Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014
pada bulan Maret 2014. Lokasi yang dipilih pada penelitian ini adalah SD Negeri
Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Alasan penelitian dilaksanakan di
sekolah tersebut karena peneliti pernah menjadi guru praktikan di sekolah tersebut
pada Program Pengalaman Lapangan, sehingga memudahkan dalam mencari data
dan peluang waktu yang luas serta sumber belajar di lingkungan sekitar yang
cukup memadai.

3.2 Subjek Penelitian


Subjek penelitian adalah orang yang mengetahui dan berkaitan langsung
dalam kegiatan yang diharapkan dapat memberikan informasi secara jelas dan
tepat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Bugel 01
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 24 yang terdiri
dari 14 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki.

3.3 Variabel Penelitian


Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono:60).
Dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua variabel yang terdiri dari
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut adalah:
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas atau variabel independen pada penelitian ini
adalah metode demonstrasi. Metode Demonstrasi merupakan metode
yang dilakukan untuk mempertunjukkan proses tertentu dengan cara
menyajikan langsung objek atau bahan pembelajaran. Melalui
pemanfaatan metode demonstrasi diharapkan siswa akan lebih

20
mudah memahami pelajaran yang akan diajarkan sehingga akan
mempengaruhi hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri
Bugel 01 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat atau dependen pada penelitian ini adalah hasil
belajar matematika. Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai dari
suatu kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar matematika
dalam penelitian ini akan dipengaruhi oleh metode Demonstrasi.

3.4 Jenis Penelitian dan Rencana Penelitian


3.4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang biasa disebut
PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas
pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Menurut Sunardi dan Tri
Widiarto (2012:13) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebagai bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu
agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas
secara lebih profesional. Sehingga penelitian ini difokuskan pada tindakan-
tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berfokus pada peningkatan
pemahaman siswa pada mata pelajaran matematika dengan metode demonstrasi
yang tentunya dapat meningkatkan hasil belajar.

3.4.2 Rencana Tindakan


Rencana tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas disusun berdasarkan
masalah yang akan dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Secara
operasional dapat dinyatakan bahwa rencana tindakan perlu disusun untuk
menguji secara empirik dari ketepatan hipotesis tindakan yang diajukan. Dalam
suatu tindakan harus dilakukan agar terjadi perubahan ke arah yang diharapkan.
Perubahan atau dampak atas tindakan yang dilaksanakan, baik yang dinyatakan

21
secara kualitatif maupun kuantitatif, hendaknya dapat diobservasi dan dapat
diukur. Hal ini sangat penting untuk diupayakan agar peneliti dapat mengetahui
tingkat efektifitas tindakan yang telah dilakukan.
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari
Stephen Kemmis dan Robin Mc. Targgat yang terdiri dari 2 (dua) siklus. Di dalam
setiap siklus terdapat 3 tahap yaitu perencanaan (pembuatan RPP, lembar
observasi, dan lembar evaluasi), implementasi RPP dan observasi, refleksi.
Penjelasan lebih rinci akan di gambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Model Spiral Dari Kemmis dan Taggart

Langkah tindakan yang akan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah dengan Model Spiral Dari Kemmis dan Taggart dengan melalui 3 tahap
yaitu:
a) Planning (Perencanaan)
b) Acting (Tindakan) dan Observasing (Pengamatan)
c) Reflecting (Refleksi)

3.5 Prosedur Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode demostrasi yang
terdiri dari dua siklus yang masing-masing tahapannya meliputi perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi berdasarkan tahap-tahap berikut:

22
3.5.1 Pelaksanaan Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah:
1) Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi guru dan siswa
dalam proses pembelajaran.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menerapkan metode demonstrasi pada materi pengelompokan
bangun datar.
3) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu berupa kardus, kertas origami dan karton.
4) Menyiapkan tes evaluasi di akhir pembelajaran.
5) Menetapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk
mengamati kinerja guru dalam mengajar.
6) Menetapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk
mengamati aktivitas belajar siswa.
7) Menyiapkan lembar penilaian yang akan digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Observasi tidak dapat dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan
karena observasi dilaksnakan selama tindakan berlangsung. Guru kelas
berperan sebagai observer sedangkan peneliti bertindak sebagai guru.
Observer mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan
guru dalam mengelola kelas serta aktivitas guru dalam pembelajaran.
Obserever melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan
tindakan dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan lembar
observasi aktivitas siswa.
Adapun gambaran pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut:
1) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.
2) Mempersiapkan media atau alat bantu yang diperlukan.

23
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Melakukan apersepsi untuk menuju materi pembelajaran yang akan
disampaikan.
5) Guru memberikan penjelasan topik yang akan didemonstrasikan.
6) Guru menyampaikan materi pembelajaran menggunakan alat
peraga diiringi tanya jawab dengan siswa.
7) Guru mendemonstrasikan kepada siswa secara perlahan dengan
perhatian dan peniruan dari siswa, serta memberikan penjelasan
kepada siswa.
8) Guru menugaskan kepada siswa agar melakukan demonstrasi.
9) Guru mengevaluasi hasil demonstrasi yang dilakukan siswa.
10) Guru memberikan penguatan terhadap hasil demonstrasi berupa
tanya jawab dan latihan.
11) Guru menanamkan niai moral kepada siswa berdasarkan kegiatan
pembelajaran yang baru saja dilaksanakan
3. Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan
dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan serta
hambatan-hambatan yang dihadapi pada siklus I. Hasil refleksi ini
berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang
telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan menyusun rencana
kegiatan pada siklus II untuk memperbaiki kekurangan siklus I.
3.5.2 Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II dirancang apabila pada siklus I belum berhasil
mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Rancangan kegiatan dalam
siklus II sama dengan kegiatan dalam siklus I yang meliputi tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II
merupakan perbaikan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus sebelumnya.
Rangakaian kegiatan pada siklus II menyesuaikan materi dan hasil dari pertemuan
siklus I.

24
3.6 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian
3.6.1 Jenis Data
Jenis data yang diambil pada penelitian ini adalah data hasil belajar dan data
proses pembelajaran, meliputi hasil observasi kegiatan guru dan siswa.

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
1. Observasi
Menurut Sunardi dan Tri Widiarto (2012:47) observasi merupakan
teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang
sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-
hal yang akan diamati atau diteliti. Observasi dalam penelitian ini
digunakan untuk menganalisis kinerja guru dalam proses pembelajaran
baik pada siklus I maupun siklus II.
2. Tes
Tes Sunardi dan Tri Widiarto (2012:60) adalah jenis alat
pengumpulan data untuk mengukur kemampuan kogitif, atau tingkat
penguasaan materi pembelajaran. Dalam penelitian ini tes yang
digunakan berbentuk tes tertulis. Tes ini bertujuan untuk mengetahui
hasil belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi pada
mata pelajaran matematika.
3.6.3 Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data
pada penelitian ini adalah:
1. Observasi
Agar observasi dapat berhasil dengan baik maka diperlukan alat
atau instrumen observasi. Instrumen observasi pada Penelitian
Tindakan Kelas merupakan pedoman bagi observer untuk mengamati
hal-hal yang akan diamati berupa lembar observasi.

25
Berikut kisi-kisi lembar observasi untuk mengamati kinerja guru:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru
No Aspek Indikator Skor
1. Pra a. Mempersiapkan perlengkapan
Pembelajaran pembelajaran atau alat bantu yang
digunakan selama proses
pembelajaran.
b. Memeriksa kesiapan siswa
2. Kegiatan a. Melakukan apersepsi
Awal b. Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan rencan kegiatan
3. Kegiatan Inti a. Memberikan penjelasan topik yang
akan didemonstrasikan
b. Menyampaikan materi
pembelajaran menggunakan alat
peraga diiringi tanya jawab dengan
siswa
c. Mendemonstrasikan kepada siswa
secara perlahan dan peniruan dari
siswa serta memberikan penjelasan
kepada siswa
d. Menugaskan kepada siswa agar
melakukan demonstrasi berupa
tanya jawab dan latihan
e. Mengevaluasi hasil demonstrasi
yang dilaukan siswa
f. Memberikan penguatan terhadap
hasil demonstrasi
4. Kegiatan a. Menyimpulkan materi yang
Akhir dipelajari
b. Melakukan refleksi
Total

Keterangan: Skor 1 = kurang


Skor 2 = cukup
Skor 3 = baik
Skor 4 = sangat baik
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Nilai aktivitas siswa = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
x 100

Nilai maksimum = 48

26
Berikut kisi-kisi lembar observasi untuk mengamati siswa:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa

No. Aspek yang Diamati skor


1. Siswa menyiapkan buku pelajaran
2. Melakukan apersepsi
3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan
4. Menyimak alat peraga yang akan didemonstrasikan
5. Menjawab pertanyaan guru berdasarkan alat peraga
yang didemonstrasikan guru
6. Memperhatikan guru yang sedang mendemonstrasikan
bahan ajar
7. Menyimak tugas yang diberikan guru
8. Melakukan tugas berdasarkan alat peraga yang telah
disediakan
9. Tanya jawab tentang materi yang belum dimengerti
10. Menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
Total

Keterangan: Skor 1 : banyak siswa yang melakukan kegiatan


<25% dari jumlah siswa
Skor 2 : banyak siswa yang melakukan kegiatan 26-
50% dari jumlah siswa
Skor 3 : banyak siswa yang melakukan kegiatan 50-
75% dari jumlah siswa
Skor 4 : banyak siswa yang melakukan kegiatan
>75% dari jumlah siswa

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ


Nilai aktivitas siswa = x 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Nilai maksimum = 40

27
2. Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam
penelitian ini adalah tes evaluasi hasil belajar dalam bentuk tes uraian.
Berikut kisi-kisi evaluasi hasil belajar per siklus:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Intrumen Tes Per Siklus
Standar
Nomor
kompeten Kompetensi Dasar Indikator
Soal
si
4. 4.1 Mengelompokk - Mengidentifikasi 1-8
mengenal an bangun macam-macam
unsur- datar bangundatar.
- Menyebutkan ciri-
unsur
ciri bangun ruang.
bangun - Menentukan
datar macam-macam
bangun datar.
- Menyebutkan contih
bangun datar.
- Mengelompokkan
bangun datar
menurut bentuknya.
4.2 Mengenal sisi- - Mengidentifikasi 1-5
sisi bangun unsur-unsur bangun
datar datar.
- Menentukan unsur
bangun datar yaitu
titik sudut, garis,
dan sisi.
- Memnyebutkan
unsur-unsur bangun
datar yaitu titik
sudut, garis, dan sisi.

3.7 Indikator Keberhasilan


Indikator merupakan suatu patokan atau acuan yang digunakan untuk
menentukan keberhasilan suatu kegiatan. Sesuai dengan karakteristik penelitian
tindakan kelas, maka keberhasilan tindakan berubah ke arah perbaikan baik yang
berkaitan dengan siswa maupun pembelajaran dengan menggunakan metode

28
Demonstrasi pada mata pelajaran Matematika yang dibandingkan dengan sebelum
ada tindakan dan sesudah ada tindakan.
Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah terjadi kenaikan
penilaian hasil belajar matematika selama proses pembelajaran yang ditunjukkan
dengan adanya kenaikan hasil belajarsecara klasikal sebanyak 80% dari jumlah
siswa yaitu 24. Yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan penelitian ini
adalah siswa memperoleh nilai diatas KKM yaitu ≥70, yaitu Standar Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditetapkan dalam penelitian ini.

3.8 Analisis Data


Dalam penelitian tindakan kelas ini teknis analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk
menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2010:208). Setelah semua data
terkumpul, data tersebut dianalisis secara kualitatif dan komparatif. Deskriptif
kuantitatif berupa data dalam bentuk nilai angka yang diperoleh dari hasil evaluasi
belajar siswa dalam tes tertulis dan hasil penilaian kegiatan guru dan siswa.
Setelah data hasil evaluasi belajar diperoleh, maka akan dianalisis dengan
menggunakan deskriptif komparatif, yaitu dengan membandingkan nilai hasil
belajar tes pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Analisis data hasil penelitian yang berupa hasil belajar pra siklus, siklus
I, dan siklus II dengan cara presentase yaitu dengan menghitung peningkatan
ketuntasan hasil belajar secara invidual jika siswa tersebut dapat mencapai skor
minimal 70 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 70
berjumlah sekitar 80% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung
dengan menggunakan rumus. Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung
ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛


Ketuntasan individual = 𝑥 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

29
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
Ketuntasan klasikal = 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Keterangan :
- Ketuntasan individual : jika siswa mencapai ketuntasan skor ≥70
- Ketuntasan klasikal : jika >80% dari jumlah seluruh siswa

30

Anda mungkin juga menyukai