Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan
cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
faktor stres dengan kejadian vertigo. Studi cross sectional ini mempelajari
hubungan antara faktor-faktor risiko (variabel bebas) dengan efek (variabel
terikat) berupa keluhan atau status kesehatan tertentu dengan pendekatan point
time dimana tiap subjek diobservasi hanya satu kali saja tanpa follow up.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di poliklinik Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Raden
Mattaher Provinsi Jambi.

3.2.2 Waktu Penelitian


Proses penelitian ini dilaksanakan sekitar 3 bulan pada Juni-Agustus 2018.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien vertigo yang berobat di
poliklinik saraf di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher
Provinsi Jambi pada tahun 2017 yang telah didiagnosa oleh dokter dan
memenuhi kriteria inklusi.

3.3.2 Sampel Penelitian dan Besar Sampel


1. Sampel Penelitian
Sampel penelitian ini adalah sebagian dari keseluruhan objek yang
diteliti dan dianggap mewakili keseluruhan populasi dan memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi.

59
2. Besar Sampel
Jumlah sampel penelitian ini dihitung dengan rumus Slovin sebagai
berikut :

Keterangan :
n = Besar sampel
N = Populasi pasien vertigo di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi
pada tahun 2017 = 50 orang
e = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan = 5%

Maka diperoleh besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah:

= 44,44 (dibulatkan menjadi 44 orang)

3.3.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi


1. Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah :
1. Pasien vertigo yang berobat ke poliklinik saraf Rumah Sakit
Umum Raden Mattaher Provinsi Jambi pada tahun 2017
2. Pasien vertigo yang bersedia mengisi kuesioner dan telah
dilakukan inform consent

2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

60
1. Pasien vertigo yang menolak untuk mengisi kuesioner
2. Pasien vertigo yang tidak dapat menulis dan tidak dapat
membaca.

3.3.4 Cara Pengambilan Sampel


Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan teknik
pengambilan sampel tidak acak (non probability sampling) yang
berupa consecutive sampling, dimana setiap sampel yang memenuhi
kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian, sehingga jumlah
sampel yang diperlukan terpenuhi. Besar sampel minimum yang
diperlukan adalah 44 sampel.

3.4 Definisi Operasional Variabel


Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
1 Stres Suatu Melalui Kuesioner 1. Normal: 0-14 Ordinal
tahapan pengisian Depression 2. Ringan: 15-18
reaksi tubuh lembar Anxiety 3. Sedang: 19-25
pada kuesioner Stress Scale 4. Berat: 26-33
individu oleh (DASS-42) 5. Sangat berat:
terhadap responden ≥34
stresor sendiri
2 Vertigo Perasaan Didiagnosis Buku daftar 1. Vertigo Nominal
atau sensasi oleh dokter pasien di vestibular
tubuh yang spesialis poliklinik 2. Vertigo non
berputar saraf Saraf vestibular
terhadap
lingkungan
atau
sebaliknya,
lingkungan
sekitar kita
rasakan

61
berputar.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa


kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS-42) Bahasa Indonesia.
Kuesioner ini dipilih dikarenakan telah reliable dan valid. Kuesioner ini akan
diajukan kepada pasien, diisi oleh pasien sendiri untuk mengukur tingkat stres.
Kuesioner ini disusun dalam bentuk pertanyaan tertutup dengan menggunakan
skala likert. Peneliti memberikan alternatif jawaban, sehingga responden mampu
menjawab sesuai pilihan yang telah disajikan. Nilai masing-masing jawaban akan
diakumulasi lalu total skor diklasifikasikan berdasarkan tingkat stres penderita
yakni normal, ringan, sedang, berat, dan sangat berat.

3.6 Metode Pengumpulan Data


3.6.1 Jenis Data
1. Data Primer
Data yang dikumpulkan berasal dari hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti.

2. Data Sekunder
Data sekunder dari penelitian ini adalah daftar pasien vertigo yang
berobat ke poliklinik Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Raden
Mattaher Provinsi Jambi dan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul
Manap Kota Jambi.

62
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan sistem perangkat
lunak komputer seperti microsoft excel dan software pengolahan data
statistik. Adapun tahapan pengolahan data adalah sebagai berikut:
1. Editting
Dilakukan pemeriksaan hasil wawancara menggunakan kuesioner
mengenai kelengkapan dan kesesuaian hasil data yang telah
dikumpulkan serta ketepatan pengkodean sebelum proses pemasukan
data kedalam program pengolahan data.
2. Coding
Peneliti akan memberi kode atau tanda berupa angka pada masing-
masing jawaban lalu dipindahkan kedalam lembar tabel kerja untuk
mempermudah pengolahan data.
3. Data Entry
Dimasukkan data yang diperoleh ke dalam aplikasi pengolahan
statistik yang telah disiapkan pada program pengolahan data di dalam
komputer.
4. Data Cleaning
Semua data dari responden di cek kembali untuk melihat
kemungkinan adanya kesalahan pengkodean, ketidaklengkapan data
dan sebagainya, kemudian dilakukan koreksi.

3.7.2 Analisis Data


Data ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Data yang
sudah diolah kemudian dianalisis menggunakan aplikasi statistik. Analisis
ini digunakan untuk mengetahui prevalensi serta hubungan variabel
independen dengan variabel dependen.

63
3.8 Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti meminta izin kepada responden
dengan mengedepankan masalah-masalah etika sebagai berikut:
1. Lembar persetujuan penelitian (informed consent)
Lembar persetujuan peneliti diberikan kepada responden mengenai
maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui hal-hal yang akan
diteliti. Jika responden bersedia diteliti, responden diminta untuk
menandatangani lembar persetujuan dan jika responden menolak untuk
diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan akan menjaga hak
responden.
2. Kerahasiaan nama (anonimity)
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek penelitian, peneliti akan
merahasiakan nama responden dengan cara tidak mencantumkan nama
responden pada lembar pengumpulan data dan hanya memberi simbol
dan nomor kode tertentu.
3. Kerahasiaan (confidentally)
Data informasi yang peneliti peroleh dari responden dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti.

3.9 Keterbatasan Penelitian


1. Peneliti didasarkan pada kuesioner yang dijawab oleh responden,
sehingga data yang didapatkan bersifat lemah. Hal ini terjadi karena
kemungkinan ketidakjujuran dalam mengisi dan ketidakpahaman terhadap
pertanyaan yang diberikan.
2. Diagnosis pasien yang didapatkan dari data rekam medik tidak lengkap,
data tersebut hanya menyebutkan diagnosis pasien berupa vertigo secara
umum, tidak menyebutkan klasifikasinya.

64
3.10 Alur Penelitian

Melihat data pasien vertigo di poliklinik saraf


Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher
Provinsi Jambi

Menentukanz jumlah sampel


dengan rumus Slovin

Mendapatkan nama calon responden


berdasarkan consecutive sampling serta
menyingkirkan responden dengan kriteria
eksklusi.

Menghubungi calon responden dan


melakukan informed consent

Pengisian data kuesioner oleh responden

Pengolahan dan Analisa data

Laporan

65

Anda mungkin juga menyukai