Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang merupakan metode untuk

mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang

dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan (Siyoto, 2015). Pendekatan yang

digunakan pada penelitian ini yaitu fenomenologis, karena melihat dinamika dan masalah

pengalaman yang dialami ibu dengan anak epilepsi.

Menurut (Creswell, 2015) studi fenomenologis yaitu mendeskripsikan pemaknaan umum

dari sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup mereka terkait dengan konsep atau

fenomena . Hasil akhir dari penelitian dengan pendekatan fenomenologi berupa deskriptif yang

membahas esensi dari pengalaman yang dialami individu dengan melibatkan apa yang telah

dialami dan bagaimana individu itu mengalaminya. Esensi atau intisari itu merupakan puncak

dari studi fenomenologis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman orang tua terhadap

kejang berulang pada anak epilepsi di Poli anak Rumah Sakit Awalbros Pekanbaru, penelitian

ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.

B. Populasi dan Sampel

Sampel dalam metode penelitian kualitatif bersifat purposive yang berarti sesuai dengan

maksud dan tujuan penelitian. Sampel pada metode kualitatif tidak menekankan pada jumlah

atau keterwakilan, tetapi lebih kepada kualitas informasi, kreadibilitas dan kekayaan yang

dimiliki oleh informan atau partisipan (Raco, 2018).


Pemilihan partisipan dalam penelitian ini adalah orang tua yang merawat anak epilepsi

dengan kejang berulang. Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random

sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri

khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab

permasalahan penelitian. Berdasarkan penjelasan purposive sampling tersebut, ada dua hal yang

sangat penting dalam menggunakan teknik sampling tersebut, yaitu non random sampling dan

menetapkan ciri khusus sesuai tujuan penelitian oleh peneliti itu sendiri.

Non random sampling adalah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan yang

sama pada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Sedangkan ciri khusus

sengaja dibuat oleh peneliti agar sampel yang diambil nantinya dapat memenuhi kriteria-kriteria

yang mendukung atau sesuai dengan penelitian. Kriteria tersebut biasa diberi istilah dengan

kriteria inklusi dan eksklusi. Cara pemilihan partisipan dilakukan dengan cara purposive

sampling yang mana partisipan dipilih berdasarkan kriteria dan tujuan penelitian.

Kriteria Inkulsi:

1. Orang tua yang mempunyai anak epilepsi dengan kejang berulang

2. Orang tua anak epilepsi yang tidak ada penyakit penyerta

3. Orang tua yang secara sadar dan tanpa paksaan bersedia dilakukan wawancara

Kriteria Eksklusi:

1. Orang tua yang mempunyai anak epilepsi dengan diagnosa tambahan


2. Orang tua yang menolak untuk dilakukan wawancara

Populasi penelitian sebanyak 186 orang

Sampel penelitian sebanyak 10 orang

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Anak Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru.

2. Waktu Penelitian

Pengambilan data penelitian dan penulisan hasil skripsi hingga pengumpulan skripsi

akan dilaksanakan pada Desember 2020 s/d Maret 2021.

D. Alat Pengumpul Data

1. Instrumen Inti

Peneliti adalah mahasiswa Keperawatan STIKes yang ingin melakukan penelitian dan

ingin mengetahui bagaimana tentang pengalaman orang tua terhadap kejang berulang pada

anak epilepsi di Poliklinik Anak Rumah Sakit Awalbros Pekanbaru.

2. Intrumen Penunjang

Tahap pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi

untuk mengetahui pengalaman orang tua terhadap kejang berulang pada anak epilepsi.

Wawancara dilakukan untuk menggali data lebih dalam dan penjelasan tentang

pengalaman orang tua. Observasi digunakan sebagai data tambahan untuk melengkapi

data yang sudah ada.

1. Wawancara Kualitatif
Dalam wawancara kualitatif, peneliti dapat melakukan face to face interview

(wawancara berhadap- hadapan) dengan partisipan, mewawancarai mereka .

Metode dalam wawancara semi terstruktur bertujuan untuk memperoleh bentuk-

bentuk informasi tertentu dari semua informan, tetapi susunan kata dan urutannya

disesuaikan dengan ciri-ciri tiap informan.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara semi

terstruktur. Tetapi tetap mengacu pada batasan penelitian yang disesuaikan dengan

tahapan pada studi fenomenologis. Wawancara dengan tema “pengalaman orang

tua terhadap kejang berulang pada anak epilepsi” ini dilakukan pada tahun 2021.

2. Observasi Kualitatif

Observasi kualitatif merupakan teknik pengumpulan data yang di dalamnya

peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati hal-hal yang berkaitan

dengan perilaku, aktivitas individu-individu di lokasi penelitian, ruang,

tempat,pelaku, kegiatan, benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan (Creswell,

2015).

Observasi atau pengamatan pada penelitian ini dilakukan dengan cara mencatat

kegiatan partisipan saat wawancara berlangsung, peneliti tidak melakukan

observasi secara intensif pada partisipan. Tetapi peneliti memiliki hubungan baik

dan dekat dengan partisipan, sehingga terdapat kelekatan antara peneliti dan

partisipan.

3. Dokumentasi

Dokumen ini bisa berupa dokumen publik ataupun dokumen privat (Creswell,

2015). Peneliti merekam suara subyek dengan menggunakan alat perekam suara
untuk mempermudah peneliti dalam menggali data. Selama proses penelitian,

peneliti juga mengumpulkan dokumen-dokumen kualitatif yang berupa laporan

resume kontrol dari rumah sakit.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti melakukan pengumpulan data di Poliklinik Anak Rumah Sakit Pekanbaru melalui

beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

a. Mengurus surat permohonan izin studi pendahuluan dari STIKes Awal Bros Batam

untuk Rumah Sakit Awal Bros Panam, yang dikeluarkan pada bulan Desember 2020

b. Meminta izin kepada Direktur Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru melalui diklat RS,

untuk mengadakan studi pendahuluan. Izin diberikan dalam bentuk surat balasan yang

dikeluarkan pada bulan Desember 2020

c. Melakukan studi pendahuluan dengan teknik wawancara pada pasien di Poliklinik

Anak Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru 05- 09 November 2020.

d. Pembuatan proposal penelitian pada bulan September – Desember 2020.

e. Melakukan seminar proposal peneltian pada tanggal 13 Januari 2021.

f. Melakukan perbaikan proposal.

2. Tahap pelaksanaan

a. Mengurus surat permohonan izin penelitian, dari STIKES Awal Bros Batam kepada

Direktur Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru, melalui diklat rumah sakit yang

dilaksanakan pada awal bulan Januari 2021.


b. Menyiapkan dan mengecek kembali kelengkapan dokumen sebagai pendukung

penelitian.

c. Mendatangi partisipan untuk kontrak waktu dan melakukan wawancara dengan

menjelaskan tujuan penelitian dan jaminan terhadap hak-hak partisipan yang

dilaksanakan pada minggu kedua sampai ketiga Februari 2021. Lalu meminta

partisipan menandatangani lembar persetujuan.

d. Mengumpulkan hasil wawancara

e. Membuat laporan hasil penelitian.

f. Seminar hasil penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan Maret 2021.

F. Analisis Data

Proses analisis data secara keseluruhan melibatkan usaha memaknai data yang berupa

teks atau gambar. Untuk itu peneliti perlu mempersiapkan data tersebut untuk dianalisis,

melakukan analisis-analisis yang berbeda, memperdalam pemehaman akan data tersebut,

menyajikan data, dan membuat interpretasi makna yang lebih luas akan data tersebut (Creswell,

2015).

Secara umum, proses analisis data adalah reduksi data, kategorisasi, sintesisasi, menyusun

hipotesis kerja, menemukan fokus, mengelola data, membaca dan menganotasi, menciptakan

kategori, splitting dan slicing, mengait-ngaitkan data, membuat hubungan, peta dan matriks,

kejadian kolaborasi, menghasilkan sesuatu yang dicari, dan analisis data kualitatif dengan

pendekatan induktif umum (Creswell, 2015).

Metode analisis dan penyajian fenomenologis yang dilakukan peneliti adalah sebagai

berikut :
1. Membuat daftar pernyataan penting. Peneliti kemudian menemukan pernyataan

tentang bagaimana individu mengalami topik tersebut, mendaftar pernyataan

penting ini dan menganggap masing-masing pernyataan memiliki nilai yang

setara, dan bekerja untuk menyusun daftar pernyataan yang tidak berulang dan

tumpang tindih.

2. Mengambil pernyataan penting tersebut, kemudian mengelompokkannya menjadi

unit informasi yang lebih besar, yang disebut unit makna atau tema.

3. Menulis deskripsi tentang apakah yang dialami oleh partisipan dengan fenomena

tersebut. Hal ini disebut deskripsi tekstural dari pengalaman tersebut dan apa yang

terjadi,

4. Menulis deskripsi tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi. Hal ini disebut

deskripsi struktural dan peneliti membahas tentang latar dan konteks di mana

fenomena tersebut dialami.

5. Menulis deskripsi gabungan tentang fenomena tersebut dengan memasukkan

deskripsi tekstural dan deskripsi struktural. Bagian ini merupakan esensi dari

pengalaman tersebut dan menampilkan aspek puncak dari studi fenomenologis.

Hal ini biasanya berupa paragraf panjang yang menuturkan pada pembaca apa

yang dialami oleh partisipan dengan fenomena tersebut dan bagaimana mereka

mengalaminya.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu membuat daftar

pertanyaan penting yang digunakan untuk wawancara. Kemudian mengambil pernyataan

penting dengan cara membentuk kode (meng-koding), lalu mengelompokkan pernyataan

menjadi tema (kategorisasi). Setelah itu, peneliti menarasikan atau mendeskripsikan pernyataan
yang telah dikelompokkan.

G. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam

penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi

etika penelitian harus diperhatikan.

Masalah etika yang harus diperhatikan menurut antara lain:

a. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi partisipan)

Lembar persetujuan diberikan kepada subjek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan

maksud dan tujuan riset yang dilakukan. Jika partisipan setuju, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika partisipan menolak maka peneliti tidak akan

memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. Pada penelitian ini peneliti tidak menemukan

partisipan yang menolak dalam mengisi kuesioner.

b. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian, maka peneliti tidak mencantumkan namanya

pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi kode berupa angka pada masing-

masing lembar tersebut.

c. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai