TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Terkait
Anak prasekolah adalah anak yang berusia 5 tahun. Pada masa ini,
orang lain, dan penggunaan bahasa dalam berinteraksi merupakan modal awal
Masa prasekolah (usia 3-5 tahun) merupakan fase ketika anak mulai
otonomi yang cukup, memenuhi dan menangani diri sendiri tanpa campur
tangan orang tua secara penuh. Pada tahap ini,anak dapat dilibatkan dalam
kegiatan atau pekerjaan rumah tangga untuk membantu orang tua (Supartini,
2. Sulit Makan
7
8
lama waktu makan hingga lebih dari 30 menit, dan hanya mau makan
makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah sesuai usia secara fisiologis
(alamiah dan wajar), yaitu mulai dari membuka mulutnya tanpa paksaan,
yang ada pada masyarakat dimana seorang anak hidup. Pola makan
kelompok masyarakat tertentu juga menjadi pola makan anak . Pola makan
dalam masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu
makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang sangat penting.
meningkat dari kebutuhan cairan dan pada anak uisa Todler mempunyai
karakteristik yang khas, yaitu bergerak terus, tidak bisa diam, dan sulit
untuk di ajak duduk dalam waktu relatif lama. Pada uisa 12 sampai 18 bulan
yaitu 100 kkal per kg berat badan (BB). Kebutuhan protein sekitar 2,4 g per
Pola makan anak terbentuk pada usia satu atau dua tahun dan akan
finicky eating, yaitu anak yang lebih rewel dan lebih memberontak dalam
untuk mencoba makanan yang baru. Usia lima tahun, anak sudah bisa
mencoba makanan yang baru, tetapi orang tua sangat berperan dalam hal ini,
(Supartini, 2006).
meniru pola makan orang tua sebagai role model. Oleh karena itu, jika
orang tua memiliki pola makan yang baik, maka anak memiliki pola makan
pada usia 6 bulan, atau sebaliknya orang tua terlalu cepat memperkenalkan
b. Taman kanak-kanak
sambil belajar kepada anak, juga mendidik anak untuk mendidik anak
d) Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar
c) Fasilitas anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan baru tidak
4. Pertumbuhan
kuantitatif, yang mengacu pada jumlah, besar dan luas, serta bersifat konkret
12
fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam perjalanan waktu tertentu.
fisik anak, seperti tinggi dan berat badan, kekuatan atau proporsi. Dengan
atau perbandingan.
5. Perkembangan
(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, mengikuti pola
yang teratur, dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan
(Soetjiningsih,2005).
berikut:
bagian lainnya (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang
harmonis.
(psikis).
Contoh: terjadinya perubahan proporsi dan ukuran fisik anak (dari pendek
(Desmita, 2004)
a) Terjadinya perubahan dalam (a) aspek fisik: perubahan tinggi dan berat
kelenjar pineal pada bagian bawah otak, rambut-rambut halus, dan gigi
gigi dan karakteristik seks pada usia remaja (menstruasi, pinggul, buah
yang lazim terjadi pada manusia normal. Selain itu hal-hal yang juga
Pada masa ini anak mulai memisahkan diri dan bergerak bebas,
adalah miliknya.
Pada tahap ini anak sudah memulai untuk berinteraksi dengan orang
remaja yang mulai memikirkan diri sendiri. Masa ini adalah masa-
masa saat anak pada tahap labil. Jika tidak diberi pengarahan oleh orang
tua dengan baik dia akan menjadi remaja yang salah dalam memilih
Pada masa yang sudah memikirkan untuk pemilihan tujuan hidup yang
masa depannya.
Pertumbuhan dan
perkembangan
Perkembangan
Anak
Berkembang
Bertumbuh
Fisiologis Psikologis
Kognisi
Motorik
Penalaran
Berlari Menulis
Pengertian
Berjalan Mewarnai
Daya ingat
Melompat Menyendok
Daya khayal
Merangkak Menggambar
Daya tangkap
4) Prinsip-Prinsip perkembangan
secara berantai. Walaupun tidak ada garis pemisah yang jelas antara
satu fase dan fase yang lain, tahap perkembangan sifatnya universal.
hasrat mempertahankan diri dari hal-hal yang negatif, seperti rasa sakit,
rasa tidak aman, kematian, dan seterusnya. Pada setiap orang terdapat
g) Dalam perkembangan terdapat masa peka. Masa peka ialah suatu masa
dapat berkembang dengan cepat jika mendapat latihan yang baik dan
kontinu.
a) Hereditas ( Keturunan/Pembawaan)
sebagai berikut.
berlainan sifatnya.
b) Lingkungan
pada kondisi internal ibu, baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab
ibu dan janin merupakan satu unit organ yang tunggal. Semua
sebagai berikut:
janin. Apabila ibu hamil terserang campak dan rubela, maka dapat
mengalami cacat.
d) Lingkungan postnatal/pralahir
(1) Jenis kelamin, dikatakan bahwa anak laki-laki lebih sering sakit di
pasti alasannya.
(2) Umur, yang paling rawan adalah masa balita. Oleh karena pada
masa itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Di
(4) Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja dilakukan pada saat
penyakitnya.
(8) Sikap orang tua, bila sikap orang tua menguntungkan, hubungan
orang tua dan anak akan baik. Hubungan baik norang tua dan anak
anak. Anak yang dapat stimulasi yang terarah dan teratur akan
usia 2-6 tahun, ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya
sebagai pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet
(mencelakakan dirinya).
terhadap tubuhnya.
dan kacang-kacangan.
dari ukuran orang dewasa, dan pada usia 6 tahun sudah mencapai
Pada masa ini emosi anak sangat kuat, ditandai oleh ledakan
amarah, ketakutan yang hebat atau iri hati yang tidak masuk akal.
mau tidur siang, atau makan terlalu sedikit. Disamping itu, anak
juga dapat terjadi pada anak jika anak diharapkan mencapai standar
anggap membahayakan.
(b) Cemas, yaitu perasaan takut yang bersifat khayalan, yang tidak
ada objeknya.
yang dialaminya.
benda.
(g) Fobia, yaitu perasaan takut terhadap objek yang tidak patut
dllnya.
fisik.
umat manusia.
akan datang.
v. Teori psiko dalam, teori ini berasal dari Sigmund Freud &
sosial.
mereka mainkan.
perempuan.
Sering kali, kesehatan yang baik tidak terjadi karena ada perubahan
zat makanan disebut defisiensi dan mengakibatkan tidak sehat dan bahkan
Akibat defisiensi bagian masalah gizi anak dan bagian zat gizi, bahan
yang berkaitan dengan kelebihan zat gizi adalah menu yang tinggi lemak,
b. Gangguan Psikis
malam hari anak bermimpi yang menyeramkan, pada pagi hari anak bangun
dan merasa ketakutan. Gangguan yang bersifat rutin adalah setiap akan
disuntik anak merasa takut sekali, menangis, dan meronta-ronta. Anak yang
pernah disuntik dan terasa sakit akibatnya secara psikologis anak sudah
a. Gangguan emosi
Gangguan ini mengganggu tingkah laku anak. Ada sedikit masalah, anak
bertingkah laku yang tidak dapat diterima atau akal sehat. Orang tua dan
b. Gangguan belajar
dan gizi.
1) Bakat adalah potensi anak yang dibawa sejak lahir, tiap anak
dalam belajar.
kegiatan yang baik bagi tubuhnya seperti berolah raga. Kondisi yang
c. Gangguan sosial
diperhatikan. Awal gangguan sosial ini adalah dari pendidikan orang tua
yaitu pada saat pertama anak melakukan tindakan yang keliru, orang tua
d. Gangguan Khusus
Sebenarnya jika terlambat kejadian ini dapat segera diobati atau dibuat
Kebiasaan ini mula-mula tidak disadari anak, lalu dilakukan karena biasa,
anak merasa suka dan nyaman. Pendekatan adalah dengan ditegur dan
diawasi agar tidak berbuat lagi. Jika kelainan ini disebabkan saraf, maka
pegangan. Bila orang tua tidak berlaku adil pada semua anak, akan
33
Gangguan ini terjadi pada anak yang memiliki kekurangan atau cacat,
anak merasa gelisah. Anak ini perlu ditimbulkan kepercayaan diri dan
kebanggaan melalui kesadaran akan hal yang positif pada dirinya serta
psikosis
tanpa tujuan
g) Mengompol
34
perasaan tidak enak kalau mau pergi sekolah, sebab ada kecemasan
bawah ini:
5) Istirahat cukup
sehari-hari dengan baik maka anak dapat tetap sehat, di samping itu anak
juga memerlukan bermain, dan rekreasi yang cukup sehingga anak yang
g. Pemeliharaan kesehatan
1) Kesehatan Lingkungan
a) Faktor lingkungan
35
d) Faktor keturunan
Contoh sederhana seperti kebiasaan atau perilaku buang air besar dan
anak TK. Hal ini tidak dapat terlepas dari perilaku guru dan anak dalam
berperan mulai dari unsur-unsur pada rongga mulut (bibir, gigi geligi,
sejak lahir sampai usia 3 tahun merupakan suatu aspek tersendiri yang
alergi.
saraf pusat saat ini sedang menjadi perhatian utama. Teori inilah juga
kronis yang kompleks. Berbagai zat hasil, proses alergi seperti sel
Susunan Saraf pusat atau otak juga dapat sebagai organ sasaran.
Otak adalah merupakan organ tubuh yang sensitif dan lemah. Sistem
lainnya.
mal nutrisi.
(c) Drooling.
& Martin dari anak yang di rawat dengan under nutrisi pada tahun
cerna. Selain itu pemeriksaan juga dilakukan pada setiap fase dalam
down.
blastoma, dll.
metabolism.
minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan
dan di tempat tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau
atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain
yang disajikan jasa boga, rumah makan atau restoran, dan hotel. Makanan
kecil atau jajan adalah makanan yang biasanya menemani minum teh,
kopi, atau minuman dingin. Dapat dihidangkan pagi sekitar jam 10.00 atau
malam hari sebelum tidur. Kira-kira satu kali makan jajan, seseorang
Pangan jajanan termasuk dalam kategori pangan siap saji yaitu makanan
pengolahan lebih lanjut. Ragam pangan jajanan antara lain: bakso, mie
goreng, nasi goreng, ayam goreng, burger, cakue, cireng, cilok, cimol,
tahu, gulali, es jepit, es lilin dan ragam pangan jajanan lainnya (Direktorat
menjaga staminanya, anak perlu ditunjang dengan pangan dan gizi yang
cukup dan berkualitas. Sarapan pagi menjadi sarana utama dari segi gizi
30% total energi tubuh harus dipenuhi saat makan pagi (Melani, 2008).
anakanak tidak sarapan pagi. Ada yang merasa waktu sangat terbatas
karena jarak sekolah cukup jauh, terlambat bangun pagi, atau tidak ada
selera untuk sarapan pagi. Oleh karena itu anak harus dibiasakan sarapan
kadar gula akan menurun. Padahal gula darah merupakan sumber energi
pusat yang diikuti dengan rasa pusing, badan gemetar, atau rasa lelah.
Dalam keadaan demikian anak akan sulit untuk dapat menerima pelajaran
dengan baik. Gairah belajar dan kecepatan reaksi juga akan menurun
sekolah, wajar kalau anak merasa lapar diantara dua waktu makan (pagi
dan siang). Sebagai pengganti sarapan pagi anak jajan di sekolah untuk
mengurangi rasa lapar, namun mutu dan keseimbangan gizi jadi tidak
makanan yang dijual di sekolah. Oleh karena itu jajan dapat membantu
seorang anak untuk membentuk selera makan yang beragam sehingga pada
saat dewasa nanti dia dapat menikmati aneka ragam makanan, hal ini
sangat baik dari segi gizi (Khomsan, 2003). Mengingat makanan jajanan
roti atau makanan lain untuk dimakan waktu istirahat. Namun adakalanya
makan di kantin akan tetapi beri petunjuk untuk membeli makanan yang
kebiasaan jajan. Seringkali anak jadi beralasan tidak mau makan di rumah
karena masih kenyang akibat jajan di sekolah. Hal ini dikarenakan pada
saat jajan, anak umumnya membeli makanan berat atau makanan kecil
kaya lemak dan murah harganya. Makanan jenis ini tidak cukup
konsep 4 sehat (nasi, lauk, sayur, dan buah). Anak-anak tertarik dengan
Makanan ringan, sirup, bakso, mie ayam dan sebagainya menjadi makanan
alasan harganya murah. Makanan jajanan yang demikian cepat atau lambat
mempunyai aneka cita rasa maupun bentuk sehingga orangtua pun suka.
gizinya yang hampir nol, kecuali energi. Oleh karena itu, mengkonsumsi
permen secara berlebihan dan menjadi pola makan hanya akan menambah
masukan energi ke dalam tubuh tanpa memberi zat gizi. Berbagai jenis
keripik atau chips yang termasuk ke dalam junk food umumnya disukai
(jagung) digoreng minyak dan ditambah garam dan penyedap rasa. Junk
food yang kaya kalori dan rendah gizi ini biasa dimakan sebagai snack.
makan chips menjadi tidak mau makan karena merasa masih kenyang.
45
Dalam hal ini perlu disadari bahwa berapa bungkus pun chips yang
makan keluarga. Oleh karena itu orangtua harus mempunyai kiat kapan
Pendidikan gizi pada golongan umur ini banyak faedahnya. Guru harus
sangat tepat untuk membina dan meningkatkan gizi dan kesehatan anak
(Notoatmodjo, 2003).
d. Kurang gizi sebab kandungan gizi pada jajanan belum tentu terjamin.
f. Pemborosan.
3) Faktor psikologis
lahir sampai 4 tahun. Di duga terdapat periode sensitif yaitu terjadi respons
optimal terhadap aplikasi stimulus (misal : jenis makanan) dan bila masa
lebih sullit untuk dipelajari oleh sibayi. Hal ini akan berakibat timbulnnya
ketat/berlebihan.
Sifat yang menonjol pada masa balita adalah rasa ingin tahu segala
nafas sangat tergantung pada input sensorik ke pusat menelan di otak. Efek
mulai berkembang pada usia gestasi 12-14 minggu. Menjelang akhir massa
gestasi, diperkirakan janin menghisap setengah dari cairan amnion per hari
pada pada bulan ke-6 masa gestasi, berkembang melalui 3 tahap yaitu
mouthing (inisial), hisap telan yang imatur dan hisap telan matur: terjadi
dapat berlangsung sebulan atau lebih setelah lahir bahkan pada bayi yang
sangat kecil tahap ke–3 belum tentu tercapai pada usia 3 bulan.
B. Penelitian Terkait
dengan anak kesulitan makan pada anak usia prasekolah di RW 06, Kelurahan
Bintara, Bekasi Barat mendapatkan bahwa penyebab dari faktor kesulitan makan
pada anak adalah faktor penyakit dengan P value 0,03, dan sikap pemberian
makan dengan P value 0,000. Faktor penyakit dan sikap pemberian makan adalah
merupakan salah satu komponen pola asuh dan tingkat pertumbuhan anak
tersebut.
Suriah (2010) dari hasil penelitian hubungan antara sulit makan dengan
Pondok Labu Jakarta Selatan yaitu dari 20 responden yang mempunyai sulit
makan di dapatkan nilai p value 0,074 >α 0,05. Sehingga dapat dikatakan tidak
ada hubungan antara sulit makan dengan kebiasaan anak (3-5tahun) jajan di
sekolah.
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu abstraksi dari suatu realitas agar dapat
(Nursalam, 2008).
Skema 2.1
Kerangka Konsep
3. Faktor Psikologi
50
D. Hipotesa
harus ditolak, berdasarkan fakta atau data empiris yang telah dikumpulkan dalam
Ha : Ada pengaruh antara faktor kelainan penyakit dengan kesulitan makan pada
anak
Ha : Ada pengaruh antara faktor pola jajan dengan kesulitan makan pada anak
Ha : Ada pengaruh antara faktor psikologis dengan kesulitan makan pada anak