Anda di halaman 1dari 21

PERAN ETIKA KOMUNIKASI KANTOR DALAM KEGIATAN

KANTOR

UJIAN AKHIR SEMESTER PENDEK (MATA KULIAH ETIKA

KOMUNIKASI KANTOR)

OLEH

N SINTIYA
NIM. E 51011098

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2014
2

Kata Pengatar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan

Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan

penyusunan karya ilmiah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga karya ilmiah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca dalam penerapan etika komunikasi kantor

Harapan penulis semoga karya ilmiah ini dapat membantu menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat

memperbaiki bentuk maupun isi karya ilmiah ini sehingga kedepannya dapat lebih

baik.

Karya ilmiah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman

yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis harapkan kepada para

pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan karya ilmiah ini.

Pontianak, 4 September 2014

Penulis
3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ....................................................................................... 2


Daftar Isi ....................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 4
1.2. Fokus Permasalahan ....................................................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8
1.4. Kegunaan Penelitian ....................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN
METODE PENELITIAN
2.1. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 9

2.2. Metode Penelitian ....................................................................................... 13


BAB III PEMBAHASAN
3.1. Bagaimana peranan ...................................................................................... 14
komunikasi dalam sebuah
kantor
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 21
4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan


Komunikasi merupakan suatu cara individu untuk melakukan interaksi
dengan individu yang lain. Tanpa komunikasi, individu akan sulit
mengungkapkan keinginan, pendapat dan menjalankan hubungan silaturahmi
dengan individu lain. Komunikasi sangat erat hubungannya dengan
kehidupan sosial individu. Bayangkan, apa yang terjadi jika antara satu
individu dengan individu yang lain tidak mengetahui bagaimana cara
berkomunikasi, kehidupan sosial tidak akan terjadi, informasi tidak
didapatkan dan masyarakat akan menjalani kehidupan yang membosankan
karena tidak dapat mencurahkan ide, pendapat dan perasaan mereka.
Komunikasi erat kaitanya dengan sistem indera, misalnya pendengaran.
Untuk dapat memahami apa yang dikatakan secara verbal, kita harus
mendengarkan. Jika pendengaran terganggu maka akan sulit untuk
memahami informasi yang disampaikan secara lisan. Masih banyak lagi
contoh hubungan komunikasi dengan sistem indera.
Perkembangan teknologi memungkinkan masyarakat untuk
menyampaikan informasi dalam jarak jauh. Komunikasi dapat dilakukan
dengan menggunakan media massa ataupun elektronik, hanya saja tidak
selamanya komunikasi yang dilakukan ini efektif. Hal ini tergantung pada
situasi dan kondisi yang sedang kita alami
Komunikasi disebut efektif jika informasi disampaikan dalam waktu
singkat, jelas/dipahami, dipersepsi/ditafsirkan dan dilaksanakan sama dengan
maksud komunikator oleh komunikan. Dengan komunikasi yang baik akan
dapat diselesaikan problem-problem yang terjadi dalam perusahaan. Jadi
manajemen terbuka akan mendukung terciptanya pemeliharaan keamanan,
kesehatan loyal yang baik dari para pegawai.
5

Konflik yang terjadi dapat diselesaikan melalui musyawarah dan


mufakat. Di sinilah peranan pentingnya komunikasi dalam menciptakan
pemeliharaan pegawai di dalam perusahaan. Adapun proses komunikasi
(Sondang Siagian, 1998: 309) menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Adanya dua pihak yang terlibat, yaitu subyek dan obyek komunikasi.
Subyek merupakan sumber dan obyek sebagai sasaran komunikasi.
b. Adanya pesan yang hendak disampaikan oleh subyek kepada obyek
c. Pemilihan cara atau metode yang digunakan oleh obyek untuk
menyampaikan pesan, lisan atau tertulis dengan alat penyampaian.
d. Pemahaman metode penyampaian pesan oleh obyek sehingga pesan
diterima dalam bentuk yang diinginkan oleh subyek.
e. Penerimaan oleh obyek.
f. Umpan balik dari obyek ke subyek.
Pegawai merupakan salah satu factor produksi yang terpenting dalam
suatu perusahaan, tanpa mereka betapa sulitnya perusahaan dalam mencapai
tujuan, mereka yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan,
alangkah baiknya lebih memaju kinerja pegawai dapat disertai dengan aspek
yang mampu mempengaruhi kinerja pegawai tersebut, seperti halnya pada
factor lingkungan organisasi, meliputi uraian jabatan yang jelas, otoritas yang
memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi yang efektif,
hubungan kerja yang harmonis, iklim kerja yang respek dan dinamis, peluang
berkharir dan fasilitas kerja yang relatif memadai.
Komunikasi efektif komunikasi yang berhasil mencapai sasaran dengan
feedback (respon) yang sesuai dengan tujuan individu berkomunikasi Hal
inilah yang disebut dengan kondisi komunikasi yang sukses (berhasil).
komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila pesan yang
disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of
reference), yakni panduan pengalaman dan pengertian (collection of
experiences and meanings) yang diperoleh oleh komunikan. Bidang (field of
experience) merupakan factor penting juga dalam komunikasi. Jika bidang
pengalaman komunikator sama dengan
6

bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancer. Sebaliknya,


bila bidang pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman
komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain. Disertai pula
dengan adanya faktor memiliki tenaga-tenaga kerja yang trampil dengan motivasi
tinggi telah mempunyai aset yang sangat mahal, yang sulit dinilai oleh uang.
1) Pengklasifikasian Komunikasi
Ada beberapa macam komunikasi yang digunakan dalam dunia kerja. Berikut
ini adalah pengklasifikasian komunikasi yaitu :
a) Menurut Ruang Lingkup
- Komunikasi Internal
Komunikasi internal adalah proses penyampaian pesan antara
kariawan perusahaan yang terjadi untuk kepentingan perusahaan
tersebut, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antar
sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bisa berwujud
komunikasi antar pribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga
komunikasi bisa merupakanproses komunikasi primer maupun
sekunder Komunikasi Internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan
dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan
dan dari bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal,
pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi,dll kepada
bawahanya. Sedangkan bawahan memberikanlaporan-laporan,
saran-saran, pengaduanpengaduan, dsb kepada pimpinan.
 Komunikasi Horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara
sesama seperti dari karyawan kepada karyawan manajer kepada
manager. Pesan dari komunikasi ini bisa mengalir dibagian yang
sama di dalam organisasi atau mengalir antar bagian. Komunikasi
lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman,
metode dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk
menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya,
serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.
7

- Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara
pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada
organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan kepala
hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri. Yang dilakukan
sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang
dianggap sangat penting saja. Komunikasi eksternal terdiri dari
jalur cecara timbal balik:
 Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini
dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki
keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini
dapat melalui beberapa bentuk, seperti: majalah
organisasi;press release;artikel surat kabar atau majalah; pidato
radio;film dokumenter; brosur; leaflet;poster; dan konferensi
pers.
 Komunikasi khalayak dengan organisasi.
Komunikasi dari khalayak dengan organisasi merupakan
umpan balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang
dilakukan oleh organisasi.

1.2. Fokus Permasalahan


Agar pembahasan pada penelitian ini lebih terarah, jelas dan fokus maka

peneliti hanya membatasi sebagai bertikut:

a. Bagaimana peranan komunikasi dalam sebuah kantor

b. Bagaimana etika berkomunikasi yang baik dan benar terhadap atasan

c. Bagaimana etika berkomunikasi kepada rekan sekantor yang baik agar

tidak menyinggung perasaan rekan kerja


8

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

a. Mengetahui dan memberikan gambaran secara jelas bagaimana cara

komunikasi yang benar pada sebuah kantor dan dapat ditangkap maksud

dari tujuan komunikasi tersebut.

b. Mengetahui cara berkomunikasi yang baik terhadap atasan, serta

memudahkan usulan yang kita berikan kepada atasan dapat mudah

diterima dan dicerna maksud dan tujuan komunikasi tersebut.

c. Mempelajari komunikasi yang tepat terhadap rekan kerja, serta

meminimalisiris miss komunikasi antar sesama pegawai yang dapat

menurunkan efektifitas kerja itu sendiri

1.4. Kegunaan Penelitian


kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi pemikiran

yang berguna dan bermanfaat terhadap cara berkomunikasi dan etika

berkomunikasi yang tepat.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pemahaman akan cara komunikasi yang benar dan fokus pada inti

permasalahan dan tidak membuat sulit dalam pencernaan informasi yang

disampaikan.
9

BAB II
KAJIAN TEORI DAN METODE PENELITIAN

3.2. Tinjauan Pustaka


Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan
kitasehari-hari, mulai antara teman/pribadi, kelompok, organisasi atau
masa.Kalau lebih teliti lagi banyak kegagalan dari komunikasi yang kita
lakukan.Bisa jadi bentuknya karena tujuan yang kita inginkan belum
tercapai.Bukan tujuan komunikasi secara egois, tetapi tujuan komunikasi
yang lebih pada, tidak adanya saling kesepahaman, belum bertambahnya
informasi, serta ada usaha perubahan tingkah laku pada orang atau teman
kita yang terkadang tidak hanya diartikan persetujuan.
Menurut kata atau istilah komunikasi itu sendiri (dari bahasa Inggris
’communication”), secara etimologis atau menurut asal katanya adalah
dari bahasa Latin communicatus, dan berkataan itu bersumber pada kata
communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ’berbagi’ atau ’
menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna. Secara terminologis, komunikasi juga
merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang
kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam
komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian
mengenai komunikasi yaitu:
“Human communication is the process through which individualsin
relationship, group, organizations and societies-respond to and create
messages to adapt to the environment and one another”. Bahwa
komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individuindividu
dalam suatu hubungan, kelompok,organisasi, dan masyarakat yang
merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan
satu sama lain. (Ruben dan Steward, 1998;hal:9)
10

Komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang


diajukan itu, yaitu: Komunikator (Siapa yang mengatakan?), Pesan
(mengatakan apa?), Media (melalui saran / Jadi, secara sederhana proses
komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan
menyampaikan melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang
menimbulkan efek tertentu. Bahwa komunikasi adalah proses dimana
suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih,
dengan maksud untuk merubah tingkah laku mereka.
a. Fungsi dan Tujuan Komunikasi
1) Fungsi Komunikasi adalah sebagai berikut :
a) The surveillsnce of the environment Fungsi komunikasi adalah
untuk mengumpulkan dan menyebabkan informasi mengenai
kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini
sebagai penggarapan berita).\
b) The correlstion of correlation of the parts of society in responding
to the environment Dalam hal ini komunikasi mencakup
interprestasi terhadap informasi mengenai lingkungan (disini dapat
didentifikasisebagai tajuk rencana atau propag).
c) The transmission of the social heritage one generation to the next
Dalam hal ini transmission of culture difokuskan kepada kegiatan
mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari
suatu generasi ke generasi lain.
2) Tujuan komunikasi adalah sebagai berikut :
a) Perubahan sosial dan partisipasi social (Social Change / Social
Participation) Memberikan berbagai informasi pada masyarakat
tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta
terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya
masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu atau ikut
serta dalam berprilaku sehat, dan sebagainya.
b) Perubahan Sikap (Attitude Change) Kegiatan memberikan
informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan
11

berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi


mengenai hidup sehat tujuanya adalah supaya masyarakat
mengikuti pola hidup sehat dan sikap masyarakat akan positif
terhadap pola hidup sehat.
c) Perubahan Pendapat (Opinion Change) Memberi berbagai
informasi kepada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat
mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi
itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu.
Terutama informasi mengenai kebijakan pemerintah yang biasanya
selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai
penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat
dapat terbentuk untuk mendukung kebijaksanaan tersebut.
d) Perubahan Prilaku ( Behaviour Change) Kegiatan memberikan
berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat
akan berubah prilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi
mengenai hidup sehat tujuanya adalah supaya masyarakat
mengikuti pola hidup sehat dan prilaku masyarakat akan positif
terhadap pola hidup sehat atau mengikuti prilaku hidup sehat.
(Everet M. Rogers;2003;hal:14)
b. Menurut Cara Penyampaianya
Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya
karena manusi selain makhluk individu juga sekaligus makhluk sosial
yang memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan semuanya. Namun
tidak semuan orang dapat terampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu
dikenali berbagai cara penyampaian informasi. Kiranya tidak terlalu
sulituntuk mengenal cara-cara penyampaian informasi dalam komunikasi,
karena pada dasarnya kita telah melakukannya dalam kehidupan sehari-
hari. Menurut cara penyampaian informasi dapat dibedakan menjadi :
12

1) Komunikasi Lisan
Cara penyampaian komunikasi secara lisan dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung . Dalam penyampaian komunikasi lisan
secara langsung, waktu dan jarak tidak dibatasi. Seperti misalnya dalam
komunikasi ketika berlangsungnya rapat ataupun wawancara. Sedangkan
komunikasi lisan secara tidak langsung lebih dibatasi oleh jarak dan waktu
seperti contohnya melalui telepon.
a) Komunikasi tertulis
adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan
dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas
tetapi dipng perlu untuk ditulis dengan maksut-maksut tertentu. Contoh-
contoh komunikasi tertulis ini antara lain:
- Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang
bersifat komplek.
- Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam
suatu daftar.
- Gambar clan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau
kalimat.
- Dan spanduk yang biasa diperguakan untuk menyampaikan informasi
kepada banyak orang. (Wursanto;1987;hal:21)
Menurut Hovland, Jains &KeLley: 1953 Komunikasi adalah suatu proses
melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya
dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang-orang lainnya(khalayak).Menurut Berelson dan Stainer;
1964 Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan symbol-simbol seperti kata-
kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.Menurut Lasswell; 1960
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan
siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat
apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With
what effect?)Menurut Gode; 1959 Komunikasi adalah suatu proses yang
13

membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli


seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.Menurut Bamlund;
1964 Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk
mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan
atau memperkuat ego.Menurut Ruesch; 1957 Komunikasi adalah suatu
proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam
kehidupan.Menurut Weaver; 1949 Komunikasi adalah seluruh prosedur
melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang
lainnya.
Pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada
tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan
yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks
tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk
melakukan umpan balik.

3.3. Metode Penelitian


Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara
mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk
penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan
teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah
secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu
masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari
metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara
mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi
memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.
14

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Bagaimana peranan komunikasi dalam sebuah kantor


Komunikasi sangat penting dalam kegiatan kantor karena bisa
menimbulkan rasa kesetiakawanan dan kekeluargaan di dalam suatu kantor.
Selain itu bisa juga menimbulkan disiplin yang tinggi para pegawai di dalam
kantor. Dengan komunikasi kita bisa bekerja dengan lebih baik dan informasi
– informasi yang di butuhkan para pegawai kantor dapat lebih cepat di
dapatkat dan dengan komunikasi semua pegawai bisa mengetahui
kebijaksanaan, peraturan-peraturan,ketenuan-ketentuan yang telah di tetapkan
pimpinan, dan saling menghargai dalam melaksanakan tugasnya masing-
masing.
Merchant (1998) mengatakan bahwa orientasi perilaku berhubungan
dalam lingkungan pengendalian manajemen, perilaku berpengaruh dalam
desain system pengendalian manajemen untuk membantu, mengendalikan,
memotivasi manajemen dalam mengambil keputusan dan memonitor perilaku
yang dapat mengendalikan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sebuah
organisasi. Sistem pengendalian manajemen adalah sejumlah struktur
komunikasi yang saling berhubungan yang mengklasifikasikan proses
informasi yang dapat membantu manajer dalam mengkoordinasi bagiannya
untuk mengubah perilaku dalam pencapaian tujuan organisasi yang
diharapkan pada dasar yang berkesinambungan (Maciarriello dan Kirby,
1994). Untuk membentuk suatu kerja sama yang baik jelas perlu adanya
komunikasi yang baik antara unsur-unsur yang ada di dalam organisasi
tersebut. Komunikasi yang baik akan menimbulkan saling pengertian dan
kenyamanan dalam bekerja
15

Kantor merupakan pusat pengolahan keterangan, tempat para pejabat


berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingaan kantor
dan tempat para pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau tata
usaha. Selain itu, kantor juga merupakan keseluruhan gedung dengan
ruang-ruang kerjanya yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan-kegiatan
manajemen maupun berbagai tugas resmi lainnya dari pimpinan suatu
organisasi. Kantor bersifat dinamis, dalam arti pembagian tugas.
Pembagian tugas merupakan salah satu asas dalam suatu organisasi.
Setiap kantor pada hakikatnya juga berkedudukan sebagai suatu
organisasi. Wajah kantor sangat ditentukan oleh aktivitas orang-orang
yang ada di dalam kantor.
Oleh karena itu, komunikasi kantor atau tata hubungan kantor adalah
suatu penyampaian warta atau keterangan-keterangan yang mengandung
arti dalam bidang kegiatan kantor atau dalam bidang ketatausahaan.
Pentingnya komunikasi kantor dapat di lihat dari hal-hal berikut :
1. Menimbulkan rasa loyalitas antara bawahan dengan atasan, bawahan
dengan bawahan, atasan dengan atasan, dan pegawai dengan kantor
yang bersangkutan.
2. Meningkatkan kegairahan bekerja para pegawai
3. Meningkatkan moral dan disiplin yang tinggi
4. Dengan komunikasi semua jajaran pimpinan dapat mengetahui
keadaan bidang yang menjadi tugasnya, sehingga akan berlangsung
pengendalian oprasional yang efisien.

a. Bagaimana etika berkomunikasi yang baik dan benar terhadap

atasan

Berkomunikasi dengan atasan merupakan salah satu kunci kesuksesan


dalam meniti karier. Kenapa ? karena atasan adalah orang yang paling
menentukan dalam mempromosikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh
karena itu harus berhati-hati ketika berkomunikasi dengan atasan .
16

harus bisa mengoptimalkan setiap kesempatan untuk berkomunikasi


dengan atasan . Mungkin tidak memiliki banyak waktu untuk
berkomunikasi dengan atasan, oleh karena itu harus mampu
berkomunikasi dengan efektif.
Pada umumnya bentuk komunikasi dengan atasan adalah :
mendengarkan, memahami dan mengerjakan instruksi dari atasan dan
kemudian melaporkan hasil yang sudah kerjakan kepada atasan tersebut.

 Mendengarkan

Komunikasi yang efektif dimulai dari kemampuan dalam


mendengar. harus mendengarkan setiap pembicaraan atasan dengan
seksama. Perlihatkan keseriusan dan antusiasme dalam
mendengarkan informasi atau instruksi dari atasan .Keseriusan dan
antusiasme dari seseorang dalam mendengar, bisa dilihat dari
sikapnya pada saat mendengar. Orang yang sibuk mempermainkan
sesuatu, atau melirik kesana-kemari, atau pngannya terlihat kosong,
pastilah bukan orang yang serius dalam mendengarkan.Bagaimana
dengan ? Seperti apakah sikap ketika mendengar atasan berbicara ?
Apakah mendengarkannya dengan serius ? atau mengangguk-
anggukkan kepala, padahal tidak mengerti apa yang dibicarakan
atau yang diinstruksikannya ? Kalau seperti itu, apa yang kerjakan,
tidak akan sesuai dengan harapan atasan . Akhirnya dia akan kecewa
dengan .Oleh karena itu kemampuan dalam mendengar merupakan
bentuk komunikasi yang sangat penting untuk diperhatikan.

 Bertanya dan Memberi Tanggapan

Jangan keliru, seorang bawahan yang baik bukanlah orang yang


melakukan semua instruksi dari atasannya tanpa pertimbangan
apapun. Oleh sebab itu, apabila belum mengerti apa yang
dimaksudkan oleh atasan, haruslah tanya. Demikian juga apabila
17

merasa perlu memberikan ide, untuk memperkuat ataupun merubah


instruksi dari atasan , lakukanlah dengan cara yang sopan dengan
alasan-alasan yang kuat, supaya tidak dianggap sebagai karyawan
yang sulit diatur.Untuk itu, harus mempelajari karakter dari atasan,
agar bisa mencari waktu dan sikap yang tepat untuk berkomunikasi
dengan dia.

 Melaporkan

Teknik serta etika dalam melapor adalah sesuatu yang bisa dipelajari
dengan mudah. Berikut, beberapa tips yang perlu perhatikan dalam
membuat laporan (lisan ataupun tulisan) :

- Buatlah konsep atau poin-poin yang akan laporkan kepada atasan


. Cara ini secara otomatis akan membuat menguasai maksud dan
tujuan dari laporan tersebut. Dari konsep tersebut, juga bisa
mengantisipasi respon dari atasan .
- Laporan harus mudah dimengerti. Jangan menggunakan kata-kata
atau istilah-istilah yang terlalu canggih. Laporan yang baik dan
efektif tidak dinilai dari canggihnya kata-kata dan kalimat yang
tertulis dalam laporan, akan tetapi laporan yang mudah
dimengerti oleh yang semua orang, itulah yang paling efektif.
- Laporan tertulis harus dibuat secara sistematis, dengan urutan :
latar belakang, tujuan, analisa dan kesimpulan serta ide-ide yang
perlu sampaikan. Tuliskan atau sampaikan dalam bahasa yang
mudah dimengerti.
- Berbicaralah dengan jelas. Jangan sampai atasan kesal karena
suara tidak kedengaran, atau karena cara pengucapan yang tidak
jelas.
- Perhatikan etika dalam menyampaikan laporan, jangan sampai
ada tendensi menyalahkan pihak-pihak tertentu. Setelah itu, harus
terbuka terhadap kritikan dan masukan dari atasan atau pihak lain.
18

- Pada saat berbicara dengan atasan, hindari cara mengutarakan


sesuatu seolah-olah kedudukan setingkat dengan dia. Hindari
pembicaraan yang terlalu pribadi. Ingatlah bahwa keakraban ada
batasnya pada saat berada di lingkungan kerja. Biarkan atasan
mengendalikan pembicaraan, haru bisa mengantisipasinya.
Sesuaikan selera humor. Hindari cerita yang dapat menghina
atasan.
b. Bagaimana etika berkomunikasi kepada rekan sekantor yang baik

agar tidak menyinggung perasaan rekan kerja

Mendatangi meja atau ruangan kerja teman untuk berdiskusi atau sekadar
berbincang-bincang adalah salah satu etika yang baik dilakukan dalam
lingkungan kantor. Bersosialisasi dengan kolega di kantor dapat
menumbuhkan rasa keakraban dan kedekatan satu sama lain.Meski
merasa akrab, tidak semua hal dapat ceritakan kepada teman-teman di
tempat kerja. Memberikan informasi yang berlebihan tentang diri dapat
menyebabkan gosip, salah-salah akan membahayakan karir jika hal itu
sampai terdengar atasan.Terlalu dekat dengan rekan kerja atau bahkan
atasan tidak cukup baik untuk dilakukan. Lantas, apa yang sebaiknya
dilakukan?
1. Berkomunikasi dengan KolegaSaat ini, sudah banyak sekali
perusahaan atau individu yang berinvestasi di suatu perusahaan
tertentu. Hal tersebut sangat memungkinkan untuk bertemu dengan
banyak kolega setiap harinya.Salah satu cara membangun etika yang
baik adalah dengan berkomunikasi dengan kolega. Bukalah
percakapan dengan sapaan yang ramah dan berbicaralah dengan tema
yang umum. Jika ia melakukan sesuatu yang luar biasa, dapat
memberinya pujian sesekali dan jangan berlebihan.Hindari
percakapan yang menyinggung perasaan, melecehkan dan menggoda
rekan kerja lainnya. Hal tersebut bukan saja akan dapat menghambat
19

budaya kerja dan menciptakan ketegangan, tetapi juga permusuhan di


dalam kantor
2. Pakaian Mencerminkan KepribadianKepribadian, merupakan kesan
yang ditimbulkan, dan sikap tercermin dari pakaian yang kenakan
saat pergi ke kantor. Wanita yang mengenakan pakaian terbuka tentu
saja akan mengundang perhatian dan mendapat komentar yang tidak
perlu. Sementara, pakaian dan sepatu yang sesuai dengan lingkungan
kerja akan membuat terlihat elegan dan dihormati.
Maka, pastikan bersikap sebagaimana ingin dihormati di tempat
kerja. Berjalan dengan tegap dan percaya diri adalah hal yang harus
lakukan. Ingat, berhati-hatilah dengan penampilan.
3. Menjaga SikapPastikan tidak sedang sakit pada setiap acara kantor
atau ketika berada di tempat kerja. Hal-hal sederhana seperti
menghadiri pertemuan, mematikan atau membuat nada silent saat
bekerja, mengatur nada dering dengan volume yang cukup adalah
etika yang baik saat di kantor.Hal-hal lain seperti berkonsentrasi pada
pekerjaan sendiri, tidak mengintip ke layar komputer rekan kerja,
merupakan sikap umum yang juga dapat dipraktekan. tidak perlu
menjelaskan panjang lebar tentang siapa , jika ada hal-hal yang harus
diketahui rekan kerja , sampaikanlah dengan jelas dan tanpa bertele-
tele. Berusahalah bersikap diplomatis.Terakhir namun tidak kalah
penting, jangan biarkan sesuatu atau seseorang menghambat kinerja .
Kinerja yang dibentuk dari sopan santun dan perilaku yang baik akan
memberikan nilai positif bagi .Hal-hal yang Perlu Ingat:
Aturlah nada suara ketika sedang berbicara dengan kolega. Ketika
ingin menyampaikan saran atau menanyakan sesuatu, pastikan
mengatur volume suara agar tidak mengganggu rekan kerja lainnya.
20

Hormati privasi kolega. Sangat tidak etis untuk mengintip email rekan
kerja . Aturan yang sama juga berlaku pada ponsel yang berdering.
tidak perlu tahu siapa yang menelepon kolega. Ketika bergabung
dengan rekan kerja untuk makan siang, ingatlah untuk meletakkan
segala sesuatu kembali di tempatnya masing-masing. Tariklah kursi
tanpa mengeluarkan suara. Selain itu, pastikan berdiri ketika kolega
datang, dan duduk kembali ketika mereka telah duduk di kursinya
masing-masing. Jika meminjam alat tulis, atau barang kantor dari
seorang rekan, pastikan mengembalikannya setelah selesai
digunakan. Termasuk ketika meminjam uang. tidak semua orang suka
untuk menagih, maka bayarlah hutang secepatnya. Pastikan
menghormati pekerjaan rekan kerja . Jika tidak melakukan pekerjaan
tertentu, pastikan tidak mengambil alih pekerjaannya, dan sebaliknya.
Membangun adalah setiap kegiatan mendirikan, membongkar,
memperbaharui, merubah, mengganti seluruh atau sebagian,
memperluas bangunan atau bangun bangunan.
21

DAFTAR PUSTAKA

Alo Liliweri, Komunikasi Antarpribadi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991,


hal.24-27.

Arifin, Anwar. 1988. Ilmu Komunikasi Sebagai Pengantar Ringkas, Rajawali


Press. Jakarta.

Burhanuddin Salam, Etika Individual, Pola Dasar Filsafat Moral, PT Rineka


Cipta, Jakarta, 2000, hal.2

Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remaja


Rosdakarya.
Jalaludin Rakhamat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya.
L.Johansen, Richard. 1996. Etika Komunikasi, Penerbit Rosda, Bandung
Lilie, An Introduction to Ethics, Barnes & Noble, New York, 1966, hal. 147-148
dalam Burhanuddin Salam, Ibid, hal. 6.

Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung, Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai