Anda di halaman 1dari 10

Volume 2 Issue 1, 2022, 1-14

https://doi.org/10.20885/RLA.Vol2.iss1.art1

SKRINING ANEMIA GUNA MENCEGAH ANEMIA di SMAN 19


BATAM

Naomi Rabela*,Nuraini fukalang,Marsita, Meysi Urba,Dimas Dwinugroho, Kadarisman

Institut Kesehatan Mitra Bunda


*
Corresponding author: naomirabelatbjs@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang: Prevalensi anemia pada remaja putri saat ini masih tinggi berkisar
40-88% ,dan di Indonesia 21,7%. Kehilangan darah saat menstruasi menyebabkan
remaja putri rentan mengalami anemia. Anemia dalam kehamilan mempunyai
dampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan
serta berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan
menyebabkan kematian ibu dan anak.
Tujuan : Tujuan penelitian ingin mengetahui hubungan factor kejadian anemia
padaremaja putri SMAN 19 Batam.
Metode: desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Populasi pada
penelitian adalah seluruh siswi SMAN 19 Batam, total sampel sebanyak 215
responden. Teknik pengambilan sampel secara simple random sampling.
Hasil: hasil penelitian menunjukkan resiko anemia pada siswi SMAN 19 Batam
sebanyak 68% siswi kelas 12.
Simpulan: faktor pengetahuan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan
resiko anemia pada remaja putri..

Kata kunci: anemia, pengetahuan, remaja putri


Abstract

Background: The prevalence of anemia in adolescent girls is still high, ranging from
40-88%, and in Indonesia 21.7%. Loss of blood during menstruation causes young
women to be prone to anemia. Anemia in pregnancy has a negative impact on the
growth and development of the fetus in and may cause pregnancy complications and
even death of the mother and child.
Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between the
incidence of anemia in adolescent girls at SMAN 19 Batam.
Methods: the research design used is cross sectional. The population in this study
were all students of SMAN 19 Batam, the number of samples was 215 respondents.
The sampling technique was simple random sampling.
Results: The results showed that the risk of anemia in SMAN 19 Batam students was
68% of 12th grade students.
Conclusion:
the knowledge factor did not have a significant relationship with the risk of anemia in
adolescent girls.
Keywords: anemia, kgirl ordinarynowloaged,

1
Pendahuluan
Anemia merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang masih
sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia.
Anemia dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana kadar
haemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal, yang berbeda untuk
setiap kelompok umur dan jenis kelamin. Hemoglobin berfungsi untuk
mengikat oksigen dan menghantarkan oksigen ke seluruh sel jaringan
tubuh, termasuk otat dan otak untuk melakukan fungsinya. Tanda-tanda
anemia lazim disebut dengan 5L, Yaitu lemah, lelah, letih, lesu dan
lunglai. Beberapa dampak anemia pada remaja putri (rematri) cukup
memperhatinkan, seperti penurunan kesehatan dan prestasi sekolah.
Anemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain defisiensi zat besi,
defisiensi vitamin B12, defisiensi asam folat, penyakit infeksi, faktor
bawaan. Di negara sedang berkembang 40% anemia disebabkan karena
defisiensi zat besi yang dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Beberapa
hal penyebab remaja putri mengalami anemia, seperti
menstruasi/kehilangan banyak darah, kurang asupan kaya zat besi dan
protein, sering melakukan diet yang keliru, dan sedang tumbuh pesat yang
tidak seimbang dengan asupan gizinya. Dalam masa pandemic covid-19,
anak dan remaja putri perlu tetap sehat dan bebas anemia. Salah satunya
dengan mengonsusmsi tablet tambah darah (tablet tambah darah) agar
dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini juga didukung dengan
mengonsusmsi makanan yang cukup mengandung zat besi dan protein
agar tubuh dapat membentuk hemoglobin dan dapat menyerap zat besi
dengan baik. Selain itu, remaja putri juga dihimbau untuk mengonsumsi
makanan gizi seimbang, makan buah dan sayur secukupnya, memeriksa
kadar Hb, serta mengonsumsi vitamin A, C ,E.

2
Gambar 1. Panitia Penyuluhan,sman 19 batam

Seperti terlihat pada gambar 1,merupakan SMA N 19 Batam


Bediri sejak tahun 2014 yang diresmikan Oleh Bapak Gubenur
Kepulaun Riau Dr. H. Nurdin Basirun,S.Sos, M.Si. Awal berdirinya
jumlah siswa sebanyak 67 orang dan pengajar sebanyak 10 Orang
sudah termasuk kepala sekolah yaitu Ibu Dra. Nelly Candrawati
Manalu, M.Pd. Pada awalnya sekolah kami menumpang Proses belajar
mengajar di SMP N 38 Batam dari tahun 2014 sampai 2016, pada tahun
2016 sekolah kami pindah menumpang lagi SDN 021 Batam
Kec.Sagulung .
.

Gambar 2. Kegiatan Skrining Dan Pemberian Obat


Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa siswa siswi sma 19 batam sangat antusias dalam
menyukseskan kegiatan skrining guna mencegah anemia pada usia remaja.

3
Absensi Skrining Total 70 Orang
Absensi Penyuluhan Total 260 Orang
Absensi Cek Hb Total 51 Orang

Cek Hb
N Nama Kelas Hasil Pemeriksaan
O /Nilai Hb
1 Anisa Prista Yadaria 12 IPS 4 16,8
2 Sefri 12 IPS 4 15,5
3 Epi Susanti 12 IPS 4 12,0
4 Sonia Rahma 12 IPS 4 14,5
5 Putri Melani 12 IPS 4 21,3
6 Sania Fadhila 12 IPA 1 17,8
7 Amelia Putri Patiha 12 IPS 3 11,3
8 Alwani Adrianti 12 IPS 1 18,4
9 Qurotul Aini 12 IPS 2 16,9
10 Zubaina Lubang 12 IPS 1 26,4
11 Salsabila 12 IPA 1 9,2
12 Rahel Simanjuntak 12 IPA 1 18,9
13 Saskia Wulandari 12 IPS 2 20,1
14 Aulia Putri Syaharani 12 IPS 2 14,8
15 Chisha Intania Umaira 12 IPS 2 14,0
16 Novita Oktavia 12 IPA 1 15,8
17 Putri Nadia 12 IPS 2 13,9
18 Jihan Fazira 12 IPA 2 14,7
19 Grasela. N 12 IPA 1 20,1
20 Ancilla Rani 12 IPA 2 18,7
21 Amanda Balqis 12 IPS 2 13
22 Salsabila Putri. A 12 IPA 1 16,6
23 Elvita R 12 IPA 1 13
24 Linsani Fira 12 IPA 3 14,6
25 Fitri Yulianati 12 IPA 1 8,3
26 Khoirun Nisa. R 12 IPA 1 16,2
27 Julian Arnita. A 12 IPS 3 11,8
28 Wilda wati. N 12 IPS 3 8,9
29 Herliana Putri 12 IPA 1 16,5
30 Fatima 12 IPS 3 13
31 Maria Ijohana 12 IPA 1 13
4
32 Widiawati 12 IPS 2 7,1
33 Tika Posmeri 12 IPS 2 13
34 Anggel Pebora. T 12 IPA 1 13
35 Aida. N 12 IPS 3 12,1
36 Maharani. Putri 12 IPA 1 13
37 May. L 12 IPS 2 15,7
38 Alisha Zahra 12 IPA 1 14,1
39 Tandi Putri. C 12 IPS 4 10,8
40 Anisa 12 IPA 3 15
41 Dinda 12 IPA 1 15
42 Deby 12 IPA 3 17
43 Maplina 12 IPS 1 13
44 Alya Oh 12 IPA 2 13,6
45 Vetty 12 IPS 2 15,6
46 Yolanda. O 12 IPS 2 15
47 Aelredi. O 12 IPS 4 15
48 Rizki Aida 12 IPA 1 13
49 Wulan. M. N 12 IPS 1 14,4
50 Suci Rahmadhani 12 IPA 4 13,1
51 Meylan Dhara. S 12 IPA 2 13,3

5
Metode Pelaksanaan
Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional. Populasi pada penelitian
adalah seluruh siswi SMAN 19 Batam, total sampel sebanyak 215 responden.
Teknik pengambilan sampel secara simple random sampling.
Hasil: hasil penelitian menunjukkan resiko anemia pada siswi SMAN 19 Batam
sebanyak 68% siswi kelas 12. Jenis Data Jenis data yang dikumpulkan pada
penelitian ini adalah meliputi data primer dan data sekunder, yaitu
meliputi : Data Primer, merupakan data yang dikumpulkan secara
langsung oleh peneliti yang terdiri dari :
1) Identitas responden meliputi nama responden, umur dan tanggal
lahir responden, serta alamat responden.
2) Ceramah dan Tanya jawab pada responden
Data sekunder, Gambaran umum tentang lokasi penelitian. Data
sekunder
diperoleh dari tata usaha sekolah.

Pembahasan

A. Gambaran umum lokasi penelitian


Perguruan SMAN 19 Batam, terletak di Jl.Brigjen Katamso Kel.Sei Binti Kec.Sagulung kota
Batam provinsi kepulauan riau. Akreditasi B. Identitas sekolah, yaitu : NPSN 69872144, status
negeri, bentuk pendidikan SMA, status kepemilikan pemerintah pusat, SK Pendirian
Sekolah : KPTS.367/HK/IX/2014 Tanggal SK Pendirian : 2014-09-05, SK Izin
Operasional : 646.4/422.6/DIKMEN/X/2015, Tanggal SK Izin Operasional : 2015-10-23.
Data rinci yaitu : status BOS bersedia menerima, waktu penyelenggaraan pagi, sertifikat ISO
belum bersertifikat, sumber listrik PLN, daya listrik 18299 volt, akses internet Tidak ada. Jumlah
siswa di SMA 19 Batam keseluruhan yaitu : siswa laki-laki 384 orang dan siswi perempuan 699
orang, dengan kurikulum K13 dan penyelenggaraan pagi/5h/m.
B. Karakteristik sampel
1. Karakteristik kelas

No Kelas N %
XII IPA 110 51 %
2. XII IPS 105 49 %
TOTAL 215 100
*Table 2 frekuensi responden berdasarkan kelas

6
Berdasarkan tabel diatas bahwa siswi di SMAN 19 batam kelas 12
dikategorikan menjadi 2 kelas. Dalam hal ini, prevalensi siswi kelas XII
IPS 49%, kelas XII IPA 51%.

2. Pengetahuan
Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu
sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Dalam pengertian lain,
pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia
melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang
menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu
yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pengetahuan
adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan
potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada
umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu
sebagai hasil pengenalan atas suatu pola.

Kategori n %
Baik 190 88%
Cukup 25 12%
Total 215 100
*Table 3 frekuensi responden berdasarkan pengetahuan

3. Status anemia
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam
kelamin dan kondisi fisiologis. Anemia adalah kondisi medis dimana
jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal . Dengan
mengecek data kadar Hb dapat mengurangi resiko anemia.

Kategori status anemia dibagi menjadi 2, yaitu :

 Tidak anemia : bila kadar hb  12 g/dl.

 Anemia : bila kadar hb < 12 g/dl.

Status anemia Status anemia

N %
Resiko anemia 45 68%

7
Tidak beresiko anemia 21 32%
Total 66 100
*Table 4 Frekuensi Responden berdasarkan kadar Hb

Berdasarkan data diatas pemeriksaan dilakukan pada sebagian siswi dan diperoleh data
resiko anemia sekitar 45 siswi (68%).

Gambar 3. Dokumentasi Foto Bersama di Halaman Sekolah Sma 19 Batam

Pendokumentasian ini dilakukan setelah kegiatan pemaparan materi


terkait materi anemia, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
Promosi Kesehatan, di Sma 19 batam. Sma 19 batam kelas XII
memiliki Siswa/siswi yang berjumlah 260 yang mengikuti kegiatan
Skrining dan Pengecekan Hemoglobin .

8
Volume 2 Issue 1, 2022, 1-
14

Kesimpulan

1. Hasil penelitian pengetahuan yang telah dilakukan di SMAN 19 Batam siswi


memiliki pengetahuan yang baik.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan melakukan pengecekan
kadar Hb siswi dari data yang diperoleh bahwa 68% remaja resiko anemia yang
artinya prevalensi anemia remaja putri masih tinggi.

12
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pariwisata pada Destinasi …

Referensi Amin,H (2015).Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnose Medis Dan


Nanda Nic-Noc.Jilid 1.Jogjakarta: Mediaaction
Kemenkes, RI.(2018).Pedoman Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Pada
Remaja Putri Dan Wanita Usia Subur(WUS).Jakarta:Direktorat Jendral
Kesehatan Masyarakat.

13

Anda mungkin juga menyukai