6 Intervensi Fisioterapi
dan batuk efektif (LeMone, 2012:87). Antara fakta dan teori terdapat perbedaan
yaitu tidak dilakukan nebulizer karena sudah dilakukan oleh petugas perawat.
vibration tidak dilakukan karena memiliki fungsi yang sama dengan clapping
yaitu untuk merontokan sputum atau memindahkan sputum ke saluran udara yang
lebih besar. Active ctycle breathing techninque (ACBT), breathing control dan
yang mungkin terjadi ketika imobilisasi lama, membantu klien menjaga kesadaran
kontraktur otot (Kisner, 2007:44). Antara fakta dan teori ada kesamaan yaitu
serta menjaga agar tidak ada komplikasi lanjut. Dilakukan sebanyak 10 kali
repetisi selama satu sesi setiap regio. Menurut teori sebelum terapi, fisioterapis
memposisikan klien dengan nyaman saat latihan pasive range of motion exercise.
ujung sendi untuk mengontrol gerakan. Lakukan gerakan secara perlahan dan
tujuan dan kondisi klien (Kisner, 2007:46). Antara fakta dan teori ada kesamaan
dikarena pasien dalam posisi bed rest sehingga diberikan dalam posisi nyaman
klien yaitu dengan posisi tidur terlentang dan di gerakan pada seluruh sendi untuk
2). Mobilisasi
transport oksigen untuk otot dan organ lain . Menurut teori mobilisasi bertujuan
meningkatkan transport oksigen untuk otot dan organ lain serta meningkatkan
intensitas mobilisasi atau stimulus latihan (Pryor,2008). Antara fakta dan teori ada
memposisikan tempat tidur pasien posisi 45o. Keluarga pasien meminta untuk
melihat terapi yang dilakukan terapis agar dapat melakukannya setelah posisi
dan aktif. Mobilisasi dilakukan dengan cara meminta pasien perpindah posisi ,
seperti berdiri. Program latihan yang dapat diberikan adalah latihan dasar,
2008:124-129). Antara fakta dan teori ada perbedaan yaitu pasien dilakukan
mobilisasi hanya dengan posisi tidur terlentang dan head up 45o yang dikarenakan
klien masih bed rest, sehingga yang dapat dilakukan dalam posisi tidur terlentang.
kontraksi (Kisner, 2007). Antara fakta dan teori ada kesamaan yaitu pada pasien
karena saat melakukan segmental breathing ada penekanan pada tulang rusuk
pengembangan paru.
lobus bagian tengah berikan tekanan dan tahanan. Minta klien untuk ekspirasi dan
saat klien inspirasi terapis memberikan penekanan pada bagian lobus, atas, tengah
segmental breathing fisioterapis letakan tangan pada area lobus bagian tengah
berikan tekanan dan tahanan , saat pasien ekspirasi dan saat pasien inspirasi
ventilasi dan jika lebih dari 3 kali repetisi akan menyebabkan hiperventilasi pada
paru-paru klien. Antara fakta dan teori ada kesamaan yaitu pelaksanaan di lakukan
dengan cara mengikuti pengembangan dada klien lalu diberi tekanan dan tahanan.
Dosis yang diberikan 3 kali repetisi, sehingga permukaan dada menjadi luas serta
membersihkan sputum pada lobus yang terkena. Menurut teori postural drainage
bertujuan untuk membersihkan jalan nafas. Antara fakta dan teori ada kesamaan
yaitu pasien diberikan postural drainage untuk pembersihan jalan nafas dengan
memposisikan sesuai pasien dengan letak sputum hal ini terjadi karena saat
memposisikan pasien sesuai arah gravitasi sehingga sputum mengalir dari jalan
Pelaksanaan postural drainage terapis tentukan segmen paru mana yang akan
napas, pada pasien diposisikan dengan posisi anterior apical segmen paru
kanan. Pastikan pasien dalam posisi nyaman dan serileks mungkin, fisioterapis
menit selama terapi dan juga dilakukan mengevaluasi kondisi klien. Menurut
teori pelaksanaan postural drainage yang dilakukan mentukan segmen paru mana
yang akan dilakukan postural drainage, lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
suara napas pada pasien. posisikan pasien sesuai dengan segmen yang akan di
drainage, pastikan dalam posisi nyaman dan serileks mungkin, postural drainage
di lakukan setiap hari atau selama seminggu tergantung tipe dan klien. Jika sekresi
kental dan berlebihan, dua sampai empat kali per hari sampai sekresi keluar. Jika
pasien sedang dalam perawatan programnya berkurang mungkin sekali sehari atau
menit. Antara fakta dan teori ada kesamaan yaitu pasien di posisikan tidur
terlentang dengan head up 65o dihari keempat dan 80o di hari kelima , hal ini
karena tanda-tanda vital pada klien baru srabil di hari keempat dan kelima serta
letak sputum yang dikeluarkan sesuai arah gravitasi dan sesuai dengan posisi
sputum dengan cara di tepuk menggunakan tangan pada daerah dada. Menurut
memposisikan tangan seperti mangkok dan di gerakan pada dada dan punggung
(Pryor, 2008). Antara fakta dan teori ada kesamaan yaitu pasien pneumonia
diberikan clapping untuk mengeluarkan sputum karena adanya tekanan dari luar
menggunakan bentuk tangan yang cupped lalu gerakan tangan secara fleksi,
clapping dada dengan cara tangan menepuk pada dada dan punggung kemudian
dilakukan dengan menggunakan bentuk tangan yang cupped lalu gerakan tangan
dengan fleksi dan ekstensi secara ritmis (Pryor, 2008:147). Antara fakta dan teori
ada kesamaan yaitu clapping dada dilakukan karena dapat meningkatkan tekanan
thorak dan EMS sebanyak 5x pada tanggal 11, 12, 13, 14 dan 15 februari 2019.
Evaluasi berhasil saat didapatkan hasil auskultasi masih ada bunyi crackles pada
paru kanan bagian anterior lobus atas tetapi pada paru kiri sudah tidak ada bunyi
crackles, hasil sputum masih berwarna kuning kental dan hasil respiratory rate
mengalami penurunan dari 22 kali per menit menjadi 17 kali per menit. Menurut
teori evaluasi dikatakan berhasil ketika hasil auskultasi suara tidak menunjukan
suara napas bronkial pada daerah yang terjadi konsolidasi (Mutaqqin, 2014:103),
warna pada sputum mulai memudar atau tidak berwarna (Mutaqqin, 2014:103),
dan nafas pasien menjadi 12-20 kali per menit. Antara fakta dan teori ada
yang bertujuan untuk pembersihan jalan napas dengan memposisikan klien sesuai
arah gravitasi sehingga sputum mengalir dari jalan napas yang sempit ke arah
yang jalan napas yang lebih besar dan clapping yang bertujuan untuk
mobilitas thorak menurun, dan elderly mobility scale menurun. Menurut teori
elderly mobility scale (Lopez, 2012). Antara fakta dan opini tidsak relevan karena
saat diberikan intervensi pasien merupakan seorang lansia dan pasien juga tidak
umum pasien.