Anda di halaman 1dari 12

1.

1 METODE PEELITIANbjb Rancangan Penelitian

Jenis penelitian adalah strategi untuk mencapai tujuan yang telah

berperan sebagai pedoman atau penentuan peneliti atau penuntun peneliti

pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2013).

Desain Penelitian ini menggunakan penelitian cross sectional dengan

pendekatan deskriptif untuk melakukan pengamatan kejadian yang terjadi

dan menganalisa hubungan antar variabel. Yaitu jenis penelitian atau

penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok

obyek (Nursalam, 2013). Rancangan penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis hubungan tingkat kecemasan dengan penggunaan pelayanan di

masa pandemi covid 19 di puskesmas Badean tahun 2021.


1.2 Kerangka Kerja

1.1 Populasi : Semua pasein di

Puskesmas Badean, sebanyak 1.482

responden
Purposive Sampling

Sampel : Seluruh pasien Di Puskesmas Badean,

sebanyak 94 responden

Desain Penelitian: Cross Sectional

Informed Concent

Pengumpulan data dengan lembar

kuisioner

Pengolahan data dan Analisa data


Coding , Scoring, Tabulating, dan uji Rank Spearman dengan
bantuan SPSS for windows seri 25

Laporan Penelitian

Gambar 4. 1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Tingkat Kecemasan dengan


penggunaan pelayanan kesehatan
Bagan 4.1 Kerangka kerja :Hubungan Tingkat Kecemasan dengan

penggunaan pelayanan kesehatan di masa Pandemi Covid 19 di

Puskesmas Badean tahun 2021.


1.3 Populasi , Sampel, dan Tekhnik Sampling

1.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah subyek (misalnya manusia, klien)

yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Puskesmas

Badean, sebanyak 1.482 perawat.

1.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2013). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di

Puskesmas Badean, sebanyak 94 perawat.

1.3.3 Tekhnik Sampling

Sampling merupakan tekhnik pengambilan sampel (Sugiono,

2019). Tekhnik sampling yang digunakan untuk penelitian ini adalah

total sampling yaitu dengan cara mengambil sampel sama dengan

populasi.

Dalam pengambilan sampel terdapat kriteria yaitu kriteria

inklusi dan kriteria eksklusi dimana kriteria tersebut menentukan

dapat tidaknya sampel digunakan (Alimul Aziz, 2010).

1.4 Identifikasi Variabel

Jenis variabel diklasifikasikan menjadi bermacam–macam tipe untuk

menjelaskan penggunaanya dalam penelitian. Macam-macam tipe variabel


meliputu variabel independen, dependen, moderator, perancu, dan kontrol

(Nursalam, 2013). Variabel dalam penelitian ini adalah:

1.4.1 Variabel Bebas (Independen)

Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan

variabel lain (Nursalam, 2013). Variabel dependen dalam penelitian

ini adalah tingkat kecemasan.

1.4.2 Variabel Terikat (Dependen)

Merupakan variabel yang dipengaruhi nilainya oleh variabel

lain, variabel dependen dalam penelitian ini adalah penggunaan

pelayanan kesehatan di masa pandemi Covid 19.

1.5 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena

(Aziz Alimul H, 2008).


Tabel 4. 1 Definisi Operasional pada penelitian Hubungan Tingkat

Kecemasan Dengan Kinerja Perawat di masa Pandemi Covid 19 di ruang IGD

RSUD Blambangan Tahun 2021.

Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala Skor


Operasional
Variabel Tingkat Gejala kecemasan Kuesioner Ordinal 1. Tidak
independen Kecemasan adalah 1. Cemas Nursalam cemas = 0-
(bebas) keadaan, suasana 2. Tegang HARS 24%
perasaan yang 3. Takut 2. Kecemasan
Tingkat ditandai oleh 4. Gangguan tidur ringan =
Kecemasan ketegangan fisik, 5. Kemampuan 35-49%
kekhawatiran dan konsentrasi 3. Kecemasan
anggapan bahwa 6. Perasaan sedih sedang =
sesuatu yang buruk 50-74%
akan terjadi saat 4. Kecemasan
kinerja perawat berat = 75-
menurun 100%
Variabel pelayanan itu Melihat penggunaan Kuesioner Ordinal 1. Buruk /
dependen sendiri merupakan pelayanan kesehatan pengguna tidak sesuai
(terikat) upaya maksimal dengan: an = 0-33%
yang diberikan oleh 1. kuantitas pelayanan 2. Cukup baik
Penggunaa petugas pelayanan pelayanan, kesehatan / sesuai =
an dari sebuah 2. .kualitas (Skala 34-66%
pelayanan perusahaan industri pelayanan, Likert) 3. Baik /
kesehatan untuk memenuhi 3. pengetahuan sesuai = 67-
harapan dan tentang 100%
kebutuhan
pelanggan sehingga 4. pemanfaatan
tercipta kepuasan
5. pelayanan,
(sugiarto, 2015).
kreativitas,.

1.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiono, 2008).

1.6.1 Lembar Kuisioner Tingkat kecemasan :

Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh tingkat

kecemasan adalah lembar kuisioner HARS lembar ini berisi tentang

pertanyaan-pertanyaan terkait kecemasan yang diisi oleh responden.

Hasil dari jawaban kuisioner tersebut akan diakumulasikan untuk

menentukan tingkat kecemasan.


1.6.2 Lembar KoesionerPenggunaan Pelayanan Kesehatan :

Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data

penggunaan pelayanan kesehatan dalam penelitian ini adalah lembar

koesioner Skala Likert . Lembar koesioner yang berisi data responden

seperti nomer responden, umur, jenis kelamin , dan pendidikan yang

diukur menggunakan lembar koesioner diisi oleh responden,

kemudian untuk menentukan hasil penggunaan pelayanan kesehatan.

Dari pengukuran tersebut akan diakumulasikan untuk menentukan

baik atau tidak sesuai, cukup baik atau sesuai, baik atau sesuai.

1.7 Waktu Penelitian

Studi penelitian ini Di Puskesmas Badean Tahun 2021 akan berlangsung

pada bulan Februari 2021. Selanjutnya pengolaan data pada bulan Maret

2021.

1.8 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan Di Puskesmas Badean Tahun 2021

1.9 Proses Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini cara pengumpulan data yang digunakan adalah

dengan meminta surat pengantar kepada penanggung jawab PPPM (Pusat

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) STIKes Banyuwangi terkait

permohonan surat pengantar ke Direktur RSUD Blambangan. Setelah surat

tersebut sampai ke Direktur Blambangan, bila ada ijin untuk melakukan


pengumpulan data maka peneliti akan melakukan pengumpulan data di ruang

yang telah disetujui.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan lembar kuesioner. Dalam pengumpulan data menggunakan

lembar kuesioner peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Peneliti memberikan inform consent mengenai penelitian yang akan

di lakukan.

2) Peneliti memberikan penjelasan tentang cara prosedur atau

pelaksanaan kegiatan.

3) Peneliti memberikan 2 lembar kuesioner yang berisi tentang:

a) Kuesioner kecemasan diisi oleh responden ( perawat ) secara

langsung.

b) Kuesioner kinerja perawat diisi oleh karu.

4) Hasil yang di dapatkan kemudian dikumpulkan dan dianalisa.

1.10 Pengolahan Data

1.10.1 Langkah-Langkah Pengolahan Data

Sebelum melakukan analisa data, secara berurutan data yang

berhasil dikumpulkan akan mengalami proses editing, yaitu

dilakukan coding, scoring, dan tabulating.

1. Editing

Sebelum data diolah bagian yang sangat penting dalam

metode ilmiah, karena dengan analisah data tersebut dapat diberi


arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah

penelitian.

2. Coding

Coding adalah pemberian kode pada data dimasukkan

untuk meterjemahkan data ke dalam kode-kode yang biasanya

dalam bentuk angka (Jonathan Sarwono, 2006).

a. Coding tingkat kecemasan

1. Tidak cemas = 1

2. Kecemasan ringan = 2

3. Kecemasan sedang = 3

4. Kecemasan berat = 4

b. Coding kinerja perawat

1. Buruk = 1

2. Cukup baik = 2

3. Baik / sesuai = 3

4. Scoring

Scoring adalah Skor / nilai untuk tiap item pertanyaan

untuk menentukan nilai tertinggi dan terendah (Setiadi, 2007).

Pada tahap scoring peneliti memberi nilai pada setiap data sesuai

dengan skor yang telah ditentukan berdasarkan kuisioner yang

telah diisi oleh responden

a. Scoring kecemasan

1. Tidak cemas = 0- 24%

2. Kecemasan ringan = 25 – 49%


3. Kecemasan sedang = 50 - 74%

4. Kecemasan berat = 75 - 100%

b. Scoring Kinerja perawat

1. Buruk = 0 - 33%

2. Cukup baik / sesuai = 33 - 66%

3. Baik = 67 – 100%

c. Rumus rekapitulasi skoring:

Jumlah jawaban responden X 100


Jumlah jawaban maksimal

5. Tabulating

Tabulating merupakan kegiatan menggambarkan jawaban

responden dengan cara tertentu (Jonathan Sarwono, 2006).

Mentabulasi hasil data yang diperoleh sesuai dengan item

pertanyaan.

1.10.2 Analisa Uji Stastistik

Dari data yang telah terkumpul dilakukan analisis atas hubungan

tingkat kecemasan dengan kinerja perawat di ruang IGD RSUD

Blambangan Banyuwangi Tahun 2021 , menggunakan uji chi square

dengan SPSS 25 For Windows dengan kaidah pengujian sebagai

berikut:

Ha ditolak : bila nilai p < 0,01 artinya tidak ada hubungan atau ada

hubungan tapi sangat leah hampir tidak ada hubungan.

Ha diterima : bila nilai p > 0,01 artinya adanya hubungan yang

signifikan.
1.11 Etika Penulisan

Sesuai dengan kaidah penelitian di Indonesia, maka peneliti

melakukan penelitian menurut etika sebagai berikut :

1.11.1 Informed Concent ( Lembar Persetujuan)

Informed Concent diberikan sebelum penelitian dilaksanakan

pada subyek peneliti, para perawat diberi tahu tentang maksut dan

tujuan dari penelitian jika subyek bersedia harus ada bukti persetujuan

yaitu dengan tanda tangan.

1.11.2 Anonomity ( Tanpa Nama)

Subyek tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar

pengumpulan data, cukup kode nama saja untuk menjamin

kerahasiaan identitas.

1.11.3 Confidentiatly (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari subjek akan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti. Penyajian data atau hasil penelitian

ditampilkan dalam forum akademik.

1.11.4 Veracity ( Kejujuran)

Jujur pada saat pengumpulan data, pustaka, metode, prosedur

penelitian, hingga publikasi hasil. Jujur pada kekurangan maupun

kegagalan proses penelitian. Tidak mngakui pekerjaan yang bukan

pekerjaannya.
1.11.5 Non Maleficience (Tidak Merugikan)

Suatu prinsip yang mempunyai maksud bahwa setiap tindakan

yang dilakukan seseorang tidak menimbulkan kerugian secara fisik

maupun mental (Abrori, 2016).

1.11.6 Menghormati Harkat dan Martabat Manusia

Menghormati maupun menghargai orang ada dua hal yang perlu

diperhatikan, yaitu peneliti harus mempertimbangkan secara

mendalam terhadap kemungkinan bahaya dan penyalahgunaan

penelitian dan melakukan perlindungan kepada responden yang

rentan terhadap bahaya penelitian.

1.11.7 Keadilan Bagi Seluruh Subjek Peneliti

Suatu bentuk terapi adil terhadap orang lain yang menjunjung

tinggi prinsip moral, legal, dan kemanusiaan. Prinsip keadilan juga

ditetapkan dalam pancasila Negara Indonesia pada sila ke 5 yaitu

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Abrori, 2016).

1.11.8 Memaksimalkan Manfaat dan Meminimalkan Resiko

Keharusan secara etik untuk mengusahakan manfaat sebesar-

besarnya serta memperkecil kerugian maupun resiko bagi subjek dan

memperkecil kesalahan penelitian. Dalam hal ini penelitian harus

dilakukan dengan tepat dan akurat, serta responden terjaga

kesalamatan dan kesehatannya.

Anda mungkin juga menyukai