Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

D DENGAN HALUSINASI

DI BANGSAL NAKULA RSJD dr. ARIF ZAINUDIN

SURAKARTA

Hanny Thalia Ayu Fatmawati

B2019036

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH SURAKARTA


PENGKAJIAN

RUANG RAWAT : Nakula Tanggal : 5 Oktober 2021

IDENTITAS KLIEN

Insial : Tn. D Tanggal Pengkajian : 5 Okt21ober 20

Umur : 22 tahun RM No :

ALASAN MASUK : Tn. D dibawa ke RSJD oleh keluarga pada tanggal 27 September
2020 karena pasien sering merasa bingung ,banyak pikiran . Pasien saat di ajak komunikasi
agak lama untuk menjawabnya dan mondar mandir.

FAKTOR PRESIPITASI : Pasien mengatakan berlebihannya proses informasi pada


system saraf yang menerima dan memproses informasi,Adanya hubungan bermusuhan,
tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa dan tidak berdaya

FAKTOR PREDISPOSISI :

FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya v Tidak v-


2. Pengobatan sebelumnya Berhasil Kurang Berhasil V Tidak Berhasil
3. Riwayat psikologis

Pelaku Usia Korban Usia Saksi Usia


Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam - - - - - -
keluarga

Tindakan - - - - - -
Kiriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 :

1. Keluarga mengatakan pasien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya


2. Keluarga mengatakan pasien pernah mengalami pengobatan sebelumya
3. Riwayat Psikologis

a. Aniaya fisik
keluarga klien mengatakan klien tidak pernah menjadi korban
penganiayaan
b. Aniaya seksual
Klien mengatakan tidak pernah mengalami,menonton,melihat dan
melakukan serta menjadi korban aniaya seksual
c. Penolakan
Keluarga klien mengatakan keluarga dan lingkungan tidak ada
penolakan terhadap pasien
d. Kekerasan dalam rumah tangga
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami korban kekerasan dalam
rumahnya
e. Tindakan kriminal
Klien mengatakan tidak pernah melihat serta mlelakukan tindakan
dan tidak pernah menjadi korban tindakan criminal.
.
Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Ya Tidak

Hubungan Keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan


- - -
- - -
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan merasa kecewa terhadap dirinya karena terdapat halusinasi dan
tampak gelisah
PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda vital TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/mnt, S : 37,5oC, P :21x/mnt


2. Ukur TB : 150 cm, BB : 55kg
3. Keluhan fisik Ya Tidak
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan apa pun dibadannya.
PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: perempuan

: laki-laki

: klien

: hubungan keluarga

: meninggal
Klien merupakan anak dari sebuah pasangan suami istri dan dia adalah anak pertama

1. Konsep diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai dan nyaman terhadap semua anggota tubuh
saya.
b. Identitas diri
Klien mampu menyebutkan identitas diri seperti : nama lengkap, nama
panggilan, umur, alamat serta agamanya.

c. Peran
Sebelum sakit : pasien mampu berperan sebagai seorang anak dan pelajar
Saat sakit di RSJ: selama pasien dirawat di RSJ hanya mampu makan, tidur dan
tidak tidak begitu bangga dengan status sekarang.

d. Ideal diri
Klien ingin cepat sembuh dan cepat pulang sehingga dapat berkumpul
dengan keluarganya dirumah

e. Harga diri
Saat dirumah : Pasien merasa putus asa karena tidak cukup baik dan kurang
bergaul dengan masyarakat

f. Hubungan Sosial : Pasien menganggap bahwa keluarganya adalah orang


yang sangat berarti dalam hidupnya,terutama orangtuanya. Klien mengatakan
tidak mengikuti kegiatan di kelompok/masyarakat. Klien mengatakan
mempunyai hambatan dalam saat berkomunikassi dengan orang lain.

g. Orang yang berarti :


Orang yang berarti Pasien mengatakan bahwa anaknya yang paling besar
yang dianggapnya paling berarti.

h. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :


pasien mengatakan tidak aktif dalam kegiatan kelompok dan kurang bergaul
dengan masyarakat sekitar.

i. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :


Klien tidak mau berinteraksi dengan orang lain karena malu
2. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan :
Pasien menganut agama islam dan tidak terlalu peduli dengan agamanya dan
kegiatan agama.
b. Kegiatan Ibadah :
pasien selama di rawat jarang melakukan kegiatan agama.
STATUS MENTAL

1. Penampilan
Tidak Rapi Penggunaan Pakaian Cara berpakaian tidak sesuai
seperti biasanya.
Jelaskan : Pasien dalam memenuhi kebutuhan kebersihan diri membutuhkan arahan
dari perawat dan psien tidak mampu berdandan mandiri.

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkohera Apatis
Lambat Membisu
Jelaskan : Pasien berbicara secukupnya pada saat menjawab pertanyaan dari perawat,
tidak tidak bisa memulai pembicaraan terlebih dahulu .

3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Kompulsif
AgistasTik GrimasenTremor
Jelaskan : Pasien terlihat lesu malas melihat kegiatan apapun , pasien lebih
banyak menyendiri dan diam serta jarang sekali bergaul bahkan
tidak melkukan kontak sama sekali dengan orang lain.
4. Alam Penasaran
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir
Gembira berlebihan
Jelaskan :Pasien mengatakan merasa sedih ketika ditanya tentang diri dan
keluarganya, apalagi tentang kondisi saat ini.ekpresi wajah tampak
sedih dan ingin cepat pulang.
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :saat diajak ngobrol dengan perawat ,pasien terlihat labil terkadang
pasien menjelaskan dengan rinci saat menceritakan sesuatu hal
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata kurang Defensif Curiga
Jelasakan : Pasien terlihat kontak mata kurang dan pasien hanya menjawab dengan
jawaban pelan dan singkat (malu dan merunduk)
7. Persepsi
Halusinasi

- Pendengaran Penglihatan Perabaan


Pengecapan Penghidu
Jelaskan : Tidak Ada Halusinasi
8. Proses Pikir

Sirumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi

Flight of ideas Blocking

Jelaskan : Saat berinteraksi pasien mampu bercerita dan berbicara dengan baik
sesuai dengan topik yang dibahas
9. Isi pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis

Waham :
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilstik Sisip piker Siap pikir
Kontrol pikir
Jelaskan : Pasien mampu berpikir secara realistis tentang keadaan yang
dialaminya. Contoh : tidak ada waham kebesaran dan halusinasi

10. Tingkat kesadaran


Bingung Sedasi Stupor Disorientasi
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Saat wawancara pasien sadar komposmentis , tidak ada disorientasi
waktu, tempat dan orang.
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka
pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

Jelaskan : pasien tidak mengalami gangguan daya ingat.Pasien mampu


mengingat beberapa kejadian masa lalunya. Pasien mampu menyebutkan
ruangan mana dia dibawa tadi pagi (daya ingat saat ini)

12. Tingkat konsentrasi berhitung


Mudah beralih Tidak mampu
Tiak mampu berhitung Berkonsentrasi sederhana
Jelaskan :pasien mudah teralihkan pandangan .

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : Pasien dapat mengambil keputusan

14. Daya titik diri


Mengangingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya.
Jelaskan : Pasien menyadari dirinya sedang sakit dan ingin cepat sembuh
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Kemampuan Klien Memenuhi/ Menyediakan Kebutuhan


YA TIDAK
Makanan
Pakaian
Uang/transportasi
Keamanan tempat tinggal
Perawatan Kesehatan

Pasien mengatakan mau makan bila sudah disiapkan dan mau membersihkan setelah
makan. Pasien menggunakan pakaian dan memakai pakaian yang rapi. Pasien belum
mampu untuk transportasi di rumah. Pasien dirumah bersama dengan orang tuanya.
Pasien mengatakan jika sakit berobat dirumahsakit.

2. Kegiatan hidup sehari-hari


a. Perawatan diri

Bantuan minimal Bantuan parsial Bantuan total

Mandi
BAB/BAK
Kebersihan
Ganti pakaian
Makan
Jelaskan : : Pasien mengatakan melakukan mandi 2x sehari dan menggosok
gigi 2x tanpa disuruh . Pasien mengatakan mau melakukan kebersihan diri tanpa
disuruh. Pasien selalu membersihkan alat makan setelah makannya selesai..
Pasien mengatakan setelah BAK akan membersihkannya.untuk makan pasien
harus diambilkan dan dipaksa agar mau makan

b. Nutrisi
YA TIDAK
-Apakah anda puas dengan pola makan anda? : Pasien
-Apakah anda makan memisahkan diri
Jika Ya jelaskan alasannya : Pasien mengatakan lebih suka menyendiri dan makan
dikamarnya.
-Frekuensi makan perhari : 1-2 kali
-Freuensi kudapan perhari : 1 kali
Meningkat Menurun Berlebih Sedikit-sedikit
-Nafsu makan
Meningkat Menurun
-BB : 55 Kg BB tertinggi : 65 Kg BB terendah : 49 Kg
-Diet khusus : -
Jelaskan : Pasien mengatakan nafsu makan menurun, makan 1-2kali sehari namun
hanya sedikit-sedikit, pasien mau makan seadanya

c. Tidur
YA TIDAK
-Apakah ada masalah?
-Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur
-Apakah ada kebiasaan tidur siang?
-Lamanya : 1 jam
-Apa yang menolong anda untuk tidur : mendengarkan musik
-Walau tidur malam : Jam 22.00 Waktu bangun : Jam 06.00
Beri tanda √ sesuai dengan keadaa klien
Sulit untuk tidur terbangun saat tidur
Bangun terlalu pagi gelisah saat tidur
Somnabolisme berbicara dalam tidur
Jelaskan : klien mengatakan susah untuk memulai tidur dan sering terbangun saat
tidur dan kadang pasien berbicara saat tidur

d. Kemampuan klien dalam


YA TIDAK
- Mengantisipasi kebutuhan sendiri
- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
- Mengatur penggunaan obat
- Melakukan pemeriksaan kesehatan (follow up)
Jelaskan : Pasien mengatakan bisa makan, mandi secara mandiri. Saat mengambil
keputusan pasien selalu dibantu oleh keluarga , pasien dapat menggunakan obat
dan pasien mengatakan saat sakit berobat ke rumah sakit.
e. Klien memiliki system pendukung
YA TIDAK
Keluarga
Teman sejawat
Profesional /terapis
Kelompol Sosial
Jelaskan : Pasien mengatakan yang selalu mendukungnya adalah keluarganya ,
pasien mengatakan tidak memiliki kelompok sosial maupun teman
f. Apakah Klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi
YA TIDAK
Jelaskan : Pasien mengataan meikmati saat bekerja
MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif

- Bicara dengan orang lain Minum alkohol

- Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat

Teknik relaksasi Bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif Menghindar

Olahraga Mencederai diri

Lainnya Lainnya

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : Pasien tidak mengikuti kegiatan


baik kelompok maupun dimasyarakat.
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : Pasien mengatakan jarang
berhubungan denganlingkungan sekitarnya.
 Masalah dengan pendidikan, spesifik : Tidak ada masalah dengan pendidikan,
pasien lulusan SMA
 Masalah dengan pekerjaan, spesifik :Tidak ada masalah dengan pekerjaannya,
spesifiknya pasien bekerja sebagai karyawan pabrik
 Masalah dengan perumahan, spesifik : Pasien mengatakan tinggal dirumah bersama
kedua orangtua
 Masalah ekonomi, spesifik : Perekonomian pasien tergolong sederhana, pasien
bekerja agar dapat membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : Pasien mengatakan jika sakit
berobat kerumah sakit
 Masalah lainnya, spesifik : -

ASPEK MEDIK

1. Diagnosa medik : skizofrenia


2. Terapimedik :
- Haloperidol (2x1)
- Risperidon 3 ml(2x1)
- Cholorpromazine (1x1), Trihensi
Phenidol (2x1), Amitripilin (2x1)
-vitamin B kompleks (2x1)

ANALISA DATA

No Hari/Tgl/Jam Data MK
.
DS:
1 Selasa,5 Gangguan persepsi
Oktober - Klien mengatakan sensori halusinasi
2021 (pendengaran)
mendengar bunyi yang
08.00 WIB
tidak berhubungan
dengan stimulus nyata,
klien mengatakan
mencium bau dan
mendengar suara tanpa
stimulus nyata
-
DO:
- Pasien tampak bingung
- Wajah pasien tampak
sedih
- Afek labil
- Kontak mata kurang

DS:
09.30 WIB Harga diri rendah
- Klien mengatakan dirinya
tidak berguna dengan
keadaan dirinya sendiri

- Klien mengatakan putus


asa dengan dirinya
DO:
- Klien tampak menyendiri
- Klien hanya tidur-tiduran
di rumah
- Nada bicara klien pelan
dan pandangan menoleh
saat berbicara
- Kontak mata kurang
- Jarang komunikasi
DS:
12.30 Isolasi social
- Klien mengatakan bngung
memulai pembicaraan
- Klien mengatakan lebih
suka menyendiri di dalam
rumah

DO:
- Klien tampak pendiam
- Klien tampak malu
- Kontak mata kurang
- Tidak mampu memulai
pembicaraan
- Klien tampak sedih

POHON MASALAH
DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA

1. Gangguan persepsi sensori halusinasi (pendengaran)


2. Isolasi sosial

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI TTD


1. Gangguan Setelah dilakukan SP 1 Untuk Thalia
mengidentifikasi
Pesepsi pertemuan dengan klien, - Bantu pasien mengenal
penyebab dari
sensori klien dapat : halusinasi (isi, waktu halusinasi yang
dialami oleh klien
halusinasi - Menyebutkan isi, terjadinya, frekuensi,
dan menjelaskan
waktu, frekuensi, situasi pencetus, serta melatih
berbagai macam
situasi, pencetus, perasaan saat terjadi
cara untuk
perasaan. halusinasi mengontrol
halusinasi
- Memperagakan Tahapan tindakannya
cara dalam meliputi :
mengontrol - Jelaskan cara
halusinasi menghardik halusinasi
- Peragakan cara
menghardik
- Minta klien
memperagakan ulang
- Pantau penerapan cara
ini, beri penguatan
perilaku klien
Masukkan dalam jadwal
kegiatan klien
Setelah dilakukan SP 2 Untuk Thalia
mengidentifikasi
pertemuan dengan klien, - Evaluasi kegiatan yang
penyebab dari
klien dapat : lalu (SP 1) halusinasi yang
dialami oleh klien
- Menyebutkan - Latih berbicara /
dan menjelaskan
kegiatan yang bercakap dengan orang serta melatih
berbicara agar
sudah dilakukan lain saat halusinasi
pasien dapat
- Memperagakan muncul percaya diri
cara cakap-cakap Masukkan dalam jadwal
dengan orang lain kegiatan klien

Setelah dilakukan SP 3 SP: 3


pertemuan dengan - Evaluasi kegiatan yang Dilakukan untuk
klien ,klien dapat : lalu (SP 1 dan SP 2) mengurangi
halusinasi yang
- Menyebutkan - Latih kegiatan agar dialami oleh klien
kegiatan yang halusinasi tidak muncul dengan cara melatih
mengungkapkan
sudah dilakukan Tahapannya : sesuatu dengan cara
- Membuat jadwal - Jelaskan pentingnya yang baik
kegiatan sehari- aktivitas yang teratur
hari dan mampu untuk mengatasi
memperagakann halusinasi
ya - Diskusikan aktivitas
yang biasa dilakukan
oleh klien
- Latih klien melakukan
aktivitas
- Susun jadwal aktivitas
sehari-hari sesuai
dengan aktivitas yang
telah dilatih ( dari
bangun pagi sampai
tidur malam)
Pantau pelaksanaan jadwal
kegiatan, berikan penguatan
terhadap perilaku yang (+)

Setelah dilakukan SP 4 1. Dilakukan


untuk
pertemuan dengan klien, - Evaluasi kegiatan yang
mengurangi
klien dapat : lalu (SP 1, 2, dan 3) halusinasi
yang
- Menyebutkan - Tanyakan program
dialami oleh
kegiatan yang sudah pengobatan klien
dengan cara
dilakukan - Jelaskan pentingnya
melatih
- Menyebutkan penggunaan obat pada kegiatan
yang
manfaat dari program gangguan jiwa
mampu
pengobatan - Jelaskan akibat bila tidak dilakukan
klien
digunakan sesuai
dengan cara
program yang baik
- Jelaskan akibat bila
putus obat
- Jelaskan cara
mendapatkan obat atau
berobat
- Jelaskan pengobatan
(5B)
- Latih klien minum obat
Masukkan dalam jadwal
harian klien
2, Isolasi sosial Setelah dilakukan SP 1 Agar klien dapat Thalia
pertemuan dengan - Identifikasi masalah memahami apa itu
keluarga, keluarga dapat keluarga dalam merawat halusinasi
menjelaskan tentang pasien
1. Untuk
halusinasi - Jelaskan tentang menentuka
n
halusinasi
intervensi
- Pengertian selanjutnya
2. Mengetahu
halusinasi
i isolasi
- Jenis halusinasi sosial dari
klien
yang dialami klien
- Agar klien dapat
- Tanda dan gejala
halusinasi
mengetahui
- Cara merawat pasien keuntungan
halusinasi (cara memiiki banyak
teman
berkomunikasi,
- Agar klien dapat
pemberian obat, dan mengetahui
pemberian aktivitas kerugian memiiki
banyak teman
kepada klien)
-
- Sumber-sumber
pelayanan kesehatan Supaya pasien
memahami
yang bisa dijangkau cara
- Bermain peran cara berkenalan
yang baik dan
merawat benar
Rencana tindak lanjut
- Memberi
keluarga, jadwal keluarga kesempatan
untuk pasien
untuk merawat klien
agar bisa
membranika
n diri
berkenalan
dan
berinteraksi
dengan
orang lain

Setelah dilakukan SP 2
- Untuk
pertemuan dengan - Evaluasi kemampuan mengetahui
kemampuan
keluarga, keluarga dapat keluarga (SP 1)
klien setelah
: - Latih keluarga merawat dilatih cara
berinterkasi
- Menyelesaikan klien
dengan
kegiatan yang sudah RTL keluarga / jadwal orang lain
dilakukan keluarga untuk merawat
Memperagakan cara klien
merawat klien

Setelah dilakukan SP 3 Untuk Melatih


pertemuan dengan - Evaluasi kemampuan Kepercayaan diri
keluarga, keluarga dapat keluarga (SP 2) pasien untuk
: - Latih keluarga merawat berinteraksi
- Menyebutkan klien
kegiatan yang sudah RTL keluarga / jadwal
dilakukan keluarga untuk merawat
Memperagakan cara klien
merawat klien serta
mampu membuat RTL

Setelah dilakukan SP 4 Untuk mengetahui Thalia


pertemuan dengan - Evaluasi kemampuan keadaan dan
keluarga, keluarga dapat keluarga perkembangan
: - Evaluasi kemampuan klien
- Menyebutkan pasien
kegiatan yang sudah - RTL keluarga
dilakukan - Follow up
- Melaksanakan follow Rujukan
up rujukan

IMPLEMNTASI DAN EVALUASI

Hari/tgl DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

Selasa, 5 Gangguan Pesepsi DS: S: Thalia


oktober 2021 sensori halusinasi - Klien mengatakan
- Klien mengatakan
masih mendengar
mendengar bunyi suara tersebut
- Pasien mengatakan
yang tidak
mengerti tentang
berhubungan cara menghardik
O:
dengan stimulus
- Pasien tampak
nyata, klien bingung
- Wajah pasien
mengatakan
tampak sedih
mencium bau dan - Afek labil
- Kontak mata kurang
mendengar suara
- Pasien tampak
tanpa stimulus paham
A:
-Masalah halusinasi
nyata
pendengaran belum
- teratasi
P : Lanjut SP2
DO: SP 2
- Pasien tampak
bingung - Evaluasi kegiatan yang
- Wajah pasien
tampak sedih lalu (SP 1)
- Afek labil - Latih berbicara /
- Kontak mata kurang
Tahapan tindakannya bercakap dengan orang

meliputi : lain saat halusinasi


muncul
- Jelaskan cara Masukkan dalam jadwal
menghardik halusinasi kegiatan klien
- Peragakan cara
menghardik
- Minta klien
memperagakan ulang
- Pantau penerapan cara
ini, beri penguatan
perilaku klien
Masukkan dalam jadwal
kegiatan klien
SP 1

- Bantu pasien mengenal


halusinasi (isi, waktu
terjadinya, frekuensi,
situasi pencetus,
perasaan saat terjadi
halusinasi

Selasa,5 Isolasi Sosial DS: S: Thalia


Oktober DS: - Klien mengatakan
2021 - Klien mengatakan bingung memulai
bingung memulai pembicaraan
pembicaraan - Saat ditanya klien
- Klien mengatakan bisa menyebutkan
lebih suka nama
menyendiri di - Klien mengatakan
dalam rumah mengerti
keuntungan dan
DO: kelebihan
- Klien tampak mempunyai teman
pendiam -
- Klien tampak malu
- Kontak mata kurang O:
- Tidak mampu - Klien tampak
memulai pendiam
pembicaraan - Bicara klien tampak
Klien tampak sedi lambat
SP 1 - Kontak mata kurang
- Tidak mampu
- Identifikasi masalah memulai
pembicaraan
keluarga dalam merawat - Klien tampak sedih
pasien
- Jelaskan tentang A:
halusinasi - masalah belum
teratasi
- Pengertian P:
halusinasi - optimalkan sp 1 dan
lanjutkan sp 2
- Jenis halusinasiSP 2
yang dialami klien
- Evaluasi kemampuan
- Tanda dan gejala
keluarga (SP 1)
halusinasi
- Latih keluarga merawat
- Cara merawat
klien
pasien halusinasi
RTL keluarga /
(cara
jadwal keluarga
berkomunikasi, untuk merawat klien
pemberian obat, dan
pemberian aktivitas
kepada klien)
- Sumber-sumber
pelayanan
kesehatan yang bisa
dijangkau
- Bermain peran cara
merawat
Rencana tindak lanjut
keluarga, jadwal keluarga
untuk merawat klien

Rabu,7 Gangguan persepsi DS: S:


- Klien mengatakan
Oktober sensori: halusinasi - Klien mengatakan
masih mendengar
2021 mendengar bunyi suara tersebut
yang tidak - Pasien mengatakan
mengerti tentang
berhubungan minum obat secara
dengan stimulus teratur dan benar
nyata, klien
mengatakan O:
- Pasien tampak
mencium bau dan bingung
mendengar suara - Wajah pasien
tampak sedih
tanpa stimulus - Afek labil
nyata - Kontak mata kurang
- Pasien tampak
- paham

DO: A:
- Pasien tampak - Masalah resiko
bingung perilaku kekerasan
- Wajah pasien belum teratasi
tampak sedih P: lanjutkan sp 3
- Afek labil
Kontak mata kurang
SP 3

SP 2
- Evaluasi kemampuan

- Evaluasi kemampuan keluarga (SP 2)

keluarga (SP 1) - Latih keluarga merawat

- Latih keluarga merawat klien

klien RTL keluarga / jadwal

RTL keluarga / jadwalkeluarga untuk merawat

keluarga untuk merawatklien


klien
Rabu,7 Isolasi Social DS: S:
- Klien mengatakan - Klien mengatakan
Oktober
bingung memulai malu ketika
2021 pembicaraan bertemu dengan
- Klien mengatakan orang lain
lebih suka - Klien mengatakan
menyendiri di bersedia mau
dalam rumah mencoba
berkenalan dengan
DO: orang lain
- Klien tampak O:
pendiam - Klien tampak
- Klien tampak malu kooperatif
- Kontak mata kurang - Klien tampak malu
- Klien tampak - Kontak mata kurang
menunduk - Klien tampak
SP 1 menunduk

- Identifikasi masalah
A: masalah belum teratasi
keluarga dalam merawat
P: lanjutkan sp 3
pasien
SP 3
- Jelaskan tentang
halusinasi - Evaluasi kemampuan

- Pengertian keluarga (SP 2)

halusinasi - Latih keluarga merawat

- Jenis halusinasi klien

yang dialami klien RTL keluarga / jadwal


- Tanda dan gejalakeluarga untuk merawat
halusinasi klien

- Cara merawat
pasien halusinasi
(cara
berkomunikasi,
pemberian obat, dan
pemberian aktivitas
kepada klien)
- Sumber-sumber
pelayanan kesehatan
yang bisa dijangkau
- Bermain peran cara
merawat
Rencana tindak lanjut
keluarga, jadwal keluarga
untuk merawat klien

Kamis , 7Gangguan persepsi DS: S:


- Klien mengatakan
oktober 2021 sensori: halusinasi - Klien mengatakan
sudah mulai
mendengar bunyi berkurang
mendengarkan
yang tidak
suara seperti
berhubungan anaknya tetapi tidak
ada obyek sesuatu
dengan stimulus
- pasien mengatakan
nyat sudah mengerti tentang
berkurang, klien kegiatan yang
dilakukan
mengatakan
mencium bau dan
mendengar suara O:
- Pasien tampak lebih
tanpa stimulus
baik dari
nyata sebelumnya
- Pasien tidak terlihat
-
bingung
- Wajah pasien
DO: tampak tidak sedih
- Pasien tampak - Afek labil
bingung - Kontak mata kurang
- Wajah pasien - Pasien tampak
tampak sedih paham
- Afek labil
Kontak mata kurang A : masalah belum teratasi
P:
SP 4 Mengulangi SP 4,
SP 4
- Evaluasi kemampuan
- Evaluasi kemampuan
keluarga
keluarga
- Evaluasi kemampuan
- Evaluasi kemampuan
pasien
pasien
- RTL keluarga
- Follow up - RTL keluarga
Rujukan - Follow up
Rujukan

Kamis,7 Isolasi social DS: S:


- Klien mengatakan - Klien mengatakan
Oktober
bingung memulai percaya diri
2021 pembicaraan - Klien mengatakan
- Klien mengatakan mampu melakukan
lebih suka kegiatan yang baik
menyendiri di dalam
rumah O:
- Klien tampak
DO: kooperatif
- Klien tampak - Kontak mata kurang
pendiam - Klien tampak mau
- Klien tampak malu menjawab
- Kontak mata kurang pertanyaan orang
- Klien tampak lain
menunduk

A: masalah teratasi

P: optimalkan sp 4 dan
mengulangi sp 1
SP 1 : Mengidentifikasi
Isolasi Sosial Dan latihan
Berkenalan

1. Menanyakan
Keluhan Utama
Klien
2. Menanyakan isolasi
sosial klien
3. Mendiskusikan
keuntungan
memiliki banyak
teman/sahabat/oran
g terdekat
4. Mendiskusikan
kerugian tidak
memiliki
sahabat/teman/oran
g terdekat
5. Menjelaskan Cara
Berkenalan
6. Memberikan
kesempatan klien
untuk
mempraktekkan
mandiri.

Anda mungkin juga menyukai