Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Strategi atau pendekatan penelitian yang dipakai adalah pendekatan
kualiatif dengan strategi penelitian case study research (penelitian studi
kasus). Data kualitatif adalah data yang diwujudkan dalam kata keadaan
atau kata sifat. Menurut teori penelitian kualitatif, agar penelitinya betul-
betul dapat berkualitas, data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data dalam bentuk verbal
atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang
dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek
penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel,
catatan, notulen rapat, sms, dan lain-lain), foto-foto,film, rekaman video,
benda-benda dan lain-lain yang dapat memperkaya data primer (Arikunto,
S. 2010 p.21).
Studi kasus (case study) dilakukan dengan cara meneliti suatu
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit
tunggal disini dapat berarti satu orang, sekelompok penduduk yang terkena
suatu masalah, misalnya keracunan, atau sekelompok masyarakat di suatu
daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik
dari segi yang berhubungan dengan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang
mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang muncul sehubungan
dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap perlakuan atau
pemaparan tertentu. Meskipun di dalam studi kasus ini yang diteliti hanya
berbentuk unit tunggal, namun dianalisis secara mendalam, meliputi
berbagai aspek yang cukup luas, serta penggunaan berbagai teknik serta
integratif (Notoatmodjo, S., 2012 p.47). Metode ini dipilih oleh peneliti
untuk mengaplikasikan tindakan teknik marmet pada ibu post seksio
saesarea dalam meningkatkan produksi Air Susu Ibu (ASI).

62
63

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pasien dengan post
seksio saesarea dengan masalah produksi Air Susu Ibu (ASI) di RSUD
Sayang Cianjur. Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yakni suatu teknik penetapan sampel dengan cara
memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki
peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat
mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,
2016 p.174).
Kriteria yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu post
seksio saesarea dengan masalah produksi Air Susu Ibu (ASI). Dalam
penelitian ini partisipan yang akan dilibatkan adalah dua orang klien
dengan diagnosis yang sama. Adapun yang menjadi alasan partisipan yang
dilibatkan dua orang klien karena peneliti mempertimbangkan keterlibatan
waktu, tenaga dan biaya.
1. Kriteria Inkulsi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Pertimbangan
ilmiah harus menjadi pedoman saat menentukan kriteria inklusi.
(Nursalam, 2016 p.172). Yang termasuk dalam kriteria inklusi dalam
peneltian ini diantaranya :
a. Ibu post seksio saesarea yang di rawat di RSUD Sayang Cianjur.
b. Ibu post seksio saesarea yang bersedia menjadi partisipan.
c. Ibu post seksio saesarea yang sulit mengeluarkan ASI.
d. Ibu post seksio saesarea yang tanpa indikasi dan komplikasi.
e. Ibu post seksio saesarea hari kedua.
2. Kriteria Eklusi
Kriteria eklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab, antara lain
terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun
interpretasi hasil, terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan
64

pelaksanaan, hambatan etis, subjek menolak berpartisipasi (Nursalam,


2016 p.173). Yang termasuk dalam kriteria eklusi dalam penelitian ini
diantaranya :
a. Ibu post seksio saesarea yang tidak dirawat di Rumah Sakit.
b. Ibu post seksio saesarea yang tidak bersedia menjadi partisipan.
c. Ibu post seksio saesarea yang mengalami pembengkakan payudara.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Sayang Kabupaten Cianjur.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Januari sampai bulan Mei
2019.

D. Setting Penelitian
Setting penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian
yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Pada objek penelitian
ini, peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-
orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu (Sugiyono, 2017 p.
215).
Penelitian ini dilakukan di ruang nifas yaitu ruang delima RSUD
Sayang Cianjur dengan ruangan yang berbeda-beda atau kelas I, kelas II
dan kelas III. Letak klien I berada di ruangan delima, di kelas III C yang
terdiri dari 8 bed, pada saat penelitian klien berada dibed 7 dan semua bed
terisi. Kondisi ruangan saat penelitian cukup nyaman tidak banyak
pengunjung, penunggu pasien hanya 2 orang. Sedangkan letak klien II
berada di ruang delima di kelas III C yang terdiri dari 8 bed, pada saat
penelitian hanya 5 bed yang terisi dan klien berada dibed 1. Kondisi
ruangan saat penelitian cukup nyaman tidak banyak pengunjung,
penunggu pasien hanya 2 orang.
65

E. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan dalam
pengmpulan data penelitian. Cara pengumpulan data tersebut meliputi :
wawancara berstruktur, observasi, angket, pengukuran, atau melihat data
statistik (data sekunder) seperti dokumentasi (Hidayat, 2009 p.83).
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti antara lain :
1. Metode Wawancara
Wawancara merupakan metode dalam pengumpulan data dengan
cara mewawancarai secara langsung dari responden yang diteliti,
metode ini memberikan hasil secara langsung, dan dapat dilakukan
apabila ingin tahu hal-hal dari responden secara mendalam serta
jumlah responden sedikit. Dalam metode wawancara ini dapat
digunakan instrument berupa pedoman wawancara kemudian daftar
periksa atau checklist (Hidayat, 2009 p.83).
Dalam metode ini peneliti melakukan anamnesis dengan fokus
pertanyaan : pengkajian identitas pasien, keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat kesehatan
keluarga, dan lain-lain.
2. Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan observasi
secara langsung kepada responden yang dilakukan penelitian untuk
mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Dalam metode
observasi ini, instrument yang dapat digunakan adalah observasi,
panduan pengamatan (observasi), atau lembar checklist (Hidayat, 2009
p.84).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemeriksaan fisik dengan
pendekatan IPPA: inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi pada sistem
tubuh klien. Peneliti juga menggunakan metode pengumpulan data
observasi, yang meninjau langsung keadaan responden. Dalam hal ini
peneliti dapat mengetahui kondisi tempat tinggal, status kesehatan, dan
keadaan psikologis responden.
66

3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data penelitian melalui
dokumen (data sekunder) seperti statistik, status pemeriksaan pasien,
rekam medik, laporan, dan lain-lain (Hidayat, 2009 p.85).
Peneliti menggunakan pengumpulan data dengan metode studi
dokumen karena dokumen memberi informasi tentang situasi yang
tidak dapat diperoleh langsung melalui observasi langsung atau
wawancara. Sejumlah besar data yang tersimpan dalam bahan yang
berbentuk dokumentasi. Peneliti melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan berdasarkan pada lima pokok asuhan keperawatan yaitu,
pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan,
dan melihat status klien yang sebelumnya sudah meminta izin pada
bidan diruangan.

F. Metode Uji Keabsahan Data


Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas
data/informasi yang diperoleh dalam penelitian sehingga menghasilkan
data dengan validitas tinggi. Disamping integritas peneliti (karena peneliti
menjadi instrument utama) maka uji kebasahan data dapat menggunakan
triangulasi sumber/metode. Yaitu menggunakan klien, keluarga, dan
lingkungan klien sebagai sumber informasi, sumber dokumentasi, dll. Jika
informasi yang didapatkan dari sumber klien, sama dengan yang
didapatkan dari perawat dan keluarga klien, maka informasi tersebut valid.
Keabsahan hasil penelitian merupakan kredibilitas hasil riset dan
kekuatan ilmiah yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
dibahas dengan strategi yang disusun untuk meningkatkan validitas dan
reabilitas. Untuk itu digunakan :
1. Memperpanjang waktu pengamatan atau tindakan.
67

2. Sumber informasi menggunakan triangulasi sumber utama yakni


pasien, perawat, dan keluarga partisipan yang berhubungan dengan
masalah produksi ASI pada pasien dengan post seksio saesarea.
Menurut (Meleong, 2010 p.330), triangulasi sebagai gabungan atau
kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena
yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda.
a. Triangulasi metode
Dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data
dengan cara yang berbeda. Dalam penelitian kualitatif peneliti
menggunakan metode wawancara, observasi dan survey.
Triangulasi tahap ini dilakukan jika data atau informasi yang
diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan
kebenarannya (pasien, perawat, keluarga).
b. Triangulasi sumber data
Menggali kebenaran informal tertentu melalui berbagai metode
dan sumber perolehan data. Misalnya selain wawancara dan
observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat, catatan
resmi, catatan atau tulisan pribadi.
Peneliti melakukan uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi
dengan cara melakukan verifikasi ulang informasi yang didapat kepada ibu
mertua klien dan suami klien untuk kasus I dan pada ibu kandung klien
dan suami klien kasus II, selain itu peneliti melakukan verifikasi kepada
bidan yang ada di ruangan dan melihat status klien yang sebelumnya telah
diberi izin oleh bidan untuk melihat status klien.

G. Metode Analisa Data


Metode analisa data dalam penelitian kualitatif, penulisan
deskriptif sebagaimana yang dikemukakan oleh (Maleong, 2010 p.280)
mengikuti prosedur sebagai berikut:
1. Analisa deskriptif dengan mengembangkan kategori-kategori yang
relevan dengan tujuan.
68

2. Penafsiran atas hasil analisa deskriptif dengan berpedoman dengan


teori yang sesuai
3. Mengacu pada pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini data yang
terkumpul diolah dan diinterpretasikan secara kualitatif dengan
maksud menjawab masalah penelitian. Data tersebut ditafsirkan
menjadi kategori-kategori yang berarti menjadi bagian dari teori atau
mendukung teori yang diformulasikan secara deskriptif.
ANALISIS PICOT
P : Problem/pasien (seperti apa karakteristik pasien atau poin-poin
pentingnya saja, hal-hal yang berhubungan atau relevan).
Pasien yang menjadi kriteria merupakan ibu post seksio
saesarea dengan ketidakefektifan produksi ASI.
I : Intervensi (berisikan hal berhubungan dengan intervensi yang
diberikan pada pasien). Aplikasi tindakan yang dilakukan
adalah teknik marmet.
C : Comparison (perbandingan intervensi/hal yang dapat menjadi
alternatif intervensi yang digunakan/perbandingan tindakan
yang lain/korelasi hubungan dari intervensi). Pemberian
tindakan teknik marmet dilakukan setiap 2 kali sehari selama
20-30 menit.
O : Outcome (hasil/harapan yang kita inginkan dari intervensi
yang diberikan). Melancarkan dan meningkatkan produksi
ASI.
T : Time & Teori (waktu). Dalam penelitian ini dilakukan selama
3 hari, dan Menurut jurnal, penelitian dilakukan selama tiga
hari, dalam jurnal Ilyas, Y. N tahun 2015 “Pengaruh Teknik
Marmet terhadap Tanda Kecukupan ASI pada Ibu Post
Seksio Saesarea di RS Dr. Moewardi Surakarta”. Hasil
penelitian tersebut terdapat perubahan tanda kecukupan ASI
pada ibu post seksio saesarea (Ilyas, 2015 p.7).
69

H. Etik Penelitian
Etik dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
pelaksanaan sebuah penelitian mengingat penelitian keperawatan akan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etik penelitian harus
diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan
penelitian. Dalam penelitian ini sebelum peneliti mendatangi calon
partisipan untuk meminta kesediaan menjadi partisipan penelitian. Etik-
etik dalam melakukan penelitian yaitu (Hidayat, 2009 p.83)
Penelitian dilakukan setelah peneliti meminta izin kepada pihak
kampus Akademi Keperawatan Pemkab Cianjur dan pengambilan data
penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat izin dari pihak RSUD
Sayang Kabupaten Cianjur. Setelah ada persetujuan barulah penelitian ini
dilakukan dengan menekankan pada masalah kesehatan yang meliputi :
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadikan responden.
Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan
tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka
subjek harus menandatangani lembar persetujuan. Jika partisipan tidak
bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa
informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain :
partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang
dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang
akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi,
dan lain-lain (Hidayat, 2011).
Dalam penelitian ini peneliti memberikan lembar persetujuan
kepada partisipan yang akan diteliti, peneliti menjelaskan maksud dari
penelitian serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah
pengumpulan data. Jika responden bersedia, maka harus
70

menandatangani surat persetujuan penelitian, jika responden menolak


untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
menghormati hak-haknya.
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek peneliti dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan atau harus
penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2011).
Pada penelitian ini, untuk menjaga kerahasiaan identitas klien,
serta menjaga privasi yang dimiliki klien, peneliti tidak mencantumkan
nama dan lembar pengumpulan data, cukup dengan menggunakan
inisial dan telah disepakati oleh klien.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2011)
Pada penelitian ini, peneliti menerapkan etik kerahasiaan ini
dengan tidak menyebarluaskan dokumentasi asuhan keperawatan
maupun dokumentasi berbentuk bukti penelitian diluar kepentingan
penelitian.
4. Benefisience (Manfaat Penelitian)
Masalah ini merupakan masalah etik dengan melakukan sesuatu
yang baik, kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau
kejahatan, penghapusan kesalahan dan peningkatan kebaikan oleh dari
dan orang lain (Hidayat, 2011)
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tindakan teknik marmet
dengan manfaat untuk klien yaitu melancarkan produksi ASI dan
71

manfaat untuk peneliti sendiri yaitu menambah pengetahuan dan


pengalaman.
5. Malefisience (Ketidaknyamanan)
Masalah ini merupakan masalah etik dengan tidak menimbulkan
bahaya atau cedera secara fisik atau psikologis (Hidayat, 2011).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tindakan memerah ASI
dengan menggunakan tangan yaitu teknik marmet, tidak menggunakan
alat berbahaya yang dapat menimbulkan cedera bagi klien. Peneliti
juga meminta bimbingan dari bidan di ruangan agar tidak
menimbulkan ketidaknyamanan atau kerugian pada klien.

Anda mungkin juga menyukai