan
yang lainnya.
4. Perbedaan Budaya, dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras dan
bahasa serta agama yang berbeda sehingga ada beberapa penggunaan kata
yang memiliki arti berbeda pada tiap suku.
5. Gangguan fisik, gangguan lingkungan fisik seperti suara riuh orang-orang,
suara petir,hujan dan cahaya yang kurang jelas.
6. Keterbatasan saluran komunikasi, gangguan yang disebabkan pada media
yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi misal sambungan
telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang tenggelam, atau
gambar yang buram.

13
7. Tidak ada umpan balik/tanggapan, hambatan dimana pesan yang
disampaikan sang pengirim tidak di beri tanggapan. Maka yang
selanjutnya terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia dan tidak
efektif.

2.6 Cara Peningkatan Efektivitas Komunikasi

Kesuksesan dalam sebuah tim kerja akan sangat dipengaruhi oleh komunikasi
efektif antara anggota di dalamnya.

Saat orang bekerja sama mencapai tujuan, maka hal ini memerlukan perencanaan,
kerja sama, memahami peran individu, dan komunikasi yang baik.

Pekerjaan di dalam tim akan efektif saat kamu bisa berdiskusi, bertukar saran, dan
tahu bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dengan orang lain.

Pada kesempatan kali ini, kami akan mencoba untuk menjelaskan kepada kamu
semua tentang 11 cara berkomunikasi yang penting diterapkan di dalam tim kerja.

Simak penjelasannya di bawah ini.

14
Komunikasi Efektif Membangun Hubungan Dengan Tim Kerja

Langkah pertama yang perlu dilakukan agar kamu dan anggota tim bisa bekerja
sama dengan baik adalah mulai mengembangkan hubungan baik dengan mereka
terlebih dahulu.

Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan berinteraksi selama jam istirahat,
berdiskusi tentang topik informal, dan bersikap ramah dalam proses pendekatan
tersebut.

Cara di atas akan mengembangkan hubungan baik antara kamu dan anggota tim
yang lain. Selanjutnya akan memfasilitas komunikasi yang lebih efektif di tempat
kerja.

Dorong Pertanyaan dan Diskusi

Setiap orang yang ada di dalam tim pasti mempunyai kekuatan dan sesuatu yang
berharga untuk disumbangkan kepada tim.

Mendorong pertanyaan terbuka akan membuat anggota tim bisa mengungkapkan


ide dan pendapat mereka.

Hal di atas bisa kamu lakukan dengan membuat sebuah forum terbuka yang
memungkinkan orang-orang bisa mendiskusikan masalah dan ide yang dimiliki.

Gunakan Bahasa Tubuh dengan Benar

Fakta yang perlu diketahui adalah hampir sekitar 97% dari semua komunikasi
adalah bahasa non-verbal.

Itu artinya bukan apa yang kamu sampaikan kepada orang lain, tetapi pesan yang
dikirimkan kepada mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Terapkan bahasa tubuh dasar yang baik yaitu tersenyum, melakukan kontak mata,
dan berjabat tangan.

Mulailah tersenyum kepada orang lain saat bertemu dengan mereka, lakukan
kontak mata saat berbicara dengan mereka, dan lakukan jabat tangan dengan
tegas.

15
Tunjukkan Dukungan Kepada Mereka

Penting untuk mempertimbangkan dan memberi perhatian saat anggota tim


sedang menyampaikan ide atau saran mereka.

Jika kamu merasa ide yang mereka sampaikan bagus dan bisa berjalan, mulailah
mendiskusikannya bagaimana ide tersebut bisa diterapkan di dalam tim.

Namun, jika kamu berpikir bahwa saran atau ide tersebut tidak bisa diterapkan,
jelaskan kepada mereka.

Dengan memperhatikan saran atau ide yang disampaikan dan tidak


mengabaikannya, maka hal ini akan mendorong anggota tim yang lain untuk
berbicara tentang ide yang berbeda.

Hal ini tentu saja akan meningkatkan produktivitas tim dan mendorong
komunikasi dalam tim.

Sampaikan Dengan Jelas

Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dalam komunikasi yang efektif adalah
kemampuan kamu untuk menyampaikan ide dengan jelas dan ringkas.

Jika kamu tidak bisa melakukan hal tersebut, maka akan sangat besar
kemungkinan terjadinya kesalahpahaman.

Kamu bisa menyampaikan ide dan pesan dengan menggunakan presentasi atau
video yang menjelaskan sebuah konsep dan memungkinkan orang lain paham
akan hal tersebut.

Presentasi merupakan salah satu cara yang tepat untuk dilakukan karena bisa
menjelaskan sebuah konsep melalui lisan dan visual.

Mengadakan Sebuah Pertemuan Secara Individu

Selain berkomunikasi dalam sebuah kelompok, penting juga untuk bisa terhubung
secara individu dengan setiap anggota tim kamu.

16
Kamu bisa melakukan hal ini dengan cara mengatur pertemuan dengan setiap
anggota tim yang ada.

Hal seperti ini sangat bermanfaat dan menjelaskan kepada anggota tim bahwa
kamu bisa didekati kapan pun mereka membutuhkan.

Cara di atas juga bermanfaat agar mereka lebih percaya diri selama berinteraksi
dengan tim.

Berikan Sebuah Umpan Balik Kepada Mereka

Dalam berhubungan dengan anggota tim, maka sangat penting untuk bisa
memberikan umpan balik kepada mereka dalam komunikasi.

Tanpa adanya umpan balik, anggota tim akan berjalan tanpa arah dan tidak tahu
dengan kinerja yang telah mereka lakukan.

Saat anggota tim memilik kinerja yang baik, maka Anda harus memberi tahu dan
mendorong mereka.

Di sisi yang lain, saat mereka memiliki performa yang buruk, mulailah untuk
menawarkan saran yang berguna untuk meningkatkan kinerja mereka.

Jadilah Pendengar yang Aktif

Kamu tidak akan pernah bisa memahami perspektif orang lain, jika tidak mau
mendengarkan.

Jangan hanya memperhatikan apa yang mereka sampaikan, tetapi untuk


komunikasi internal juga penting untuk memperhatikan bahasa tubuh dan ekspresi
orang yang sedang kamu ajak bicara.

Bahasa tubuh dan ekspresi yang muncul dapat lebih jujur mengungkapkan apa
yang sedang mereka rasakan.

Komunikasi Efektif dengan Memiliki Humor

Untuk komunikasi internal jangan pernah takut untuk melontarkan humor saat
sedang berbicara, sebab semua orang pasti akan merasa tertarik dengan orang
yang bisa membuat mereka tertawa.

17
Humor yang kamu gunakan bisa bermanfaat untuk menghilangkan hambatan
berkomunikasi dan menarik perhatian rekan kerja.

Humor juga sangat bermanfaat untuk membuat kerja sama menjadi jauh lebih
efektif.

Tahu Cara Menerima Kritik

Menerima kritik dari orang lain bisa menjadi hal yang sangat sulit, terutama saat
kamu telah bekerja keras dalam sebuah pekerjaan.

Hal yang perlu kamu ingat adalah kritik bukanlah permasalahan pribadi.

Bahkan orang yang paling sukses di dunia pasti melakukan kesalahan, kritik
merupakan cara untuk tumbuh dan berkembang.

Fokus pada kritik yang bisa membantu kamu untuk terus bertumbuh dan abaikan
komentar yang tidak membantu kamu meningkatkan apapun.

Perhatikan Nada Bicara

Hal yang perlu kamu pahami dengan baik adalah saat orang bersemangat atau
tertarik, maka suara dan nada bicara mereka akan berubah.

Saat kamu tertarik akan suatu hal, nada bicara akan naik dan turun untuk
menyampaikan ketertarikan dan minat.

Hal di atas jugalah yang menjadi alasan mengapa banyak orang tertarik dengan
pidato yang penuh gairah dan semangat.

Bukan kata-kata yang mempengaruhi orang lain, tetapi nada bicara yang perlu
kamu perhatikan.

Di sisi yang lain, saat kamu merasa tidak tertarik akan suatu hal atau bosan, maka
nada bicara akan mengungkapkan hal tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk mempelajari cara mengatur nada dalam
pembicaraan

18
BAB III

Penutup
3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah hubungan timbal balik antara seorang individu yang
menyampaikan pesan (komunikan) kepada seorang individu yang menerima
pesan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sedangkan maksud
dan tujuan komunikasi untuk mewujudkan suatu pengertian yang sama antara
pihak yang mengoperkan dan pihak yang meneriman informasi, gagasan,
sikap atau isi perasaan lainnya. Selanjutnya, untuk merubah tingkah laku
komunikan sesuai dengan kehendak komunikator.
Proses komunikasi yaitu dimulai dengan pembicara dalam situasi di
dalam forum maupun khlayak ramai sehingga menimbulkan pengaruh yang
menimbulkan pemikiran sesuatu.
Cara meningkatkan efektifitas komunikasi adalah dengan cara
membangun kerja sama yang baik, memberikan dukungan, berdiskusi,
memberi umpan balik dan mengontrol diri agar tetap berbicara dengan baik.
3.2 Saran
Komunikasi sangat penting bagi manusia, karena dengan adanya
komunikasi seseorang mampu bertukar pikiran, informasi dan
pengetahuan.
Maka gunakanlah komunikasi sebaik-baiknya untuk kepentingan yang
bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Gunakan komunikasi sebagai wadah untuk menyampaikan suatu hal
positif dan belajarlah berkomunikasi dengan baik, sopan sesuai situasi,
lawan bicara dan penempatannya.

19
Daftar Pustaka

https://kumparan.com/berita-hari-ini/proses-komunikasi-menurut-para-ahli-
dan-fungsinya-secara-umum-1uxhz35IW64#:~:text=Proses%20komunikasi
%20adalah%20unsur%20terpenting,menjadi%20tujuan%20utama%20dari
%20komunikasi.&text=Faktor%20internal%20meliputi%20latar
%20belakang,masing%2Dmasing%20komunikator%20dan%20komunikan.

https://pakarkomunikasi.com/saluran-komunikasi-dalam-organisasi

https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-informal

https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_efektif

20

Anda mungkin juga menyukai