Anda di halaman 1dari 5

ANALISA SINTESA TINDAKAN PEMBERIAN POSISI FOWLER

Disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah I

Dosen pembimbing : Ns. Ika Subekti Wulandari, M.Kep.

Disusun Oleh :
NIS SEPTRI KUMALASARI
S18249

PROGRAM STUDI SARJANA PROGRAM SARJANA


UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
ANALISA SINTESA TINDAKAN POSISI SEMI FOWER
PADA Tn.W Di Ruang Teratai 3 RSUD Karanganyar

Hari : Selasa
Tanggal : 25 Mei 2021
Jam : 11.30

A. Keluhan Utama
Sesak nafas

B. Diagnosa Medis
CHF (Congestive Heart Failure)

C. Diagnosa Keperawatan
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan konraktilitas jantung (d.0008)

D. Data yang mendukung diagnose keperawatan


Ds : Pasien mengatakan sesak nafas dan mudah lelah saat beraktifitas
Do : Pasien tampak lelah dan lemas
RR : 20x/m

E. Dasar Pemikiran
Gagal jantung menimbulkan berbagai gejala klinis, yang paling dirasakan adalah sesak
nafas pada malam hari dan sering muncul tiba-tiba yang menyebabkan pasien terbangun.
Gagal jantung adalah sindrome klinis yang ditandai dengan sesak nafas dan fisik (saat
istirahat atau aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. Gagal
jantung dapat disebabkan oleh gangguan yang mengakibatkan terjadinya pengurangan
ventrikel (disfungsi diastolik) dan kontraktilitas miokardial (disfungsi sistolik) (Nurarif &
Kusuma, 2015).
Posisi adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk memberikan posisi tubuh
dalam meningkatkan kesejahteraan atau kenyamanan fisik dan psikologis. Aktivitas
intervensi keperawatan yang dilakukan untuk pasien gagal jantung diantaranya
menempatkan tempat tidur yang terapeutik, mendorong pasien meliputi perubahan posisi,
memonitor status oksigen sebelum dan setelah perubahan posisi,tempatkan posisi dalam
posisi terapeutik,posisikan pasien dalam kondisi body aligemnent, posisikan untuk
mengurangi dyspnea seperti posisi semi-fowler, tinggikan 45℃ atau lebih diatas jantung
untuk memperbaiki aliran balik. Mengatur pasien dalam posisi tidur semi fowler akan
membantu menurunkan konsumsi oksigen dan meningkatkan ekspansi paru-paru
maksimal serta mengatasi kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan perubahan
membran alveolus. Dengan posisi semi fowler, sesak nafas berkurang dan sekaligus akan
meningkatkan durasi tidur klien (dikutip dalam Melanie, 2014)

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


a. Pada saat menempatkan pasien ditempat tidur, pertahankan agar Kasur yang
digunakan dapat mendukung tubuh dengan baik.
b. Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering karena alas tidur yang lembab
meningkat kan risiko terjadinya ulkus dekubitas.
c. Letakkan alat-alat bantu ditempat-tempat yang membutuhkan sesuai dengan jenis
posisi.
d. Jangan meletakkan satu bagian tubuh diatas bagian tubuh yang lain terutama dengan
daerah penonjolan tulang.
e. Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam dan lakukan secara teratur (Yulia
Suparmi, 2013)
Persiapkan alat :
 Sadaian punggung atau kursi
 Bantal
 Tempat tidur khusus
Persiapan pasien, perawat, dan lingkungan
1. Memperkenalkan diri
2. Cek identitas pasien
3. Jelaskan prosedur dan tujuan
4. Siapkan alat dan cuci tangan
5. Tanya kesiapan
6. Jaga privasi
Prosedur
1. Pasien didudukan sandaran punggung diletakkan dibagian kepala
menujnu/disusun menurut kebutuhan, sampai posisi setengah duduk.
2. Pada tempat tidur khusus (functional bed) pasien dan tempat tidurnya langsung
diatur setengah duduk.
3. Pasien dirapikan

G. Analisa Tindakan
Posisi semi fowler (posisi duduk 45) selama 3x24 jam sesuai dengan SOP yang
ada, tujuan diberikan posisi semi fowler adalah membantu mengurangi sesak nafas dan
membantu mengoptimalkan RR pada klien. Menurut Melanie (2014) pemberian posisi
semi fowler pada klien akan mengakibatkan peningkatan aliran balik ke jantung tidak
terjadi secara cepat. Aliran balik yang lambat maka peningkatan jumlah cairan yang
masuk ke paru berkurang, sehingga udara di alveoli mampu mengabsorbsi oksigen.
Pemberian posisi semi fowler pada pasien CHF dilakukan sebagai cara untuk
membantu mengurangu sesak nafas. Posisi semi fowler dengan derajad meniringan 45º
yaitu dengan menggunakan gaya gravitasi untuk membantu pengembangan paru dan
mengurangu tekanan dari diafragma.

H. Bahaya Yang Mungkin Muncul


Posisi Semi Fowler tidak boleh dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan
mobilitas, pasien yang telah dilakukan pembedahan dan anastesi spinal.

I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan


Ajarkan pasien Tirah baring dan anjurkan aktifitas secara bertahap.

J. Hasil Yang Didapat Setelah Dilakukan Tindakan


S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
O : PAsien tampak rileks dengn RR : 18x/m
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
K. Evaluasi Diri
Tindakan perawatan dalam memberikan posisi semi fowler lebih mudah karena
menggunakan functional bed, sehingga pemberian posisi semi fowler hanya mengatur
posisi bed.

L. Daftar Pustaka
Muzaki,Ahmad. Yuli Ani.2020.Penerapan Posisi Semi Fowler Terhadap Ketidakefektifan
Pola Napaspada Pasien Congestive Heart Failure.Nursing Sciene Journal (NJS) Volume 1
Nomor 1 Hal 19-24. Akademi Keperawatan Pembkab Purworejo : Purworejo.(diakses
pada tangal 26 mei 2021) :
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pemberian+posisi+semu+Fowler+pada+pasien+chf&btnG=#d
=gs_qabs&u=%23p%3DA36hvvhfAwQJ

Anda mungkin juga menyukai