Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus


Penelitian Studi Kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah
keperawatan dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang
mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian studi
kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa
peristiwa, aktivitas atau individu metode yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi pasien (Nursalam, 2017).

Studi Kasus yang dilakukan pada penelitian ini yaitu asuhan keperawatan
terhadap pasien Gastritis (Ny. H), dengan pendekatan proses keperawatan
meliputi mengeksplorasi, mengklasifikasi data, menafsirkan dan
memutuskan diagnosa keperawatan kemudian memecahkan masalah yang
dihadapi dengan pendekatan proses keperawatan.

B. Subjek Studi Kasus


Subjek dalam penulisan ini adalah pasien yang sedang mengalami penyakit
gastritis di Puskesmas Danau Panggang.

C. Fokus Studi Kasus


Studi kasus ini berfokus pada masalah keperawatan yang timbul pada pasien
yang mengalami penyakit gastritis.

D. Definisi Operasional
Asuhan Keperawatan pada pasien yang mengalami penyakit gastritis adalah
suatu bentuk pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi bio, psiko, sosio, dan
spiritual yang diberikan langsung kepada pasien.
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung paling sering
diakibatkan oleh ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan
cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh
penyebab yang lain seperti alkohol, aspirin, refluks empedu atau terapi
radiasi.Kebanyakannya faktor tersebutlah yang dapat menimbulkan
masalah keperawatan pada pasien.

E. Metode Pengumpulan Data


1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
format pengkajian keperawatan, lembar observasi, medical record, buku
catatan, alat perekam suara dan kamera. Format pengkajian keperawatan
keluarga berisi tentang identitas klien dan anggota keluarga, riwayat dan
tahap perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur keluarga,
fungsi keluarga, stress dan koping keluarga, pemeriksaan kesehatan dan
harapan keluarga. Lembar observasi untuk memperkuat data tentang
keadaan klien. Buku catatan berguna untuk mendokumentasikan hal
penting. Alat rekam bisa terdiri dari kamera, video, atau perekam suara
untuk mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data, misalnya
ketika wawancara, peneliti bisa mendapatkan narasi detail apabila
wawancara direkam. Kamera digunakan untuk mendokumentasikan
kegiatan selama penelitian.
2. Pengumpulan Data
Menurut Nursalam (2013), teknik yang digunakan dalam pengumpulan
data studi kasus adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Pada studi kasus ini sumber data diperoleh dari hasil wawancara
yang berisi tentang identitas kepala keluarga, identitas anggota
keluarga, riwayat keluarga inti, tahap perkembangan keluarga,
keluarga utama klien, riwayat penyakit sekarang, dahulu, riwayat
penyakit keluarga dan lain-lain.
b. Observasi dan Pemeriksaan fisik
Dalam studi kasus ini, observasi dan pemeriksaan fisik
menggunakan pendekatan IPPA (Inspeksi, Palpasi, Perkusi,
Asukultasi) pada sistem tubuh klien.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi diperoleh dengan melihat atau menganalisis
dokumen-dokumen hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain
yang relevan.

F. Tempat dan Waktu Penelitian


Studi kasus ini dilakukan di Puskesmas Danau Panggang, lama waktu dari
pasien berkunjung ke Puskesmas Danau Panggang dilanjutkan dengan
kunjungan rumah dalam pelaksanaan proses asuhan keperawatan. Waktu
pelaksanaan studi kasus ini dilaksanakan pada bulan Januari – februari
2019.

Tabel 3.1 Agenda Kegiatan dan Waktu Studi Kasus


No Agenda kegiatan Waktu
1 Penyelesaian proposal Januari – Februari 2019
2 Ujian proposal Februari 2019
3 Pengambilan kasus/pelaksanaan asuhan Maret – April 2019
4 Penyelesaian KTI Mei – Juni 2019
5 Ujian KTI Juli – Agustus 2019

G. Analisis dan Penyajian Data


1. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya
membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan
dalam opini pembahasan (Alimul Aziz, 2011).
2. Penyajian Data
a. Data disajikan secara narasi dan dapat disertai dengan cuplikan
ungkapan verbal dari subjek penelitian yang merupakan data
pendukungnya sesuai dengan format asuhan keperawatan.
b. Tabel untuk pengkajian, analisa data, diagnosa, intervensi,
implementasi dan evaluasi.

H. Etika Studi Kasus


Menurut Hidayat (2008), dalam melaksanakan penelitian ini penulis
menekankan masalah etika yang meliputi:
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka
harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak
bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa
informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain:
partisipasi responden, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang
dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial yang akan
terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan
lain-lain.
2. Tanpa Nama (Anonymity)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan disajikan. Untuk menjaga kerahasiaan pada lembar
yang telah diisi oleh responden, penulis tidak mencantumkan nama
secara lengkap, responden cukup mencantumkan nama inisial saja.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan
hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.
Semua informasi yang telah dikampulkan dijamin kerahasiaannya oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset. Peneliti menjelaskan bahwa data yang diperoleh dari responden
akan dijaga kerahasiaanya oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai