Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Menurut model Problem Prompting dalam perencanaan dimulai
dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali
yang merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan masalah
(Basrowi dan Suwandi, 2008).
Penerapan pembelajaran Problem Prompting pada saat penelitian
digunakan tindakan berulang atau siklus dalam setiap pembelajaran, artinya
cara menerapkan model pembelajaran pada pembelajaran siklus I sama dengan
yang diterapkan pada pembelajaran siklus II, hanya refleksi pada setiap
pembelajaran yang berbeda, tergantung pada fakta dan data yang diperoleh
dari situasi yang dijumpai.

Gambar. Model PTK (Penelitian Tindakan Kelas) , Kemmis dan


Mc Taggart (Arikunto, 2008)

9
10

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral


Kemmis dan Mc Taggart dengan melalui beberapa siklus tindakan dan terdiri dari
empat komponen yaitu :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun
perencanaan tindakan berdasarkan identifikasi masalah pada obeservasi
awal sebelum penelitian dilaksanakan. Rencana tindakan ini mencakup
semua langkah tindakan secara rinci pada tahap ini segala keperluan
pelaksanaan peneliti tindakan kelas dipersiapkan mulai dari bahan ajar,
rencana pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, pendekatan yang
akan digunakan, subjek penelitian serta teknik dan instrumen observasi
disesuaikan dengan rencana.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan proses kegiatan pembelajaran


kelas sebagai realisasi dari teori dan strategi belajar mengajar yang telah
disiapkan serta mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasil yang
diperoleh diharapkan dapat meningkatkan kerjasama peneliti dengan
subjek penelitian sehingga dapat memberikan refleksi dan evaluasi
terhadap apa yang terjadi di kelas.

c. Observasi
Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung
terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan pokok
observasi adalah untuk mengetahui ada-tidaknya perubahan yang terjadi
dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.

d. Refleksi
11

Yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas


hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarhan hasil
refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan
terhadap rencana awal.

Apabila target yang telah ditentukan belum tercapai, maka pembelajaran


dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hal ini dilakukan agar diperoleh hasil
yang maksimal mengenai cara penerapan model pembelajaran PBL untuk
meningkatkan partisipasi dan keaktifan berdiskusi siswa pada materi
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Berdasarkan tujuan penelitian,
maka penelitian ini lebih bersifat mendeskripsikan data atau analisis
kualitatif berdasarkan fakta yang ada dalam kelas.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan Dilaksanakan pada bulan Juli -September 2018 di kelas
X SMAN 2 Pekanbaru tahun pelajaran 2018/2019

3.3 Subjek Penelitian


Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Pekanbaru
Tahun ajaran 2018/2019. Siswa 30 orang yang terdiri dari 20 orang
perempuan dan 10 siswai-laki.
3.4 Parameter Penelitian

Parameter yang akan diukur dalam penelitian ini adalah :


 Hasil Belajar
 Aktivitas Guru
 Aktivitas Siswa

3.5 Instrumen Peneliti


12

3.5.1 Perangkat Pembelajaran


1) Silabus, yaitu suatu pedoman yang disusun oleh peneliti yang
merupakan alat bagi guru untuk membantu sebuah poses pembelajaran.
2) RPP, yaitu suatu pedoman yang disusun oleh peneliti yang berisikan
langkah-langkah penyampaian materi fotosintesis
3) LKS, yaitu suatu pedoman yang disusun oleh peneliti yang berisikan
langkah-langkah kegiatan mengenai materi fotosintesi yang harus
dilakukan oleh siswa.
3.5.2 Pengumpulan Data
1) Soal 30 buah
2) Lembar Observasi guru, digunakan untuk melihat aktivitas guru
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3) Lembar Observasi siswa, digunakan untuk melihat aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

3.6 Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian dan langkah-langkah yang digunakan dalam


melaksanakan tindakan ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis
dan Mc Taggart. Perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri,
yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan
kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan.
1) Tahapan pelaksanaan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
Tahap Persiapan
a) Permintaan ijin pada Kepala Sekolah dan guru mata pelajaran
Biologi SMA Negeri 2 Pekanbaru.
b) Observasi awal untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar Biologi secara langsung di SMA Negeri
2 Pekanbaru Identifikasi masalah dalam kegiatan belajar mengajar
biologi yang telah dilakukan.
13

2) Setelah diadakan identifikasi terhadap masalah di kelas, pelaksanaan


masing-masing ada 2 siklus, yaitu:
a) Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan beberapa instrumen
pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), angket partisipasi siswa, angket keaktifan
berdiskusi siswa, lembar observasi partisipasi siswa, lembar
observasi keaktifan berdiskusi siswa, pedoman wawancara dan soal
tes kognitif.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini diterapkan model pembelajaran PBL untuk
meningkatkan partisipasi dan keaktifan berdiskusi siswa dalam
proses pembelajaran. Pada siklus I direncanakan terdiri dari 2 kali
tatap muka. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I pada lampiran 1b. Materi
pembelajaran pada Siklus I (pertemuan pertama dan kedua) yaitu
Kerusakan Hutan.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini dilakukan evaluasi mengenai
partisipasi dan keaktifan berdiskusi siswa berupa kegiatan
pemantauan, pencatatan serta pendokumentasian kegiatan selama
pembelajaran. Selain itu juga dilakukan pengisian angket
partisipasi dan keaktifan berdiskusi siswa oleh siswa. Aspek
keaktifan berdiskusi meliputi memahami suatu masalah,
menemukan sebab musababnya dan mencari pemecahannya.
Sedangkan aspek partisipasi meliputi kesediaan memperhatikan
serta berpartisipasi atau keterlibatan siswa.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, diadakan analisis proses dan dampak
terjadinya tindakan serta mengemukakan hasil temuan-temuan dari
14

pelaksanaan tindakan I yang memerlukan perbaikan pada siklus


berikutnya.

Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan beberapa instrumen
pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), angket partisipasi siswa, angket keaktifan
berdiskusi siswa, lembar observasi partisipasi siswa, lembar
observasi keaktifan berdiskusi siswa, pedoman wawancara dan soal
tes kognitif.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini masih menerapkan model pembelajaran PBL
untuk meningkatkan partisipasi dan keaktifan berdiskusi siswa
dalam proses pembelajaran. Pada siklus II direncanakan terdiri dari
2 kali tatap muka.

c. Tahap Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini dilakukan evaluasi mengenai
partisipasi dan keaktifan berdiskusi siswa melalui pengisian angket
dan lembar observasi. Pengamatan ini berupa kegiatan
pemantauan, pencatatan serta pendokumentasian kegiatan selama
kegiatan pembelajaran.

d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, menunggu hasil pelaksanaan pada siklus II.

e. Tahap Tindak Lanjut


Setelah kegiatan penelitian ini, diharapkan ada tindak lanjut
dari guru bidang studi biologi SMA Negeri 2 Pekanbaru untuk
melakukan perbaikan pembelajaran secara terus menerus serta
15

mengembangkan model pembelajaran agar kompetensi


pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

3.7 Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data dalam penelitian ini yaitu menggunakan soal test
untuk memperoleh data hasil belajar, sedangkan untuk memperoleh data hasil
belajar untuk data aktifitas guru dan aktifitas siswa menggunakan LOAG dan
LOAS.

3.8 Teknik Analisis Data


3.8.1 Hasil Belajar
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teknik analisis data deskriptif. Pengolahan data dengan teknik analisis
deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar biologi siswa
sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif Probing Promting.
Menurut Elfis (2010c), data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis data deskriptif dengan melihat daya
serap siswa, ketuntasan individu, dan ketuntasan klasikal.
a. Daya Serap Siswa

Daya Serap = JB x 100%


BS

Keterangan :
JB : Jumlah Benar
JS : Jumlah Butir Soal

Analisa data mengenai daya serap siswa dapat diberi nilai dengan
kategori seperti pada Tabel 3.8.1
Tabel 3.8.1
Interval dan Kategori Daya Serap siswa
16

% Interval Kategori
90-100 Baik Sekali
80-89 Baik
70-79 Cukup
< 69 Kurang

b. Ketuntasan Individu
Ketuntasan individu tercapai apabila setiap individu sudah
mencapai KKM, yaitu > 70. Ketuntasan individu dihitung dengan
rumus :

Ketuntasan Individu = Jumlah Soal Benar x 100%


Jumlah Soal

c. Ketuntasan Klasikal
Ketuntasan klasikal tercapai > 85% siswa tuntas. Ketuntasan
klasikal dapat dapat dihitung dengan rumus :

Ketuntasan Klasikal = JT x 100%


JS
Keterangan :
JT : Jumlah siswa yang tuntas
JS : Jumlah seluruh siswa
d. Aktifitas belajar siswa
Data yang di peroleh dari aktiias siswa dalam kegiatan belajar
mengajar di olah dengan menggunakan rumus :
17

P = F X 100 %
N
Keterangan :
P = Angka persentase siswa
F = frekuensi aktifitas siswa
N = banyak individu
Untuk memudahkan analisis data dan untuk mengetahui aktifitas
siswa maka di berikan nilai atas observasi tersebut sesuai dengan
kategori peniliaian sebagai berikut :
Tabel d. Aktifitas belajar siswa

% INTERVAL KATEGORI

75 – 100 Baik sekali

65 – 74 Baik

55 – 64 Cukup

< 54 Kurang

Sumber : Djamarah ( 2000 )

e. Aktifitas guru
Observasi aktifitas gur dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar . pelaksanaan observasi
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang mengacu
pada kegiatan belajar mengajar melalui peta konsep.
Data yang di peroleh dari aktifitas siswa dalam kegiatan belajar
mengajar diolah dengan menggunakan rumus :
18

P= F X 100 %
N
Keterangan :
P = Angka persentase guru
F = Frekuensi aktifitas guru
N = Banyak aspek yang diamati
Adapun aktifitas guru yang di amati meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup , sedangkan
kategori aktifitas guru adalah :
Tabel d. Aktifitas guru

% INTERVAL KATEGORI

75 – 100 Baik sekali

65 – 74 Baik

55 – 64 Cukup

< 54 Kurang

3.9 Hipotesis Penelitian


Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak dapat pengaruh penerapan model pembelajaran probing
promting terhadap hasil belajar siswa kelas X IPA SMAN2
Pekanbaru pada materi system immune.
H1 : Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran probing promting
terhadap hasil belajar siswa kelas X IPA SMAN2 Pekanbaru pada
materi system immune.
19

3.10 Alur Penelitian


Adapun alur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Observasi

Perumusan Model
Pembelajaran

Menyusun Instrumen

Validitas Soal

Pelaksanaan

Perencanan

Refleksi

Penyusunan Laporan
20

3.11 Jadwal pelaksanaan Penelitian


Tabel 3.1
Daftar Pelaksanaan Penelitian
2018
No Kegiatan
7 8 9 10 11
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Penyusunan Instrumen √
4 Seminar Proposal √
5 Pengumpulan Data √
6 Pengolahan Data √
7 Seminar Hasil √
8 Ujian Skripsi √

Anda mungkin juga menyukai