METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Strategi atau pendekatan penelitian yang dipakai adalah pendekatan
kualiatif dengan strategi penelitian case study research (penelitian studi
kasus). Data kualitatif adalah data yang diwujudkan dalam kata keadaan
atau kata sifat. Menurut teori penelitian kualitatif, agar penelitinya betul-
betul dapat berkualitas, data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data dalam bentuk verbal
atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang
dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam hal ini adalah subjek
penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel,
catatan, notulen rapat, sms, dan lain-lain), foto-foto,film, rekaman video,
benda-benda dan lain-lain yang dapat memperkaya data primer (Arikunto,
S. 2010 p.21).
Studi kasus (case study) dilakukan dengan cara meneliti suatu
permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit
tunggal disini dapat berarti satu orang, sekelompok penduduk yang terkena
suatu masalah, misalnya keracunan, atau sekelompok masyarakat di suatu
daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik
dari segi yang berhubungan dengan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang
mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang muncul sehubungan
dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap perlakuan atau
pemaparan tertentu. Meskipun di dalam studi kasus ini yang diteliti hanya
berbentuk unit tunggal, namun dianalisis secara mendalam, meliputi
berbagai aspek yang cukup luas, serta penggunaan berbagai teknik serta
integratif (Notoatmodjo, S., 2012 p.47). Metode ini dipilih oleh peneliti
untuk mengaplikasikan tindakan teknik marmet pada ibu post seksio
saesarea dalam meningkatkan produksi Air Susu Ibu (ASI).
62
63
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pasien dengan post
seksio saesarea dengan masalah produksi Air Susu Ibu (ASI) di RSUD
Sayang Cianjur. Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling yakni suatu teknik penetapan sampel dengan cara
memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki
peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat
mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,
2016 p.174).
Kriteria yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu post
seksio saesarea dengan masalah produksi Air Susu Ibu (ASI). Dalam
penelitian ini partisipan yang akan dilibatkan adalah dua orang klien
dengan diagnosis yang sama. Adapun yang menjadi alasan partisipan yang
dilibatkan dua orang klien karena peneliti mempertimbangkan keterlibatan
waktu, tenaga dan biaya.
1. Kriteria Inkulsi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Pertimbangan
ilmiah harus menjadi pedoman saat menentukan kriteria inklusi.
(Nursalam, 2016 p.172). Yang termasuk dalam kriteria inklusi dalam
peneltian ini diantaranya :
a. Ibu post seksio saesarea yang di rawat di RSUD Sayang Cianjur.
b. Ibu post seksio saesarea yang bersedia menjadi partisipan.
c. Ibu post seksio saesarea yang sulit mengeluarkan ASI.
d. Ibu post seksio saesarea yang tanpa indikasi dan komplikasi.
e. Ibu post seksio saesarea hari kedua.
2. Kriteria Eklusi
Kriteria eklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab, antara lain
terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun
interpretasi hasil, terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan
64
D. Setting Penelitian
Setting penelitian dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian
yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Pada objek penelitian
ini, peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-
orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu (Sugiyono, 2017 p.
215).
Penelitian ini dilakukan di ruang nifas yaitu ruang delima RSUD
Sayang Cianjur dengan ruangan yang berbeda-beda atau kelas I, kelas II
dan kelas III. Letak klien I berada di ruangan delima, di kelas III C yang
terdiri dari 8 bed, pada saat penelitian klien berada dibed 7 dan semua bed
terisi. Kondisi ruangan saat penelitian cukup nyaman tidak banyak
pengunjung, penunggu pasien hanya 2 orang. Sedangkan letak klien II
berada di ruang delima di kelas III C yang terdiri dari 8 bed, pada saat
penelitian hanya 5 bed yang terisi dan klien berada dibed 1. Kondisi
ruangan saat penelitian cukup nyaman tidak banyak pengunjung,
penunggu pasien hanya 2 orang.
65
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data penelitian melalui
dokumen (data sekunder) seperti statistik, status pemeriksaan pasien,
rekam medik, laporan, dan lain-lain (Hidayat, 2009 p.85).
Peneliti menggunakan pengumpulan data dengan metode studi
dokumen karena dokumen memberi informasi tentang situasi yang
tidak dapat diperoleh langsung melalui observasi langsung atau
wawancara. Sejumlah besar data yang tersimpan dalam bahan yang
berbentuk dokumentasi. Peneliti melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan berdasarkan pada lima pokok asuhan keperawatan yaitu,
pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan,
dan melihat status klien yang sebelumnya sudah meminta izin pada
bidan diruangan.
H. Etik Penelitian
Etik dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
pelaksanaan sebuah penelitian mengingat penelitian keperawatan akan
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etik penelitian harus
diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi dalam kegiatan
penelitian. Dalam penelitian ini sebelum peneliti mendatangi calon
partisipan untuk meminta kesediaan menjadi partisipan penelitian. Etik-
etik dalam melakukan penelitian yaitu (Hidayat, 2009 p.83)
Penelitian dilakukan setelah peneliti meminta izin kepada pihak
kampus Akademi Keperawatan Pemkab Cianjur dan pengambilan data
penelitian dilakukan setelah peneliti mendapat izin dari pihak RSUD
Sayang Kabupaten Cianjur. Setelah ada persetujuan barulah penelitian ini
dilakukan dengan menekankan pada masalah kesehatan yang meliputi :
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadikan responden.
Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan
tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka
subjek harus menandatangani lembar persetujuan. Jika partisipan tidak
bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa
informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain :
partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang
dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang
akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi,
dan lain-lain (Hidayat, 2011).
Dalam penelitian ini peneliti memberikan lembar persetujuan
kepada partisipan yang akan diteliti, peneliti menjelaskan maksud dari
penelitian serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah
pengumpulan data. Jika responden bersedia, maka harus
70