Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian


Desain penelitian ini bersifat analitik yaitu penelitian yang mencoba

menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi, dengan

pendekatan Cross Sectional dimana data yang menyangkut variabel bebas atau

resiko dan variabel terikat atau variabel akibat, dikumpulkan dalam waktu yang

bersamaan. Dengan pendekatan secara cross sectional yaitu suatu penelitian untuk

mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan

cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat

(point time approach).

4.2. Populasi Dan Sampel

4.2.1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian yang ingin

diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia

yang berumur 60 sampai 74 tahun di Gampong Krueng Manyang Kecamatan Kuta

Makmur Kabupaten Aceh Utara sebanyak 37 lansia.

4.2.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti

dan dianggap memenuhi seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling

yaitu seluruh populasi dijadikan sampel, yang menjadi sampel dalam penelitian

32
33

ini adalah seluruh lansia yang berumur 60 sampai 74 tahun di Gampong Krueng

Manyang Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara sebanyak 37 lansia.

4.3. Tempat dan Waktu Penelitian

4.3.1. Tempat Penelitian

Penelitian telah dilakukan di Gampong Krueng Manyang Kecamatan Kuta

Makmur Kabupaten Aceh Utara.

4.3.2. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 29 Juli s/d 01 Agustus 2019.

4.4. Etika Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012), sebuah penelitian melibatkan responden

yang terlibat secara sadar dan tanpa paksaan. Peneliti menerapkan prinsip-prinsip

etik dalam melakukan penelitian ini, yang berguna untuk melindungi responden

dari berbagai kekhawatiran dan dampak yang mungkin timbul selama kegiatan

penelitian. Prinsip-prinsip etik tersebut meliputi:

1. Otonomi (autonomy)

Responden mempunyai hak mendapatkan informasi secara lengkap tentang

tujuan dan prosedur penelitian (inform consent), responden juga mempunyai

hak untuk mendapatkan jaminan berupa penjelasan atas ketidaknyamanan yang

mungkin terjadi dan dijelaskan bahwa dalam penelitian ini tidak ada resiko

apapun yang akan terjadi pada responden. Responden juga mempunyai hak

memutuskan keterlibatannya dalam kegiatan penelitian termasuk apabila

responden ingin mengundurkan diri ketika kegiatan penelitian sedang


34

berlangsung (self determinan). Kesediaan responden dibuktikan dengan

pendatangan surat persetujuan menjadi responden. Peneliti menjelaskan kepada

responden tentang cara mengisi kuesioner yang benar dan bertanya apa setuju

untuk dijadikan sebagai objek penelitian, maka peneliti memberikan surat

persetujuan menjadi responden untuk ditandatangani oleh responden.

2. Berbuat baik (beneficence)

Dalam penelitian ini responden diberikan kuesioner dan meminta untuk

mengisinya, jika dinilai tidak memungkinkan mengisi kuesioner maka peneliti

akan langsung mengambil ahli pengisian dengan menanyakan pada responden

dan mengisi jawaban yang diberikan oleh responden.

3. Keadilan (justice)

Responden berhak mendapatkan perlakuan yang adil baik sebelumnya, selama

dan setelah partisipasi dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi. Setelah

responden setuju untuk menandatangani surat persetujuan menjadi responden,

peneliti membagi kuesioner 1 orang mendapatkan 1 rangkap kuesioner.

4. Tidak merugikan

Peneliti meminimal dampak yang merugikan bagi responden dan berupaya

agar peneliti tidak akan mengakibatkan penderitaan kepada responden baik

fisik maupun psikis.

5. Kejujuran (veracity)

Responden berhak mendapatkan semua informasi tentang penelitian ini secara

jujur dari peneliti. Selama melakukan penelitian, peneliti menjelaskan kepada


35

responden bahwa peneliti ini dilakukan untuk menambah ilmu bagi peneliti dan

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan.

6. Kerahasiaan (confidentiality)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data yang diisi

responden, tetapi lembar tersebut hanya diberi kode tertentu (anonymity).

Kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin peneliti dan data

yang diperoleh hanya digunakan untuk peneliti ini saja. Kerahasiaan informasi

yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti yang meliputi data

karakteristik responden yang bersifat pribadi.

7. Akuntabilitas

Peneliti ini dibuat sesuai standar penelitian dan dapat dipertanggung jawabkan.

Data yang diperoleh peneliti dan responden adalah data karakteristik responden

di Gampong Krueng Manyang Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh

Utara.

4.5. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa

kuesioner untuk memperoleh hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan

lanjut usia dalam melaksanakan senam lansia di Posyandu Gampong Krueng

Manyang Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara, yang terdiri dari 3

bagian yaitu:
36

a. Identitas Responden

Identitas responden adalah yang terdiri dari inisial responden, umur, jenis

kelamin anak, pekerjaan dan pendidikan.

b. Dukungan Keluarga

Pengukuran variabel yang digunakan pada dukungan keluarga dengan

jumlah pernyataan yang terdiri dari dukungan emosional sebanyak 5 pernyataan,

dukungan informasi sebanyak 5 pernyataan, dukungan instrumental sebanyak 5

pernyataan dan dukungan penghargaan sebanyak 5 pernyataan dengan

menggunakan skala guttman. Untuk setiap pertanyaan penulis membuat skor

penilaian, jika menjawab “Ya” diberi nilai 1 dan jika menjawab “Tidak” diberi

nilai 0. Untuk mengetahui dukungan keluarga dari jawaban yang telah diberikan

atas pertanyaan maka diperoleh kategori yaitu : baik, bila x ≥ mean dan kurang,

bila x < mean. Dengan menggunakan rumus mean (Notoatmodjo, 2012):


̅=

Keterangan :

x : rata-rata

∑ x : jumlah variabel

n : jumlah kasus dari data variabel

Menurut Nursalam (2010), kriteria penilaian dukungan keluarga yaitu :

1) Mendukung dengan kategori x ≥ ̅ .

2) Tidak Mendukung dengan kategori x < ̅ .


37

c. Kepatuhan Lansia dalam Senam Lansia

Pengukuran variabel yang digunakan pada kepatuhan lansia dalam senam

lansia berupa 15 pernyataan dengan menggunakan skala guttman. Untuk setiap

pertanyaan penulis membuat skor penilaian, jika menjawab “Ya” diberi nilai 1

dan jika menjawab “Tidak” diberi nilai 0. Kriteria penilaian untuk kepatuhan

lansia dalam senam lansia yaitu:

1) Patuh: apabila lansia selalu melakukan senam lansia yang diadakan di

posyandu.

2) Tidak Patuh: apabila lansia tidak selalu melakukan senam lansia yang diadakan

di posyandu.

4.6. Uji Instrumen

Pengujian instrumen telah dilaksanakan pada bulan Juli di Gampong

Blang Talon Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara terhadap 10

responden.

1. Uji Validitas

Menurut Notoatmodjo (2012), Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur. Pengujian validitas

dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment, adapun rumusnya

adalah sebagai berikut :


38

N  XY - ( X) ( Y)
rxy 
N  X 2
 ( X) 2  N  Y 2  ( Y) 2 

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi product moment


n : Jumlah sampel
x : Skor pertanyaan
y : Skor total
Berdasarkan rumus yang digunakan adalah teknik Korelasi product

Moment dengan teknik komputerisasi Analisa statistic yaitu taraf signifikan 95%

(α = 0,05). Jika rhitung>rtabel maka kuesioner dinyatakan signifikan (valid).

Berdasarkan nilai tabel taraf yang diperlukan yaitu di atas 0,632 maka akan

dikatakan valid. Sebaliknya bila nilai korelasi dibawah nilai tabel 0,632 maka

pertanyaan dalam kuesioner tersebut tidak valid. Hasil pengujian uji validitas

variabel dukungan keluarga dan kepatuhan didapatkan semua item pertanyaan

valid atau rhitung>0.632.

2. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah membandingkan nilai r hasil

(hitung) dengan r table. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai

“Alpha”. Ketentuannya adalah jika r Alpha> dari r table maka pertanyaan tersebut

reliable.

Uji reliabilitas instrumen adalah suatu uji yang dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat di andalkan.

Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengumpulan data tetap konsisten

bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
39

menggunakan alat ukur yang sama. Dalam menguji reliabilitas digunakan uji

konsistensi internal dengan menggunakan Alpha Cronbach sebagai berikut :

∑ob2
= [1 ]r
1 2

Keterangan :

r = reliabilitas instrument

k = banyaknya pertanyaan atau butir soal

∑0b2 = total varians butir

0b2 = total varians

Hasil uji reliabilitas sama atau lebih dari angka kritis pada derajat

kemaknaan: α = 0,05 yaitu 0,632, maka alat ukur kuesioner tersebut reliabel.

Tetapi bila hasil yang diperoleh dibawah angka kritis maka kuesioner tersebut

tidak reliabel (Notoatmodjo, 2012). Hasil pengujian uji reliabilitas variabel

dukungan keluarga didapatkan reliabel atau 0.816>0.632 dan kepatuhan

didapatkan reliabel atau 0.872>0.632 atau Alpha Cronbach >0.632.

4.7. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data terdiri dari :

a. Tahap Persiapan

Persiapan pengumpulan data dilakukan melalui prosedur Administrasi

dengan cara mendapat izin dari Ketua STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

dan izin dari Kepala Gampong Krueng Manyang Kecamatan Kuta Makmur

Kabupaten Aceh Utara.


40

b. Tahap Pengumpulan Data

Peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian ini sebagai berikut:

1) Setelah mendapatkan surat ijin untuk melaksanakan penelitian dari Kepala

Gampong Krueng Manyang Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara,

peneliti menemui responden dan memperkenalkan diri serta menjelaskan

maksud dan tujuan penelitian yang ingin dilakukan dan peneliti meminta

responden menandatangani surat persetujuan menjadi responden.

2) Setelah responden menyetujui peneliti memulai pengambilan data dengan

mewawancarai responden yang berpedoman pada lembar kuesioner.

3) Setelah pengisian lembar kuesioner selesai, maka peneliti melakukan tahap

cleaning data untuk mengategorikan setiap item di lembar kuesioner.

4) Pada saat penelitian peneliti dibantu oleh 2 orang enumerator yang telah

peneliti jelaskan sebelumnya pada enumerator supaya asumsinya sama.

5) Peneliti mendapatkan surat keterangan setelah selesai melakukan penelitian

dari Kepala Gampong Krueng Manyang Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten

Aceh Utara.

4.8. Pengolahan Data

Menurut Sulistyaningsih (2012), pengolahan data merupakan proses yang

sangat penting dalam penelitian. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan baik dan

benar. Pengolahan data dilakukan secara manual yaitu melalui tahap :

a. Memeriksa data (Editing)

Peneliti menyeleksi atau memeriksa ulang kelengkapan pengisian kuesioner

dari pertanyaan yang ada sehingga tidak ada kuesioner yang terbuang.
41

Kuesioner diurutkan sesuai dengan nomor responden yang ada didalam kertas

kuesioner. Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan oleh peneliti kemudian

dilakukan pengecekan data yang meliputi kelengkapan identitas dan

kelengkapan jawaban yang diberikan untuk responden sehingga tidak ada

kuesioner yang rusak.

b. Pengkodean (Coding)

Setelah semua data yang ada pada kuesioner lengkap, peneliti melakukan

coding terhadap semua jawaban atau informasi responden. Peneliti

memberikan kode jawaban secara angka atau kode tertentu sehingga lebih

mudah dan sederhana pada saat pengolahan data dilakukan. Untuk setiap

pernyataan penulis membuat score penilaian, jika menjawab “Ya” diberi nilai 1

dan jika menjawab “Tidak” diberi nilai 0. Untuk kategori dukungan keluarga

jika hasil ukur “Baik” di beri kode 1 dan jika “Kurang” di beri kode 2,

sedangkan untuk kategori kepatuhan jika hasil ukur “Tinggi” di beri kode 1

dan jika “Rendah” di beri kode 2.

c. Proses pemasukan data (Processing)

Dalam proses ini, peneliti memasukkan data kedalam master tabel. Semua data

dimasukkan secara cermat sampai nomor responden terakhir. Entri data ini

dilakukan dengan mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak pada master tabel

sesuai dengan jawaban masing-masing. Untuk setiap pernyataan penulis

membuat score penilaian, jika menjawab “Ya” diberi nilai 1 dan jika menjawab

“Tidak” diberi nilai 0.


42

d. Tabulasi (Tabulating)

Peneliti mengelompokkan responden berdasarkan kategori yang telah dibuat

untuk variabel yang diukur dan ditampilkan dalam bentuk tabel. Peneliti

memisahkan untuk tabel karakteristik responden, analisis univariat dan analisis

bivariat supaya lebih mudah dipahami bagi yang membaca.

4.9. Analisa Data

4.9.1. Analisa Univariat

Analisa univariat tidak menggunakan perhitungan yang bersifat menguji

tetapi hanya berdasarkan distribusi disetiap variabel yang digunakan untuk

perhitungan hasil ukur yang kemudian dipersentasekan dengan menggunakan

rumus menurut (Sulistyaningsih, 2012) yaitu :

f
P  x100%
N

Keterangan :

P : Presentase

f : Frekuensi yang teramati

N : Jumlah responden seluruh yang terobservasi

4.9.2. Analisa Bivariat

Setelah dilakukan univariat dilakukan bivariat untuk hubungan dukungan

keluarga dengan tingkat kepatuhan dalam melaksanakan senam lansia di

Posyandu Gampong Krueng Manyang Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh

Utara, dan menggunakan uji x2 (chi square) dengan tingkat penerimaan <0,05

(p≤0,05) analisa dilakukan dengan bantuan Statistical Package for Social Science
43

(SPSS) versi 20. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square dengan rumus

sebagai berikut :

( )
=

Keterangan :

X2 : NilaiChi-Square

O : Frekuensi yang diamati

E : Frekuensi yang diharapkan

Adapun ketentuan yang dipakai dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika hasil uji statistik p > 0,05, maka dapat disimpulkan hasil pengujian tidak

ada hubungan .

b. Jika hasil uji statistik p ≤ 0,05, maka dapat disimpulkan hasil pengujian ada

hubungan.

Menurut Muhammad (2016), maka akan digunakan rumus:

a. Bila pada tabel 2×2 dijumpai nilai E (harapan) kurang dari 5, maka uji yang

digunakan adalah Fisher Exact

b. Bila pada tabel 2×2, dan tidak dijumpai nilai E kurang dari 5, maka uji yang

digunakan adalah Continuity Correction.

c. Bila pada tabel lebih dari 2×2, misalnya 2×3, 3×3, dan lain-lain, maka uji yang

digunakan Pearson Chi-Square.

d. Bila pada tabel contingency 3x2 ada sel dengan nilai frekuensi harapan (e)

kurang dari 5, maka akan dilakukan merger sehingga menjadi tabel

contingency 2x2.

Anda mungkin juga menyukai