Anda di halaman 1dari 10

61

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara deskriptif analitik. Penelitian bersifat

analitik yaitu mencari hubungan antara variabel. Jenis penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian menggunakan metode

pendekatan ”Cross Sectional”, yaitu suatu penelitian yang mempelajari

dinamika korelasi antara variabel independen (pengetahuan perawat, sikap

perawat dan emosi perawat) dengan variabel dependen (penerapan komunikasi

terapeutik) dengan pengumpulan data menggunakan kuisioner sekaligus pada

suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya

diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau

variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2010).

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono,

2012). Populasi pada penelitian adalah seluruh perawat di ruang rawat inap

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak

116 orang, berdasarkan data dari bidang keperawatan Rumah Sakit Jiwa

Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bulan Januari 2019.

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Dengan demikian sampel adalah

sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan bisa


62

mewakili keseluruhan populasinya sehingga jumlahnya lebih sedikit dari

populasi. Jumlah perawat yang bertugas di ruang rawat inap RS Jiwa

Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 116 orang. Untuk

menghitung sampel dilakukan dengan Rumus Lameshow adalah sebagai

berikut :

Keterangan : N Z2 1-α/2*P(1-P)
n = besar sampel minimum
(N-1) d2 + Z2 1-α/2*P(1-P)
n = populasi
N = besar
Z 1-α/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu, Tingkat

kepercayaan yang sering digunakan adalah 95 % (1,960)


P = prediksi proporsi di populasi (0,5)
d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir, dimana “d” ditentukan

sebesar 10 % (0.1) dan tingkat kepercayaan 95 %


Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 116 perawat dengan

persentase kesalahan yang dapat ditolerir adalah 10%, maka untuk

mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:

N Z2 1-α/2*P(1-P)
2
n= 116 * (1,96)
(N-1) d2 + Z2*1-α/2
0,5*P(1-P)
* (1-0,5)
2
n= (116-1)* (0,1) + (1,96)2 * 0,5 * (1-0,5)
111,4064

n= 1,15 + 0,9604
111,4064
Jumlah responden = 53 orang
Berdasarkannn ==52,789 2,1104didapat sampel sejumlah 53 orang, dan
perhitungan diatas
n= 53
untuk mentolerir adanya kesalahan, jumlah sampel ditambah 10% dri total

jumlah perhitungan sampel, maka didapatlah jumlah sampel sebenarnya

adalah 58 orang, yang kemudian akan digunakan untuk dapat mewakili


63

populasi sejumlah 116 orang. Agar karakteristik tidak menyimpang dari

populasinya, maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan

kriteria inklusi dan eksklusi. Adapun kriteria dari pengambilan sampel

adalah sebagai berikut:


a. Kriteria Inklusi
1) Semua Perawat yang bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa
2) Pendidikan minimal DIII Keperawatan.
3) Perawat yang bersedia menjadi responden.
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria yang tidak digunakan peneliti adalah perawat yang sedang dalam

masa cuti atau sedang tugas belajar, dinas luar, dan sedang sakit pada

masa penelitian serta perawat yang menolak menjadi responden.


3. Teknik Sampling
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik simple random

sampling. Menurut Sugiyono (2012), menyatakan, "Simple random sampling

adalah teknik pengambilan sampel secara random atau acak dari semua

populasi. Semua anggota populasi, tanpa kecuali, memiliki peluang yang

sama untuk dipilih menjadi sampel". Pada penelitian ini sampel diambil

secara acak dari tiap ruangan rawat inap dengan melakukan pengundian

(lotre), dengan langkah-langkah sebagai berikut:


a. Peneliti membuat daftar 116 perawat sebagai kerangka sampling.
b. Membuat gulungan kertas lotre yang berisikan nomor urut daftar 116

perawat tersebut dan masukkan ke dalam kaleng/botol untuk

diguncangkan.
c. Guncangkan hingga 58kali untuk dijadikan sampel penelitian.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung pada bulan 20 Mei – 15 Juni 2019.

D. Pengumpulan Data
64

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

sumber dan berbagai cara.


1. Sumber Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini ada 2 jenis data yaitu:
a. Data Primer
Data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri berasal dari pengumpulan

data melalui kuisioner kepada Responden (Responden adalah perawat

yang bertugas di ruang rawat inap yang terpilih sebagai sampel). Data

berupa jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja.


b. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari hasil laporan Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Data sekunder berupa jumlah

perawat yang bekerja di ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Daerah

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.


2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Menurut Sugiono

(2012), macam-macam teknik pengumpulan data antara lain adalah teknik

wawancara, kuesioner dan observasi. Penelitian ini menggunakan teknik

observasi nonpartisipan. Di dalam observasi nonpartisipan ini, peneliti tidak

terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.

3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012). Mengumpulkan data dengan mengirim

pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden, dilakukan dengan

menyebarkan form kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan meliputi


65

penerapan Komunikasi Terapeutik pada pasien halusinasi di Rumah Sakit

Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penggunaan kuesioner

bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan serta mendukung

penelitian.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

dengan model Skala Likert. Seperti yang telah dikemukakan oleh Sugiyono

(2012) Skala Likert digunakan untuk mengungkap sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan negatif. Untuk

mengukur variabel sikap dan kecerdasan emosi digunakan Skala Likert

dengan lima tingkat alternatif jawaban, yaitu :

a. Sangat Setuju (SS) dengan skor 5

b. Setuju (S) dengan skor 4

c. Netral (N) dengan skor 3

d. Tidak Setuju (TS) dengan skor 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan 1

Dalam penelitian Walansendow (2017), kategori sikap diklasifikasikan

menjadi kategori sikap positif dan sikap negatif. Sedangkan untuk kategori

kecerdasan emosi dibagi menjadi kategori rendah dan tinggi dalam


66

perhitungan nilai skor skala ≤ dan > nilai mean/median (Azwar, 2010 dalam

Yurista, 2018).

Sedangkan kuesioner pengetahuan menggunakan pertanyaan pilhan

ganda (multiple choice) khususnya dengan alternatif jawaban point A-E,

dengan skor jawaban benar = 1 dan skor jawaban salah = 0. Hasil ukur

pengetahuan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu kurang dan baik.

4. Uji validitas dan Reliabilitas

Suatu alat ukur harus mempunyai kriteria validitas dan reliabilitas. Untuk

itu, setelah kuesioner sebagai alat ukur selesai disusun, maka harus

dilakukan uji coba “trial” lapangan. Responden yang digunakan untuk uji

coba sebaiknya yang memiliki ciri-ciri responden dari tempat dimana

penelitian tersebut akan dilaksanakan. Agar diperoleh distribusi nilai hasil

pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji

coba paling sedikit 20 orang (Notoatmodjo, 2012).

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan dan sebelum dianalisa, data akan dikelola

berdasarkan tahapan-tahapan berikut:

1. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan kelengkapan data yang

telah dikumpulkan. Data dikelompokkan berdasarkan variabel dependen

(penerapan komunikasi terapeutik) dan variabel independen (pengetahuan

perawat, sikap perawat dan kecerdasan emosi perawat).


2. Coding
67

Memberikan kode pada data dengan merubah huruf menjadi angka.

Jawaban Ya diberi kode 1 dan jawaban Tidak diberi kode 0, jawaban

setuju diberi kode 1 dan tidak setuju diberi kode 0. Jawaban Benar diberi

kode 1 dan jawaban Salah diberi kode 0.

3. Transferring

Memindahkan jawaban atau kode jawaban kedalam media tertentu.

Setelah jawaban diberi kode tertentu kemudian dipindahkan ke dalam

sebuah tabel agar lebih mudah menghitungnya.

4. Tabulating

Merupakan kegiatan menyusun data dalam tabel. Data disusun dalam

sebuah tabel agar lebih mudah dalam menghitungnya.

5. Entry Data

Entry data merupakan suatu proses memasukkan data kedalam komputer

untuk diolah dengan menggunakan SPSS. Sebelum data diklasifikasikan,

data dikelompokkan terlebih dahulu guna kepentingan penelitian ini,

selanjutnya data di tabulasi sehingga diperoleh frekuensi dari masing-

masing kelompok pertanyaan dari setiap alternatif jawaban yang tersedia.

Setelah data dibuat tabel dalam Microsoft Excell, kemudian dipindahkan

ke SPSS dan dihitung sesuai dengan rumus.

F. Analisa Data

Analisa hasil penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:

1. Analisa Univariat
68

Analisa yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian.

Analisa univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil

pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah

menjadi informasi yang berguna, peringkasan tersebut dapat berupa ukuran

statistik, tabel, grafik. Analisa univariat dilakukan masing-masing variabel

yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Pada analisa univariat ini sekaligus

bertujuan untuk melihat jumlah responden berdasarkan karakteristik

demografi individunya yaitu dilihat dari umur, jenis kelamin dan masa kerja.

Selain itu juga analisa univariat ini juga untuk melihat tingkat pengetahuan,

sikap perawat, dan kecerdasan emosi dengan penerapan komunikasi

terapeutik.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkorelasi, dalam analisis bivariat dilakukan beberapa tahap antara

lain:

a. Analisis proporsi atau persentase, dengan membandingkan distribusi

silang antara dua variabel yang bersangkutan dan uji normalitas data.
b. Analisis dari uji statistik menggunakan uji chi square (kai kuadrat). Uji

ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen pada tingkat kepercayaan (ɑ = 0,05)

dengan ketentuan sebagai berikut:


1) jika p ≤ ɑ maka HO ditolak, ada hubungan bermakna antara variabel

independen dan variabel dependen.


2) Jika p > ɑ maka HO gagal ditolak /diterima, tidak ada hubungan

bermakna antara variabel independen dan variabel dependen.


69

Rumus uji chi square:

Keterangan :

x² = Nilai statistik iji chi-square

O = Nilai Observasi

E = Nilai Ekspetasi (harapan)

Ʃ = Penjumlahan

c. Analisis keeratan hubungan antara dua variabel tersebut, dengan melihat

Odd Ratio (OR). Besar kecilnya nilai OR menunjukkan besarnya keeratan

hubungan antara dua variabel yang diuji. Untuk mengetahui seberapa

besar resiko variabel independen dan variabel dependen maka harus

diketahui nilai OR = ad/bc. Karena desain penelitian yang digunakan

adalah cross sectional maka ukuran asosiasi yang digunakan adalah POR

(Prevelance Odds Ratio) dengan rumus yang sama dengan OR.

Interpretasinya jika :
1) POR = 1 : estimasi bahwa tidak ada asosiasi antara variabel.
2) POR > 1 : estimasi bahwa ada asosiasi positif antara variabel.
3) POR < 1 : bahwa ada asosiasi negatif antara variabel.

G. Etika Penelitian
Secara umum prinsip dalam penelitian atau pengumpulan data dapat

dibedakan menjadi tiga bagian yaitu, manfaat, prinsip menghargai hak-hak

subjek dan prinsip keadilan. Data yang didapat dengan cara menekankan etika

yang mengacu pada:


1. Lembar persetujuan menjadi responden (informed consent)
Lembar persetujuan diberikan kepada subjek yang akan diteliti. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian jika calon responden bersedia

untuk diteliti, maka mereka harus mengisi lembar persetujuan tersbut,


70

namun apabila responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak boleh

memaksakan dan tetap menghormati hak-hak responden.


2. Tanpa nama (anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan responden maka peneliti tidak mencantumkan

nama responden pada lembar pengumpulan data cukup dengan

memberikan kode pada masing-masing lembar kuesioner tersebut.


3. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti, karena hanya

kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai

hasil riset atau hasil dari penelitian.

Anda mungkin juga menyukai