Anda di halaman 1dari 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 13 Januari 201 di SMA Negeri 2 Kabupaten Tangerang, Jalan Pendidikan No. 5 Kecamatan Mauk Kab. Tangerang-Banten. B. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif. Metode ini berupaya untuk memecahkan atau menjawab pemasalahan yang dihadapi dalam situasi sekarang dan tanpa harus dibuktikan atau metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.1 Dalam penelitian ini, aspek yang akan diteliti adalah keterampilan berpikir kritis siswa yaitu bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan, mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak, mengamati dan mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi, mendeduksi da mempertimbangkan hasil deduksi, mendefinisikan istilah, dan menentukan tindakan.. Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh gambaran atau informasi mengenai bagaimana keterampilan berpikir kritis siswa pada praktikum konsep laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 2 Kabupaten Tangerang Banten dan sampel yang diambil adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 2 Kabupaten Tangerang-Banten yang berjumlah 40 siswa. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik purposing sample. D. Instrumen Penelitian 1. Lembar Observasi. Dalam penelitian ini, pencuplikan data melalui lembar observasi melibatkan 4 orang observer yang mengobservasi terhadap 8 kelompok. Setiap observer mengamati dua kelompok yang sebelumnya telah mendapatkan

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2008) Cet Ke-13, hal. 29.

penjelasan tentang pelaksanaan observasi dari peneliti. Penjelasan yang diberikan berupa penjelasan penggunaan lembar observasi pada saat mengamati kegiatan praktikum dan diskusi sebelum dan sesudah kegiatan praktikum serta pemberian kisi-kisi tiap poin pengamatan pada lembar observasi. Dengan langkah tersebut diharapkan persepsi setiap observer terhadap fenomena muncul pada saat pembelajaran menjadi sama. Tabel 3.1 Indikator kemampuan berpikir kritis siswa yang akan dianalisis No Indikator Keterampilan Berpikir Kritis siswa Mengindukasi dan mempertimbangkan hasil induksi Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak Bertanya dan menjawab pertanyaan Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan suatu definisi Sub-indikator Keterampilan berpikir Kritis siswa 1. Mengemukakan hipotesis 2. Merancang Eksperimen 3. Mengemukakan kesimpulan 4. Mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat 5. Memberikan penjelasan sederhana 6. Menyebutkan contoh 7. Mempertanggungjawabkan hasil observasi 8. Melaporkan hasil observasi 9. Strategi membuat definisi dengan bertindak memberikan penjelasan lanjut

1.

2.

3.

4.

5.

2. Lembar Kerja LKS Lembar Kerja siswa (LKS) sebagai penunjang yang didalamya terdapat pertanyaan pertanyaan yang mengukur keterampilan berpikir kritis siswa secara tertulis berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan 3. Angket atau Kuesioner Selain dengan observasi penulis menggunakan dengan teknik pengumpulan data dengan angket atau kuesioner yaitu daftar pernyataan yang harus dijawab oleh orang yang akan di teliti. Dalam angket pertanyaan pertanyaan sudah disusun secara tertulis dalam lembaran-lembaran pertanyaan.2 Penulis membagikan angket yang berisi pernyataan kepada responden sebanyak 30 pernyataan dengan model skala Likert dengan alternatif jawaban 4 jawaban yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).
2

Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan , (Jakarta: Kizi Brothers, 2006). Hal. 33

4. Lembar Wawancara Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara terstruktur dalam mengumpulkan data penelitian. peneliti telah menyiapkan beberapa pertanyaan yang sudah disusun dengan rapi sebagai panduan pada saat melakukan wawancara. Wawancara ini berisikan respon siswa terhadap pelaksanaan kegiatan praktikum dan mengenai keterampilan berpikir kritis siswa. Data hasil wawancara ini digunakan untuk memperjelas dan memperkuat data yang diperoleh dari lembar observasi pelaksanaan kegiatan praktikum. E. Teknik Pengumpulan Data Agar suatu penelitian dapat dipaparkan dengan jelas dan sistematis maka disusun suatu penelitian berupa langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian. Tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Membuat instrumen penelitian yaitu lembar observasi, LKS, lembar wawancara dan angket dan sebagai alat pengumpul data. b. Memvalidasi instrumen penelitian oleh para ahli, kemudian diperbaiki sesuai dengan koreksi dan saran dari para ahli. Kemudian instrumen tersebut diuji cobakan di laboratorium. Setelah instrumen tersebut diuji cobakan dan diperbaiki kembali, maka instrumen tersebut diperbanyak dan langsung dipakai untuk penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan 1) Melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran khusus 3) Penyajian materi dengan metode eksperimen/praktikum Pada tahap ini setiap kelompok memulai melakukan eksperimen dengan materi laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya . Pelaksanaan penelitian berlangsung selama 3 kali pertemuan. Adapun kegiatan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: a. Pada pertemuan pertama (sebelum melakukan penelitian) Dilakukan pembagian kelompok, siswa dibagi menjadi delapan kelompok. Pada pertemuan pertama ini guru menugaskan siswa untuk mencari referensi tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya serta membawa alat dan bahan yang akan diuji coba.

b.

Pertemuan kedua Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok siswa untuk dipelajari dan didiskusikan bersama anggota kelompoknya. Pada Pertemuan ini dilakukan kegiatan Observasi terhadap keterampilan berpikir kritis siswa selama melakukan kerja praktikum

c.

Pertemuan ketiga Pada akhir pertemuan dilakukan pengisian angket oleh seluruh siswa kelas XI IPA 2 dan wawancara terhadap siswa dari perwakilan kelompok masing-masing.

F. Kalibrasi Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian harus diuji apakah instrument tersebut telah memiliki validitas atau daya ketepatan dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas instrumen yang digunakan adalah validitas rasional. Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh dari dasar pemikiran yang logis. Validitas rasional dilakukan dengan menelusuri atau mengkaji instrument penelitian dari dua segi, yaitu dari segi isinya (content) dan dari segi susunan atau konstruksinya (construct). G. Teknik Analisis Data Setelah data hasil observasi, angket dan wawancara telah dikumpulkan, maka dilakukanlah penganalisaan pada data tersebut. Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mencari jumlah frekuensi dan mencari jumlah presentasinya. Jumlah frekuensi dan persentasi tersebut akan

menunjukan secara kuantitatif keterampilan berpikir kritis yang telah dimiliki oleh siswa. Jumlah persentasi dapat dihitung dengan rumus :

Setelah itu menginterpretasikan secara deskriptif data jumlah frekuensi dan presentasi tersebut, yaitu aspek-aspek keterampilan berpikir kritis siswa yang muncul pada kegiatan praktikum berlangsung serta pada saat ujian praktikum sebagai tolak ukur akhir dari pengukuran keterampilan berpikir kritis yang dimiliki oleh siswa. Data hasil wawancara pun diterjemahkan secara deskriptif sehingga dapat diketahui keterampilan berpikir kritis siswa setelah melalui kegiatan praktikum.

Anda mungkin juga menyukai