Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Karya Tulis Ilmiah


Jenis penulisan ini yaitu deskriptif dalam bentuk studi kasus untuk
mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pasien post operasi sectio caesarea
dengan masalah keperawatan nyeri akut di RS Bakti Timah Pangkalpinang. Penulis
mendeskripsikan atau mengamati penerapan terhadap objek yang diteliti. Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

B. Tempat dan Waktu Studi Kasus


Tempat studi kasus yaitu di RS Bakti Timah Pangkalpinang dan waktu studi
kasus dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus tahun 2022.

C. Subjek Studi Kasus/Partisipan

Subjek studi kasus yang digunakan dalam studi kasus kasus keperawatan
adalah individu dengan kasus yang dibuat secara rinci dan mendalam. Adapun subjek
studi kasus yang dibuat berjumlah dua pasien dengan kasus dan masalah keperawatan
yang sama, yaitu pasien dengan post operasi sectio caesarea dengan masalah
ketidakefektifan pemberian asi.

Kriteria Inklusi :

1. Pasien post sectio caesarea hari ke 1 (6 jam setelah operasi)

2. Pasien primipara (ibu yang baru pertama kali melahirkan)

3. Usia ibu hamil 19-35 tahun

4. Pasien beragama Islam

5. Pasien yang tidak menggunakan metode ERACS (Enhanced Recovery After


Cesarean Surgery)

18
Kriteria eksklusi :

1. Pasien dengan

2. Pasien dengan

D. Fokus Studi
Fokus studi kasus ini adalah penerapan terapi teknik marmet dengan post
operasi sectio caesarea dengan masalah ketidakefektifan dalam pemberian asi.

E. Definisi Operasional
1. Teknik Marmet adalah usaha untuk suatu metode memijat dan menstimulasi agar
keluarnya ASI optimal
2. Ketidakefektifan pemberian ASI merupakan suatu kesulitan memberikan susu pada
bayi atau anak secara langsung dari payudara, yang dapat mempengaruhi status nutrisi
bayi atau anak.
3. Pasien post sectio caesarea adalah seseorang yang dalam masa pemulihan setelah
melahirkan janin melalui proses pembedahan bagian abdomen.

F. Metode Pengumpulan Data


1. Metode observasi partisipasif yaitu peneliti menggunakan format pengkajian untuk
melihat aspek-aspek yang akan diobservasi.
2. Metode wawancara tak terstruktur yaitu peneliti menggunakan format pengkajian
keperawatan sebagai acuan wawancara.
3. Metode pengukuran yaitu peneliti melakukan pengukuran jumlah volume ASI
yang didapat kepada responden sebelum dan sesudah dilakukan teknik Marmet.
4. Metode dokumentasi yaitu peneliti memperoleh data tentang kondisi pasien atau
riwayat perawatan sebelumnya dapat mengambil data dokumen rekam medis.

G. Instrumen Studi Kasus


Instrumen studi kasus meliputi :
1. Pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan format pengkajian asuhan
keperawatan sesuai ketentuan yang berlaku
2. Instrumen pengukuran jumlah volume ASI berupa Pompa Asi dan Gelas Ukur

19
3. SOP (Standar Operasional Prosedur) teknik Marmet

H. Metode Analisis Data


Penyajian data adalah pemaparan data dan informasi yang telah diolah dan
dianalisa, yaitu merupakan hasil dari studi kasus. Penyajian data dalam studi kasus ini
disajikan secara naratif atau numerik (berupa tabel ataupun grafik), berisi informasi
tentang prosedur studi kasus, hasil-hasil yang diperoleh serta kesimpulan yang dimuat
secara garis besar (Imron, 2017).

I. Etika Studi Kasus


Etika merupakan landasan untuk mengatur kegiatan suatu studi kasus.
Pengaturan ini dilakukan untuk mencapai kesepakatan antara penulis dengan subjek
yang akan menjadi fokus studi kasus. Subjek pada studi kasus adalah manusia dan
peneliti wajib mengikuti seluru etika selama studi kasus. Masalah etika yang harus
diperhatikan ialah sebagai berikut :
1. Menghargai harkat dan martabat
a. Kerahasiaan identitas (anonymity), peneliti tidak mencantumkan nama klien
pada lembar data dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
atau hasil yang akan disajikan.
b. Kerahasiaan data (confidentiality), peneliti wajib menjaga kerahasiaan
berbagai informasi yang diberikan oleh klien dengan sebaik-baiknya. Untuk
menjamin semua itu peneliti wajib menyimpan seluruh dokumen hasil
pengumpulan data berupa lembar persetujuan, penelitian, biodata, hasil rekaman
dan wawancara dalam tempat khusus yang hanya bias diakses oleh peneliti.
c. Menghormati otonomi (respect for autonomy), pernyataan bahwa setiap
klien memiliki hak menentukan dengan bebas, secara sukarela, tanpa paksaan
untuk menjadi klien dalam studi kasus yang dilakukan.
2. Memperhatikan kesejahteraan Hal ini dapat dilakukan dengan memenuhi hak-hak
klien dengan cara memperhatikan kemanfaatan (beneficience) dan meminimalkan
risiko (nonmalefecience) dari kegiatan penelitian yang dilakukan dengan 32
memperhatikan ketidaknyamanan (free from discomfort), eksploitasi (free from
exploitation). Berikut penjelasan masing-masing hak tersebut:

20
a. Kemanfaatan (beneficience), penelitian yang dilakukan dapat memberikan
manfaat yang lebih besar daripada risiko/bahaya yang dapat ditimbulkan.
b. Meminimalkan risiko (nonmaleficience), setiap peneliti berkewajiban
meyakinkan bahwa kegiatan peneliti yang dilakukan tidak menimbulkan bahaya.
c. Ketidaknyamanan (free from discomfort), yaitu hak dari ketidaknyamanan
seperti secara fisik dapat mengalami kelelahan, secara psikologis dapat
mengalami stress dan rasa takut, dan secara social dapat mengalami kehilangan
teman, atau secara ekonomi dapat kehilangan penghasilan.
d. Eksploitas (free from exploitation), tidak boleh merugikan klien atau
membuat klien terpapar situasi yang membuat klien tidak siap karena merasa
tereksploitasi untuk menjawab pertanyaan yang sangat pribadi.
3. Keadilan (Justice) Hal tentang keadila yaitu memberikan semua klien hak yang
sama untuk dipilih dalam penelitian tanpa diskriminasi. Semua klien memperoleh
perlakuan dan kesempatan yang sama dengan menghormati seluruh persetujuan yang
disepakati. Klien memiliki hak untuk diperlakukan adil dan tidak dibeda-bedakan.
Peneliti memberikan perlakuan dan penghargaan yang sama dalam hal apapun selama
kegiatan riset yang dilakukan tanpa memandang suku, agama, etnis, dan kelas social.
4. Persetujuan (Informed Consent) Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan
klien dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan
sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi
responden. Tujuan informed consent adalah agar klien mengerti maksud dan tujuan
penelitian.

21

Anda mungkin juga menyukai