4. Lembar Observasi
F. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Unit Ginjal Terpadu Rumah Sakit TK II
Dustira pada bulan April 2023 sebanyak 4 kali pertemuan sesuai jadwal HD
pasien selama 20 menit.
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis lakukan diantaranya:
1. Tahap persiapan
a. Mencari masalah yang akan diangkat menjadi studi kasus dengan
melihat fenomena yang terjadi
b. Menentukan tempat yang akan dijadikan objek dan menentukan sasaran
yang akan dijadikan subjek.
c. Melakukan literatur jurnal dan penelitian sebelumnya mengenai
masalah studi kasus yang akan diteliti.
d. Melaksanakan tahap administrasi yaitu membuat surat perizinan
terhadap institusi kesehatan dan pelayanan kesehatan yang akan
dijadikan tempat studi kasus.
e. Melakukan studi pendahuluan di ruangan mengenai masalah studi kasus
yang akan diteliti.
f. Melakukan bimbingan dalam penyusunan proposal studi kasus.
g. Melaksanakan seminar proposal dan perbaikan hasil dari seminar.
2. Tahap pelaksanaan
a. Melakukan perizinan untuk melaksanakan intervensi studi kasus.
b. Mengumpulkan data yang akan dilakukan saat intervensi studi kasus
diantaranya:
1) Setelah mendapat perizinan mengenai intervensi dapat melanjutkan
proses pengkajian terhadap subjek yang sudah ditentukan sesuai
kriteria yaitu pada pasien hemodialisis dengan keadaan
composmentis dan keadaan umum baik yang dirawat di Unit Ginjal
Terpadu Rumah Sakit TK. II Dustira.
52
instasi tempat penelitian dalam hal ini Rumah Sakit TK. II Dustira setelah
mendapat persetujuan barulah dilakukan penelitian dengan menekan masalah
etika penelitian yang meliputi:
1. Informed consent (lembar persetujuan menjadi responden)
Informed consent diberikan kepada responden yang akan diseliti disertai
Judul studi kasus, apabila responden menerima atau menolak, maka peneliti
harus mampu menerima keputusan responden.
2. Confidentally (kerahasiaan informasi)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok
data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.
3. Beneficience
Penelitian melindungi subjek agar terhindar dari bahaya dan
ketidaknyamanan fisik.
4. Full Disclosure
Penelitian memberikan kepada responden untuk membuat keputusan secara
sukarela tentang partisipasinya dalam studi kasus ini dan keputusan tersebut
tidak dapat dibuat tanpa memberikan penjelasan selengkap-lengkapnya.
5. Veracity
Penelitian mempunyai kemampuan untuk mengatakan kebenaran dari
kondisi responden. Sehingga peneliti meyakini bahwa responden mengerti,
memahami apa yang disampaikan sesuai kondisi responden.
6. Justice
Penelitian ini secara prinsip tidak membeda-bedakan orang yang diberikan
layanan dengan menunjung prinsip moral, legal, dan kemanusiaan. Tidak
melihat dari sisi budaya dan kekayaan.
7. Non-maleficience
Penelitian ini tidak merugikan dan tidak menimbulkan bahaya atau cedera
fisik dan psikologis pada responden.
54