BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
bulan Oktober 2019. Penelitian disesuaikan dengan jam pelajaran IPA kelas 7
tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi:18). Satu pembeda PTK dengan penelitian
jenis lain adalah obyeknya. Obyek penelitian PTK dalam pendidikan adalah
Selain itu, PTK juga membantu guru dalam memecahkan masalah pembelajaran
di kelas dan mendorong guru untuk selalu berfikir kritis terhadap apa yang mereka
lakukan sehingga menemukan teori sendiri tanpa tergantung teori yang mutlak
dan bersifat universal yang ditemukan para pakar yang tidak sesuai dengan situasi
terlibat di dalamnya baik guru, peserta didik dan kepala sekolah dengan
menggunakan metode refleksi diri dan dan bertujuan untuk melakukan perbaikan
kinerja bisa diartikan PTK merupakan suatu penelitian yang menunjuk suatu
metodologi tertentu untuk memperoleh data dan informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
siklus kegiatan, kemudian kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang
melalui tahapan :
1) Perencanaan (Planning)
2) Tindakan (Action)
3) Pengamatan (Observation)
4) Refleksi (Reflection)
pada waktu yang bersamaan. Hasil dari pengamatan ini kemudian dijadikan dasar
sebagai langkah berikutnya, yaitu refleksi untuk mencermati apa yang sudah
terjadi. Dan dari hasil refleksi dilakukan perencanaan tindakan untuk siklus
selanjutnya.
1. Siklus I
a. Perencanaan
17
Discovery Learning.
Discovery Learning.
Learning sesuai dengan persiapan yang direncanakan. Pada tahap ini observer
c. Refleksi
Dari hasil analisis akan terlihat berhasil tidaknya kegiatan yang dilakukan. Hasil
dari refleksi dapat dijadikan acuan untuk merencanakan siklus selanjutnya, jika
2. Siklus II
a. Perencanaan
Dari hasil refleksi pada siklus I, maka langkah pada siklus II meliputi:
Discovery Learning.
dilakukan refleksi.
c. Refleksi
diproses dan dibandingkan dengan data yang diperoleh pada siklus I untuk
Refleksi
Observasi Refleksi
Siklus I
Action Planning
Observasi Refleksi
Siklus II
Action Planning
peneliti mengajar di kelas 7 dan yang paling mendasar karena kelas 7 merupakan
kelas yang siswanya kurang aktif dalam pembelajaran dibanding dengan kelas 7A,
(1) pengelola instrumen, (2) perancang tindakan dan (3) pengumpul data. Sedang
sebagai observer.
1. Rencana Kerja
Rencana kerja berupa urutan-urutan kerja mulai dari awal kegiatan sampai
semester.
2. Siklus I
Learning, (3) membuat soal dan lembar kerja peserta didik (LKPD) materi Suhu
dan Pemuaian, (4) menyusun lembar observasi keaktifan guru, (5) menyusun
angket motivasi siswa, (6) menyusun lembar observasi keaktifan siswa, (7)
(9) melapor kepada Kepala Sekolah bahwa akan melakukan penelitian tindakan.
meliputi :
pembelajaran
3) Kegiatan inti pada pertemuan pertama dilakukan sebagai antara lain : (1) guru
awal pelajaran, (2) guru membagi siswa dalam kelompok, (3) guru
4) Kegiatan akhir dilakukan kegiatan antara lain : (1) memberi kesempatan siswa
hari ini siswa mampu menguasai dan memotivasi siswa untuk mempelajari
5) Kegiatan inti pada pertemuan kedua dilakukan sebagai antara lain : (1) guru
awal pelajaran, (2) guru membagi siswa dalam kelompok, (3) guru
memberikan stimulant dengan meminta siswa mengukur suhu air dingin, air
3. Siklus II
bagaimana hasilnya, apa kekurangannya dan tindakan apa yang harus dilakukan
selanjutnya. Hal ini dilakukan agar pada siklus II dapat dilakukan lebih efektif.
a. Perencanaan Siklus II
Dalam tahapan ini rencana tindakan yang dibuat adalah : (1) menyusun
bahan ajar, (2) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yang dalam
Discovery Learning, (3) membuat soal dan lembar kerja peserta didik (LKPD)
dalam materi Pemuaian, (4) menyusun lembar observasi keaktifan guru, (5)
menyusun angket motivasi siswa, (6) menyusun lembar observasi keaktifan siswa,
observer.
pembelajaran
3) Kegiatan inti pertemuan pertama dilakukan sebagai antara lain : (1) guru
awal pelajaran, (2) guru membagi siswa dalam kelompok, (3) guru
(verivication) dengan melihat buku siswa (8) guru memberi kesempatan setiap
presentasi siswa.
4) Kegiatan akhir dilakukan kegiatan antara lain : (1) memberi kesempatan siswa
hari ini siswa mampu menguasai dan memotivasi siswa untuk mempelajari
5) Kegiatan inti pada pertemuan kedua dilakukan sebagai antara lain : (1) guru
awal pelajaran, (2) guru membagi siswa dalam kelompok, (3) guru
25
(5) setiap kelompok mengumpulkan data dari hasil pengamatan (6) setiap
melihat buku siswa (8) guru memberi kesempatan setiap kelompok untuk
sehingga dapat diperbaiki pada tindakan selanjutnya. Jika hasil observasi siklus I
sudah mengalami hasil yang signifikan (sesuai harapan peneliti) maka tidak perlu
dilanjutkan ke siklus III, tetapi jika hasilnya belum memuaskan maka akan
dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan
setia dan tahan lama dalam ingatan tentunya diharapkan dapat meningkatkan
Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi : (1)
(3) hasil lembar observasi keaktifan guru dan siswa, (4) angket motivasi, (5) hasil
kuis dan presentasi, (6) dokumentasi, (7) catatan lapangan yang digunakan untuk
memperoleh data yang tidak tertulis dalam lembar observasi, dokumentasi dan
Sedangkan sumber data adalah seluruh aktivitas dan sikap siswa kelas 7C
selama dalam proses pembelajaran IPA pada saat dilakukan penelitian tindakan.
kelas, maka dalam penelitian ini menggunakan : (1) lembar observasi keaktifan
guru dan siswa, (3) angket motivasi, (4) lembar analisa penilaian hasil belajar (5)
27
instrumen kuis digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah tindakan
1. Observasi
berorientasi HOTS dari guru kepada siswa dilanjutkan dengan aktivitas guru dan
Angket motivasi dibagikan dan diisi oleh siswa yang fungsinya untuk
Discovery Learning.
3. Tes
4. Dokumentasi
lapangan, daftar kelompok siswa, foto dan rekaman selama proses pembelajaran.
tidak mudah untuk dijelaskan oleh sumber data, peneliti harus berpartisipasi aktif
persepsi yang salah. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan tindakan secara
untuk mengamati perilaku informan (siswa dan guru selama proses pembelajaran
diterapkan pada konteks lain yang berkarakteristik sama (representatif). Hal ini
juga dilakukan untuk membuktikan bahwa setiap data sesuai konteks artinya
peneliti memeriksa data dari beberapa metode yang digunakan sehingga tidak
terjadi perbedaan antara data yang satu dengan yang lain, (4) Confirmability
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama proses yang dimulai
sejak awal pengumpulan data, yaitu sejak tahap orientasi lapangan seperti yang
kualitatif dilakukan secara interktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas meliputi 4 (empat) hal utama yaitu pengumpulan data, reduksi data,
aktifitas guru dan siswa, hasil angket motivasi, instrumen kuis, dan catatan
Reduksi artinya setelah data masuk, dilihat dan diperhatikan data-data dari
hasil pretest, postest, hasil observasi, hasil angket dan catatan lapangan, yang
pembelajaran berupa sekumpulan informasi yang diperoleh dari hasil reduksi data
serta hasil yang diperoleh sebagai akibat dari pemberian tindakan yang disajikan
membandingkan hasil kuis pada siklus I dan siklus II. Analisis data kualitatif
dalam menyampaikan materi, mampu menguasai kondisi siswa dan kelas dan
terhadap materi pelajaran, adanya manfaat bagi siswa, dan perhatian terhadap
materi pelajaran sehingga memunculkan rasa percaya diri dan kepuasan siswa
untuk meraih nilai tinggi yang melampaui kriteria ketuntasan minimal (KKM).
data serta penjelasan data yang diperoleh dalam catatan lapangan. Kriteria
Data diperoleh dari hasil skor pada lembar observasi keaktifan guru dan
siswa. Persentase diperoleh dari rata-rata persentase keaktifan guru dan siswa
pada setiap pertemuan. Hasil data observasi dianalisis dengan pedoman kriteria
sebagai berikut :
untuk jawaban ragu-ragu, 2 untuk jawaban tidak setuju dan 1 untuk jawaban
Jumlah responden
Nilai Kriteria
Presentase Kriteria
0% - 24,99% Rendah
kelompok.
pendukung dan intake siswa, maka ditentukan bahwa siswa dinyatakan tuntas
jika nilai yang diperoleh ≥ 75, untuk menentukan persentase (%) ketuntasan
Jumlah siswa
33
kelompok.
tindakan sebelumnya atau apabila perlu menyusun kembali tindakan yang lebih
baik.
II. Apabila pada siklus II sudah dapat menyelesaikan masalah dalam proses