Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

PENGARUH VARIASI MAKANAN DALAM PENINGKATAN MAKAN ANAK


PENELITIAN

OLEH :
NAMA : NI MADE LARASATI

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS TRIATMA MULYA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmatnya dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal
penelitian dengan judul “Pengaruh variasi makanan dalam upaya peningkatan nafsu makan
anak ” dengan tepat waktu. Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi mata kuliah
“Metedologi Penelitian”.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ns. I Ketut Andika Priastana S.Kep.,
M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah “Metodologi Penelitian” yang telah memberikan
tugas proposal penelitian ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal ini masih
terdapat kekurangan dan demi kesempurnaan proposal ini maka kritik serta saran yang
bersifat membangun sangat saya perlukan besar harapan saya semoga proposal penelitian ini
bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pengembangan keilmuan
keperawatan pada khususnya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak prasekolah adalah anak yang berusia tiga sampai lima tahun. Pada masa ini
anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan biologis, psikososial, kognitif dan
spritual yang signifikan. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia prasekolah
dipengaruhi oleh nutrisi, masalah tidur, kesehatan gigi, pencegahan cedera serta cara
orang tua merawat anak yang sakit ( Wong, Marilyn, David, Marilyn L, 2008 dalam
Kesuma, Novayelinda, Sabrian, 2015). Anak usia prasekolah biasanya mengalami
perkembangan psikis menjadi balita yang lebih mandiri, autonom dan dapat
berinteraksi dengan lingkungannya, serta dapat lebih mengekspresikan emosinya.
Anak usia tersebut juga cenderung senang bereksplorasi dengan hal – hal baru
(Nafratilawati, 2014 )
Kebutuhan dasar anak usia dini agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal
ada tiga, yaitu asuh, asih dan asah. Asuh, kebutuhan akan fisik dan biologis yang
mencakup nutrisi ( menu seimbang ), imunisasi, kebersihan, bermain, dan pelayanan
kesehatan. Asih, kebutuhan akan kasih sayang dan emosi, anak usia dini memerlukan
kasih sayang melalui hubungan yang erat dengan ibunya.
Pemberian kasih sayang yang optimal oleh ibunya akan membantu tumbuh kembang
fisik, mental dan psikologis anak usia dini. Asuh, kebutuhan akan stimulasi, agar
anak dapat berkembang dengan optimal maka sedini mungkin anak perlu diasah
melalui kegiatan motorik, emosi, sosial, berbicara moral, dan spritual. Agar
kecerdasan anak meningkat, perlu adanya keseimbangan antara otak kanan dan otak
kiri, orang tua perlu merangsang hubungan antara sel – sel otak anak. (Nurliyati &
Munastiwi, 20018)
Sifat perkembangan yang khas turut mempengaruhi pola makan pada anak. Hal
tersebut menyebabkan anak terkadang bersikap telalu pemilih, mislanya anak lebih
menyukai makanan ringan sehingga menjadi kenyang dan menolak makan saat jam
makan. Anak juga sering rewel dan memilih bermain saat orang tuanya menyuapi
makanan. Gangguan pola makan yang terjadi apabila tidak segera diatasi dapat
berkembang menjadi masalah kesulitan makan, salah satunya yaitu hilang nafsu
makan atau terjadi penurunan nafsu makan pada anak (Soetjiningsih, 2004 dalam
Rahman, 2016).
Kesulitan makan merupakan tanda gejala adanya penyimpangan atau kelainan yang
sedang terjadi pada anak.(Soetjiningsi, 2105). Sulit makan adalah jika anak tidak
mau atau menolak untuk makan, mulai dari sejak tidak mau membuka mulut, tidak
mengunyah, tidak menelan makanan, atau minuman dengan jenis dan jumlah yang
sesuai dengan usianya (Hidayat, 2011). Umumnya masalah sulit makan memang
dimulai diusia prasekolah, penyebab dari penurunan nafsu makan atau sulit makan
adalah faktor fisik yaitu anak menderita suatu penyakit dan faktor psikis yaitu anak
yang bosan dengan makanan yang dimakan. Faktor ini berkaitan dengan
perkembangannya dimana usia prasekolah mengalami masa peralihan bentuk
makanan dari lunak ke makanan biasa. Anak prasekolah harus mulai belajar
mengunyah bukan lagi menelan, sehingga anak cenderung mengalami penurunan
nafsu makan. Penurunan nafsu makan terjadi pada usia ini karena pertumbuhannya
tidak sepesat usia sebelumnnya, disamping itu anak juga memulai memilih-milih
makanan yang disukainya. Perlu kesabaran dan kreatifitas ekstra untuk memberi
makan pada anak, agar asupan kebutuhan gizinya tetap terpenuhi( Fajar, 2013 dalam
Saputri, Nuraeni, Supriyono 2015). Di Indonesia pada tahun 2012 terdapat sekitar
53% anak usia di bawah 5 tahun menderita gizi buruk disebabkan oleh kurangnya
makanan atau nutrisi untuk mencakupi kebutuhan gizi sehari (Depkes, 2012)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah ”adakah pengaruh variasi makanan dalam peningkatan
nafsu makan anak?”

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh variasi makanan dalam peningkatan nafsu
makan anak
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik nafsu makan anak usia prasekolah
sebelum diberikan makanan yang disajikan secara bervariasi.
b. Untuk mengetahui karakteristik nafsu makan anak usia prasekolah
setelah diberikan makanan yang disajikan bervariasi.
c. Untuk mengetahui pengaruh variasi makanan terhadap peningkatan
nafsu makan anak

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
khususnya keperawatan anak dan sebagai informasi dalam menngatasi
masalah nafsu makan pada anak usia prasekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliiti lain
Dapat memberikan tambahan wawasan dan pengalaman dalam
mengatasi masalah nafsu makan khususnya pada anak.
b. Bagi instansi Universitas Triatma Mulya
Sebagai refrensi dalam memberikan kuliah ilmu keperawatan anak
dan sebagai acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian
lebih lanjut yang berhubungan dengan judul penelitian.
c. Bagi Masyarakat
Mampu memberi tambahan pengetahuan umum terkait pentingnya
makanan sehat dan cara mengatasi masalah nafsu makan anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Anak Prasekolah
1. Pengertian Anak Prasekolah
Menurut Biechler dan Snowman (2013) dalam Mustofa (2016) anak
prasekolah adalah mereka yang berusia antara tiga sampai enam tahun.
Mereka biasanya mengikuti program prasekolah dan kindergarten (taman
kanak-kanak). Prasekolah dapat diartikan sebagai pendidikan sebelum
sekolah. Taman kanak-kanak dapat diartikan sebagai pendidikan anak usia
dini bagi anak yang berusia empat sampai enam tahun. Di Indonesia,
program sekolah umumnya dibedakan menjadi beberapa kelompok,
diantarnya program Tempat Penitipan Anak (usia 3 bulan-5 tahun), program
kelompok bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya
mereka mengikuti program Taman Kanak-kanak (TK).
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah
Pertumbuhan tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas makanan,
tetapi sejauh mana makanan tersebut dapat diasimilasi dan dipergunakan
tubuh. Pertumbuhan juga dipengaruhi oleh perkembangan sosial, psikologis,
dan kualitas hubungan anak dengan pengasuh (Mustofa,2016)

3. Ciri Tahapan Perkembangan Anak Prasekolahan


Mustofa (2016), mengemukakn ciri tahapan perkembangan anak prasekolah,
diantaranya :
a. Perkembangan Jasmani
Pada perkembangan jasmani, anak akan mengalami perubahan dari
segi penampilan, proporsi tubuh, berat, panjang badan, dan
keterampilan yang mereka miliki. Contoh perkembangan jasmani
yaitu telah tampak otot-otot tubuh yang berkembang dan
memungkinkan bagi mereka melakukan berbagai keterampilan.
Perkembangan jasmani dipengaruhi oleh gizi, kesehatan, dan
lingkuungan fisik lain misalnya tersedianya alat permainan serta
kesempatan yang diberikan kepada anak untuk melatih berbagai
gerakan.
b. Perkembangan kognitif

c. Perkembangan Bahasa
d. Perkembangan Emosi dan Sosial
3. Mustofa
B. Konsep Nafsu Makan
C. Konsep Variasi Makanan

Anda mungkin juga menyukai