METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan
pembelajaran sistematis untuk meningkatkan
praktik pendidikan dengan kelompok peneliti
dimana tindakan dalam praktik dan refleksi
mempengaruhi tindakan yang dilakukan. PTK
berfokus pada proses belajar mengajar yang terjadi
di kelas dan dilakukan pada situasi sebenarnya.
Menurut (Kemdikbud, 2015 : 1 dalam buku
penelitian tindakan kelas, 2015 : 6), “penelitian
tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang
dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki
mutu praktik pembelajaran di kelasnya”.
Dikutip Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama
(2010 : 20-21), bentuk penelitian tindakan kelas
(PTK) menurut Kemmis & McTaggart berbentuk
spiral dari siklus satu ke siklus berikutnya. Setiap
siklus meliputi perencanaan (planning), tindakan
(action), pengamatan (observation) dan refleksi
(reflection). Langkah pada siklus berikutnya adalah
perencanaan yang sudah direvisi, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Siklus I merupakan dasar bagi pelaksanaan
siklus II. Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:142)
yang dimaksud dengan siklus adalah pengulangan
dari awal sampai awal kembali yaitu dari tahap
perencanaan, dilanjutkan ke tahap pelaksanaan
yang pada waktu yang sama terjadi tahap
pengamatan. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
menurut Kemmis & McTaggart dari tiap tahap
pelaksanaannya dalam penelitian dapat dilihat
pada gambar berikut.
Sumber :
Penjelasan alur siklus spiral menurut Kemmis
dan McTaggart :
1. Perencanaan (Plan) : sebelum mengadakan
penelitian menyusun rumusan masalah,
tujuan dan membuat rencana tindakan,
termasuk di dalamnya pembuatan
instrumen penelitian yakni lembar
observasi, angket keaktifan belajar siswa,
dan pedoman wawancara, dan juga
pembuatan perangkat pembelajaran seperti
salabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
2. Pelaksanaan (Action) : meliputi tindakan
yang dilakukan sebagai upaya membangun
pemahaman konsep siswa yakni penerapan
media video pembelajaran serta mengamati
hasil atau dampak dari diterapkannya media
video pembelajaran tersebut.
3. Pengamatan (Observation) : Pada tahap
pengamatan ini ada dua kegiatan yang
diamati yaitu, kegiatan belajar siswa, dan
kegiatan pembelajaran. Pengamatan
terhadap proses belajar siswa dapat
dilakukan sendiri oleh guru pelaksana
(peneliti) sambil melaksanakan
pembelajaran, sedang pengamatan terhadap
proses pembelajaran tentu tidak bisa
dilakukan sendiri oleh guru pelaksana.
Untuk itu guru pelaksana (peneliti) minta
bantuan teman sejawat (kolaborator)
melakukan pengamatan, dalam hal ini
kolaborator melakukan pengamatan
berdasar pada instrumen yang telah disusun
oleh peneliti. Hasil pengamatan kolaborator
nantinya akan bermanfaat atau akan
digunakan oleh peneliti sebagai bahan
refleksi untuk perbaikan pembelajaran
berikutnya.
4. Refleksi (Reflection) : Pada tahap ini hasil
yang diperoleh pada tahap observasi akan
dievaluasi dan dianalisis. Dari hasil refleksi
bersama akan diperoleh kelemahan dan cara
memperbaikinya guna diterapkan pada
siklus berikutnya.
B. Latar Penelitian
1. Tempat penelitian.
Penelitian dilaksanakan dikelas X tata busana
SMKS Dharma Wanita Gresik yang
beralamatkan belakang dinas pendidikan
gresik, Jl. Arif Rahman Hakim Gresik,
Kramatandap, Gapurosukolilo, Kec. Gresik,
Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
2. Waktu Penelitian.
Pengambilan data penelitian dilakukan pada
mata pelajaran Dasar Desain kelas X tata
busana tahun 2021/2022.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang ditujukan adalah
siswa kelas X Tata Busana yang berjumlah
… siswa di SMKS Dharma Wanita Gresik.
2. Obyek Penelitian
Obyek penilitian adalah aktivitas yang
dilakukan oleh guru (peneliti).
D. Data dan Sumber Data
1. Data
Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Menurut Bernard (2012 : 130) data adalah
fakta kasar mengenai orang, tempat,
kejadian dan sesuatu yang penting
diorganisasikan. Data yang dikumpulkan
dari setiap variable ditentukan oleh definisi
operasional variabel yang bersangkutan.
Metode pengumpulan data yang umum
digunakan dalam suatu penelitian
adalah : observasi dan pemberian tugas
yang berupa pre-test dan post-test.
2. Sumber Data
Sumber data yang dimaksud dalam
penelitian adalah subjek dari mana data
tersebut dapat diperoleh dan memiliki
informasi kejelasan tentang bagaimana
mengambil data tersebut dan bagaimana
data tersebut diolah. Pengertian sumber
data menurut Suharsimi Arikunto (2013 :
172) adalah: “Sumber data yang dimaksud
dalam penelitian adalah subjek dari mana
data dapat diperoleh”. Sedangkan menurut
Nur Indrianto dan Bambang Supomo (2013 :
142) sumber data adalah: 32 “Sumber data
merupakan faktor penting yang menjadi
pertimbangan dalam penentuan metode
pengumpulan data disamping jenis data
yang telah dibuat di muka”. Pengertian
sumber data menurut Zuldafrial (2012 : 46)
“adalah subjek dari mana data dapat
diperoeh”.
E. Prosedur Penelitian
Diambil dari model Kemmis dan McTaggart.
Model ini diadopsi dari model Kurt Lewin yang
memperkenalkan empat tahap dalam pelaksanaan
metode penelitian tindakan, yaitu : perencanaan
(planning), tindakan (action), pengamatan
(observation), dan refleksi (reflection).
Siklus I
1. Tahap Perencanaan (Planning).
Merupakan rancangan tindakan yang
akan dilakukan untuk merumuskan masalah
dan memilih fokus permasalahan. Hal utama
yang dilakukan dalam tahap ini adalah
menyamakan persepsi antara peneliti,
observer, dan guru mata pelajaran yang
bersangkutan terlebih dahulu agar saat
pelaksanaan kegiatan pembelajaran peneliti
dan guru mata pelajaran memiliki
pemahaman yang sama dalam penerapan
media video pembelajaran.
Setelah menyamakan persepsi antara peneliti
dan guru, peneliti menyiapkan beberapa
persiapan sebagai berikut :
a. Peneliti membuat proposal penelitian.
b. Peneliti melakukan observasi awal ke
sekolah yang akan dijadikan tempat
penelitian yakni di SMKS Dharma Wanita
Gresik.
c. Peneliti menyusun materi pembelajaran
berupa RPP untuk siklus I.
d. Peneliti menyiapkan bahan atau alat yang
diperlukan dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini, peneliti menyiapkan media
video pembelajaran untuk mata pelajaran
Dasar Desain sub-kompetensi
Menggambar Proporsi Tubuh Wanita.
e. Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa.
f. Peneliti membuat instrument penelitian
berupa lembar observasi, lembar tes tulis,
dan lembar tes kinerja.
g. Menentukan kriteria keberhasilan
pembelajaran. Dalam penelitian ini peserta
didik dikatan berhasil apabila rata-rata
keaktifan siswa dalam pembelajaran telah
mencapai minimal 75,00 dan untuk hasil
belajar telah mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) dengan nilai 75.
2. Tahap Tindakan (Action)
Tahap ini merupakan implemtasi
(pelaksanaan) dari perencanaan yang telah
dibuat. Peneliti memberikan tindakan berupa
penggunaan media video pembelajaran pada
mata pembelajaran Dasar Desain sub-
kompetensi Menggambar Proporsi Tubuh
Wanita yang sudah disiapkan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
SMKS Dharma Wanita Gresik. Langkah-
langkah yang dilakukan guru tentu saja
mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan
hasilnya diharapkan berupa peningkatan
efektivitas kegiatan belajar mengajar yang
akan memicu peningkatan hasil belajar siswa.
Setelah peoses pembelajaran
menggunakan media video, peneliti
memberikan tes tulis dan tes kinerja untuk
megetahui tingkat pemahaman siswa.
Keterlibatan kolaborator sekedar untuk
membantu peneliti untuk dapat lebih
mempertajam refleksi dan evaluasi yang dia
lakukan terhadap apa yang terjadi di kelasnya
sendiri.
3. Tahap Observasi (Observation)
Pada kegiatan observasi atau pengamatan
dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya
pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini dilakukan
oleh pengamat yang akan mengamati
berlangsungnya proses pembelajaran. Setiap
kali pemberian tindakan berakhir, data yang
terkumpul akan dianalisis berdasarkan hasil
obsersvasi, hasil kerja siswa, dan hasil akhir.
Pengamat melakukan pengamatan sesuai
dengan rubrik penilaian yang sudah
diberikan sebelumnya untuk mengukur
ketercapaian siswa. Analisis data yang
dihasilkan selama pengamatan dievaluasi
untuk melakukan melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil kerja yang sudah
dijalankan.
4. Tahap Refleksi (Reflection)
Tahap refleksi dilaksanakan untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan dari
tindakan yang telah dilaksanakan. Dalam
tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan
pengamat untuk menjaring hal-hal yang
terjadi sebelum dan selama pemberian
tindakan berlangsung berdasarkan hasil tes,
hasil pengamatan, dan catatan lapangan
untuk diambil kesimpulan dalam
merencanakan tindakan selanjutnya.
Siklus II
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Dalam tahap perencanaan siklus II
mengulangi perencanaan pada sikuls I yang
dijabarkan sebagai berikut :
a. Peneliti menyusun materi pembelajaran
berupa RPP untuk siklus II.
b. Peneliti menyiapkan bahan atau alat yang
diperlukan dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini, peneliti menyiapkan media
video pembelajaran untuk mata pelajaran
Dasar Desain melanjutkan materi setelah
sub-kompetensi Menggambar Proporsi
Tubuh Wanita.
c. Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa.
d. Peneliti membuat instrument penelitian
berupa lembar observasi, lembar tes tulis,
dan lembar tes kinerja.
e. Menentukan kriteria keberhasilan
pembelajaran. Dalam penelitian ini peserta
didik dikatan berhasil apabila rata-rata
keaktifan siswa dalam pembelajaran telah
mencapai minimal 75,00 dan untuk hasil
belajar telah mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) dengan nilai 75.
2. Tahap Tindakan (Action)
Peneliti memberikan tindakan berupa
penggunaan media video pembelajaran pada
mata pembelajaran Dasar Desain melanjutkan
materi setelah sub-kompetensi Menggambar
Proporsi Tubuh Wanita. Dalam tahap ini
peneliti sebagai guru memberikan tugas
sebagai bentuk dari hasil pemahaman siswa
setelah dilakukannya. Langkah-langkah yang
dilakukan guru tentu saja mengacu pada
kurikulum yang berlaku, dan hasilnya
diharapkan berupa peningkatan efektivitas
kegiatan belajar mengajar yang akan memicu
peningkatan hasil belajar siswa.
3. Tahap Observasi (Observation)
Pada kegiatan observasi atau pengamatan
dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya
pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini dilakukan
oleh pengamat yang akan mengamati
berlangsungnya proses pembelajaran. Setiap
kali pemberian tindakan berakhir, data yang
terkumpul akan dianalisis berdasarkan hasil
obsersvasi, hasil kerja siswa, dan hasil akhir.
Pengamat melakukan pengamatan sesuai
dengan rubrik penilaian yang sudah
diberikan sebelumnya untuk mengukur
ketercapaian siswa. Analisis data yang
dihasilkan selama pengamatan dievaluasi
untuk melakukan melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil kerja yang sudah
dijalankan.
4. Tahap Refleksi (Reflection)
Dalam tahap refleksi siklus II, jika hasil
olah data yang didapat telah memenuhi
target pada siklus II, yaitu rata-rata keaktifan
siswa telah mencapai minimal 75,00 dan
untuk hasil belajar telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai 75,
maka siklus II dapat dihentikan dan
penelitian dapat dikatakan berhasil. Namun
jika dalam siklus II hasil yang didapat belum
mencapai target maka tindakan dilanjutkan
pada siklus berikutnya hingga mencapai hasil
yang diinginkan.