METODE PENELITIAN
pendekatan Cross Sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas atau
resiko dan variabel terikat atau variabel akibat, dikumpulkan dalam waktu yang
bersamaan. Dengan pendekatan secara cross sectional yaitu suatu penelitian untuk
cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
4.2.1. Populasi
diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia
4.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
yaitu seluruh populasi dijadikan sampel, yang menjadi sampel dalam penelitian
32
33
ini adalah seluruh lansia yang berumur 60 sampai 74 tahun di Gampong Krueng
yang terlibat secara sadar dan tanpa paksaan. Peneliti menerapkan prinsip-prinsip
etik dalam melakukan penelitian ini, yang berguna untuk melindungi responden
dari berbagai kekhawatiran dan dampak yang mungkin timbul selama kegiatan
1. Otonomi (autonomy)
mungkin terjadi dan dijelaskan bahwa dalam penelitian ini tidak ada resiko
apapun yang akan terjadi pada responden. Responden juga mempunyai hak
responden tentang cara mengisi kuesioner yang benar dan bertanya apa setuju
3. Keadilan (justice)
4. Tidak merugikan
5. Kejujuran (veracity)
responden bahwa peneliti ini dilakukan untuk menambah ilmu bagi peneliti dan
6. Kerahasiaan (confidentiality)
yang diperoleh hanya digunakan untuk peneliti ini saja. Kerahasiaan informasi
yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti yang meliputi data
7. Akuntabilitas
Peneliti ini dibuat sesuai standar penelitian dan dapat dipertanggung jawabkan.
Data yang diperoleh peneliti dan responden adalah data karakteristik responden
Utara.
Manyang Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara, yang terdiri dari 3
bagian yaitu:
36
a. Identitas Responden
Identitas responden adalah yang terdiri dari inisial responden, umur, jenis
b. Dukungan Keluarga
penilaian, jika menjawab “Ya” diberi nilai 1 dan jika menjawab “Tidak” diberi
nilai 0. Untuk mengetahui dukungan keluarga dari jawaban yang telah diberikan
atas pertanyaan maka diperoleh kategori yaitu : baik, bila x ≥ mean dan kurang,
∑
̅=
Keterangan :
x : rata-rata
∑ x : jumlah variabel
pertanyaan penulis membuat skor penilaian, jika menjawab “Ya” diberi nilai 1
dan jika menjawab “Tidak” diberi nilai 0. Kriteria penilaian untuk kepatuhan
posyandu.
2) Tidak Patuh: apabila lansia tidak selalu melakukan senam lansia yang diadakan
di posyandu.
responden.
1. Uji Validitas
Menurut Notoatmodjo (2012), Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
N XY - ( X) ( Y)
rxy
N X 2
( X) 2 N Y 2 ( Y) 2
Keterangan :
Moment dengan teknik komputerisasi Analisa statistic yaitu taraf signifikan 95%
Berdasarkan nilai tabel taraf yang diperlukan yaitu di atas 0,632 maka akan
dikatakan valid. Sebaliknya bila nilai korelasi dibawah nilai tabel 0,632 maka
pertanyaan dalam kuesioner tersebut tidak valid. Hasil pengujian uji validitas
2. Uji Reliabilitas
(hitung) dengan r table. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai
“Alpha”. Ketentuannya adalah jika r Alpha> dari r table maka pertanyaan tersebut
reliable.
mengetahui sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat di andalkan.
Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengumpulan data tetap konsisten
bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
39
menggunakan alat ukur yang sama. Dalam menguji reliabilitas digunakan uji
∑ob2
= [1 ]r
1 2
Keterangan :
r = reliabilitas instrument
Hasil uji reliabilitas sama atau lebih dari angka kritis pada derajat
kemaknaan: α = 0,05 yaitu 0,632, maka alat ukur kuesioner tersebut reliabel.
Tetapi bila hasil yang diperoleh dibawah angka kritis maka kuesioner tersebut
a. Tahap Persiapan
dan izin dari Kepala Gampong Krueng Manyang Kecamatan Kuta Makmur
maksud dan tujuan penelitian yang ingin dilakukan dan peneliti meminta
4) Pada saat penelitian peneliti dibantu oleh 2 orang enumerator yang telah
Aceh Utara.
sangat penting dalam penelitian. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan baik dan
dari pertanyaan yang ada sehingga tidak ada kuesioner yang terbuang.
41
Kuesioner diurutkan sesuai dengan nomor responden yang ada didalam kertas
kuesioner. Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan oleh peneliti kemudian
b. Pengkodean (Coding)
Setelah semua data yang ada pada kuesioner lengkap, peneliti melakukan
memberikan kode jawaban secara angka atau kode tertentu sehingga lebih
mudah dan sederhana pada saat pengolahan data dilakukan. Untuk setiap
pernyataan penulis membuat score penilaian, jika menjawab “Ya” diberi nilai 1
dan jika menjawab “Tidak” diberi nilai 0. Untuk kategori dukungan keluarga
jika hasil ukur “Baik” di beri kode 1 dan jika “Kurang” di beri kode 2,
sedangkan untuk kategori kepatuhan jika hasil ukur “Tinggi” di beri kode 1
Dalam proses ini, peneliti memasukkan data kedalam master tabel. Semua data
dimasukkan secara cermat sampai nomor responden terakhir. Entri data ini
membuat score penilaian, jika menjawab “Ya” diberi nilai 1 dan jika menjawab
d. Tabulasi (Tabulating)
untuk variabel yang diukur dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Peneliti
f
P x100%
N
Keterangan :
P : Presentase
Utara, dan menggunakan uji x2 (chi square) dengan tingkat penerimaan <0,05
(p≤0,05) analisa dilakukan dengan bantuan Statistical Package for Social Science
43
(SPSS) versi 20. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dengan rumus
sebagai berikut :
( )
=
Keterangan :
X2 : NilaiChi-Square
a. Jika hasil uji statistik p > 0,05, maka dapat disimpulkan hasil pengujian tidak
ada hubungan .
b. Jika hasil uji statistik p ≤ 0,05, maka dapat disimpulkan hasil pengujian ada
hubungan.
a. Bila pada tabel 2×2 dijumpai nilai E (harapan) kurang dari 5, maka uji yang
b. Bila pada tabel 2×2, dan tidak dijumpai nilai E kurang dari 5, maka uji yang
c. Bila pada tabel lebih dari 2×2, misalnya 2×3, 3×3, dan lain-lain, maka uji yang
d. Bila pada tabel contingency 3x2 ada sel dengan nilai frekuensi harapan (e)
contingency 2x2.