Anda di halaman 1dari 5

27

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Studi Kasus

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Deskriptif

dalam bentuk studi kasus dengan menggunakan pendekatan Pada keluarga

yang menderita ISPA, proses keperawatan yang komprehensif meliputi

pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, Implementasi dan evaluasi

(Rohmah dan Walid, 2015).

Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang

Akurat dari sejumlah karakteristik masalah yang diteliti. Penelitian Destriktif

berguna untuk mendapatkan makna baru, meggambarkan Kategori suatu

masalah (Nursalam, 2014).

B. Subjek Studi Kasus

Menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Satu Keluarga Di Wilayah

Kerja Puskesmas Passo yang anggota keluarganya menderita Infeksi Saluran

Pernapasan Akut (ISPA).

C. Fokus Studi

Fokus dalam studi kasus ini adalah kurang pengetahuan tentang Infeksi

Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan pendekatan asuhan keperawatan

keluarga

D. Defenisi Operasional Fokus Studi

Asuhan keperawatan keluarga adalah asuhan keperawatan yang di

lakukan terhadap keluarga dengan anggota keluarga yang menderita ISPA


28

melalui tahapan antara lain mengkaji atau mengumpulkan data, menegakan

diagnosa, menyusun perencanaan, melaksanankan rencana dan mengevaluasi.

1. Pengkajian adalah langkah awal dari proses keperawatan yang dilakukan

oleh penulis dalam usaha mendapatkan data dengan menggunakan

kuesioner dan pedoman wawancara

2. Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan dari masalah keluarga

yang nyata atau potensial dan membutuhkan tindakan keperawatan

sehingga masalah keluarga dapat ditanggulangi.

3. Perencanaan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang

akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah keluarga.

4. Implementasi adalah penulis melakukan tindakan keperawatan

berdasarkan rencana yang telah dibuat.

5. Evaluasi adalah langkah terakhir dalam proses keperawatan dimana

penulis menilai keberhasilan dari tindakan keperawatan yang diberikan

kepada keluarga

6. Keluarga dengan ISPA adalah keluarga yang salah satu anggota

keluarganya mengalami infeksi saluran pernafasan yang memiliki tanda

dan gejala : pilek biasa, keluar sekret cair dan jernih dari hidung,

kadang bersin-bersin, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, sekret

menjadi kental, demam.

7. Upaya mengatasi masalah kurang pengetahuan yaitu intervensi yang

dilakukan penulis, dengan Memberikan Pendidikan kesehatan mengenai


29

penyakit ISPA pada keluarga dengan anggota yang menderita ISPA di

wilayah kerja Puskesmas Passo.

E. Istrumen studi kasus

Instrument yang digunakan dalam studi kasus Keluarga dengan masalah

kurangnya pengetahuan tentang ISPA adalah dengan bantuan kuensioner dan

pedoman wawancara

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis menggunakanteknik :

1. Wawancara atau Anamnese, Jenis pengumpulan data yang dilakukan yaitu

Tanya jawab dengan keluarga.

2. Observasi, Penulis mengadakan pengamatan langsung dengan penderita

untuk mengetahui keadaan keluarga.

3. Pemeriksaan Fisik, difokuskan pada keluarga dan semua anggota keluarga

serta pemeriksaan secara menyeluruh yang meliputi inspeksi,palpasi.

4. Konsioner yaitu penulis mengumpulkan data secara formal untuk

menjawab pertanyaan secara tertulis, Pertanyaan yang diajukan adalah

pertanyaan terstruktur, yaitu subjek hanya menjawab sesuai pedoman yang

sudah ditetapkan.

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus

1. Lokasi penelitian, lokasi studi kasus direncanakan akan dilakukan di

wilayah kerja puskesmas Passo.

2. Waktu penelitian, studi kasus ini direncanakan akan dilakukan pada

minggu ketiga pada bulan mei 2019


30

H. Analisa Data Dan Penyajian Data

Data yang diperoleh diolah dengan cara mengelompokan data menjadi

dua bagian yaitu data objektif dan subjektif, kemudian dianalisa untuk

menentukan diagnosa keperawatan serta menganalisa tugas keluarga yang

menjadi penyebab dari masalah tersebut berdasarkan data yang di kumpulkan

Hasil dari penelitian ini disajikan dalam bentuk tekstular yaknidisajikan

dengan mengunakan kalimat dan dalam matriks tabel asuhan keperawatan

keluarga.Berdasarkan rencana intervensi keperawatan. Pendukumentasi

merupakan akhir dari proses keperawatan yang mencatat semua tindakan

yang telah dilakukan oleh penulis.

I. Etika studi kasus

Etika dalam studi kasus merupakan hal yang sangat penting mengingat

penelitian keperawatan akan berlangsung dengan manusia, maka segi etika

harus diperhatikan karena manusia mempuyai hak asasi dalam kegiatan ini

Dalam studi kasus ini peneliti mendatangi subjek studi kasus untuk

meminta kesedian menjadi partisipasi dalam studi kasus ini, kemudian

meminta persetujuan barulah dilaksanakan penelitian dengan memperhatikan

etika-etika dalam melakukan penelitian yaitu:

1. Informed consent: merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan

partisipan, dengan memberikan lembaran persetujuan (Informed consent)

Informed consent tersebut diberikan sebelum peenelitian dilaksanakan

dengan memberikan lembaran persetujuan untuk menjadi partisipan.

Tujuan Informed consent adalah agar partisipan mengerti maksud dan


31

tujuan penelitian, mengetahui dampaknnya, jika parisipan bersedia maka

mereka harus menandatangi lembaran persetujuan, serta bersedia untuk

direkam dan jika partisipan tidak bersedia maka peneliti harus

menghormati hak partisipan.

2. Anonymity (tanpa nama): merupakan etika dalam penelitian keperawatan

denga cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

instrument penelitian dann hanya menuliskan inisial pada lembar

pengumpulan data hasil penelitian yang disajiakan.

3. Confidentiality (kerahasiaan): merupakan etika dalam penelitian untuk

menjamin kerahasiandaari hasil penelitian baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai