Anda di halaman 1dari 8

77

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan / Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan studi

kasus bertujuan untuk memperoleh pengetahuan masalah Asuhan Pada

Pasien Gagal Jantung Kongestif Dengan Masalah Pola Napas Tidak Efektif

di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah

Kota Batam Tahun 2022. Pendekatan yang digunakan adalah asuhan

keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi.

3.2 Subyek Studi Kasus

Studi kasus tidak dikenal populasi dan sampel, namun lebih mengarah

kepada istilah subyek studi kasus oleh karena itu yang menjadi subyek studi

kasus sekurang-kurangnya satu klien (individu, keluarga atau masyarakat

kelompok khusus) dengan masalah keperawatan yang di amati secara

mendalam. Subyek studi kasus perlu dirumuskan inklusi dan eksklusi.

3.2.1 Kriteria Inklusi

3.2.1.1 Klien yang masuk keruang instalasi gawat darurat (igd)

rumah sakit umum daerah embung fatimah dengan kasus

gagal jantung kongestif.

3.2.1.2 Klien yang mengalami gagal jantung kongestif dengan masa

lah pola napas tidak efektif.


78

3.2.1.3 Klien yang bersedia menjadi subjek penelitian atau

responden.

3.2.2 Kriteria eksklusi

3.2.2.1 Klien gagal jantung yang mengalami komplikasi.

3.2.2.2 Klien yang tidak berada di ruang instalasi gawat darurat.

3.2.2.3 Klien yang tidak bersedia menjadi subjek penelitian atau res

ponden.

3.3 Fokus Studi

Fokus studi adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titi

k acuan studi kasus. Fokus studi dari kasus Gagal Jantung Kongestif yaitu m

asalah Pola Napas Tidak Efektif pada pasien Gagal Jantung Kongestif.

3.4 Definisi Operasional

3.4.1 Studi kasus asuhan keperawatan

3.4.1.1 Pola Napas Tidak Efektif adalah inspirasi dan ekpirasi yang

tidak memberikan ventilasi adekuat (Harif Fadhilla dkk, 2016).

3.4.1.2 Gagal Jantung Kongestif adalah keadaan dimana jantung tidak

mampu lagi memompa darah secukupnya dalam memenuhi

kebutuhan sirkulasi badan untuk keperluan metabolisme

jaringan tubuh pada keadaan tertentu, sedangkan tekanan

pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi.


79

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Alat yang digunakan pada saat penelitian adalah format pengkajian

keperawatan gawat darurat, format data perkembangan SOAP, ballpoint. Dan

ada alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan antara lain ialah

tensimeter, thermometer, stetoskop, alat EKG, penlight, sphygmomanometer,

reflek hammer segitiga, timbangan BB, sarung tangan, spatel lidah.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data adalah suatu cara atau metode yang

digunakan untuk mengumpulkan data. Tehnik pengumpulan data dalam studi

kasus ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas klien, Sumber data

darikeluarga klien, perawat lainnya.

b. Observasi dan pemeriksaan fisik (dengan pendekatan: inspeksi, palpasi,

perkusi, auskultasi/ IPPA) pada sistem tubuh klien.

c. Studi dokumentasi (hasil dari pemeriksaan diagnostik).

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dibawah ini:

3.1.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

langsung di lapangan oleh orang yang bersangkutan dalam

pelaksanaan studi kasus maupun penelitian. Data primer dapat diambil

dari :

a. Wawancara mendalam
80

Salah satu metode yang digunakan penulis untuk

mendapatkan data adalah dengan wawancara. Dimana penulis

mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seorang

responden. Anamnesa dilakukan dengan dua cara yaitu

1. Autoanamnesa

Auto anamnesa merupakan anamnesa yang dilakukan

kepada pasien secara langsung. Keluhan utama, Riwayat

penyakit sekarang danRiwayat penyakit dahulu.

2. Alloanamnesa

Allo anamnesa merupakan anamnesa yang dilakukan

kepada keluarga pasien untuk memperoleh data tentang pasien.

Riwayat penyakit keturunan dan riwayat penyakit yang sama.

b. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk

mengetahui gejala/ masalah kesehatan yang dialami oleh pasien.

Pemeriksaan fisik meliputi :

1. Inspeksi

Adalah suatu proses observasi yang dilaksanakan secara

sistematik dengan menggunakan indera penglihatan sebagai

suatu alat untuk pengumpulan data. Di inspeksi adalah tentang

adanya keluhan kelemahan fisik, distensi vena jugularis,

dispnea d’effort, telapak tangan terlihat pucat, dan adanya

edema ekstermitas.
81

2. Palpasi

Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indra

peraba tangan dan jari-jari adalah suatu instrument yang

sensitif yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang

denyut nadi perifer, adanya hepatomegali, dan takikardia.

3. Perkusi

Adalah melakukan pengetukan dengan ujung-ujung jari

pada daerah permukaan tubuh dengan tujuan menghasilkan

suara. Di perkusi adalah batas jantung, dan melihat adanya

efusi pleura.

4. Auskultasi

Adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara

yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop. Di

auskultrasi adalah tekanan darah, dan adanya bunyi jantung

ketiga (gallop S3).

3.1.2 Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari mempelajari status maupun

dokumentasi milik pasien, data dari catatan keperawatan dan studi.

Data sekunder meliputi :

a. Studi Pustaka
82

Penulis mencari, mengumpulkan, mempelajari referensi

yang membahas tentang asuhan keperawatan dan konsep

penyakit tersebut.

b. Studi Dokumenter

Studi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan

klien yang bersumber dari catatan dokter, bidan maupun

sumber lain yang menunjang seperti hasil pemeriksaan

diagnostik. Pemeriksaan penunjang. Test laboratorium dan

penelitian pendukung adalah komponen essensial dari

pengujian fisik sebagai test dan penelitian yang dilakukan

sebagai bagian dari skrining rutin.

3.7 Lokasi dan Waktu Studi Kasus

3.7.1 Lokasi pengambilan studi kasus ini di Rumah Sakit Umum Daerah E

mbung Fatimah Kota Batam.

3.7.2 Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27-28 Juli 2022.

3.8 Analisa dan Penyajian Data

Analisa data dilakukan sejak penelitian di lapangan, sewaktu

pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data

dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan

dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.

Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban

dari penelitian yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam

yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Teknik analisis


83

digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang

menghasilkan data untuk selanjutnya di interpretasikan dan di

bandingkanteori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi

dalam intervensi tersebut.

Penyajian data disesuaikan dengan desain studi kasus deskriptif yang

dipilih. Untuk studi kasus, data disajikan secara tekstular/ narasi dan dapat

disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subyek studi kasus yang

merupakan data pendukungnya.

3.9 Etika Studi Kasus

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapatkan rekomendasi dari

Institut Kesehatan Mitra Bunda Batam dan permintaan izin kepada kepala

ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Embung

Fatimah Kota Batam. Setelah mendapat persetujuan (izin) barulah melakukan

penelitian dengan menekan masalah etika yang meliputi :

3.9.1 Informed Consent (Persetujuan)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan

diteliti yang memenuhi kriteria inklusi, bila responden menolak maka

peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak

responden.

3.9.2 Anomity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasian, peneliti tidak akan mencantumkan

nama responden, tetapi lembar tersebut di beri kode.


84

3.9.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai