Oleh :
Ebenezer S. Pardosi (201603010)
D3 FISIOTERAPI
St.Vincentius A. Paulo
Surabaya
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah ini. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Yanti
Selaku dosen mata kuliah Manajemen Pelayanan Fisioterapi, yang banyak
memberikan materi pendukung, masukan, bimbingan kepada kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Memahami definisi komunikasi
2. Memahami pengertian dari komunikasi dalam tim
1
3. Memahami ciri dari komunikasi dalam tim
4. Memahami faktor yang mempengaruhi pada komunikasi dalam tim
1.3 Manfaat
Makalah ini dibuat agar dapat memberikan manfaat bagi pembaca
dalam memahami hal yang mendasar dari komunikasi dalam tim yang
terbentuk.
2
BAB II
ISI
2.1 Definisi
2.2 Pengertian
Suatu komunikasi dalam tim sudah pasti berawal dari tiap anggota
yang akan ditugaskan sebagaimana peran semestinya masing-masing.
Maka mereka ini harus dapat saling terlibat bersama (kolaborasi) dalam
mencapai tujuan agar rencana yang dirancangkan dapat berjalan dengan
sukses, sehingga pemimpin dalam suatu tim (leader) harus dapat mengatur
anggotanya agar selalu saling memberikan tanggapan baik dalam bentuk
3
sharing, berbagi pengalaman, dan yang terpenting dalam melakukan suatu
koordinasi yang tepat agar dapat mencapai tujuan.
1. Memiliki target yang jelas baik dari segi visi, tujuan, dan tugas yang
ditetapkan bersama
2. Memiliki dorongan untuk memberikan suatu tanggapan yang baik
3. Setiap anggota tim mampu dan bersedia menjadi pendengar yang
efektif mendengar, menerjemahkan dalam bahasa yang sederhana,
mampu bertanya, dan menyimpulkan secara bersama-sama untuk
menghasilkan ide
4. Setiap anggota tim memiliki rasa nyaman dan tidak canggung
meskipun telah terjadi ketidaksesuaian pendapat.
5. Setiap tim menjalin komunikasi yang terbuka
4
6. Keputusan tim diambil secara konsensus
2.4.2 Mendengar
5
perhatian kepada pembicara agar si pendengar dapat memahami
dengan baik.
Ketua atau wakil dalam tim adalah sebagai pengarah atau bisa juga
dikatakan sebagai administrator. Yang tentu bertugas sebagai pembuat
kebijakan, rencana, pengembangan, pengawasan, dan sebagai
pelaksana
Anggota ditugaskan untuk dapat mampu berperan serta dalam
pengembangan kebijkan, langkah-langkah dasar, keputusan dan
peraturan, serta pelaksanaan pelayanan medis yang sesuai dengan
masing-masing jabatan yang diemban.
6
1. Dinyatakan dengan “perintah pelaksana”, bukan sekedar
menyampaikan keinginan atau harapan. Hal ini akan segera
memperoleh tanggapan dari para pejabat fungsional ,struktural, dan
petugas lini depan
2. Meski terdapat reaksi positif maupun negatif, yang semuanya menjadi
masukan yang berharga, namun standarisasi tetap ditegakan dan
seharusnya bijaksana
3. Harus ada kriteria spesifik untuk operator pelaksana ditekankan kapan
kriteria seharusnya dipakai atau tidak.
4. Mudah dimengerti dengan ilustrasi atau gambar
5. Standar mudah dipergunakan oleh petugas
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi dalam tim dapat menjadi lebih baik bila setiap anggota
kelompok dapat memberikan tanggapan yang membangun, mampu
mendengarkan perintah dengan baik tanpa ada konflik, mampu memahami
serta mempersepsikan setiap perintah dengan benar, dan yang terpenting
adalah informan dapat selalu memperhatikan setiap kekurangan anggota
dalam menangkap informasi yang disampaikan dengan cara menegaskan
kembali kepada pendengar apakah pesannya dapat diterima dengan jelas
atau tidak, hal ini dilakukan agar penerima pesan dapat meneruskan pesan
tersebut ke tingkat selanjutnya dengan benar.
8
DAFTAR PUSTAKA