Anda di halaman 1dari 7

30

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

pengetahuan dan sikap siswa terhadap upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue

(DBD) di SDN 042 Kecamatan Marpoyan Damai. Sedangkan pendekatan penelitian

yang digunakan adalah metode Cross Sectional yaitu dengan cara pengumpulan data

sekaligus pada suatu saat / point time approach.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 042 Kecamatan Marpoyan Damai Kota

Pekanbaru, karena salah satu SDN dengan jumlah siswa terbanyak dan 2

siswanya pernah terkena DBD pada tahun 2017.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 15 September - 07 Oktober 2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV dan V SDN

042 Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru sebanyak 83 dengan jumlah

siswa kelas IV yaitu 40 siswa/I, kelas V sebanyak 43 siswa/I.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2010). Teknik

pengambilan sampel dengan cara Total sampling yaitu cara pengambilan sampel

dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel sebanyak 83 orang.

30
31

D. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan surat permohonan yang

dibuat oleh Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Tengku Maharatu,

surat dikirim ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk

diteruskan kepada Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau dan surat

tersebut dilanjutkan lagi ke Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru untuk diajukan ke

SDN 042 Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru agar mendapat izin melakukan

penelitian. Dalam melakukan penelitian terdapat etika yang harus dilakukan peneliti

yaitu:

1. Persetujuan (Informed consent)

Inforomed consent adalah bentuk persetujuan antara peneliti dengan

Responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Lembar

persetujuan ini diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Inforomed consent adalah

agar subjek mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta dampak yang diteliti

selama pengumpulan data. Jika subjek menolak maka peneliti tidak akan

memaksa dan tetap menghormati haknya. Jika subjek bersedia diteliti, maka

subjek diminta untuk menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.

3. Kerahasian (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah – masalah lainnya.


32

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.

E. Alat Pengumpulan Data

Instrumen penelitian berupa kuesioner untuk mengetahui mengetahui

hubungan pengetahuan dan sikap siswa terhadap upaya pencegahan Demam

Berdarah Dengue (DBD).

F. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang peneliti lakukan pada saat penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Setelah proposal penelitian mendapatkan persetujuan dari pembimbingan,

kemudian peneliti mengurus surat permohonan izin penelitian ke STIKes Tengku

Maharatu Pekanbaru yang di tujukan kepada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk diteruskan kepada Dinas Kesatuan Bangsa

dan Politik Provinsi Riau, kemudian dilanjutkan meminta izin kepada dinas

pendidikan kota pekanbaru, di ajukan lagi meminta izin kepada Kepala Sekolah

SDN 042 Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru untuk melakukan studi

dokumentasi terhadap data siswa yang ada di sekolah tersebut.

2. Meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN 042 Kecamatan Marpoyan Damai

Pekanbaru untuk melakukan kegiatan penelitian sekolah tersebut.

3. Mendatangi responden di sekolah dan menjelaskan kegiatan penelitian dan

jaminan terhadap hak-hak responden untuk dirahasiakan. Meminta responden

untuk menandatangani lembar persetujuan.

4. Memberikan kuesioner kepada responden dan menjelaskan cara pengisian

kuesioner. Selama mengisi kuesioner, responden diperbolehkan untuk bertanya

bila ada pertanyaan yang tidak dimengerti maksudnya.

5. Memeriksa kelengkapan data dan jawaban kuesioner, kemudian dikumpulkan

untuk dianalisis.
33

G. Definisi Operasional

Definisi operasional dan skala pengukuran variabel penelitian diuraikan

dalam rangka memberikan pemahaman yang sama tentang pengertian variabel yang

diukur untuk menentukan metodologi yang digunakan dalam analisa data selanjutnya

(Notoatmodjo, 2010) :

Tabel 3.1
Defenisi Operasional
Defenisi Skala
Variabel Cara ukur Alat ukur Hasil ukur
Operasional ukur
Pengetahuan Segala kemampuan Dengan Kuesioner Ordinal 0. Baik : jika
siswa dalam hal memberikan jawaban benar
pemahamannya tanda cheklist 76-100%
mengenai upaya (√) pada salah 1. Cukup : jika
pencegahan DBD satu pilihan jawaban benar
- Mengubur barang jawaban yang 60-75%
bekas dianggap 2. Kurang : jika
- Menguras bak air benar jawaban benar <
- Menutup 60%
penampungan air
- Menggunakan
lotion nyamuk
- Menaburkan
bubuk abate di
dalam bak air

Sikap Segala reaksi atau Dengan Kuesioner Ordinal 1.Positif ≥ median


respon yang memberikan (32)
tertutup dari siswa tanda cheklist 0.Negatif < median
mengenai upaya (√) pada salah (32)
pencegahan DBD satu pilihan
- Mengubur barang sesuai sikap
bekas responden
- Menguras bak air
- Menutup
penampungan air
- Menggunakan
lotion nyamuk
- Menaburkan
bubuk abate di
dalam bak air

Upaya segala Dengan Kuesioner Ordinal 1.Dilakukan


Pencegahan tindakan/usaha memberikan median (5,0)
DBD yang dilakukan tanda cheklist 0.Tidak Dilakukan
siswa untuk (√) pada salah < median (5,0)
mencegah terkena satu pilihan
penyakit DBD sesuai dengan
seperti 3M Plus, tindakan
mengendalikan responden
vector dan mencehah
pemberantasan DBD
nyamuk dewasa
34

H. Analisa Data Data

Analisis data penelitian menghasilkan informasi yang benar. Dalam

melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu

statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak di analisis. Analisis

yang digunaka pada penelitian ini adalah :

1. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk menggambarkan distribusi frekuensi dari

masing-masing variabel.

f
P= X 100 %
N

Keterangan

P = Persentasi

f = Frekuensi

N = Jumlah seluruh observasi

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen (dengan menggunakan uji chi-square,

dengan cara membandingkan variabel kategorik dengan variabel kategorik untuk

mengetahui hubungan kedua variabel. Batas derajat kemaknaan 95 % (α = 0,05),

apabila dari uji statistik didapatkan α < (0,05), maka dapat disimpulkan ada

hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen

(Riyanto, 2011).

I. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum alat ukur digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya, dilakukan

uji coba kepada sejumlah responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan

karakteristik populasi penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

kesahihan (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas), untuk mendapatkan instrumen


35

yang benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dan reliabilitas di

lakukan di SDN 161 Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru kepada 20 orang

responden. Alasan penulis memilih SD tersebut sebagai tempat uji validitas karena di

SDN I61 masih berada di Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru dan terdapat 3

siswa pernah terjangkit DBD.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah (Arikunto, 2010). Uji validitas sering digunakan untuk mengukur

ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item pada

kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin. Suatu pertanyaan

dan pernyataan dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ r tabel dan tidak valid jika

dikatakan nilai r hitung < r table diukur (Riyanto, 2011).

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan di SDN 161 Kecamatan

Marpoyan Damai Pekanbaru kepada 20 orang responden, dari 14 pertanyaan

tentang pengetahuan didapatkan semua pertanyaan valid yaitu nomor 1, 2,3, 4,5,

6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 dan 14, pada tingkat kemaknaan 0,05 r tabel = 0,444,

karena r hitung (item-total correlation) > r tabel (0,444). Berdasarkan 10 pertanyaan

tentang sikap didapatkan semua pertanyaan valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9 dan 10 pada tingkat kemaknaan 0,05, r hitung > r tabel (0,444).

Hail uji validitas pada 7 pertanyaaan tentang upaya pencegahan DBD

didapatkan bahwa semua pertanyaan valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 pada

tingkat kemaknaan 0,05, r hitung > r tabel (0,444). Berdasarkah hasil uji validitas

tidak ada pertanyaan pada kuesioner yang diganti atau dibuang karena semua

pertanyaan pada ketiga variabel dinyatakan valid.


36

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas artinya kesetabilan pengukuran, alat dikatakan reliabel jika

digunakan berulang-ulang nilai sama. Sedangkan pertanyaan dikatakan reliabel

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Hasil uji reliabilitas dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0,6

(Riyanto, 2011). Hasil uji reliabilitas pengetahuan diperoleh nilai cronbach’s

alpha (0,951) > 0,6, sikap diperoleh nilai cronbach’s alpha (0,943) > 0,6, dan

upaya pencegahan DBD diperoleh nilai cronbach’s alpha (0,905) > 0,6. Maka

dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian reliable.

Anda mungkin juga menyukai