Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun

sederhana sedemikian rupa berguna untuk mendapatkan jawaban dari

pertanyaan penelitian (Setiadi, 2007). Jenis penelitian ini menggunakan

penelitian pra-eksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest-

posttest. Bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang timbul

dari individu sebelum (pretest) diberikan terapi bermain congklak yang

kemudian dilakukan pengukuran setelah (post test) pada kelompok perlakuan

(Sugiyono, 2018). Variabel dependen pada penelitian ini yaitu tingkat stress

hospitalisasi anak sekolah dan variabel independennya yaitu bermain congklak.

Prestest Treatment Posttest


O1 X O2

Gambar 4.1 One Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono, 2018)

Keterangan :

O1 = nilai pre test (sebelum diberikan terapi/treatment)

O2 = nilai post test (setelah diberikan terapi/treatment)

X = terapi/treatment (bermain congklak)

: yang diteliti

: Pengaruh

57
58

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di Ruang Anak Rumah Sakit Melati Kota Tangerang

2. waktu penelitian

penelitian dilakukan diruang anak RS Melati Kota Tangerang pada bulan


September 2022- Februari 2023

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian merupakan subyek yang memenuhi kriteria yang

telah ditetapkan oleh peneliti (Nursalam, 2017). Populasi dalam penelitian

ini adalah jumlah pasien anak sekolah yang menjalani rawat inap bulan

September 2022 dirumah sakit melati sebanyak 40 anak.

2. Sample

Menurut Sugiyono dalam bukunya, Teknik sampling merupakan teknik

pengambilan sampel. Dalam teknik sampling ada dua macam, yaitu

probality sampling dan non probability sampling. Probability sampling

adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama

bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Sedangkan non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur

atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2016).

Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan non probability sampling

dengan teknik purposive sampling.


59

Purposive sampling adalah teknik penentu sampel dengan pertimbangan

tertentu. Dalam penelitian ini besarnya sampel ditetapkan dengan

menggunakan rumus slovin. Adapun rumus slovin adalah sebagai berikut :

n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
e : Standar Error (10%)
Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka diperoleh besar sampel sebagai

berikut:

n= 40
1+(40(10%2))
n= 40
1+ 0.40
n= 40
1.40
n = 28,571 (dibulatkan menjadi 29)
dengan menggunakan rumus Slovin didapat jumlah sampel yang akan

dijadikan responden dalam penelitian ini sebanyak 29 responden.

Dengan kriteria sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi

1) Anak yang diizinkan orangtuanya menjadi responden

2) Anak yang dapat diajak komunikasi atau berbicara

3) Anak yang mengalami jenuh saat hospitalisasi

4) Anak usia 6-12 tahun

5) Anak yang sadar atau tidak dalam keadaan koma


60

6) Anak yang dirawat minimal 1 hari dan maksimal 7 hari

7) Anak yang baru pertama kali mengalami rawat inap dan sudah pernah

rawat inap

b. Kriteria Eksklusi

1) Kondisi pasien sangat lemah

2) Menjalani perawatan intensif

D. Instrument dan Cara Pengumpulan Data

1. Instrument penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau

mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data secara

sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau

menguji suatu hipotesis (Arikunto, 2016). Alat ukur yang digunakan pada

penelitian ini adalah lembar kuesioner Depression Anxiety Stress Scale

(DASS) 42 yang dikembangkan oleh Lovibond dan Lovibond pada tahun

1995 dan diusulkan oleh Australian Psychological Society (Basha & Kaya,

2016).

Skala DASS merupakan seperangkat skala subjektif yang digunakan dalam

menentukan tingkat keadaan emosional negative dari depresi, kecemasan

dan stress. DASS 42 item yang mencakup pemeriksaan tingkat depresi,

kecemasan dan stress yang masing-masing memiliki 14 item dan


61

menggunakan empat titik skala linkert, yaitu tidak pernah, kadang-kadang,

sering dan selalu (Basha& Kaya, 2016).

Setiap pertanyaan diberikan skor o hingga 3 kemudian skor pada masing-

masing kategori dijumlahkan dan dilakukan interpertasi normal, ringan,

sedang, berat dan sangat berat.

2. Jenis data

Sumber data penelitian ini dapat berupa sumber dari data primer dan

sekunder. Data primer didapatkan langsung dari responden dalam pengisian

kuesioner, sedangkan untuk data sekunder didapatkan dari data rekam

medik RS Melati Kota Tangerang untuk mengetahui populasi kunjungan

pasien anak di RS Melati Kota Tangerang.

3. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan kepada subjek dan

pengumpulan karakteristik subjek dalam penelitian. Prosedur pengumpulan

data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut

a. Prosedur Administrasi

Prosedur administrasi dilakukan sebelum melakukan penelitian, yaitu

dimulai dari mengurus perizinan untuk melakukan studi pendahuluan.

Peneliti meminta surat izin penelitian ke Program Studi S1 Keperawatan

STIKes Widya Dharma Husada. Selanjutnya peneliti mendatangi RS

Melati Kota Tangerang untuk menyerahkan surat permohonan penelitian

tersebut dengan membawa proposal. Setelah izin penelitian disetujui,


62

selanjutnya peneliti mengurus administrasi ke Bagian Pendidikan dan

Penelitian dan berkordinasi dengan Bidang Keperawatan. Selanjutnya

peneliti mendatangi Instalasi ruang perawatan anak untuk melakukan

sosialisasi tentang penelitian yang akan dilakukan.

b. Prosedur Pelaksanaan

Gambaran pelaksanaan pengambilan data yang akan peneliti lakukan

sebagai berikut:

1) Peneliti mengidentifikasi calon responden yang sesuai dan

memenuhi kriteria sampel yang ditetapkan.

2) Peneliti kemudian mendatangi orangtua/pendamping calon

responden dan responden, memperkenalkan diri, menjelaskan

tujuan peneliti dan prosedur penelitian, kemungkinan resiko dan

ketidaknyamanan, manfaat penelitian, hak menolak untuk

berpartisipasi serta jaminan kerahasiaan atau privacy.

3) Peneliti menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk pengisian

kuesioner sebelum intervensi, melakukan intervensi kurang lebih

membutuhkan waktu 15-30 menit.

4) Peneliti memberikan kesempatan orangtua/pendamping calon

responden untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas

mengenai penelitian yang akan dilakukan.

5) Peneliti kemudian menawarkan orangtua/pendamping calon

responden bahwa anaknya untuk menjadi responden penelitian.


63

6) Responden yang bersedia, kemudian menandatangani lembar

persetujuan menjadi responden (informed consent). Selanjutnya

peneliti mulai melakukan pengumpulan data.

7) Peneliti dibantu teman sejawat (zr. Isti dan hera) dalam mengkaji

skala stress menggunakan kuesioner DASS 42 untuk menilai skala

stress dan dalam melakukan intervensi penelitian (bermain

congklak)

8) Peneliti mendampingi orangtua/pendamping responden pada saat

pengisian data

9) Setelah pengisian data, dikumpulkan dan bila ada data yang kurang

lengkap dapat langsung dilengkapi saat itu juga.

10) Setelah melakukan pengisian kuesioner dan intervensi selesai,

dilanjutkan dengan evaluasi dan diskusi.

11) Kegiatan selanjutnya yaitu pengukuran kembali tingkat stress

dengan pengisian kuesioner stress.

12) Setelah selesai, peneliti melakukan terminasi kegiatan.

E. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Dilakukan dengan cara bantuan program computer berupa SPSS Versi 24

dengan tahapan sebagai berikut :

a. Editing (Menyunting Data)


64

Menyunting data adalah kegiatan memeriksa kembali kelengkapan dari

kuesioner yang telah diisi oleh responden saat berada dilapangan dengan

tujuan agar tidak ada pertanyaan yang terlewatkan saat pengisian

kuesioner dilapangan.

b. Coding (Mengkode Data)

Memberikan kode merupakan kegiatan mengkalsifikasikan data dan

memberikan kode untuk jawaban pada kuesioner yang mewakili setiap

variabel dalam penelitian. Tujuan memberikan kode pada setiap

pertanyaan adalah untuk dapat mempermudah pada pengolahan data

selanjutnya pada jawaban responden.

c. Entry (Memasukan Data)

Memasukan data yang telah diisi oleh responden pada kuisioner kedalam

computer dengan menggunakan aplikasi pengolahan data untuk

selanjutnya dilakukan pengolahan data. Selanjutnya apabila sudah sesuai

maka skor yang telah dimasukan kedalam aplikasi pengolah data. Skor

yang telah dimasukan kemudian dilakukan transformasi data untuk

mendapatkan total skor dan dikategorikan sesuai dengan kategori

variabel yang telah ditentukan.

d. Cleaning (Membersihkan Data)

Membersihkan data adalah proses yang dilakukan setelah data

dimasukan dalam software pengolah data. Tujuan dari membersihkan

data adalah pengecekan kembali kelengkapan data yang sudah


65

dimasukan dan memastikan kembali bahwa data tidak ada yang salah,

untuk menghindari kesalahan dalam melakukan analisa.

2. Analisa Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan

menggunakan perangkat lunak (software) statistik. Tahap analisi data pada

strata satu (S1), umumnya dapat dibagi menjadi dua tahap. Kedua tahap

tersebut meliputi analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis univariat

berbicara tentang gambaran suatu variabel, sedangkan analisis bivariat

adalah menganalisis tentang hubungan antara dua variabel.

a. Analisa univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristk setiap variabel penelitian. Bentuk analisis ini tergantung dari

jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai rata-rata, median, dan

standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis univariat menghasilkan

distribusi frekuensi dan presentasi dari tiap variabel (Notoatmodjo,

2015). Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi

frekuensi dan presentasi masing-masing variabel yang diteliti.

Variabel univariat dalam penelitian ini adalah karakteristik responden

(usia, jenis kelamin, lama perawatan dan pengalaman perawatan) dan

variabel tingkat stress. Adapun perhitungan dilakukan dengan

menggunakan rumus menurut Arikunto (2013) sebagai berikut:

P = F/N x 100
66

Keterangan:
P : Presentase
F : Jumlah pernyataan yang benar
N : Jumlah seluruh pertanyaan
Menurut Arikunto (2013) ketentuan dalam interpretasi data pada
hasil penelitian diberi indikator sebagai berikut:
Tabel 4.1 Interpretasi Data

100% Seluruhnya
76%-99% Hampir seluruhnya
51%-75% Sebagian besar
50% Setengahnya
26%-49% Hampir setengahnya

1-25% Sebagian kecil

0% Tidak satupun

b. Analisa Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menyelidiki korelasi atau hubungan

antar variabel. Analisa bivariat dalam penelitian bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara kedua variabel, yaitu variabel independen

dan variabel dependen. Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan

terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Pada

penelitian ini, peneliti akan menggunakan uji Wilcoxon. Uji wilcoxon test

merupakan uji yang digunakan untuk megukur perbedaan 2 kelompok

data berpasangan berskala ordinal atau interval tetapi data berdistribusi

tidak normal. Uji ini juga dikenal dengan nama uji match pair test. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji wilcoxon test adalah sebagai yaitu:


67

1) Ketika nilai probabilitas Asym.sig 2 failed < 0,05 maka terdapat

perbedaan rata-rata.

2) Ketika nilai probabilitas Asym.sig 2 failed > 0,05 maka tidak terdapat

perbedaan rata-rata.

Rumus uji Wilcoxon:

Keterangan:

N : banyak data yang berubah setelah diberi perlakuan berbeda

T : jumlah renking dari nilai selisih yang negative (apabila

banyaknya selisih yang positif lebih banyak dari banyaknya

selisih negatif) atau jumlah ranking dari nilai selisih yang

positif (apabila banyaknya selisih yang negatif > banyaknya

selisih yang positif)

F. Etika Penelitian

1. Inform Concent (Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan dibuat untuk menyatakan ketersediaan responden.

Dalam lembar tersebut berisi judul penelitian dan tujuan penelitian. Peneliti

tidak akan memaksa responden jika responden tidak bersedia.


68

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Peneliti akan menjaga privasi dan kerahasiaan responden untuk melindungi

hak-haknya. Peneliti hanya memberikan kode pada responden tanpa

mencantumkan nama.

3. Confidentialy (Kerahasiaan)

Dalam melakukan penelitian, data dan informasi yang didapat dari

responden akan dirahasiakan kecuali pada angka tertentu yang digunakan

sebagai laporan hasil penelitian.

G. Keterbatasan Penelitian

1. Karena pasien anak sulit dikondisikan, terutama anak usia 6 tahun

2. Sulit melakukan penelitian, dikarenakan responden tidak mengetahui

permainan congklak

3. Waktu melakukan penelitian, hari pertama mau saat jam makan siang, hari

berikutnya tidak mau, ingin dipagi hari.

4. Waktu penelitian mengganggu jadwal kerja yang seharusnya sudah

kesepakatan diluar kerja

5. Perlu pendekatan yang lebih dengan didampingi teman sejawat (zr. Isti dan

hera).

6. Sulit membujuk pasien terkadang pasien tiba-tiba ingin tidur saat sedang

bermain.

Anda mungkin juga menyukai