Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM TIM


MANAJEMEN PELAYANAN FISIOTERAPI

Oleh :
Ebenezer S. Pardosi (201603010)

I Gede Anan Kayika (201603018)

Monica Erlin Puka (201603028)

Philipus Renaldo F. R. (201603029)

Theresia Mery Titin (201603038)

Vinc Linche Trisyuni H. S. (201603039)

D3 FISIOTERAPI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK

St.Vincentius A. Paulo

Surabaya

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah ini. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Yanti
Selaku dosen mata kuliah Manajemen Pelayanan Fisioterapi, yang banyak
memberikan materi pendukung, masukan, bimbingan kepada kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.

Surabaya, 10 Februari 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Tujuan ........................................................................................................ 1

1.3 Manfaat ...................................................................................................... 2

BAB II ISI ....................................................................................................... 3

2.1 Definisi ...................................................................................................... 3

2.2 Pengertian .................................................................................................. 3

2.3 Ciri Komunikasi Dalam Tim ..................................................................... 4

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi ...................................................................... 5

2.4.1 Kemampuan Pemahaman ................................................................ 5

2.4.2 Mendengar ....................................................................................... 5

2.4.3 Konflik Individu .............................................................................. 6

2.5 Komunikasi Dalam Tim Yang Semestinya ............................................... 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita sebagai manusia tentu memiliki sebuah tujuan tersendiri


dalam mencapai target. Maka dari itu hidup kita selalu berhubungan
dengan sesama makhluk yang berakal, sehingga akan timbul suatu
komunikasi yang dilakukan hingga terbentuklah suatu sistem sosial yang
tentunya sesama manusia akan saling berinterelasi, berinteraksi agar
mencapai suatu tujuan tertentu. Manusia sebagai peran penting dalam hal ini
karena dapat mengatur jalanya komunikasi itu lancar atau tidak. Oleh karenanya
komunikasi yang tercipta akan membawa pada capaian yang sesuai dengan
yang dikehendaki. Sebab itulah komunikasi yang terjalin akan
membutuhkan banyak pemikiran serta kemampuan yang dimiliki dari
masing-masing orang yang memang mampu dibidangnya. Komunikasi ini
akan muncul dengan membutuhkan banyak anggota dalam mencapai
pemenuhan kebutuhan yang dikehendaki. Banyak sekali dari komunikasi
dalam kelompok yang mengahadapi suatu rintangan, seperti halnya
kurangnya kemampuan informan dalam menyampaikan gagasan,
kurangnya kemampuan sipendengar dalam menanggapi suatu topik
pembahasan, kurangnya ketelitian dalam mengolah informasi yang
dihimpun.

Baik segala aspek, ciri, faktor, dan lain sebagainya yang


dihadapkan oleh komunikasi dalam tim ini akan dibahas pada isi dari
makalah ini. Setidaknya pembahasan yang mendasar ini dapat membantu
kita untuk memahami komunikasi dalam tim yang seharusnya terbentuk.

1.2 Tujuan
1. Memahami definisi komunikasi
2. Memahami pengertian dari komunikasi dalam tim

1
3. Memahami ciri dari komunikasi dalam tim
4. Memahami faktor yang mempengaruhi pada komunikasi dalam tim
1.3 Manfaat
Makalah ini dibuat agar dapat memberikan manfaat bagi pembaca
dalam memahami hal yang mendasar dari komunikasi dalam tim yang
terbentuk.

2
BAB II

ISI

2.1 Definisi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,


ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain. Dalam penyampaian informasi
hendaklah memiliki suatu maksud ataupun tujuan yang akan di lontarkan
kepada penerima informasi tersebut agar pesan yang disampaikan dapat
diharapkan diterima dengan utuh dan baik. Pada komunikasi, tentu paling
sedikit dua orang terlibat dalam komunikasi pemberi atau pengirim dan
penerima. Tentu itu semua dalam suatu kelompok komunikasi tidak akan
berjalan dengan baik apabila tanpa adanya feedback yang baik pula. Dalam
komunikasi umpan balik merupakan suatu faktor terpenting agar orang
yang menerima umpan balik telah mengerti apa yang akan mereka capai.

Terdapat elemen yang membentuk jalannya suatu komunikasi,


yaitu :
1. Pengirim komunikasi, biasanya mempunyai sesuatu yang ingin
mereka komunikasikan walaupun mereka memberi informasi yang
tidak disukai.
2. Penerima, biasanya membutuhkan informasi, baik atau buruk. Tanpa
menghiraukan adanya media, informasi dapat diteruskan dari pengirim
kepada penerima dan komunikasipun terjadi.

2.2 Pengertian

Suatu komunikasi dalam tim sudah pasti berawal dari tiap anggota
yang akan ditugaskan sebagaimana peran semestinya masing-masing.
Maka mereka ini harus dapat saling terlibat bersama (kolaborasi) dalam
mencapai tujuan agar rencana yang dirancangkan dapat berjalan dengan
sukses, sehingga pemimpin dalam suatu tim (leader) harus dapat mengatur
anggotanya agar selalu saling memberikan tanggapan baik dalam bentuk

3
sharing, berbagi pengalaman, dan yang terpenting dalam melakukan suatu
koordinasi yang tepat agar dapat mencapai tujuan.

Persepsi dan komunikasi adalah dasar untuk informasi dan


perkembangan, selanjutnya komunikator dan penerima harus dapat
menerima arti dari informasi (Swanburg, Russel C. Hal: 307) Apabila
dalam suatu rencana berjalan dengan tidak semestinya, maka hal itu
merupakan kesalahan dari hasil komunikasi bersama yang kurang baik.
Sebab beberapa tiap-tiap anggota tidak memahami dengan betul arti atau
makna yang sesungguhnya dari suatu diskusi yang disusun sejak awal.

Komunikasi dalam sebuah tim akan mampu berjalan dengan baik


apabila tiap masing-masing anggota dapat saling menghargai kemampuan
dan pengetahuan akan pendapat yang diberikan, sehingga dalam tim akan
tercipta sebuah komunikasi yang positif dengan tanpa menggunakan sikap
defensive terhadap masukan yang diberikan. Tetapi pada anggota yang
memberikan pendapat harus memahami bahwa pendapatnya tidak boleh
keluar dari alur pembahasan, sehingga diharapkan dapat meminimalisir
akan timbulnya suatu kegagalan rencana.

2.3 Ciri Komunikasi Dalam Tim

Pada komunikasi dalam tim terdapat suatu ciri yang ditemui,


sebagai berikut:

1. Memiliki target yang jelas baik dari segi visi, tujuan, dan tugas yang
ditetapkan bersama
2. Memiliki dorongan untuk memberikan suatu tanggapan yang baik
3. Setiap anggota tim mampu dan bersedia menjadi pendengar yang
efektif mendengar, menerjemahkan dalam bahasa yang sederhana,
mampu bertanya, dan menyimpulkan secara bersama-sama untuk
menghasilkan ide
4. Setiap anggota tim memiliki rasa nyaman dan tidak canggung
meskipun telah terjadi ketidaksesuaian pendapat.
5. Setiap tim menjalin komunikasi yang terbuka

4
6. Keputusan tim diambil secara konsensus

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi

2.4.1 Kemampuan Pemahaman

Didalam suatu komunikasi dalam tim tentu ada banyak sekali


faktor yang mempengaruhi komunikasi supaya dapat terjalin dengan
baik maupun dengan buruk. Pada permasalahan yang dihadapkan
oleh komunikasi dalam tim adalah permasalahan yang dipengaruhi
oleh instruksi yang kurang jelas, tidak ada interaksi sama sekali,
pemberi instruksi tidak mencoba untuk menanyakan ulang akan pesan
yang di berikan telah dapat dipahami atau tidak. Ketiga faktor inilah
yang membuat suatu rencana akan menjadi terhambat. Maka tiap
masing-masing anggota harus dapat saling aktif memberikan
sumbangsih berupa pemikiran yang terarah terhadap susunan rencana.

2.4.2 Mendengar

Mendengar adalah suatu kunci agar dapat mengerti dan


diteruskan ketingkat tindakan selanjutnya sehingga komunikasi dapat
menjadi lebih baik lagi. Menurut Swanburg, pada buku
kepemimpinan dan manajemen keperawatan, terkadang dalam
komunikasi yang dibangun tidak selalu berjalan dengan lancar yang di
akibatkan oleh sikap tidak peduli terhadap komunikator, selalu
mengkritik sumber informan, tidak melakukan kontak mata,
mendengar dengan sikap bertahan (defensive) bisa menjadi suatu
penyebab tidak berjalannya komunikasi dengan baik karena sikap ini
lebih mudah menghindari mendengarkan karna isi pesan tersebut
dianggap mengancam penerima pesan.

Ketika suatu kelompok terjadi komunikasi yang tidak baik


yang di akibatkan oleh kurangnya kemampuan mendengar pada
masing-masing anggota tersebut, maka penyelesaiannya dapat
dilakukan dengan cara meringkas apa yang didengar, berikan seluruh

5
perhatian kepada pembicara agar si pendengar dapat memahami
dengan baik.

2.4.3 Konflik Individu

Hambatan komunikasi dalam tim bisa terdapat dalam individu.


Pada hambatan individual, hambatan ini meliputi masalah - masalah
dengan emosi dan persepsi yang dimiliki oleh mitra kerja atau
karyawan. Hal lain yang juga menghambat ialah memilih saluran atau
medium yang salah untuk mengirimkan komunikasi yang tentu dapat
menjadi sebuah masalah. Contohnya ketika sebuah pesan bersifat
emosional adalah lebih baik untuk mengirimnya dengan berhadapan
secara langsung daripada dengan tulisan. Tentu ini akan mengurangi
timbulnya salah persepsi yang dimiliki oleh si penerima pesan.

2.5 Komunikasi Dalam Tim Yang Semestinya

Komunikasi dalam tim harus memiliki rencana dan struktur yang


baik, agar dalam setiap pelaksanaannya dapat terlaksana dengan matang.
Dalam buku Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan yang membahas
tentang manajemen keperawatan yang terstandar, dapat diambil poin-poin
sebagai berikut:

 Ketua atau wakil dalam tim adalah sebagai pengarah atau bisa juga
dikatakan sebagai administrator. Yang tentu bertugas sebagai pembuat
kebijakan, rencana, pengembangan, pengawasan, dan sebagai
pelaksana
 Anggota ditugaskan untuk dapat mampu berperan serta dalam
pengembangan kebijkan, langkah-langkah dasar, keputusan dan
peraturan, serta pelaksanaan pelayanan medis yang sesuai dengan
masing-masing jabatan yang diemban.

Pada poin diatas merupakan maksud dari masing-masing jabatan


dengan tugas yang seharusnya dijalankan. Tentu itu semua perlu mampu
untuk disiasati dengan baik dengan cara:

6
1. Dinyatakan dengan “perintah pelaksana”, bukan sekedar
menyampaikan keinginan atau harapan. Hal ini akan segera
memperoleh tanggapan dari para pejabat fungsional ,struktural, dan
petugas lini depan
2. Meski terdapat reaksi positif maupun negatif, yang semuanya menjadi
masukan yang berharga, namun standarisasi tetap ditegakan dan
seharusnya bijaksana
3. Harus ada kriteria spesifik untuk operator pelaksana ditekankan kapan
kriteria seharusnya dipakai atau tidak.
4. Mudah dimengerti dengan ilustrasi atau gambar
5. Standar mudah dipergunakan oleh petugas

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Komunikasi dalam tim dapat menjadi lebih baik bila setiap anggota
kelompok dapat memberikan tanggapan yang membangun, mampu
mendengarkan perintah dengan baik tanpa ada konflik, mampu memahami
serta mempersepsikan setiap perintah dengan benar, dan yang terpenting
adalah informan dapat selalu memperhatikan setiap kekurangan anggota
dalam menangkap informasi yang disampaikan dengan cara menegaskan
kembali kepada pendengar apakah pesannya dapat diterima dengan jelas
atau tidak, hal ini dilakukan agar penerima pesan dapat meneruskan pesan
tersebut ke tingkat selanjutnya dengan benar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Wiryanto, Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia


Widiasarana Indonesia

Swanburg. Russell C. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen


Keperawatan Untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC

Mundakir. 2006. Komunikasi Keperawatan. Aplikasi Dalam Pelayanan.


Yogyakarta: Graha Ilmu

Widjono, Djoko. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Volume 2.


Surabaya: Airlangga University Press

Berjangka, Rifan. Dipulikasikan 1 April 2014.


www.rfinancindoberjangka.com/ciri-ciri-kerjasama-tim-yang-efektif/

Anda mungkin juga menyukai