Anda di halaman 1dari 24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan
pembelajaran sistematis untuk meningkatkan
praktik pendidikan dengan kelompok peneliti
dimana tindakan dalam praktik dan refleksi
mempengaruhi tindakan yang dilakukan. PTK
berfokus pada proses belajar mengajar yang terjadi
di kelas dan dilakukan pada situasi sebenarnya.
Menurut (Kemdikbud, 2015 : 1 dalam buku
penelitian tindakan kelas, 2015 : 6), “penelitian
tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang
dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki
mutu praktik pembelajaran di kelasnya”.
Dikutip Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama
(2010 : 20-21), bentuk penelitian tindakan kelas
(PTK) menurut Kemmis & McTaggart berbentuk
spiral dari siklus satu ke siklus berikutnya. Setiap
siklus meliputi perencanaan (planning), tindakan
(action), pengamatan (observation) dan refleksi
(reflection). Langkah pada siklus berikutnya adalah
perencanaan yang sudah direvisi, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Siklus I merupakan dasar bagi pelaksanaan
siklus II. Menurut Arikunto, Suharsimi (2010:142)
yang dimaksud dengan siklus adalah pengulangan
dari awal sampai awal kembali yaitu dari tahap
perencanaan, dilanjutkan ke tahap pelaksanaan
yang pada waktu yang sama terjadi tahap
pengamatan. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
menurut Kemmis & McTaggart dari tiap tahap
pelaksanaannya dalam penelitian dapat dilihat
pada gambar berikut.

Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan McTaggart

Sumber :
Penjelasan alur siklus spiral menurut Kemmis
dan McTaggart :
1. Perencanaan (Plan) : sebelum mengadakan
penelitian menyusun rumusan masalah,
tujuan dan membuat rencana tindakan,
termasuk di dalamnya pembuatan
instrumen penelitian yakni lembar
observasi, angket keaktifan belajar siswa,
dan pedoman wawancara, dan juga
pembuatan perangkat pembelajaran seperti
salabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
2. Pelaksanaan (Action) : meliputi tindakan
yang dilakukan sebagai upaya membangun
pemahaman konsep siswa yakni penerapan
media video pembelajaran serta mengamati
hasil atau dampak dari diterapkannya media
video pembelajaran tersebut.
3. Pengamatan (Observation) : Pada tahap
pengamatan ini ada dua kegiatan yang
diamati yaitu, kegiatan belajar siswa, dan
kegiatan pembelajaran. Pengamatan
terhadap proses belajar siswa dapat
dilakukan sendiri oleh guru pelaksana
(peneliti) sambil melaksanakan
pembelajaran, sedang pengamatan terhadap
proses pembelajaran tentu tidak bisa
dilakukan sendiri oleh guru pelaksana.
Untuk itu guru pelaksana (peneliti) minta
bantuan teman sejawat (kolaborator)
melakukan pengamatan, dalam hal ini
kolaborator melakukan pengamatan
berdasar pada instrumen yang telah disusun
oleh peneliti. Hasil pengamatan kolaborator
nantinya akan bermanfaat atau akan
digunakan oleh peneliti sebagai bahan
refleksi untuk perbaikan pembelajaran
berikutnya.
4. Refleksi (Reflection) : Pada tahap ini hasil
yang diperoleh pada tahap observasi akan
dievaluasi dan dianalisis. Dari hasil refleksi
bersama akan diperoleh kelemahan dan cara
memperbaikinya guna diterapkan pada
siklus berikutnya.
B. Latar Penelitian
1. Tempat penelitian.
Penelitian dilaksanakan dikelas X tata busana
SMKS Dharma Wanita Gresik yang
beralamatkan belakang dinas pendidikan
gresik, Jl. Arif Rahman Hakim Gresik,
Kramatandap, Gapurosukolilo, Kec. Gresik,
Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
2. Waktu Penelitian.
Pengambilan data penelitian dilakukan pada
mata pelajaran Dasar Desain kelas X tata
busana tahun 2021/2022.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian yang ditujukan adalah
siswa kelas X Tata Busana yang berjumlah
… siswa di SMKS Dharma Wanita Gresik.
2. Obyek Penelitian
Obyek penilitian adalah aktivitas yang
dilakukan oleh guru (peneliti).
D. Data dan Sumber Data
1. Data
Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Menurut Bernard (2012 : 130) data adalah
fakta kasar mengenai orang, tempat,
kejadian dan sesuatu yang penting
diorganisasikan. Data yang dikumpulkan
dari setiap variable ditentukan oleh definisi
operasional variabel yang bersangkutan.
Metode pengumpulan data yang umum
digunakan dalam suatu penelitian
adalah :  observasi dan pemberian tugas
yang berupa pre-test dan post-test.

2. Sumber Data
Sumber data yang dimaksud dalam
penelitian adalah subjek dari mana data
tersebut dapat diperoleh dan memiliki
informasi kejelasan tentang bagaimana
mengambil data tersebut dan bagaimana
data tersebut diolah. Pengertian sumber
data menurut Suharsimi Arikunto (2013 :
172) adalah: “Sumber data yang dimaksud
dalam penelitian adalah subjek dari mana
data dapat diperoleh”. Sedangkan menurut
Nur Indrianto dan Bambang Supomo (2013 :
142) sumber data adalah: 32 “Sumber data
merupakan faktor penting yang menjadi
pertimbangan dalam penentuan metode
pengumpulan data disamping jenis data
yang telah dibuat di muka”. Pengertian
sumber data menurut Zuldafrial (2012 : 46)
“adalah subjek dari mana data dapat
diperoeh”.
E. Prosedur Penelitian
Diambil dari model Kemmis dan McTaggart.
Model ini diadopsi dari model Kurt Lewin yang
memperkenalkan empat tahap dalam pelaksanaan
metode penelitian tindakan, yaitu : perencanaan
(planning), tindakan (action), pengamatan
(observation), dan refleksi (reflection).
Siklus I
1. Tahap Perencanaan (Planning).
Merupakan rancangan tindakan yang
akan dilakukan untuk merumuskan masalah
dan memilih fokus permasalahan. Hal utama
yang dilakukan dalam tahap ini adalah
menyamakan persepsi antara peneliti,
observer, dan guru mata pelajaran yang
bersangkutan terlebih dahulu agar saat
pelaksanaan kegiatan pembelajaran peneliti
dan guru mata pelajaran memiliki
pemahaman yang sama dalam penerapan
media video pembelajaran.
Setelah menyamakan persepsi antara peneliti
dan guru, peneliti menyiapkan beberapa
persiapan sebagai berikut :
a. Peneliti membuat proposal penelitian.
b. Peneliti melakukan observasi awal ke
sekolah yang akan dijadikan tempat
penelitian yakni di SMKS Dharma Wanita
Gresik.
c. Peneliti menyusun materi pembelajaran
berupa RPP untuk siklus I.
d. Peneliti menyiapkan bahan atau alat yang
diperlukan dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini, peneliti menyiapkan media
video pembelajaran untuk mata pelajaran
Dasar Desain sub-kompetensi
Menggambar Proporsi Tubuh Wanita.
e. Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa.
f. Peneliti membuat instrument penelitian
berupa lembar observasi, lembar tes tulis,
dan lembar tes kinerja.
g. Menentukan kriteria keberhasilan
pembelajaran. Dalam penelitian ini peserta
didik dikatan berhasil apabila rata-rata
keaktifan siswa dalam pembelajaran telah
mencapai minimal 75,00 dan untuk hasil
belajar telah mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) dengan nilai 75.
2. Tahap Tindakan (Action)
Tahap ini merupakan implemtasi
(pelaksanaan) dari perencanaan yang telah
dibuat. Peneliti memberikan tindakan berupa
penggunaan media video pembelajaran pada
mata pembelajaran Dasar Desain sub-
kompetensi Menggambar Proporsi Tubuh
Wanita yang sudah disiapkan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
SMKS Dharma Wanita Gresik. Langkah-
langkah yang dilakukan guru tentu saja
mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan
hasilnya diharapkan berupa peningkatan
efektivitas kegiatan belajar mengajar yang
akan memicu peningkatan hasil belajar siswa.
Setelah peoses pembelajaran
menggunakan media video, peneliti
memberikan tes tulis dan tes kinerja untuk
megetahui tingkat pemahaman siswa.
Keterlibatan kolaborator sekedar untuk
membantu peneliti untuk dapat lebih
mempertajam refleksi dan evaluasi yang dia
lakukan terhadap apa yang terjadi di kelasnya
sendiri.
3. Tahap Observasi (Observation)
Pada kegiatan observasi atau pengamatan
dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya
pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini dilakukan
oleh pengamat yang akan mengamati
berlangsungnya proses pembelajaran. Setiap
kali pemberian tindakan berakhir, data yang
terkumpul akan dianalisis berdasarkan hasil
obsersvasi, hasil kerja siswa, dan hasil akhir.
Pengamat melakukan pengamatan sesuai
dengan rubrik penilaian yang sudah
diberikan sebelumnya untuk mengukur
ketercapaian siswa. Analisis data yang
dihasilkan selama pengamatan dievaluasi
untuk melakukan melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil kerja yang sudah
dijalankan.
4. Tahap Refleksi (Reflection)
Tahap refleksi dilaksanakan untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan dari
tindakan yang telah dilaksanakan. Dalam
tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan
pengamat untuk menjaring hal-hal yang
terjadi sebelum dan selama pemberian
tindakan berlangsung berdasarkan hasil tes,
hasil pengamatan, dan catatan lapangan
untuk diambil kesimpulan dalam
merencanakan tindakan selanjutnya.
Siklus II
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Dalam tahap perencanaan siklus II
mengulangi perencanaan pada sikuls I yang
dijabarkan sebagai berikut :
a. Peneliti menyusun materi pembelajaran
berupa RPP untuk siklus II.
b. Peneliti menyiapkan bahan atau alat yang
diperlukan dalam proses pembelajaran.
Dalam hal ini, peneliti menyiapkan media
video pembelajaran untuk mata pelajaran
Dasar Desain melanjutkan materi setelah
sub-kompetensi Menggambar Proporsi
Tubuh Wanita.
c. Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa.
d. Peneliti membuat instrument penelitian
berupa lembar observasi, lembar tes tulis,
dan lembar tes kinerja.
e. Menentukan kriteria keberhasilan
pembelajaran. Dalam penelitian ini peserta
didik dikatan berhasil apabila rata-rata
keaktifan siswa dalam pembelajaran telah
mencapai minimal 75,00 dan untuk hasil
belajar telah mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) dengan nilai 75.
2. Tahap Tindakan (Action)
Peneliti memberikan tindakan berupa
penggunaan media video pembelajaran pada
mata pembelajaran Dasar Desain melanjutkan
materi setelah sub-kompetensi Menggambar
Proporsi Tubuh Wanita. Dalam tahap ini
peneliti sebagai guru memberikan tugas
sebagai bentuk dari hasil pemahaman siswa
setelah dilakukannya. Langkah-langkah yang
dilakukan guru tentu saja mengacu pada
kurikulum yang berlaku, dan hasilnya
diharapkan berupa peningkatan efektivitas
kegiatan belajar mengajar yang akan memicu
peningkatan hasil belajar siswa.
3. Tahap Observasi (Observation)
Pada kegiatan observasi atau pengamatan
dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya
pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini dilakukan
oleh pengamat yang akan mengamati
berlangsungnya proses pembelajaran. Setiap
kali pemberian tindakan berakhir, data yang
terkumpul akan dianalisis berdasarkan hasil
obsersvasi, hasil kerja siswa, dan hasil akhir.
Pengamat melakukan pengamatan sesuai
dengan rubrik penilaian yang sudah
diberikan sebelumnya untuk mengukur
ketercapaian siswa. Analisis data yang
dihasilkan selama pengamatan dievaluasi
untuk melakukan melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil kerja yang sudah
dijalankan.
4. Tahap Refleksi (Reflection)
Dalam tahap refleksi siklus II, jika hasil
olah data yang didapat telah memenuhi
target pada siklus II, yaitu rata-rata keaktifan
siswa telah mencapai minimal 75,00 dan
untuk hasil belajar telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai 75,
maka siklus II dapat dihentikan dan
penelitian dapat dikatakan berhasil. Namun
jika dalam siklus II hasil yang didapat belum
mencapai target maka tindakan dilanjutkan
pada siklus berikutnya hingga mencapai hasil
yang diinginkan.

F. Teknik Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2017 : 194) cara atau teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan
interview (wawancara), kuesioner (angket),
observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.
Dalam hal ini pengumpulan data bertujuan untuk
mengetahui keefektifan penerapan media video
tutorial digunakan dalam meningkatkan hasil
belajar di SMKS Dharma Wanita Gresik.
Berikut metode yang digunakan dalam
penelitian ini :
1. Observasi
Menurut Sugiyono (2017 : 203) observasi
sebagai teknik pengumpulan data yang
mempunyai ciri spesifik bila dibangingkan
dengan teknik yang lainnya. Observasi
dilakukan dengan melihat langsung di lapangan.
Misalnya kondisi ruang kelas dan lingkungan
pembelajaran. Dalam hal ini peneliti melakukan
pengamatan bersama teman sejawat dan guru
pengamat untuk mendapatkan data dan
informasi mengenai pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar menggunakan media video
pembelajaran pada mata pelajaran Dasar Desain
sub-kompetensi Menggambar Proporsi Tubuh
Wanita. Format lembar observasi
dikoordinasikan kepada observer atau pengamat
yang akan engikuti dalam proses kegiatan
belajar mengajar agar tidak terjadi
kesalahpahaman terhadap format lembar
observasi tersebut.
2. Tes Hasil Belajar Siswa
Tes hasil belajar yang digunakan adalah tes
berupa soal tertulis dan tes kinerja. Tes tertulis
digunakan untuk menilai pemahaman secara
teori.
a. Tes Tulis
Menurut Zainal Arifin (2016 : 118) tes
merupakan suatu teknik yang digunakan
dalam rangka melaksanakan kegiatan
pengukuran, yang di dalamnya terdapat
berbagai pertanyaan, atau serangkaian
tugas yang harus dikerjakan atau dijawab
oleh peserta didik untuk mengukur aspek
perilaku peserta didik.
b. Tes Kinerja
Penilaian kinerja adalah suatu penilaian
yang menuntut peserta didik untuk
mendemonstrasikan life-skill, berupa
aspek pembelajaran kinerja produk.
Penilaian kinerja cocok untuk menilai
praktik, sehingga dikenal sebagai tes
praktik/kinerja. Menurut Bintoro (2017)
“penilaian kinerja (Performance
Appraisal) adalah suatu proses yang
memungkinkan organisasi mengetahui,
mengevaluasi, mengukur dan menilai
kinerja anggota-anggotanya secara tepat
dan akurat.
G. Instrument Penelitian
Secara garis besar, instrumen penelitian
digolongkan menjadi dua, yaitu tes dan bukan tes
(non test). Menurut Arikunto (2019 : 203) instrumen
penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah. Instrument yang digunakan
dalam penelitain ini sebagai berikut :
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk
memantau siswa dan guru selama proses
pembelajaran menggunakan penerapan media
video pembelajaran. Lembar observasi
digunakan untuk menilai sikap dan keaktifan
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Tes Tulis Materi
Menggambar Desain Proporsi Tubuh Wanita

Variabel Sub- Indikator


Variabel
Media Media video a. Media video
Pembelajara tutorial mudah
n (Arsyhar, (Cecep dipahami
2020 : 8) Kustandi, b. Medi video
2013 : 64) dapat
menyampaika
n dan
menyalurkan
pesan yang
diinginkan
c. Media video
dapat
menciptakan
lingkungan
belajar yang
kondusif
Desain Pengertian Pengertian
Proporsi proporsi proporsi tubuh
Tubuh tubuh. secara deskripsi
Wanita dan menurut para
(Ernawati : ahli.
2008 dan Tujuan Tujuan
Porrie mempelajari mempelajari
Muliawan : proporsi proporsi tubuh.
2015) tubuh.
Macam- Macam-macam
macam perbandingan
perbandinga proporsi tubuh.
n proporsi a. Proporsi
tubuh. tubuh
anatomi (7
TK)
b. Proporsi
tubuh secara
desain busana
(8 ½ TK)
c. Proporsi
tubuh secara
ilustrasi (9 ½
TK)
Alat dan Macam-macam
bahan alat dan bahan
menggambar menggambar
proporsi proporsi tubuh.
tubuh.
Prosedur 1. Menggambar
menggambar proporsi
proporsi tubuh wanita
tubuh. perbandingan
8 ½ TK.
2. Menggambar
proporsi
tubuh wanita
perbandingan
9 ½ TK.
Hasil belajar Hasil tes. 1. Aspek afektif.
(Sukiman, 2. Aspek
2015 : 55) kognitif.
3. Aspek
psikomotor.
2. Lembar Tes
a. Tes Tertulis (Ranah Kognitif)
Tes tulis belajar siswa ranah kognitif.
Instrumen yang diberikan dalam penelitian
harus berdasarkan pertimbangan bahwa data
yang dikehendaki adalah berupa data yang
menunjukkan penugasan dari mata pelajaran
Dasar Desain sub-kompetensi Menggambar
Desain Tubuh Wanita. Tes ini digunakan
untuk mengukur kemampuan dan
pencapaian siswa.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Tes Tulis Materi


Menggambar Desain Proporsi Tubuh Wanita

Variabel Sub-Variabel Indikator


Menggambar Pengertian Pengertian
proporsi proporsi tubuh proporsi tubuh
tubuh secara deskripsi
(Ernawati : dan menurut para
2008) ahli.
Tujuan Tujuan
mempelajari mempelajari
desain desain proporsi
proporsi tubuh tubuh.
Macam-macam Macam-macam
perbandingan perbandingan
proporsi tubuh proporsi tubuh.
d. Proporsi tubuh
secara anatomi
(7 ½ TK).
e. Proporsi tubuh
secara desain
busana (8 ½
TK).
f. Proporsi tubuh
secara ilustrasi
(9 ½ TK).
Menggambar Alat dan bahan Macam-macam
proporsi menggambar alat dan bahan
tubuh desain menggambar
(Porrie proporsi tubuh desain proporsi
Muliawan : tubuh.
2015) Prosedur 1. Menggambar
menggambar desain proporsi
desain tubuh wanita
proporsi tubuh dengan
wanita perbandingan 8
½ TK.
2. Menggambar
desain proporsi
tubuh wanita
dengan
perbandingan 9
½ TK.

b. Tes Kinerja (Ranah Psikomotor)


Dalam penelitian ini, penilaian hasil belajar
siswa dalam menggambar proporsi tubuh
wanita dinilai menggunakan lembar penilaian
kinerja yang sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan pada indicator. Ketuntasan belajar
siswa harus memenuhi setiapa indikator
keberhasilan. Tes kinerja yang digunakan
berupa lembar kerja siswa menggunakan skor
yang tercantum dalam lembar kerja peserta
didik.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Tes Kinerja Materi


Menggambar Desain Proporsi Tubuh Wanita

Variabel Sub-Variabel Indikator


Menggambar Alat dan 1. Menyiapkan
proporsi bahan alat dan bahan
tubuh menggambar menggambar
(Porrie desain desain proporsi
Muliawan : proporsi tubuh.
2015) tubuh. 2. Kelengkapan
alat dan bahan
menggambar
desain proporsi
tubuh.
Menggambar 1. Menggambar
desain desain proporsi
proporsi tubuh wanita
tubuh. dengan
perbandingan 8
½ TK.
2. Menggambar
desain proporsi
tubuh wanita
dengan
perbandingan 9
½ TK.

H. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh, dianalisa dengan
membandingkan hasil rata-rata tes. Teknik analisis
data meliputi:
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis data deskriptif digunakan untuk
menganalisis data keterlaksanaan
pembelajaran materi Dasar Desain sub-
kompetensi Menggambar Proporsi Tubuh
Wanita di kelas X Tata Busana SMKS
Dharma Wanita Gresik dengan media video
tutorial.
2. Analisis Data Wilcoxon
Analisis data Wilcoxon digunakan untuk
mengetahui pengaruh penerapan media
video pembelajaran terhadap hasil belajar
siswa kelas X Tata Busana di SMKS Dharma
Wanita Gresik dengan cara membandingkan
nilai hasil belajar siswa.

I. Evaluasi dan Refleksi


Evaluasi merupakan proses yang sistematis
dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,
mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan
menyajikan informasi tentang suatu program
untuk dapat digunakan sebagai dasar
membuat keputusan, menyusun kebijakan
maupun menyusun program selanjutnya
(Widoyoko, 2012:6). Evaluasi juga merupakan
suatu riset untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menyajikan informasi yang
bermanfaat mengenai objek evaluasi,
selanjutnya menilainya dan
membandingkannya dengan indikator evaluasi
dan hasilnya dipergunakan untuk mengambil
keputusan mengenai objek evaluasi tersebut
(Wirawan, 2012:7).
Pada tahap ini guru atau peneliti memberikan
evaluasi berupa lembar test psikomotor yang
berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari.
Peneliti juga memberikan lembar angket
respon siswa terhadap penerapan media video
tutorial.
Menururt Arikutno (2010 : 19) refleksi atau
dikenal dengan peristiwa perenungan adalah
langkah mengingat kembali kegiatan yang
sudah lampau yang dilakukan oleh gurur atau
peneliti maupun siswa. Pada tahap ini hasil
yang diperoleh pada tahap observasi akan
dievaluasi dan dianalisis. Kemudian guru atau
peneliti bersama pengamat dan juga siswa
mengadakan refleksi diri dengan melihat hasil
obervasi, apakah kegiatan yang telah dilakukan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
khususnya pada hasil belajar.

Anda mungkin juga menyukai