METODE PENELITIAN
Desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti
berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan (Nursalam ,2011). Metode
penelitian yang digunakan adalah corelatif study yaitu penelitian atau penelaahan hubungan antara
dua variabel pada situasi atau kelompok subjek (Notoatmodjo, 2012).
Menurut Notoatmodjo (2012), penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu
variabel sebab atau resiko (independent variable) dan akibat atau kasus (dependent varible) yang
terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan
atau sekaligus). Penelitian ini dilakukan pada variabel yang berhubungan, yaitu mengetahui
hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dengan tingkat kecemasan dalam merawat anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Ranggo Kabupaten Dompu
tahun 2020.
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Ranggo kabupaten Dompu. Alasan
peneliti menjadikan Puskesmas Ranggo sebagai tempat penelitian karena masih banyaknya jumlah
penderita gangguan jiwa yaitu nomor 6 dari 9 puskesmas yang ada di Kabupaten Dompu dan belum
ada yang melakukan penelitian di Puskesmas Ranggo.
Penelitian ini telah dilakukan dalam rentang dari tanggal 7 juli sampai 30 juli tahun 2021.
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan di teliti (Notoatmodjo,
20012). Populasi dalam penelitian adalah subjek (manusia, klien) yang memenuhi kriteria yang
telah ditetapkan (Nursalam, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah 38 orang pasien gangguan
jiwa ada di wilayah kerja Puskesmas Ranggo Kabupaten Dompu.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian kecil yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau
yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling.
Rumus : n = N.z² p.q.
d ( N-1) + z.p.q
Keterangan : n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
z = nilai standar normal untuk α = 0,05 (1,96)
p = perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q = 1 – p (100% - p)
d = tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,01)
Jadi sampelnya adalah dari populasi 75 orang, tingkat signifikan 95%.
Rumus : n = N.z² p.q.
d ( N-1) + z².p.q
= 75 (1,96) ² . 0,5 . 0,5
(0,01) (56 – 1) + (1,96) ² . 0,5 . 0,5
n = 75 (3,841) . 0,25
0,55 + (3,841) . 0,25
n = 72,018
1,51
n = 47,694
n = 48 responden
Sampel diambil berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau
ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel.
Sedangkan kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sampel
(Notoatmodjo, 2012).
Kriteria sampel inklusi adalah:
1. Keluarga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa diwilayah kerja
puskesmas Ranggo.
2. Keluarga terdekat dan berkompeten dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa.
4.3.3 Sampling
Sampling adalah proses penyeleksian porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi
(Nursalam, 2011). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini multistage sampling.
Teknik multistage sampling adalah pengambilan sampel dengan dilakukan berdasarkan tingkat
wilayah secara bertahap. Hal ini memungkinkan untuk dilaksanakan bila populasi terdiri dari
bermacam-macam tingkat wilayah (Notoadmodjo, 2012). Peneliti mengambil sampel penelitian di
Wilayah Kerja Puskesmas Ranggo pada tahun 2021, yaitu sebanyak 20 orang responden.
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan digunakan pengumpulan data
(Notoatmodjo, 2012). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket, yang
digunakan pada 3 variabel yaitu: pengetahuan, sikap dan tingkat kecemasan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Proses penelitian ini diawali dengan memberikan penjelasan tujuan , manfaat, serta hak dan
kewajiban selama menjadi responden, meminta persetujuan responden dengan memberikan lembar
informed concen, peneliti memberikan petunjuk cara pengisian kuesioner kepada responden dan
memberi waktu selama 50 menit untuk pengisian. Setelah pengisian kuesioner, kemudian kuesioner
di berikan kembali kepada peneliti dan diperiksa kelengkapan data yang diisi responden. Kemudian
peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan terimakasih kepada responden atas kerja
samanya.
Setelah selesai melakukan penelitian, peneliti melapor kepada Kepala Puskesmas Ranggo dan
meminta surat keterangan telah melakukan penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Ranggo,
selanjutnya peneliti melakukan pengolahan dan analisa data.