Anda di halaman 1dari 50

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu desain dan prosedur

evaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik untuk

menentukan nilai dan manfaat dari suatu praktik pendidikan pada suatu institusi

tertentu. Praktik pendidikan yang akan diteliti berupa proses manajemen

pembelajaran yang mencakup perencanaan, penyajian, dan penilaian pembelajaran

mata pelajaran IPS dalam mengembangkan kemampuan kognitif siswa dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas V SDN 27 Bulu–Bulu

Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros pada semester ganjil tahun pelajaran

2014/2015 dengan jumlah siswa 13 orang yang terdiri dari 5 laki–laki dan 8

perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Jenis Kelamin
No. Kelas Jumlah
Laki–laki Perempuan
1 V 5 8 13
Tabel 1 Siswa kelas V SDN 27 Bulu–bulu Kabupaten Maros

C. Fokus Penelitian
30

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada

pembelajaran IPS siswa kelas V SDN 27 Bulu–Bulu Kabupaten Maros.

2. Peningkatan kualitas pembelajaran IPS setelah dilaksanakan proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make

a match.

D. Posedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap

siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Siklus pertama

dilaksanakan selama seminggu dan siklus kedua dilaksanakan selama seminggu.

Dalam penelitian ini ada empat tahap pelaksanaan yang dilakukan yaitu tahap

perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan refleksi. Keempat langkah

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Secara lebih rinci penelitian tindakan kelas dijabarkan sebagai berikut:


31

1. Gambaran Umum Siklus I

Siklus I dilaksanakan dengan proses yang dilakukan mulai tahap

perencanaan sampai tahap refleksi yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan–kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan

tindakan ini adalah (1) menentukan materi yang disepakati dengan guru

mata pelajaran IPS kelas V sesuai kurikulum 2013 semester ganjil, (2)

mengalokasikan waktu penelitian dengan memperhitungkan alokasi waktu

yang disediakan sekolah, (3) membuat rencana pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam

pembelajaran pada setiap pertemuan. (4) membuat tes untuk menilai

kemampuaan siswa memecahkan masalah berdasarkan aspek yang diteliti,

dan (5) membuat lembar observasi untuk merekam kreatifitas siswa pada

proses pembelajaran.

b. Tahap Tindakan

Berdasarkan rencana pembelajaran yang telah dibuat dengan

menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, di mana

setiap pertemuannya guru menyajikan masalah materi pembelajaran IPS

dan menilai kemampuan siswa memecahkan masalah.

c. Tahap Observasi

Pada dasarnya observasi dilakukan pada saat dan setelah penelitian

berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat,

serta melaksanakan evaluasi pada akhir siklus untuk mengetahui

kemampuan siswa memecahkan masalah materi pembelajaran IPS.


32

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, hasil yang diamati pada tahap observasi

dikumpulkan dan dianalisis. Begitupula dengan hasil evaluasi yang

diperoleh dapat dijadikan acuan sejauh mana keberhasilan dan kegagalan

pencapaian tujuan sementara dan merumuskan rencana perbaikan

pembelajaran selanjutnya.

2. Gambaran Umum Siklus II

Siklus II dilaksanakan dengan proses yang dilakukan mulai tahap

perencanaan sampai tahap refleksi yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini perencanaan ini adalah (1)

membuat rencana pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match dalam pembelajaran pada setiap pertemuan,

(2) membuat tes untuk menilai kemampuan siswa memecahkan masalah

berdasarkan aspek yang diteliti, dan (3) membuat lembar observasi untuk

merekam kreatifitas siswa pada proses pembelajaran.

b. Tahap Tindakan

Berdasarkan rencana pembelajaran yang telah dibuat dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, di mana

setiap pertemuan guru memotivasi siswa dan menyajikan masalah materi

pembelajaran IPS dan menilai kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah yang diberikan.

c. Tahap Observasi
33

Pada dasarnya observasi dilakukan pada saat dan setelah penelitian

berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat,

serta melaksanakan evaluasi pada akhir siklus untuk mengetahui

kemampuan siswa memecahkan masalah materi pembelajaran IPS.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, hasil yang diperoleh pada tahap observasi

dikumpulkan dan dianalisis. Begitupula dengan hasil evaluasi yang

diperoleh dijadikan acuan sejauh mana keberhasilan dan kegagalan

pencapaian tujuan dan membuat kesimpulan atas penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match.

E. Instrumen Penelitian

Sesuai dengan data penelitian yang dibutuhkan, maka dalam penelitian ini

digunakan empat jenis alat pengumpul data penelitian, yaitu:


1. Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan belajar siswa dalam

pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match.
2. Lembar observasi yang digunakan untuk merekam aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung.


3. Jurnal yang digunakan untuk mencatat perubahan–perubahan yang terjadi

selama proses pembelajaran.


4. Pedoman wawancara yang digunakan untuk memberikan panduan dalam

melakukan wawancara mengenai tanggapan siswa dan teman sejawat

terhadap pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe make a match.

F. Teknik Pengumpulan Data


34

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:


1. Observasi
Observasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan

dan tindakan yang telah disusun serta untuk mengetahui sejauh mana

pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan

yang dikehendaki.
2. Tes
Tes yang dilakukan untuk mengetahui hasil setiap akhir siklus setelah

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam proses

pembelajaran.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari pelaksanaan observasi dianalisis secara

kuantitatif sedangkan data hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran

dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu skor

rata–rata persentase, nilai minimum dan nilai maksimun yang dicapai siswa setiap

siklus.
Kriteria yang digunakan adalah menentukan kategori hasil belajar siswa

adalah berdasarkan teknik kategori skala lima. Menurut Depdikbud (1993:7)

bahwa “skor standar umum yang digunakan adalah skala lima yaitu pembagian

tingkat penguasaan yang terbagi atas lima kategori” yaitu:


1. Tingkat penguasaan 85% – 100% dikategorikan baik sekali.
2. Tingkat penguasaan 65% – 84% dikategorikan baik.
3. Tingkat penguasaan 55% – 64% dikategorikan kurang.
4. Tingkat penguasaan 35% – 54% dikategorikan sangat kurang.
5. Tingkat penguasaan 0% – 34% dikategorikan kurang sekali.

H. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika:


35

1. Hasil observasi kegiatan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran

presentase keaktifan siswa melebihi 60%.


2. Hasil belajar menunjukkan 75% dari jumlah siswa secara klasikal dapat

menuntaskan pembelajaran.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal

Hasil ulangan harian siswa kelas V di SDN 27 Bulu–bulu Kabupaten

Maros pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 menunjukkan bahwa dari 13

siswa ternyata baru 5 orang siswa atau 38,46% yang sudah memperoleh nilai di

atas KKM sebesar 64. Sisanya sebanyak 8 orang siswa atau 61,54% belum

mencapai ketuntasan belajar.

Nilai terendah yang diperoleh siswa adalah sebesar 22 dan nilai tertinggi

78. Nilai rata-rata kelas diperoleh sebesar 58,54. Dengan demikian, secara klasikal

siswa kelas V Semester I SD Negeri 27 Bulu–bulu Kabupaten Maros tahun

pelajaran 2014/2015 belum mencapai batas tuntas minimal yang dipersyaratkan

dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.


36

Data perolehan nilai hasil ulangan harian dapat disajikan pada tabel di

bawah ini:

Tabel 2. Data Tingkat Ketuntasan Belajar Kondisi Awal

No. Ketuntasan Jumlah Persentase


1 Tuntas 5 38,46%
2 Tidak Tuntas 8 61,54%
Jumlah 13 100%

36
Tabel 3. Data Hasil Belajar Kondisi Awal

No. Deskripsi Data Nilai


1 Nilai rata-rata 58,54
2 Nilai terendah 22
3 Nilai tertinggi 78

Data tingkat ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal tindakan dapat

digambarkan ke dalam diagram batang sebagai berikut:

Gambar 4 Diagram Batang Data Tingkat Ketuntasan Belajar Kondisi Awal


37

2. Deskripsi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan setelah akhir pembelajaran

tindakan Siklus I dapat diketahui bahwa pembelajaran IPS dengan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan kualitas belajar

siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai terendah yang diperoleh siswa mengalami

peningkatan dari 22 pada kondisi awal menjadi 26. Nilai tertinggi mengalami

peningkatan dari 78 pada kondisi awal menjadi sebesar 80 pada akhir tindakan

Siklus I.

Nilai rata-rata yang diperoleh siswa mengalami peningkatan dari 58,54

pada kondisi awal meningkat menjadi sebesar 63,00 pada akhir tindakan Siklus I.

Ditinjau dari ketuntasan belajar, jumlah siswa yang sudah mencapai batas tuntas

minimal dengan nilai 64 adalah sebanyak 9 orang siswa atau 69,23%. Siswa yang

masih belum mencapai batas tuntas sebanyak 4 orang siswa atau 28,57%.

Data ketuntasan belajar siswa pada tindakan Siklus I dapat disajikan ke

dalam tabel berikut.

Tabel 4. Data Tingkat Ketuntasan Tindakan Siklus I

No. Ketuntasan Jumlah Persentase


1 Tuntas 9 69,23%
2 Tidak Tuntas 4 28,57%
Jumlah 13 100%

Tabel 5. Data Hasil Belajar Tindakan Siklus I

No. Deskripsi Data Nilai


1 Nilai rata-rata 63
2 Nilai terendah 26
38

3 Nilai tertinggi 80

Data tingkat ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal tindakan dapat

digambarkan ke dalam diagram batang sebagai berikut:

Gambar 5 Diagram Batang Data Tingkat Ketuntasan Belajar Tindakan


Siklus I

Berdasarkan hasil evaluasi tindakan pembelajaran pada Siklus I dapat

diperoleh refleksi hasil tindakan sebagai berikut:

a) Pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan

meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa dari 58,54 pada kondisi awal

menjadi 63 pada akhir tindakan Siklus I.


39

b) Hal-hal yang masih belum berhasil dalam pembelajaran tindakan Siklus I

adalah: belum berubahnya pola pembelajaran yang berpusat pada guru

menjadi pola pembelajaran berpusat pada siswa; dampak produk berupa

penguasaan kompetensi penuh secara klasikal belum tercapai, yaitu mencapai

tingkat ketuntasan kelas sebesar 75%.

3. Deskripsi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pembelajaran

pada Siklus I, terutama yang menyangkut beberapa hal yang direkomendasikan

pada Siklus I, selanjutnya disusun rencana tindakan pembelajaran Siklus II.

Perencanaan ini merupakan upaya untuk meningkatkan dampak produk dari

tindakan pembelajaran yang lebih baik.

Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada akhir tindakan Siklus II,

dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan

dibandingkan dengan hasil tindakan siklus sebelumnya. Hasil tes menunjukkan

adanya peningkatan, yaitu nilai terendah mengalami peningkatan dari 26 pada

akhir tindakan Siklus I menjadi 51 pada akhir tindakan Siklus II.

Nilai tertinggi mengalami peningkatan dari 80 pada akhir tindakan Siklus I

menjadi 82 pada akhir tindakan Siklus II. Nilai rata-rata kelas mengalami

peningkatan dari 63 pada akhir tindakan Siklus I menjadi 69,85 pada akhir

tindakan Siklus II. Mengingat bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa >

KKM atau 69,85 > 64, maka secara klasikal siswa kelas V semester II SD Negeri

27 Bulu-bulu Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros sudah mencapai ketuntasan

belajar dalam pembelajaran IPS pada konsep hubungan manusia dengan kondisi

geografis.
40

Ditinjau dari ketuntasan belajar, jumlah siswa yang sudah mencapai batas

tuntas minimal dengan nilai 64 adalah sebanyak 12 orang siswa atau 92,31%,

sedangkan yang masih belum mencapai batas tuntas sebanyak 1 orang siswa atau

7,69%.

Data ketuntasan belajar siswa pada tindakan Siklus II dapat disajikan ke

dalam tabel berikut:

Tabel 6. Data Tingkat Ketuntasan Tindakan Siklus II

No. Ketuntasan Jumlah Persentase


1 Tuntas 12 92,31%
2 Tidak Tuntas 1 7,69%
Jumlah 13 100%

Tabel 7. Data Hasil Belajar Tindakan Siklus I

No. Deskripsi Data Nilai


1 Nilai rata-rata 69,85
2 Nilai terendah 51
3 Nilai tertinggi 82

Data tingkat ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal tindakan dapat

digambarkan ke dalam diagram batang sebagai berikut:

Gambar 6 Diagram Batang Data Tingkat Ketuntasan Belajar Tindakan


Siklus II
41

Berdasarkan hasil evaluasi tindakan pembelajaran pada Siklus II dapat

diperoleh refleksi hasil tindakan sebagai berikut:

a) Pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan

meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa dibandingkan dengan

tindakan siklus sebelumnya, yaitu dari 63 pada akhir tindakan Siklus I

meningkat menjadi 69,85 pada akhir tindakan Siklus II.

b) Pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

dianggap berhasil dalam meningkatkan kualitas belajar siswa kelas V

semester II SD Negeri 27 Bulu-bulu Kabupaten Maros tahun pelajaran

2014/2015. Hal ini diindikasikan dengan tercapainya ketuntasan kelas secara

klasikal, yaitu dengan tingkat ketuntasan sebesar 92,31%.

c) Adanya siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar, yaitu sebanyak 1

orang atau 7,69% diberikan perlakuan khusus berupa pembelajaran remedial

sehingga siswa dapat mencapai ketuntasan belajar dengan nilai > 64.
42

d) Hal-hal yang masih belum berhasil dalam pembelajaran tindakan Siklus I

sudah tercapai pada tindakan Siklus II. Hal tersebut meliputi:

 sudah berubahnya pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi

pola pembelajaran berpusat pada siswa;

 dampak produk berupa penguasaan kompetensi penuh secara klasikal

sudah tercapai, yaitu mencapai tingkat ketuntasan kelas > 75% atau

91.67% > 75%.

B. Pembahasan

Hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa ”Penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran IPS siswa kelas V SDN 27 Bulu–bulu Kabupaten Maros” terbukti

kebenarannya. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil

belajar siswa dan tingkat ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus tindakan yang

dilakukan.

Pada tindakan Siklus I, hasil yang diperoleh belum optimal. Untuk itu guru

melakukan perbaikan dengan mengubah skenario pembelajaran pada tindakan

Siklus II yaitu dengan memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa

untuk bertanya. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran.

Tindakan perbaikan dengan mengubah skenario pembelajaran cukup

berhasil. Hal ini diindikasikan dengan tercapainya indikator kinerja penelitian

berupa nilai rata-rata kelas > KKM dan tingkat ketuntasan belajar siswa > 75%.
43

Ditinjau dari nilai hasil belajar yang diperoleh siswa, nilai terendah,

tertinggi, maupun nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam pembelajaran IPS

mengalami peningkatan pada setiap siklus tindakan yang dilakukan. Nilai

terendah hasil belajar IPS yang diperolah siswa pada kondisi awal adalah sebesar

22, nilai tertinggi 78, dan nilai rata-rata sebesar 58,54.

Nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada akhir tindakan

pembelajaran Siklus I, yaitu dengan nilai terendah sebesar 26, nilai tertinggi 80,

dan nilai rata-rata sebesar 63.

Pada akhir tindakan pembelajaran Siklus II, nilai hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dibandingkan dengan tindakan Siklus I, yaitu dengan

nilai terendah sebesar 51, nilai tertinggi 82, dan nilai rata-rata sebesar 69,85.

Data perkembangan nilai hasil belajar siswa dari kondisi awal, akhir siklus

I, dan akhir siklus II dapat disajikan ke dalam tabel berikut:

Tabel 8. Data Perkembangan Nilai Hasil Belajar Siswa

No. Nilai Kondisi Awal Siklus I Siklus II


1 Rata-rata 58,54 63 69,85
2 Nilai Terendah 22 26 51
3 Nilai Tertinggi 78 80 82

Peningkatan nilai hasil belajar siswa dari kondisi awal hinga akhir

tindakan Siklus II pada tabel di atas selanjutnya dapat disajikan ke dalam diagram

sebagai berikut:

Gambar 7 Diagram Peningkatan Nilai Hasil Belajar Siswa dari Kondisi


Awal Hingga Tindakan Siklus II
44

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari siklus I sampai pada

siklus II, maka guru/peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat

meningkatkan kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN 27 Bulu–Bulu

Kabupaten Maros.

2. Skor rata-rata hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SDN

27 Bulu-bulu Kabupaten Maros setelah pemberian tindakan pada siklus I

adalah 63 dari skor ideal 100 dan berada pada kategari kurang.

Sedangkan skor rata-rata hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa


45

setelah pemberian tindakan pada siklus II adalah 69,85 dari skala ideal

100 dan berada pada kategori baik.

3. Ketuntasan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SDN 27 Bulu-

bulu Kabupaten Maros juga meningkat. Pada siklus I, dari 13 siswa

sebanyak 9 siswa dinyatakan tuntas belajar dengan ketuntasan klasikal

sebesar 69,23%. Sedangkan pada siklus II, sebanyak 12 siswa dinyatakan

tuntas belajar dengan ketuntasan klasikal sebesar 92,31%.

B. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka saran yang

dapat dikemukakan oleh peneliti adalah :

1. Bagi guru/peneliti, dianjurkan menggunakan model pembelajaran kooperatif

pendekatan kontekstual dengan berbagai tipenya untuk meningkatkan

kompetensi-kompetensi siswa di sekolah masing-masing.

2. Bagi kepala sekolah, hendaknya memfasilitasi guru untuk terus melakukan

inovasi pembelajaran demi perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah.

3. Bagi siswa, dengan kompetensi-kompetensi yang didapatkanya hendaknya

mampu memanfaatkanya baik di masa sekarang maupun di masa mendatang

dalam kehidupan.
46

46
DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2013. Model–model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual


(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Hakim, Thursan. 2005. Belajar secara Aktif. Jakarta: Pustaka Pembangunan


Swadaya Nusantara.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi


Antar Peserta Didik. Yogyakarat: Pustaka Pelajar.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning


di Ruang–ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Partanto, Pius A. & Barry, M.Dahlan. (Eds). Kamus Ilmiah Populer. 2001.
Surabaya: Arkola.

Pusat Pengembangan Profesi Guru. 2012. Fakta, Konsep, Generalisasi dalam


Pembelajaran IPS. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Republik Indonesia. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22


tentang Standar Isi. Jakarta.
47

Rogers, Colins. & Kutnick, Peter. (Eds). 1990. Social Psychology of the Primary
School. New York: Routledge.

Undang–undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan


Nasional & Undang–undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen. 2007. Jakarta: Visimedia

UUD 1945 & Perubahannya. 2012. Jakarta: Cmedia.

Ardiansyah, M., Asrori. 2011. Tujuan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative


Learning). (Online). (http://kabar-pendidikan.blogspot.com// diakses 4
Nopember 2014: 22.49 WITA).

CCSS., 2010. Wisconsin Model Academic Standards for Social Studies


Introduction (Online) http://standards.dpi.wi.gov/stn_ssintro, diakses 4
Nopember 2014: 20.53 WITA)

Mukhid, A. 2007. Meningkatkan Kualitas Pendidikan melalui Sistem


Pembelajaran yang Tepat, (Online), Volume 2 Nomor 1,
(Http://Cionksangpemimpin.Blogspot.Com// 28 Oktober 2014, 13.56 Wita)

Mustinah. 2012. Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match. Nurani:


Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match (Online). http://nurani-
mustintin.blogspot.com// diakses 12 Oktober 2014: 21.32 WITA).

Zainuddin. 2013. Model Koopertif Tipe Make A Match. Pendidikan untuk


Indonesiaku, (Online), (http://pendidikanuntukindonesiaku.blogspot.com//
diakses 12 Oktober 2014: 22.19 WITA).
48

LAMPIRAN-LAMPIRAN
49

Lampiran 1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1 Observasi Awal 15 Januari 2015

2 Pengamatan Dalam Kelas 16 Januari 2012

3 Tindakan Siklus I 22 dan 29 Januari 2015

4 Tindakan Siklus II 5 dan 12 Pebruari 2015


50

Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe
Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS SD Kelas V SDN
27 Blu-Bulu Kab. Maros

Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SD Negeri 27 Bulu-Bulu


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : V/II
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 x Pert.)
Hari / Tanggal : Kamis, 22 dan 29 Januari 2015

Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia

Indikator
Mengidentifikasi beberapa tokoh yang berperan dalam usaha mempersiapkan
kemerdekaan

I. Tujuan Pembelajaran**
Siswa dapat Mengidentifikasi beberapa tokoh yang berperan dalam usaha
mempersiapkan kemerdekaan

II. Materi Pokok


Persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara

III. Model dan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif tipe make a match
Metode Pembelajaran :
- Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi
- presentasi
- penugasan
51

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pengelolaan
No Langkah-langkah Pembelajaran Karakter
Siswa Waktu
1. Kegiatan Awal (15 menit)
 Guru dan siswa bersama-sama
Nasionalism
menyanyi-kan lagu ”Hari KLP 5
e
Kemerdekaan”
 Guru dan siswa bertanya jawab
tentang tokoh-tokoh perjuangan dalam
Keberanian K 5
mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia
 Guru menunjuk siswa secara acak
untuk menjawab pertanyaan tentang
peranan tokoh-tokoh perjuangan kecerdasan K 5
dalam memper-siapkan kemerdekaan
Indonesia
2. Kegiatan Inti (70 menit)
 Guru menceritakan kehidupan rakyat
Nasionalism
Indonesia selama mengalami K 5
e
penjajahan
 Guru menyajikan informasi tentang
menghargai
perlunya menghargai jasa-jasa para K 5
karya
pejuang
 Guru memberikan contoh cara menghargai K 5
menghargai orang-orang di sekitar karya
kita misalnya orang tua, guru, atau
orang yang lebih tua.
52

Pengelolaan
No Langkah-langkah Pembelajaran Karakter
Siswa Waktu
 Guru mengorganisasikan siswa dalam Demokrasi KLP 45
bentuk kelompok belajar dengan Dan rasa
aturan: percaya-diri
 Guru menyiapkan beberapa kartu
yang berisi beberapa konsep atau
topic yang cocok untuk review, satu
bagian kartu soal dan bagian lainnya
kartu jawaban.
 Siswa dibagi menjadi 3 kelompok,
kelompok 1 mendapat kartu soal dan
kelompok 2 mendapat kartu jawaban
sedangkan kelompok 3 berfungsi
sebagai penilai.
 Tiap peserta didik mendapatkan satu
kartu yang berisi pertanyaan atau
jawaban.
 Setiap peserta didik mencari pasangan
yang cocok dengan kartunya
(Pasangan pertanyaan-jawaban)
 Setiap peserta didik yang dapat
mencocokkan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin oleh penilai.
 Setelah satu babak kartu dikocok lagi
agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya
 Setelah semua siswa mendapatkan
pasangannya kemudian siswa yang
berperan sebagai penilai berganti
peran menjadi pemegang kartu
pertanyaan dan sebagian memegang
kartu jawaban. Sedangkan siswa pada
kelompok 1 dan 2 sebelumnya
berganti peran sebagai penilai.
 Guru menyimpulkan materi yang
sudah dibahas.
 Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang dapat mendapat point
yang baik.
53

Pengelolaan
No Langkah-langkah Pembelajaran Karakter
Siswa Waktu
 Guru membahas tugas kelompok siswa Keingin-
dan menginformasikan kunci jawaban tahuan KLP 10
yang benar dengan melibatkan siswa
3. Kegiatan penutup (20 menit)
 Guru bersama-sama dengan siswa Keingin-
menyimpulkan materi pembelajaran. tahuan KLP 3

 Guru memberikan motivasi belajar cinta Ilmu


K 2
atau saran untuk lebih giat belajar.
 Guru mengadakan uji kompetensi kecerdasan I 15

V. Alat dan Sumber/Bahan


 Alat : -
 Sumber :
1. Buku IPS SD dan MI kelas V, Reni Yuliati, Pusat
Perbukuan Depdiknas: 2008
2. Buku IPS kelas 5 SD dan MI, Pramita Indriani, dkk,
Yudhistira: 2008
3. Kartu Soal dan jawaban
4. Kunci Kartu Soal dan jawaban
5. Lembar penilaian 1 : produk
6. Lembar penilaian 2 : Proses
7. Kunci LP 1
8. Kunci LP 2

VI. Penilaian
 Proses (terlampir)
 Hasil (soal terlampir)

Bulu-Bulu, 22 Januari 2015


Mengetahui
Peneliti
Plt. Kepala Sekolah

Muhammad Idris
Abdul Haris, S.Sos.
NIM. K 10540 8122 13
NIP. 19631231 198612 1 014
54

Lampiran 2
Kartu Soal dan Jawaban

Tempat Bung Karno dan Bung Hatta


diasingkan oleh pemuda

Ketua BPUPKI
K.R.T. RadjimanWidyodiningrat
Rengasdengklok
Pengetik naskah proklamasi
Sayuti Melik
Pancasila
55

Penjahit Bendera Merah Putih


Fatmati
Sebutan untuk Bung Karno dan Bung Hatta

Kota di Jepang yang dijatuhi bom atom

Lampiran 4
Nagasaki
Kunci Kartu Soal dan Jawaban
Nama Dasar Negara yang Diusulkan Soekarno
1. Ketua BPUPKI pasangannya K.R.T Radjiman Widyodiningrat
2. Tempat Bung Karno dan Bung Hatta diasingkan oleh pemuda pasangannya
Rengasdengklok
3. Pengetik naskah proklamasi pasangannya Sayuti Melik
4. Penjahit bendera merah putih pasangannya Fatmawati
5. Kota Jepang yang dijatuhi bom atom pasangannya Nagasaki
6. Nama dasar Negara yang diusulkan Soekarno pasangannya Pancasila
7. Jawaban Tadashi Maeda tidak memiliki pasangan
56

Lampiran 5
Lembar pengamatan

No Aspek yang Dinilai Nilai


Nama Siswa Kerjasama Ketepatan
. 1 2 3 4 1 2 3 4 Akhir
1 Asnayanti
2 Rudi
3 Erik Wahyu Permana
4 Zikra Aryuni
5 Putri Ramadani
6 Rosmawati
7 Elsya Novianti
8 Nuralisa
9 Muhammad Rifai
10 Ayu Alfirah Asis
11 Selfi Aulia
12 Haikal
13 Fikra

Pedoman Penskoran:
1. Jika mengerjakan semua tugas dengan berinteraksi semua siswa secara
keseluruhan
57

2. Jika mengerjakan semua tugas dan berinteraksi dengan siswa secara


keseluruhan
3. Jika menyelesaikan tugas tidak terjadi interaksi
4. Jika tugas tidakselesai dan tidak ada interaksi

Lampiran 6
Penilaian Hasil (individual)

Nama : ……………………
NIS : ……………………

Soal Individu
Jawblah Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Siapakah tokoh yang rumahnya digunakan untuk menyusun teks
proklamasi?
2. siapa pengarang lagu Indonesia Raya?
3. Penandatanganan teks Proklamasi cukup diwakili oleh Soekarno-Hatta
sebagai wakil bangsa Indonesia. Tuliskanlah Tokoh yang mengusulkan hal
tersebut.?
4. Apakah peranan dari Fatmawati?
5. Apakah peranan S. Suhud dalam upacara pembacaan prolamasi?

Jawaban
1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
58

Lampiran 7
Kunci Jawaban dan Penskoran

1. Tadashi Maeda
2. W.R. Soepratman
3. Chaerul Saleh
4. Menjahit Bendera Merah Putih
5. Mengibarkan bendera merah putih

Penskoran:
Setiap jawaban anak rentang nilainya 0-2
Rumus:

Jumlah Skor Perolehan Siswa x 10 = Skor Siswa


Skor Maksimal
59

Lampiran 8
DAFTAR HADIR SISWA KELAS V KEGIATAN SIKLUS I

PERTEMUAN KE- TES


NO. NAMA SISWA
I II III IV SIKLUS
1. ASNAYANTI √ √ √ √ √
2. RUDI √ √ √ √ √
3. ERIK WAHYU PERMANA √ √ √ √ √
4. ZKRA ARYUNI √ √ √ √ √
5. PUTRI RAMADANI √ √ √ √ √
6. ROSMAWATI √ √ √ √ √
7. ELSYA NOVIANTI √ √ √ √ √
8. NURALISA S S √ √ √
9. MUHAMMAD RIFAI √ √ √ √ √
10. AYU ALFIRAH ASIS √ √ √ √ √
11. SELFI AULIA √ √ √ √ √
12. HAIKAL √ √ √ √ √
13. FIKRA √ √ √ √ √
JUMLAH 12 12 13 13 13
60

Lampiran 9
Data Tes Hasil Belajar Siklus I

NO. NAMA SISWA SKOR KETERANGAN

1. ASNAYANTI 26 TIDAK TUNTAS


2. RUDI 57 TIDAK TUNTAS
3. ERIK WAHYU PERMANA 56 TIDAK TUNTAS
4. ZIKRA ARYUNI 80 TUNTAS
5. PUTRI RAMADANI 69 TUNTAS
6. ROSMAWATI 66 TUNTAS
7. ELSYA NOVIANTI 65 TUNTAS
8. NURALISA 69 TUNTAS
9. MUHAMMAD RIFAI 67 TUNTAS
10. AYU ALFIRAH ASIS 61 TIDAK TUNTAS
11. SELFI AULIA 70 TUNTAS
12. HAIKAL 68 TUNTAS
13. FIKRA 65 TUNTAS
Rata-rata 63
61

Lampiran 10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe
Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS SD Kelas V SDN
27 Blu-Bulu Kab. Maros
Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SD Negeri 27 Bulu-Bulu


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : V/II
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 x Pert.)
Hari / Tanggal : Kamis, 5 dan 12 Pebruari 2015

Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Kompetensi Dasar
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia

Indikator
Mengidentifikasi beberapa tokoh yang berperan dalam usaha mempersiapkan
kemerdekaan

VII.Tujuan Pembelajaran**
Siswa dapat Mengidentifikasi beberapa tokoh yang berperan dalam usaha
mempersiapkan kemerdekaan

VIII. Materi Pokok


Persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara

IX. Model dan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif tipe make a match
Metode Pembelajaran :
- Ceramah
- Tanya jawab
- Diskusi
- presentasi
- penugasan
X. Langkah-Langkah Pembelajaran
62

No Pengelolaan
Langkah-langkah Pembelajaran Karakter
. Siswa Waktu
1. Kegiatan Awal (15 menit)
 Guru dan siswa bersama-sama Nasionalism
KLP 5
menyanyi-kan lagu ”Indonesia Raya” e
 Guru dan siswa bertanya jawab
tentang peranan tokoh-tokoh
Keberanian K 5
perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
 Guru menunjuk siswa secara acak
untuk menjawab pertanyaan tentang
peranan Bung Karno, Bung Hatta, kecerdasan K 5
Fatmawati, Laksamana Tadashi maeda
dan tokoh lainnya
2. Kegiatan Inti (70 menit)
 Guru menceritakan kehidupan rakyat
Nasionalism
Indonesia selama mengalami K 5
e
penjajahan
 Guru menyajikan informasi tentang menghargai K 5
perjuangan para tokoh pada masa karya
persiapan kemerdekaan
63

No Pengelolaan
Langkah-langkah Pembelajaran Karakter
. Siswa Waktu
 Guru mengorganisasikan siswa dalam Demokrasi KLP 45
bentuk kelompok belajar dengan Dan rasa
aturan: percaya-diri
 Guru menyiapkan beberapa kartu
yang berisi beberapa konsep atau
topic yang cocok untuk review, satu
bagian kartu soal dan bagian lainnya
kartu jawaban.
 Siswa dibagi menjadi 3 kelompok,
kelompok 1 mendapat kartu soal dan
kelompok 2 mendapat kartu jawaban
sedangkan kelompok 3 berfungsi
sebagai penilai.
 Tiap peserta didik mendapatkan satu
kartu yang berisi pertanyaan atau
jawaban.
 Setiap peserta didik mencari pasangan
yang cocok dengan kartunya
(Pasangan pertanyaan-jawaban)
 Setiap peserta didik yang dapat
mencocokkan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin oleh penilai.
 Setelah satu babak kartu dikocok lagi
agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya
 Setelah semua siswa mendapatkan
pasangannya kemudian siswa yang
berperan sebagai penilai berganti
peran menjadi pemegang kartu
pertanyaan dan sebagian memegang
kartu jawaban. Sedangkan siswa pada
kelompok 1 dan 2 sebelumnya
berganti peran sebagai penilai.
 Guru menyimpulkan materi yang
sudah dibahas.
 Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang dapat mendapat point
yang baik.
64

No Pengelolaan
Langkah-langkah Pembelajaran Karakter
. Siswa Waktu
 Guru membahas tugas siswa dan Keingin-
menginformasikan kunci jawaban yang tahuan KLP 10
benar dengan melibatkan siswa
3. Kegiatan penutup (20 menit)
 Guru bersama-sama dengan siswa Keingin-
KLP 3
menyimpulkan materi pembelajaran. tahuan
 Guru memberikan pesan-pesan moral cinta Ilmu K 2
 Guru mengadakan uji kompetensi kecerdasan I 15

XI. Alat dan Sumber/Bahan


 Alat : -
 Sumber :
1. Buku IPS SD dan MI kelas V, Reni Yuliati, Pusat
Perbukuan Depdiknas: 2008
2. Buku IPS kelas 5 SD dan MI, Pramita Indriani, dkk,
Yudhistira: 2008
3. Kartu Soal dan jawaban
4. Kunci Kartu Soal dan jawaban
5. Lembar penilaian 1 : produk
6. Lembar penilaian 2 : Proses
7. Kunci LP 1
8. Kunci LP 2

XII.Penilaian
 Proses (terlampir)
 Hasil (soal terlampir)

Bulu-Bulu, 5 Pebruari 2015


Mengetahui
Peneliti
Plt. Kepala Sekolah

Muhammad Idris
Abdul Haris, S.Sos.
NIM. K 10540 8122 13
NIP. 19631231 198612 1 014
65

Lampiran 11 Kartu Soal dan Jawaban

Drs. Mohammad Hatta


Proklamator kemerdekaan Indonesia
Kartu Soal dan Jawaban

Soekarn0-Hatta
Tokoh yang rumahnya digunakan
menyusun teks proklamasi
Tadashi Maeda
Ketua Panitia Sembilan
66

Ir. Soekarno
Pengibar bendera merah putih
Latif
Tokoh perantara antara kaum muda
dengan kaum tua
Ahmad Soebardjo

Nagasaki
Nama Dasar Negara yang Diusulkan Soekarno
Lampiran 12
Kunci Kartu Soal dan Jawaban

Pancasila
1. Proklamator Kemerdekaan Indonesian pasangannya Soekarno-Hatta
2. Tokoh yang rumahnya digunakan menyusun teks proklamasi pasangannya
Tadashi Maeda
3. Ketua Panitia Sembilan pasangannya Ir. Soekarno
4. Pengibar Bendera Merah Putih pasangannya Latif
5. Tokoh perantara anatar kaum muda dengan kaum tua pasangannya Ahmad
Soebardjo
6. Nama dasar Negara yang diusulkan Soekarno pasangannya Pancasila
7. Jawaban Drs. Mohammad Hatta tidak memiliki pasangan
67

Lampiran 13
Lembar pengamatan

No Aspek yang Dinilai Nilai


Nama Siswa Kerjasama Ketepatan
. 1 2 3 4 1 2 3 4 Akhir
1 Asnayanti
2 Rudi
3 Erik Wahyu Permana
4 Zikra Aryuni
5 Putri Ramadani
6 Rosmawati
7 Elsya Novianti
8 Nuralisa
9 Muhammad Rifai
10 Ayu Alfirah Asis
11 Selfi Aulia
12 Haikal
13 Fikra
68

Pedoman Penskoran:
1. Jika mengerjakan semua tugas dengan berinteraksi semua siswa secara
keseluruhan
2. Jika mengerjakan semua tugas dan berinteraksi dengan siswa secara
keseluruhan
3. Jika menyelesaikan tugas tidak terjadi interaksi
4. Jika tugas tidakselesai dan tidak ada interaksi

Lampiran 14
Penilaian Hasil (individual)

Nama : ……………………
Nis : ……………………

Soal Individu
Jawblah Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Siapakah tokoh yang rumahnya digunakan untuk menyusun teks
proklamasi?
2. Siapa proklamator kemerdekaan Indonesia?
3. Siapakah Ketua Panitia Sembilan?
4. Apakah peranan dari tokoh Latif?
5. Apa peranan Ahmad Soebardjo dalam Persiapan kemerdekaan Indonesia?

Jawaban
1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
69

Lampiran 15
Kunci Jawaban dan Penskoran

6. Tadashi Maeda
7. Soekarno-Hatta
8. Ir. Soekarno
9. Sesuai jawaban Anak: Jawaban antara lain pengibar bendera merah putih
10. Sesuai jawaban Anak: Jawaban antara lain perantara anatar kaum muda
dengan kaum tua

Penskoran:
Setiap jawaban anak rentang nilainya 0-2
Rumus:

Jumlah Skor Perolehan Siswa x 10 = Skor Siswa


Skor Maksimal
70

Lampiran 16
DAFTAR HADIR SISWA KELAS V KEGIATAN SIKLUS II

PERTEMUAN KE- TES


NO. NAMA SISWA
I II III IV SIKLUS
1. ASNAYANTI √ √ √ √ √
2. RUDI √ √ √ √ √
3. ERIK WAHYU PERMANA √ √ √ √ √
4. ZKRA ARYUNI √ √ √ √ √
5. PUTRI RAMADANI √ √ √ √ √
6. ROSMAWATI √ √ √ √ √
7. ELSYA NOVIANTI √ √ √ √ √
8. NURALISA √ √ √ √ √
9. MUHAMMAD RIFAI √ √ √ √ √
10. AYU ALFIRAH ASIS @ @ √ √ √
11. SELFI AULIA √ √ √ √ √
12. HAIKAL √ √ √ √ √
13. FIKRA √ √ √ √ √
Jumlah 12 12 13 13 13
71

Lampiran 17
Data Tes Hasil Belajar Siklus II

N
NAMA SISWA SKOR KETERANGAN
O.
1. ASNAYANTI 51 TIDAK TUNTAS
2. RUDI 68 TUNTAS
3. ERIK WAHYU PERMANA 65 TUNTAS
4. ZKRA ARYUNI 82 TUNTAS
5. PUTRI RAMADANI 74 TUNTAS
6. ROSMAWATI 75 TUNTAS
7. ELSYA NOVIANTI 70 TUNTAS
8. NURALISA 76 TUNTAS
9. MUHAMMAD RIFAI 72 TUNTAS
10. AYU ALFIRAH ASIS 66 TUNTAS
11. SELFI AULIA 72 TUNTAS
12. HAIKAL 69 TUNTAS
13. FIKRA 68 TUNTAS
Jumlah
72

Lampiran 18
Dokumentasi Kegiatan Penelitian Siklus I dan II

Guru menjelaskan dan menuliskan kompetensi dasar serta indikator


yang akan dicapai dan menjelaskan materi pembelajaran
73

Siswa menyimak penjelasan Guru


74

Siswa memerhatikan Kartunya masing


75

Siswa saling berinteraksi dengan siswa lainnya


untuk mencocokkan kartunya masing-masing

Siswa membacakan masing-masing isi kartu dan dinilai oleh siswa lainnya
76
77

Guru bersama dengan siswa memberikan kesimpulan


pembelajaran yang telah dilaksanakan

Terlihat siswa sibuk mengerjakan Tes di akhir pembelajaran


78

RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap penulis Muhammad Idris dilahirkan di
Maros pada tanggal 19 Agustus 1977, anak keempat dari
tujuh bersaudara dari pasangan Ayahanda Yalle dan
Ibunda Hasnah (Alm.). Penulis berkebangsaan Indonesia
dan beragama Islam, telah memiliki seorang istri yaitu
Fatmawati dan dikarunia seorang putri. Kini penulis
beralamat di perumahan Bumi Baniaga Indah II No. 10
dekat Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Darud
Da’wah Wal-Irsyad (STAI DDI) Maros Kec. Turikale
Kab. Maros.

Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 1984 di SDN No. 48 Inpres
Soreang Kabupaten Maros dan tamat tahun 1990, tamat SMP Negeri 2 Maros
tahun 1993, dan tamat SMU Swasta Taman Siswa Makassar tahun 2001. Pada
Tahun 2003, penulis melanjutkan pendidikan pada program Diploma Dua (D.II)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (PGSD/MI)
Sekolah Tinggi Agama Islam Darud Da’wah Wal-Irsyad (STAI DDI) Pangkep
dan selesai tahun 2005. Pada tahun 2009 penulis ditugaskan sebagai PNS,
menjadi guru di SDN 27 Bulu-bulu Kec. Mallawa Kab. Maros.

Anda mungkin juga menyukai