Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Muatan IPS Materi Jenis-
jenis Kegiatan Ekonomi Kelas V SDN Dumar Kecamatan Lembor Selatan adalah
penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah salah satu penelitian yang
digunakan untuk mencermati kegiatan yang berlangsung pada sebuah kelas (Arikunto,
2010:130). Tujuan penelitian ini untuk mengadakan perbaikan terhadap masalah-
masalah yang muncul dalam kelas contohnya masalah tentang hasil belajar siswa,
sehingga dengan adanya penelitian ini hasil belajar siswa tersebut diharapkan dapat
mengalami peningkatan.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilaksanakan oleh guru
dikelasnya dengan menganalisis pembelajaran seperti apa yang selama ini telah
dilaksanakannya, hal tersebut dilakukan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Aqib, dkk 2014:3)
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas berdasar pada permasalahan konkrit yang terjadi dalam proses
pembelajaran yang kemudian dicari solusi untuk pemecahan masalah tersebut dan
ditindak lanjuti dengan tindakan-tindakan yang terencana dan terstruktur guna
memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut.
B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN Dumar
Kecamatan Lembor Selatan. Siswa kelas V tersebut berjumlah 10 orang, yaitu 3 siswa
laki-laki dan 7 siswa perempuan. Penelitian dilakukan di kelas V karena berdasarkan
dengan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneleti, ditemukan
permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas dimana 40% siswa dari 10
anak belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di SDN Dumar Kecamatan Lembor Selatan. Pihak
sekolah secara terbuka mengijinkan untuk melakukan penelitian guna
memperbaiki proses pembelajaran yang terdapat pada kelas V SDN Dumar
Kecamatan Lembor Selatan. Pihak sekolah juga dengan senang hati bekerja sama

19
untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif, kondusif dan menjadi
kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna.
Alasan pemilihan lokasi dilaksanakannya penelitian ini dengan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
1. Pelaksaan pembelajaran di sekolah tersebut belum memaksimalkan metode
ataupun model pembelajaran yang dapat menunjang proses pembelajaran
yang dapat menjadikan pembelajaran lebih bermakna.
2. Dipilihnya sekolah ini adalah dengan tujuan untuk meningkatkan dan
memperbaiki proses pembelajaran di SDN Dumar Kecamatan Lembor
Selatan.
3. Guru kelas V SDN Dumar Kecamatan Lembor Selatan siap mengedepankan
kolaborasi dengan peneliti guna meningkatkan kualitas pembelajaran di
kelasnya.
D. Prosedur Penelitian
Setelah permasalahan dalam penelitian ditentukan, pelaksanaan PTK berawal
dari siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Setelah dilaksanakannya
siklus pertama, akan diketahui keberhasilan ataupun hambatan dalam
pelaksanaannya, kemudian peneliti mengidentifikasi masalah baru yang digunakan
untuk menentukan rancangan siklus selanjutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat
mengulang kegiatan pada siklus pertama apabila digunakan untuk mengulangi
keberhasilan, lebih meningkatkan hasil, atau meyakinkan. Tetapi, pada umumnya
tindakan pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan tindakan perbaikan dari
tindakan sebelumnya yang ditunjukan sebagai solusi permasalahan yang ditemukan
pada siklus sebelumnya.

20
Penelitian
ini

menggunakan model PTK dari Kemmis dan Mc Taggart. Adapun model PTK yang
dimaksud menggambarkan adanya empat langkah (dan pengulangannya), yang
paparkan dalam bagan berikut ini:
Gambari3.1 : Model PTK Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto,. 2010:132)
Adapun tahap-tahap dalam setiap siklus penelitian tindakan kelas penerapan
model pembelajaran make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa tema
Udara Bersih Bagi Kesehatan kelas V SDN Dumar Kecamatan Lembor Selatan adalah
sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti harus membuat perencanaan yang digunakan
untuk pertemuan siklus pertam a guna mengatasi permasalahan yang ditemukan
pada saat observasi di kelas. Perencanaan ini dilakukan bertjuan agar penelitian
berjalan dengan lancar.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan
pembelajaran yang terjadi di kelas V SDN Dumar Kecamatan Lembor
Selatan melalui observasi dan wawancara.

21
b. Menelaah kurikulum 2013 untuk menyesuaikan SK dan KD yang akan
diterapkan untuk penelitian di kelas V SDN Dumar Kecamatan Lembor
Selatan.
c. Membuat silabus dan merancang RPP sesuai dengan tema dan subtema
yang akan digunakan dalam penelitian.
d. Membuat media pembelajaran
e. Menyusun LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang disesuaikan dengan
RPP yang telah dirancang.
f. Menyusun lembar evaluasi.
g. Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam penerapan
model pembelajaran make a match.
2. Tahap Perlakuan dan Pengamatan
a. Perlakuan
Sesuai dengan tahap perencanaan yang sudah dipaparkan di atas,
maka pada tahap ini merupakan tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran
berdasarkan dengan RPP yang sudah disusun dan direncanakan mulai dari
kegiatan awal, kegiatan inti, hingga kegiatan penutup dengan menerapkan
model pembelajaran make a match. Alokasi waktu untuk pelaksaan
pembelajaran ini adalah 4x35 menit.
Pada tahap pelaksaan tindakan ini, guru dan peneliti harus
mengingat dan menaati pada rancangan yang sudah dibuat. Adanya
modifikasi dalam pelaksaan pembelajaran diperbolehkan, selama itu tidak
merubah prinsip.
b. Pengamatan
Tahap pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan
aktivitas siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran make a match. Selama proses pembelajaran
berlangsung, observer melakukan pengamatan dengan lembar observasi yang
telah disiapkan sebelumnya. Observer dalam penelitian ini adalah peneliti
dan teman sejawat.

22
3. Tahap Refleksi
Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk memaparkan kembali apa
yang telah dilakukan pada aktivitas guru dan siswa dalam proses pelaksanaan
pembelajaran siklus 1 dengan menerapkan model pembelajaran make a
match pada tema Udara Bersih Bagi Kesehatan subtema Pentingnya Udara
Bersih Bagi Pernapasan. Hal yang dilakukan pada tahap refleksi ini adalah
menganalisis kemungkinan penyebab dari kendala yang dihadapi pada saat
tindakan dilaksanakan. Hasil refleksi dijadikan pedoman untuk memperbaiki
tindakan di siklus berikutnya. siklus ini diakhiri apabila pelaksaan tindakan
sudah mencapai hasil yang sudah ditentukan. Adapun hal lain yang dilakukan
pada tahap refleksi adalah sebagai berikut:
a. Merekap atau merangkum hasil penelitian
b. Mencatat keberhasilan, dan kegagalan dalam pelaksanaan pembelajaran
yang kemudian diperbaiki pada siklus selanjutnya.
c. Menganalisis hasil tes evaluasi.
E. Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Data
Data yang hendak diperoleh dari penelitian ini adalah:
a. Data berupa hasil observasi aktivitas pembelajaran yang diperoleh selama
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran make a
match.
b. Data hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil test soal-soal berupa LKPD
(Lembar Kerja Peserta Didik) dan LP (Lembar Penilaian).
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Teknik Observasi
Menurut Margono (2009:158) teknik observasi adalah pengamatan
terhadap suatu gejala yang muncul pada objek penelitian yang kemudian
dicatat dengan sistematis.
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Observasi ini dilakakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung
dengan mangamati dan juga mencatat aktivitas guru maupun aktivitas siswa
dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model make a match.

23
Kegiatan observasi ini dilakukan dengan menggunakan format atau
daftar cek serta rubrik penilaian sebagai pedoman pengamatan yang digunakan
untuk acuan penilaian.
b. Teknik Tes
Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, kemampuan serta bakat individu maupun kelompok (Arikunto,
2010:193). Margono (2009:170) mengartikan tes sebagai alat untuk memberi
rangsangan kepada individu untuk dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban,
yang dimana jawaban tersebut dijadikan dasar sebagai penetapan skor angka.
Penelitian ini menggunakan tes dengan pemberian soal-soal berupa
pilihan ganda dan isian. Tes dilaksanakan secara tertulis berupa lembar
penilaian. Tes pada peneliitian ini dilakukan guna mengetahui tingkat
keberhasilan peserta didik setelah diterapkannya model pembelajaran make a
match dalam proses pembelajaran.
Tes yang digunakan disusun dengan menggunakan beberapa
pertimbangan, yaitu sebagai berikut:
1) Soal dibuat dengan memperhatikan perkembangan kognitif siswa.
2) Pembuatan soal berdasarkan materi yang disampaikan.
3) Soal yang dibuat harus dapat mengembangkan pengetahuan siswa dan
membuat siswa menyampaikan ide dan gagasannya.
4) Mencakup semua aspek penilaian
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah seperangkat alat bantu yang memudahkan
peneliti untuk mengumpulkan data selama penelitian agar kegiatannya dalam
mengumpulkan data tersebut menjadi lebih sistematis. Dengan demikian, instrumen
merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data untuk penelitiannya.
Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lembar observasi aktivitas pembelajaran
Lembar observasi aktivitas pembelajaran digunakan dengan tujuan untuk
mengamati aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran make a match. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
2. Lembar tes pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dengan
menerapkan model pembelajaran make a match.

24
G. Teknik Analisis Data
Analisis data proses peningkatan hasil belajar siswa pada tema Udara Bersih
Bagi Kesehatan dimulai dengan menganalisis aktivitas guru dan aktivitas siswa pada
saat pembelajaran berlangsung. Kemampuan belajar siswa dianlisis dari hasil tes
siswa, yakni dari siklus yang pertama sampai yang terakhir.
1. Analisis Data Hasil Observasi
Untuk menganalisis data hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama
kegiatan pembelajaran, digunakan rumus sebagai berikut:
f
P= x 100%
N
Keterangan:
P = persentase frekuensi kejadian yang muncul
f = banyaknya aktivitas siswa/guru yang muncul
N = jumlah aktivitas keseluruhan
(indarti , 2008:26)
2. Analisis Data Tes Hasil Belajar
a. Analisis hasil belajar siswa dapat menggunakan perhitungan prosentase
keberhasilan atau ketercapaian siswa dalam menguasai konsep.
Perhitungannya adalah sebagai berikut:

M=
∑ fx
N
Keterangan:
M = mean (nilai rata-rata)
∑ fx = jumlah nilai seluruh kelas.
N = jumlah siswa
(indarti, 2008:26)
b. Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal,
menggunakan rumus sebagai berikut:

P=
∑ yang tuntas belajar x 100%
∑ siswa
Adapun kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.1 kriteria tingkat keberhasilan
Tingkat Keberhasilan (%) Arti
≥80% Sangat tinggi
60-79% Tinggi
40-59% Sedang
20-39% Rendah
≤20% Sangat rendah

(Aqib, dkk. 2014:41)

25
Pencapaian tingkat keberhasilan siswa nantinya dibandingkan antara
hasil yang didapatkan dari siklus I dan siklus II. Apabila pada siklus II sudah
terjadi peningkatan sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan, maka tidak
perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
H. Indikator Keberhasilan Penelitian
Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran make a match,
dinyatakan berhasil apabila:
1. Data hasil aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran mencapai keberhasilan
lebih dari atau sama dengan 85%.
2. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal dinyatakan berhasil apabila
keberhasilan belajar siswa yang memperoleh nilai lebih atau sama dengan 80
mencapai 80% dari jumlah siswa.

26

Anda mungkin juga menyukai