Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitan

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitin yang

berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau enterpretetif, digunakan untuk

meneliti kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci,

teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi ( gabungan observasi,

wawancara, dokumentasi), data yang diperoleh cenderung kualitatif, analisis

data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian bersifat untuk memahami

makna, memahami keunikan, mengkonstruksi fenomena, dan menemukan

hipotesis.

Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan,

melukiskan, menerangkan,menjelaskan dan menjawab secara lebih rinci

permasalahan yang akan diteliti dengan mempelajari semaksimal mungkin

seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian. Pendekatan kualitatif

dalam penelitian ini akan menghasilkan data data deskriptif mengenai

pengaruh teknologi hidroponik terhadap minat bercocok tanam siswaa yang

diterapkan di siswa ATP SMKN 6 Takalar. Data-data tersebut akan

digambarkan dan dideskripsikan sebagai mana adanya.


B. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat dan waktu dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 6 Takalar, Desa

Massamaturu, Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi

Selatan, Indonesia.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Februari hingga

April 2022

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas

Obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa ATP SMKN 6

Takalar. Jumlah populasi tersebut sebanyak 64 siswa yang terdiri dari 3

kelas yaitu kelas X ATP, XI ATP,dan XII ATP.


2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, karena mempunyai

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi yang mewakili.

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 responden yang diambil

secara berkelompok dari kelas X ATP. Setiap kelompok terdiri dari 4

siswa

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian menurut Sugiyono (2015)

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang

memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Definisi variabel-variabel penelitian harus dirumuskan untuk

menghindari kesesatan dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini,

definisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh perlakuan, yaitu untuk mengetahui dampak dari sebelum dan

sesudah pelatihan tersebut dilakukan.


2. Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan

memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan

pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman.

3. Minat bercocok tanam adalah sikap ketertarikan pada tanam menanam

untuk melakukan aktivitas atas dorongan diri sendiri tanpa ada paksaan

E. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini langkah langkah penelitian pelatihan hidroponik

yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Peneliti membuat angket yang berisi beberapa pertanyaan

2. Peneliti menyebarkan angket sebelum pelaksanaan penelitian hidroponik

3. Peneliti mempersiapkan dan menjelaskan kegunaan alat dan bahan yang

akan digunakan untuk menanam hidroponik seperti, sterofoam bekas

anggur, plastic mulsa, rockwool, kain flannel, netpot, dan lain-lain.

4. Peneliti mencontohkan terlebih dahulu cara menyemai bibit tanaman.

5. Siswa memulai menyemai bibit tanaman dengan masing – masing

kelompok.

6. Tiap kelompok siswa membuat media sterofoam bekas yang sudah

disediakan.

7. Peneliti mencontohkan cara menyiapkan larutan nutrisi hidroponik

8. Siswa menyiapkan larutan nutrisi sesuai yang dicontohkan oleh peneliti

9. Siswa mengisi sterofoam bagian bawah dengan air dan nutrisi.


10. Siswa memasukan bibit tanaman yang sudah disemai ke netpot, lalu

dimasukkan ke sterofoam

11. Siswa memelihara tanaman yang sudah ditanam dengan menjaga dari

hama dan memberi nutrisi tanaman hingga panen

12. Peneliti mencontohkan cara pemanenan tanaman hidroponik

13. Siswa memanen tanaman hidroponik sesuai yang dicontohkan peneliti

14. Peneliti menyebarkan angket setelah pelaksanaan penanaman hidroponik

dilakukan

15. Peneliti mewawancarai guru dan siswa setelah pelaksanaan penanaman

hidroponik dilakukan.

Pembuatan Angket Pengisian Angket

Penjelasan Alat dan Persiapan Alat dan


Bahan Bahan

Penyemaian Pembuatan Larutan


Nutrisi

Pemeliharaan Pindah Tanam

Panen Pengisian Angket

Wawancara Siswa
Rekomendasi
dan Guru

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian


F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting

dalam penelitian untuk mendapatkan datadata dalam sebuah penelitian. Tanpa

adanya teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak mendapatkan data

sesuai dengan standar yang ditentukan (Sugiyono,2015).

Untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data yang akan di gunakan dalam penelitian. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan antara lain :

1. Observasi

Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan yang

tampak terhadap objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan dilakukan di

tempat berlangsungnya peristiwa sehingga observasi bersama dengan objek

yang akan diteliti atau dapat disebut dengan observasi langsung tanpa melalui

perantara media lainnya (Margono,2010).

Dengan metode observasi peneliti akan mendapatkan gambaran

tentang perilaku dan respon siswa terhadap pelaksanaan pelatihan hidroponik.

Metode observasi yang digunakan adalah behavioral checklist atau biasa

disebut checklist. Metode behavioral checklist merupakan metode yang dalam

observasi yang mampu memberikan keterangan mengenai muncul tidaknya

perilaku yang diobservasi dengan memberikan tanda cek (√) jika perilaku

yang diobservasi muncul (Herdiansyah,2011). Perhitungan hasil observasi ini


dengan menjumlah setiap item perilaku siswa yang teramati menggunakan

kategori yang sudah ditentukan.

Perhitungan hasil observasi ini dengan menjumlah setiap item perilaku

siswa yang teramati menggunakan kategori yang sudah ditentukan.

Tabel 3.1

Kategori Penilaian Observasi

Interval Kategori

1-3 Tidak Baik

4-6 Cukup

7-10 Baik

Sumber : Herdiansyah (2011)

2. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2015) wawancara adalah

pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi mupun

suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi

sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu . Teknik wawancara ini

memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi guna melengkapi sebuah

data penelitian. Teknik wawancara ini dilakukan dengan wawancara

terstruktur yang menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara

sistematis, sehingga peneliti mengajukan pertanyaan kepada narasumber

sesuai dengan pedoman wawancara yang sudah dibuat untuk mendapatkan


suatu informasi. Objek yang menjadi narasumber adalah perwakilan siswa

kelas ATP X dan guru alsintan SMKN 6 Takalar.

3. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan yang tertulis secara

sistematis sesuai dengan indikator permasalahan kepada responden untuk

dijawabnya. Angket merupakan teknik yang efisien untuk mengukur suatu

variabel dalam penelitian yang diharapkan dari responden (Sugiyono,2015).

Angket digunakan untuk mengetahui minat siswa dalam becocok tanam yang

diberikan kepada siswa sebelum dan setelah adanya perlakuan. Responden

diminta menjawab langsung suatu pernyataan minat siswa dalam bercocok

tanam dengan memilih jawaban yang sudah tersedia.

Perhitungan angket menggunakan skala Likert, yaitu :

a. Jawaban SS memiliki skor 5

b. Jawaban S memiliki skor 4

c. Jawaban R memiliki skor 3

d. Jawaban TS memiliki skor 2

e. Jawaban STS memiliki skor 1 (Sugiyono,2015)

Setelah perhitungan skor masing – masing jawaban, kemudian menggunakan

rumus sebagai berikut (Widokoyo,2014):


Jumlah Skor Siswa
Skor= x 100%
Skor Maksmimal

Kriteria interprestasi skor angket sesuai dengan kategori penilaian angket di

bawah ini:

Tabel 3.2

Kategori Penilaian Angket

Interval Kategori

1-20 Sangat Kurang Baik

21-40 Kurang Baik

41-60 Cukup

61-80 Baik

81-100 Sangat Baik

Sumber : Widokoyo (2014)

4. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2015) dokumentasi merupakan catatan peristiwa

pada waktu yang lalu, dan dapat berbentuk tulisan, gambar, maupun karya –

karya monumental dari seseorang.

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai bukti adanya

penelitian yang telah dilakukan yang mana berisikan pengumpulan data

peserta didik, foto kegiatan penelitian berlangsung dan data yang diperlukan

lainnya
G. Pemeriksaan Keabsahan Data

Uji keabsahan data, teknik yang digunakan adalah teknik triangulasi.

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang ada (Sugiyono,2015).

Data dari beberapa metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini dikumpulkan dan digabungkan menjadi satu dengan mengaitkan

sumber – sumber data yang ada. Sehingga data yang didapat dari teknik

pengumpulan data menggunakan beberapa metode dengan data yang sudah

ada saling berhubungan dan menghasilkan data yang valid.

H. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002) instrumen penelitian adalah alat

atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat,

lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian

kualitatif, alat atau instrumen utama pengumpulan data adalah manusia atau

peneliti itu sendiri dengan cara mengamati, bertanya, mendengar, meminta

dan mengambil data penelitian. Peneliti harus mendapatkan data yang valid

sehingga tidak sembarang narasumber yang diwawancarai. Oleh karena itu,


kondisi informan pun harus jelas sesuai dengan kebutuhan data agar dapat

diakui kebenaran datanya.

1. Observasi

Instrumen observasi merupakan pedoman peneliti dalam mengadakan

pengamatan dan pencarian sistematik terhadap fenomena yang diteliti. Berikut

ini adalah kisi-kisi instrumen observasi yang akan dilakukan terhadap siswa

selama penelitian

KISI-KISI PEDOMAN OBSERVASI

Variabel Sub Indikator Sumber Nomor


Variabel Referensi Item
Minat Perasaan a. Semangat dalam Suryani, 1,2,3 dan
Bercoco senang melakukan 2015;
k Tanam siswa penyemaian 4
Siswa dalam
bercocok b. Senang mengikuti
tanam kegiatan
hidroponik.

c. Ikut serta
pembuatan
hidroponik

d. Merasa senang
mempersiapkan
bahan media
hidroponik.
Menarik a. Mengamati proses Hendra 5 dan 6
perhatian pertumbuhan Handoko,
siswa untuk tanaman 2014;
bercocok
tanam b. Mengamati
prosedur bercocok
tanam yang baik
terutama bercocok
tanam secara
hidroponik

Kesadaran a. Usaha untuk Suryani, 7


siswa memelihara 2015;
dalam tanaman
bercocok hidroponik
tanam

Kemauan Suryani, 8,9 dan


Siswa a. Membantu 2015;
dalam memindah bibit Hendra 10
bercocok tanaman ke media Handoko,
tanam tanam hidroponik 2014;

b. Mengetahui alat
dan bahan
bercocok
hidroponik

c. Kemauan untuk
belajar bercocok
tanam

Sumber : Magfiroh (2017)

2. Angket
Angket atau kuesioner adalah instrumen berupa daftar pertanyaan atau

pernyataan tertulis yang harus dijawab atau diisi (dipilih) oleh responden

sesuai dengan petunjuk pengisiannya (Sanjaya, 2015). Berikut ini adalah kisi-

kis pedoman angket untuk siswa

KISI-KISI PEDOMAN ANGKET

Variabel Sub Indikator Sumber Nomor Item


Variabel Referensi
Minat Perasaan Suryani, 1,2
Bercocok senang a. Senang mengikuti 2015;
Tanam siswa kegiatan
dalam hidroponik.
bercocok
tanam
b. Merasa senang
mempersiapkan
bahan media
hidroponik.

Menarik a. Memperhatikan Hendra 4,5,6,15


perhatian ukuran pembuatan Handoko,
siswa larutan nutrisi 2014;
untuk sesuai prosedur
bercocok
tanam b. Memperhatikan
kebersihan media
hidroponik

c. Mengamati proses
pertumbuhan
tanaman

d. Mengamati
kondisi lahan
untuk bercocok
tanam

e. Mengamati
prosedur bercocok
tanam yang baik
terutama bercocok
tanam secara
hidroponik
Kesadaran a. Usaha untuk Suryani, 3,7,8,10,13,16
siswa memelihara 2015;
dalam tanaman
bercocok hidroponik
tanam
b. Kesadaran
memilih bibit
persemaian yang
baik

c. Kesadaran untuk
bercocok tanam

Kemauan a. Membantu Suryani, 9,11,12,14,17,18


dalam memindah bibit 2015;
bercocok tanaman ke media Hendra
tanam tanam hidroponik Handoko,
2014;
b. Mengetahui alat
dan bahan
bercocok
hidroponik

c. Kemauan untuk
belajar bercocok
tanam
Sumber : Magfiroh (2017)

3. Wawancara
Interview atau wawancara adalah teknik penelitian yang dilaksanakan dengan

cara dialog baik secara langsung (tatap muka) maupun jarak jauh melalui

saluran media tertentu seperti telepon dan media komunikasi lainnya

(Sanjaya, 2015). Berikut ini adalah kisi-kisi untuk pedoman wawancara untuk

siswa

KISI – KISI PEDOMAN WAWANCARA


Nomor
No Komponen Sub Komponen item
1. Pengalaman siswa a. Perasaan siswa bercocok
1 dan 2
bercocok tanam. tanam
b. Tanaman yang disukai
3. Ketelibatan siswa a. Pengalaman bertanam secara
dalam pelaksanaan hidroponik 3
hidroponik
c. Pemeliharaan tanaman 9
hidroponik
4. Respon siswa a. Pentingnya pembelajaran 4 dan 5
setelah adanya tentang hidroponik
pelatihan
hidroponik oleh b. Tanggapan siswa terlibat dalam
peneliti pelatihan hidroponik 11
5. Keberlanjutan a. Mengadakan kembali setelah
setelah pelatihan 7
Penelitian
6. Adanya minat a. Minat siswa dalam 10, 15,
siswa untuk bercocok tanam 16 dan
bercocok tanam 18

Sumber : Magfiroh (2017)


4. Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono (2015) adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,

dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan

yang dapat mendukung penelitian. Instrumen dokumentasi adalah alat bantu

yang digunakan untuk mengumpulkan data- data yang berupa dokumen

seperti foto- foto kegiatan dan transkip wawancara.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Moleong (2011) adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-

milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari

dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,

dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan pada orang lain.

\ menyebutkan bahwa teknik analisis data dalam peneltian kualitatif

meliputi :

1. Pengumpulan Data

Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini

melibatkan transkrip wawancara, men-scanning materi, mengetik data

lapangan atau memilah-milah dan menyusun data tersebut kedalam jenis-jenis

yang berbeda tergantung pada sumber informasi.


2. Reduksi data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tak perlu dan mengorganisasikan data-data

yang telah di reduksi memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil

pengamatan menjadi tema.

3. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data merupakan analisis dalam bentuk matrik, network,

cart, atau grafis. Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, tabel, bagan dan hubungan antar kategori. Melalui

penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, dan tersusun sehingga

akan semakin mudah dipahami.

4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verivication)

Kesimpulan merupakan penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan

berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap

pengumpulan berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.

Anda mungkin juga menyukai