TINJAUAN PUSTAKA
nyawa dan menimbulkan kecacatan secara cepat, tepat dan aman. Triase di
setting gawat darurat tidak saja merupakan upaya untuk memilah pasien
dalam menangani pasien dan waktu monitoring akan berbeda sesuai triase
komperhensif diberikan pada kepada pasien dengan injuri akut atau sakit
9
2.1.2 Tujuan Penanggulangan Gawat Darurat
10
2.1.4 Dasar- dasar Keperawatan Di Ruang Gawat Darurat
11
1) Memberi penjelasan tentang kondisi pasien.
c. Kesedihan
keluarga.
seperti dokter, ahli gizi dan analis medis. Fungsi ketiga adalah
12
fungsi kolaboratif, yaitu melakukan kerja sama saling
yaitu :
gawat darurat.
gawat darurat.
13
gawat darurat juga berguna untuk meningkatkan kualitas
dalam kedamaian.
14
standar “ABC” mnemonic dengan “D” & “E” ditambahkan untuk
ini.
mask (BMV) dengan alat bantu nafas yang tepat dan sumber
15
kesadaran, di indikasikan dengan GCS kurang dari sama
Ignatavicius, 2006).
jalan nafas.
b. Breathing (pernafasan)
16
atau abnormalitas fisik. Pada klien apnea dan kurangnya
c. Circulation (pendarahan)
17
terhadap adanya atau absennya nadi perifer dan
mmhg sistolik.
sistolik.
sistolik.
mencegah hiportemia.(Kristanty,2016).
d. Disability (Ketidakmampuan)
minemonic:
A: Alert (waspada)
18
C: Responsive to poin (berespon terhadp nyeri )
e. Exposure (Perdarahan)
19
Contoh dari tipe-tipe kasus dimana pengumpulan bukti
menjadi penyakit yang terlupakan padahal sekitar dua juta balita setiap
tahun meninggal dunia, karna penyakit itu jauh melebihi kematin yang
utama, penyakit akut berat, sistem imun yang tertekan karena penyakit
20
perlindungan paru normal, lansia juga berisiko. (Brunner & Suddarth,
2018).
bawah akut (ISNBA) dengan gejala batuk dengan disertai dengan sesak
2.2.2Etiologi
21
b) Virus: Respiratory Syncytial Virus, Adena Virus, V.
Sitomegalitik, V. Influenza.
c) Mycoplasma Pneumonia
f) Pneumonia Hipostatik
g) Sindrom Loeffler
dari satu atau lebih lobus paru. Bila kedua paru terkena, maka
22
Klasifikasi pneumonia berdasarkan inang dan lingkungan :
spectrum luas.
cacing.
23
2.2.3 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan
Udara yang masuk akan disaring oleh trakea. Trakea akan menyaring,
24
Pernapasan berguna untuk:
pembakaran.
serangan patogenik.
1. Ventilasi Paru
(menghembuskan O2).
25
2. Pernapasan luar
3. Transpotasi Gas
ke paru-paru.
4. Pernapasan Dalam
berikut:
1. Hidung
26
dalam sistem pernapasan melalui rongga hidung.
a. Struktur Tulang
adalah:
1) Batang hidung
2) Cuping hidung
3) Septum nasi
b. Fungsi hidung
bulu-bulu hidung
4) Melakukan penciuman
27
Hidung kadang merespon benda dari luar
refleks batuk.
2. Faring
a. Nasofaring
nasofaring.
b. Orofaring
28
c. Laringofaring
3. Laring
a. Struktur Laring
1) Kartilago tiroidea
29
2) Kartilago krikoidea
3) Kartilago aritenoidea
4) Os hyoid aritenoidea
laring:
1) Artikulasio krikoitiroidea
2) Artikulasio krikoariteniodea
1) Ligamentum krikoideum
2) Ligamentum krikoaritenoideum
3) Ligamentumkornikulofaringikum
4) Ligamentum hioitiroideum
5) Ligamentum hiotiroidea
6) Ligamentum hioepiglotikum
7) Membrana kuadrangularis
b. Fungsi laring
30
Berbicara memiliki dua fungsi mekanisme
1) Fonasi
berdekatan.
4. Trakea
31
sekitar 13 cm dan diameter 2,5 cm. Dinding trakea
a. Mukosa
b. Submukosa
jalan udara.
d. Adventitia
areolar (longgar).
1) Struktur Trakea
32
bidang median. Pada bagian dalam ini
sinistra.
2) Fungsi Trakea
proses pernapasan.
33
5. Bronkus
bagian yaitu:
lobaris superior.
6. Pulmo
(lobus),yaitu:
34
a. Lobus superior
b. Lobus medius
c. Lobus inferior
a. Lobus superior
b. Lobus inferior
yaitu:
2.2.4 Patofisiologi
35
pneumonia disebabkan oleh berbagai agen mikroba berbagai tatanan.
36
2.2.5 Pathway
Normal (sistem
pertahanan) terganggu organisme
Leukositosis
Kapasitas vital,
complicance
menurun, Suhu tubuh meningkat
hemoragik
MK : Resiko
kekurangan volume
MK: Intoleransi
cairan Hipertermi
aktifitas defisiensi
pengetahuan
Produksi sputum Abses pneumatocale
meningkat (kerusakan jaringan
parut)
MK :
Ketidakefektifan
bersihan jalan napas
MK :
Ketidakefektifan pola
napas
37
2.2.6 Manifestasi Klinis
disertai sakit kepala, nyeri dan kekakuan pada punggung dan leher,
adanya tanda kernig dan brudzinki, dan akan berkurang saat suhu
turun.
Menetap sampai derajat yang lebih besar atau lebih sedikit melalui
pemulihan.
38
g. Sumbatan nasal, pasase nasal kecil dari bayi mudah tersumbat
dan sedikit (rinorea) atau kental dan purulen, bergantung pada tipe
yang lebih besar. Ditandai dengan anak akan menolak untuk minum
saja
39
2.2.7 Pemeriksaan Penunjang
organism khusus
keadaan
diaspirasi
benda asing
40
2.2.8 Penatalaksanaan
antibiotic per-oral dan tetap tinggal dirumah. Penderita yang lebih tua
dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung atau
- Oksigen 1 – 2 L/menit.
41
- Ampisilin 100 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian
42
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Pada Pneumonia
a. Biodata
penyakit tertentu.
b. Riwayat kesehatan
43
sputum berwarna seperti karat, takipnea terutama setelah
akan meninggal.
c. Pemeriksaan Fisik
keadaan klinis:
- Awitan yang tidak terlihat dan ringan pada orang tua/ orang
patogen/oportunistik.
44
konsolidasi paru(perkusi paru yang dullness, ronchi
alveolus.
normal
upaya napas
45
2.3.2.4 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan isolasi respiratory
46
d. infeksi 8. Lakukan suction pada
e. disfungsi mayo
neuromuskular 9. Berikan kondilator bila
perlu
10. Berikan pelembab udara
kassa basah NaCl lembab
11. Mengoptimalkan
keseimbangan
12. Monitor respirasi dan
saturasi O2
2 Ketidakefektifan pola napas NOC NIC
Definisi : inspirasi dan/ atau 1. Respiratory status: Airway Management:
ekspirasi yang tidak memberikan ventilation 1. buka jalan nafas, gunakan
ventilasi 2. Respiratory status : Airway teknik chin lift, atau jaw
Batas karakteristik: patency thrust bila perlu
1. Perubahan kedalaman 3. Vital sign status 2. posisikan pasien untuk
pernafasan Kriteria hasil: ventilasi
2. Perubahan ekskursi dada 1. Mendemostrasikan batuk 3. pasang mayo bila perlu
3. Mengambil posisi tiga titik efektif dan suara nafas yang 4. Lakukan fisioterapi dada
4. Bradneau bersih, tidak ada sianosis jika perlu
5. Penururnan tekanan ekspirasi dan dyspneu (mampu 5. Berikan brokodilator jika
6. Penurunan ventilasi semenit mengeluarkan sputum, perlu
7. Penurunan kapasitas vital mampu bernafas dengan 6. Berikan pelembab,kassa
8. Dipneu mudah, tidak ada pursed basah NaCl lembab
9. Peningkatan diameter anterior lips) 7. Bersihkan mulut,hidung
pasterior 2. enunjukan jalan nafas yang dan sekret trakea
10. Pernapasan cuping hidung paten (klien tidak merasa 8. Pertahankan jalan nafas
11. Fase ekspirasi memanjang terkecik,irama nafas, yang paten
12. Pernapasan bibir frekuensi pernafas dalam 9. Atur peralatan oksigennasi
13. Takipnei rentang normal, tidak ada 10. Monitor aliran oksigen
Faktor yang berhubungan: suara nafas abnormal) 11. Pertahankan posisi pasien
1. Ansietas 3. tanda tanda vital dalam 12. Onservasi adanya tanda
2. Posisi tubuh rentang normal (tekanan tanda hipoventilasi
3. Deformitas tulang darah, nadi, pernafasan) Vital sign monitoring:
4. Keletihan 1. Monitor TD,
5. Hiperventilasi nadi,suhu,dan RR
6. Sindrom hopiventilasi 2. Monitor kualitas dari nadi
7. Kerusakan neorologis 3. Monitor frekuensi dan
8. Obesitas irama pernafasan
9. Nyeri 4. Indeetifikasi penyebab
dari perubahan vital sign
47
8. Penurunan pengisisan vena 3. Tidak ada tanda dehidrasi 7. Dorong masukan oral
9. Penurunan berat badan 4. Elasitas turgor kulit 8. Dorong keluarag untuk
10. Haus baik,membran mukosa membantu pasien makan
Faktor yang berhubungan : lembab, tidak ada rasa haus 9. Tawarkan snack
1. Kehilangan cairan aktif yang berlebihan 10. Kalaborasi dengan dokter
2. Kegagalan mekanisme 11. Atur kemungkinan
tranfusi
12. Persiapan untuk tranfusi
Hypovolemia management
1. Monitor status cairan
2. Pelihara IV line
3. Monitor tanda vital
4. Monitor berat badan
5. Monitor adanya tanda
gagal ginjal
4 Intoleransi aktivitas NOC NIC
Definisi : ketidakcukupam energi 1. Energy conservation Activity thrapy :
psikologis atau fisiologis untuk 2. Activity tolerance 1. Kalaborasi dengan tenaga
melanjutkan atau menyelesaikan 3. Self care: Adls rehabilitas medik dalam
aktifitas kehidupan sehari hari Kriteria hasil: merencanakan program
yang harus atau yang diinginkan 1. Berpartisipasi dalam terapi yang tepat
Batasan karateristik: aktivitas fisik tanpa disertai 2. Bantu klien untuk
1. Respon tekanan darah peningkatan tekana darah, mengidentifikasi aktivitas
abnormal terhadap aktivitas nadi dan RR yang mampu dilakukan
2. Respon frekwensi jantung 2. Mampu melakukan aktivitas 3. Bantu untuk mendapatkan
abnormal terhadap aktibitas sehari hari (Adls) secara alat bantuan aktivitas yang
3. Perubahan EKG mandiri diinginkan
mencerminkan aritmia 3. Tanda tanda vital normal 4. Bantu klien untuk
4. Perubahan EKG 4. Energy psikomotor menjadwalakn latihan di
mencerminkan iskemia 5. Level kelemahan waktu luang
5. Ketidaknyamanan setelah 6. Sirkulasi status baik 5. Bantu pasien/keluarga
beraktivitas 7. Status respirasi pertukaran untuk mengidentifikasi
6. Menyatakan berasa letih gas dan ventilasi adekuat kekurangan dalam
7. Menytakan merasa lemah beraktifitas
Faktor yang berhubungan : 6. Sediakan penguatan
1. Tirah baring atau imobilisasi positif bagi yang aktif
2. Kelemahan umum beraktivitas
3. Imobilisasi 7. Bantu pasien untuk
4. Gaya hidup monoton mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
8. Monitor respon fisik,
emosi, social, dan spritual.
48
2.3.4 Implementasi Keperawatan
yang disusun dan ditunjukan pada nursing orders untuk membantu klien
2015)
49
4. Bradipneu
8. Dipneu
11. Ortopneu
14. Takipneu
1. Ansietas
2. Posisi tubuh
3. Deformitas tubuh
5. Keletihan
6. Hiperventilasi
7. Sindrom hipoventilasi
8. Gangguan muskuluskletal
9. Kerusakan neurobiologist
50
11. Obesitas
12. Nyeri
pernafasan)
51
2.5 Kerangka konseptual
Bakteri
Virus protozoa
Jamur
Kriteria hasil
52