Anda di halaman 1dari 4

TERAPI BERMAIN VEGETABLE EATING MOTIVATION

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK

Disusun Oleh :

1. Desta Pamungkas (SN202003)


2. Ernawati (SN202005)
3. Heriza Febriana Zakiya (SN202014)
4. Kurniawan Dwi Utomo (SN202019)
5. Rezza Cindy Fatika (SN202035)
6. Rosy Nur Intan (SN202037)
7. Saiful Rizky Ramadhan (SN202038)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2020/2021
TERAPI BERMAIN VEGETABLE EATING MOTIVATION

A. Latar Belakang
Retang usia anak antara 4 sampai 6 tahun merupakan tahapan yang
disebut sebagai usia presekolah. Dimana pada masa ini juga disebut masa
keemasan bagi anak untuk berkembang sehingga dapat menentukan kualitas
hidup mereka. Setiap perkembangan anak akan berbeda-beda karena banyak
faktor yang mempengaruhinya, salah satunya adalah faktor kesehatan anak.
Kesehatan anak sangat bergantung pada pemberian gizi yang baik dan
seimbang. Asupan gizi yang baik pada masa ini merupakan faktor yang penting
dalam merangsang perkembangan otak dan sistem saraf yang merupakan
bagian terpenting dalam menentukan tumbuh dan kembang seorang anak.
(Izzaty, 2017).
Asupan gizi yang diterima oleh anak berhubungan dengan pola
makannya. Pola makan pada anak usia prasekolah berperan penting dalam
proses pertumbuahn dan perkembangan. Karena itu diperlukan makanan
yang banyak mengandung zat gizi. Jika pola makan anak tidak tercapai dengan
baik maka pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat. Salah satu
masalah kesehatan yang dialami anak prasekolah adalah gizi kurang, dimana
hal tersebut dapat dipengaruhi oleh pola makan anak (Sambo, Ciuntasari &
Maria, 2020). Menurut WHO kasus anak usia prasekolah yang mengalami
underweight di dunia sebesar 15,7% dan anak usia prasekolah overweight
sebanyak 6,6%. Sedangkan secara nasional menurut Kemenkes RI, prevalensi
gizi buruk kategori berat sampai kurang pada tahun 2013 adalah 19,6%, yang
terdiri dari 5,7% gizi buruk dan 13,9% gizi kurang (Islaeli, Nofitasari &
Wulandari, 2021).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh Islaeli, Nofitasari
& Wulandari (2021) didapatan hasil bahwa banyak anak yang memiliki pola
makan yang kurang baik, anak menolak untuk memakan sayur, anak lebih suka
makan telur, ikan dan ayam. Anak menolak memakan sayur dengan alasan
rasanya pahit, hambar, teksturnya lama untuk dikunyah. Apabila kebiasan
tersebut dibiarkan berlanjut maka akan berdampak buruk pada kesehatan anak,
misalnya anak menjadi susah buang air besar/mengalami konstipasi karena
kekurang serat dalam makanannya.
Dikarenakan banyaknya perilaku anak yang tidak suka makan sayur dan
anak sedang pada tahap perkembangan yang suka bermain maka diperlukan
sebuah pendekatan berupa terapi bermain yang bertujuan untuk memotivasi
dan mengedukasi anak agar mau makan sayuran. Salah satu terapi bermain
yang dapat diterapkan dalam kasus ini adalah dengan melakukan terapi
bermain vegetable eating motivation (VEM). Terapi ini dirancang oleh Islaeli,
Nofitasari & Wulandari (2021) yang bertujuan memberikan motivasi dan
edukasi kepada anak prasekolah dengan pendekatan bermain untuk
meningkatan perilaku makan sayuran pada anak prasekolah. Pemainan ini
dilakukan dengan memberikan edukasi tentang sayuran dan manfaatnya,
meminta anak untuk mewarnai gambar sayuran dan menggantungkan gambar-
gambar tersebut, anak diminta untuk menyebutkan nama dan manfaatnya serta
anak diberikan pujian atau hadia apabila menyebutkan dengan benar. Pada
penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa ada pengaruh pemberian bermain
VEM terhadap perilaku makan sayur pada anak prasekolah.
Berdasarkan uraian diatas, makan perawat tertarik untuk memberikan
terapi bermain vegetable eating motivation (VEM) pada anak usia prasekolah.

B. Perumusan Masalah
1. Apa definisi terapi bermain vegetable eating motivation (VEM)?
2. Apa manfaat terapi bermain vegetable eating motivation (VEM) bagi anak
usia pra sekolah?
3. Bagaimanakah prosedur terapi bermain vegetable eating motivation (VEM)
pada anak usia pra sekolah?
4. Bagaimana fase pelaksanaan terapi bermain vegetable eating motivation
(VEM) pada anak usia pra sekolah?

C. Tujuan Kegiatan
Tujuan umum
Tujuan terapi bermain vegetable eating motivation (VEM) adalah untuk
memberikan edukasi dan memotivasi anak pra sekolah dalam meningkatkan
pola makan sayuran.

Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi terapi bermain vegetable eating motivation
(VEM).
2. Untuk mengetahui manfaat dari terapi bermain vegetable eating motivation
(VEM) bagi anak usia pra sekolah.
3. Untuk mengetahui prosedur terapi bermain vegetable eating motivation
(VEM) pada anak usia pra sekolah.
4. Bagaiman fase pelaksanaan terapi bermain vegetable eating motivation
(VEM) pada anak usia pra sekolah.

D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi anak
Untuk mengedukasi dan memotivasi anak usia pra sekolah dalam
meningkatkan pola makan sayuran.
2. Bagi perawat
Untuk menstimulasi perkembangan anak, meningkatkan
pengetahuan dan memotivasi anak dalam konsumsi sayuran sehingga
asupan gizi seimbang anak tercukupi.

DAFTAR PUSTAKA
Izzaty, RE. (2017). Perilaku anak prasekolah. Jakarta: PT elex media
komputindo
Sambo, M, Ciuntasari, F & Maria, G. (2020). Hubungan pola makan dengan
status gizi anak usia prasekolah. Jurnal ilmiah kesehatan sandi husada,
vol 11, no 1, diakses 25 agustus 2021, < http://akper-sandikarsa.e-
journal.id/JIKSH>

Islaeli,I, Nofitasari,A & Wulandari, S. (2021). Bermain Vegetable Eating


Motivation (Vem) terhadap Perilaku Makan Sayuran pada Anak
Prasekolah. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
Volume 5 Issue 1 (2021) Pages 879-890, diakses 25 agustuS 2021, <
https://obsesi.or.id>

Anda mungkin juga menyukai