METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
B. Hipotesa Penelitian
antara dua variable atau lebih yang diharapkan bisa menjawab suatu
kepuasaan pasien
Bagan 3.1
Kepuasan tinggi
2. Realibility ( keandalan)
4. Emphaty ( empati)
5. Assurance ( kepastian )
Kepuasan rendah
3 aspek yang mendasari perawat untuk caring:
1. Aspek kontrak
2. Aspek etika
3. Aspek spiritual
Keterangan :
: Yang diteliti
Sumber: Caring & Communicating 2009, Paul Morrison & Philip Burnard
44
D. Rancangan penelitian
1. Jenis penelitian.
yang diteliti.
( Notoatmodjo, 2005 ).
3. Metode penelitian
mewakilinya.
45
4. Populasi penelitian
a. Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang telah diteliti semua klien yang
klien/bulan.
b. Sampel.
compos mentis.
46
menggunakan rumus :
N
n =
1+N (d)
Keterangan :
n = Jumlah sampel
100
n=
1 + 130 ( 0,1 )
n = 56,5 orang
responden.
5. Definisi Operasional
Skala
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
47
Perawat : ≤ 60%
pelayanan.
6. Instrumen Penelitian
a. Instrumen Caring
b. Instrumen kepuasan
kemungkinan jawaban yaitu Sangat puas (4), Puas (3) , Tidak puas
c. Uji Validitas
susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka
Keterangan :
valid.
d. Uji Realibilitas
responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan
berikut:
k ∑ S²i
a= 1
k-1 S²x
Keterangan :
K : Banyaknya belahan
cronbach 0,700.
berikut:
51
tujuan penelitian.
mengisi kuesioner.
disediakan.
a. Pengolahan data
data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus
52
sebagai berikut :
1) Editing data
2) Coding data
3) Processing data
program komputer.
4) Cleaning
b. Analisa data
53
statistik ). Pada tahap analisa data telah dilakukan melalui dua cara
yaitu:
1) Analisa Univariat
dependen.
(Supranto,2001:241):
Tki = X 100 %
Keterangan :
dan
dimana :
n = jumlah sampel
(Supranto,2001:241).
Median :
55
komunikasinya baik.
sebagai berikut :
F
P= x 100%
n
Keterangan :
P : Prosentase Responden
2) Analisa Bivariat
dimana:
Kolom
1 2
1 a b
Baris
2 c d
Dimana:
n: Ukuran sampel
H0 ditolak jika 2hitung > 2tabel atau peluang kesalahan (p-value) < = 0,05
0,05
E. Jadual Penelitian
pendahuluan.
d. Mengumpulkan literatur.
2. Tahap persiapan
a. Pengajuan judul
g. Seminar proposal
59
3. Tahap pelaksanaan
BAB IV
di ruang bedah sentral rumah sakit umum daerah kota bandung akan ditampilkan
dalam bentuk tabel distribuís frekuesi untuk univariat dan table silang untuk
bivariat.
Tabel 4.1.1
Persepsi Pasien Terhadap Caring Perawat di Ruang Bedah Central RSUD.
Kota Bandung
Dari table 4.1.1 diatas hasil penelitian didapatkan hasil kurang dari
41.1 % pasien mempunyai persepsi kurang baik dan lebih dari setengah responden
4.1.2 Kepuasan
Tabel 4.1.2
61
Dari table 4.1.2 diatas hasil penelitian didapatkan hasil kurang dari
tidak puas dan lebih dari setengah responden atau 30 responden (53.6%) pasien
Tabel 4.3
Hubungan Antara Persepsi Pasien Tenteng Caring Perawat Dengan Tingkat
Kepuasaan Pasien
Kepuasan Pasien
Kategori Total p-
Tidak Puas Puas χ2
Persepsi value
f % f % f %
Kurang Baik 18 69.2 5 16.7 23 41.1
Baik 8 30.8 25 83.3 33 58.9 15.901 0.000
Total 26 100 30 100 56 100
62
memiliki persepsi kurang baik dan kepuasan pasien tidak puas sebanyak 18
responden atau 69,2%, sedangkan yang persepsi pasien baik dan kepuasan
pasiennya tidak baik sebanyak 8 responden atau 30,8% dan persepsi kurang baik
pasien merasa puas sebanyak 5 responden atau 16,7%, persepsi pasien baik dan
lebih besar dari χ2 tabel 3.481 atau nilai p-value sebesar 0.000 yang lebih dari α
(0,05). Hal ini memberi informasi untuk menolak H0. Artinya terdapat hubungan
antara persepsi pasien tenteng caring perawat dengan tingkat kepuasaan pasien.
4.2. Pembahasan
menolong dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini
dan “kasih sayang “ ditawarkan secara sementara sebagai respon afektif penting
Chapman (1983), menyatakan bahwa salah satu alasan utama kenapa orang-
dan merawat orang lain yang paling membutuhkan. Pratt (1980) berpendapat
sama bahwa caring adalah kekuatan pendorong utama yang memotivasi seseorang
limited, 1987). Caring adalah salah satu dari 11 atribut yang diisolasi karena
persepsi kurang baik dan lebih dari setengah responden 33 responden atau 58.9%
Paien yang mendapatkan caring dari perawat secara tidak langsung pasien
baik terhadap caring perawat, berbeda halnya dengan pasien yang tidak
sehingga pasien mempunyai persepsi yang tidak baik hal ini bisa disebabkan
karena perawatnya yan sibu atau tidak adanya kesesuaian jumlah perawat dengan
jumlah pasien sihingga perawat dalam melakukan caring tidak semua pasien
mendapatkan caring.
64
4.2.2 Kepuasan
dengan harapan-harapannya.
dalam pelayanan kesehatan dan lebih penting lagi karena dalam era
keperawatan dan caring adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dan pada
ini di adopsi dan diperluas oleh griffin (1983) yang membagi konsep caring
ke dalam dua domain utama. Salah satu konsep ini berkenaan dengan sikap
dan emosi perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada
keperawatannya.
predictor kesuksesan.
dan lebih besar dari χ2 tabel 3.481 atau nilai p-value sebesar 0.000 yang lebih
dari α (0,05). Hal ini memberi informasi untuk menolak H0. Artinya
kepuasan pasien merupakan tujuan utama atau hasil yang akan didapatkan
harus diberikan oleh perawat terdiri dari membantu, menolong dan melayani
suatu hasil yang didapatkan oleh pasien apakah dia mendapatkan pelayanan
yang sesuai atau tidak seperti yang dikatakan oleh prawiharjo bahwa
BAB V
5.1 Kesimpulan
Tahun 2010
Tahun 2010
Tahun 2010
5.2 Saran