Anda di halaman 1dari 11

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan (Action Research), karena


penelitian dilakukan untuk memecahakn masalah pembelajaran dikelas. Penelitian
ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana hasil
yang ingin dicapai. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru
sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas
dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, (observasi), dan Refleksi.

A. Subjek,Tempat,dan Waktu Penelitian,Serta Pihak yang


Membantu 1. Subjek Penelitian
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Topik Materi : Gerak Benda
Kelas/Semester : III (Tiga) / I (Satu)
Tahun Pelajaran : 2021 / 2022
Jumlah Siswa : Putra : 12 orang Putri : 17 orang
2. Tempat Penelitian
Nama Sekolah : SD Negeri 003 Marangkayu
Alamat : Jl.Aru palakka RT.02 No.40 Kec.
Marangkayu
3. Waktu Penelitian
Siklus I : Sabtu, 30 September 2021
Siklus II : Sabtu, 14 Okober 2021

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Tim
pelatih proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terdadap
tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek
pembelajaran tersebut di lakukan (dalam Mukhlis, 2000:3).
Sedangkan menurut Mukhlis (2000:5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang
bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi
pembelajaran yang dilakukan.
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki / meningkatkan
praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya
adalah menumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru (Mukhlis,2000:5).
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan tahapan – tahapan
Perencanaan (Planning), Pelaksanaan Tindakan (action), Pengamatan
(observation), dan Refleksi (Reflection). Pelaksanaan secara rinci setiap siklus
disajikan sebagai berikut.

1. Perencanaan Perbaikan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil kajian dari hasil diskusi dengan
sejawat (rekan kerja), maka tindakan / alternative perbaikan yang akan dilakukan
adalah dengan menggunakan metode Demontrasi dan Pemberian Tugas (Resitasi)
serta dalam pelaksanaan Demonstrasi siswa terlihat langsung (aktif) dan
menggunakan alatperaga sehingga siswa tertarik memperhatikan penjelasan guru
serta menarik perhatian siswa melihat / mengamati kegiatan Demontrasi yang
dilakukan setiap kelompok. Dalam Pelaksanaan Perbaikan, penulis menggunakan
langkah – langkah sebagai berikut:
a. Guru menganalisis hasil belajar siswa yang tidak mencapai ketuntasan
dalam pembelajaran pada pra siklus.
b. Guru mengadakan refleksi diri dari hasil pembelajaran
c. Guru membuat rencana perbaikan pembelajaran
d. Guru menggunakan metode Demonstrasi dan metode pemberian tugas
(Resitasi) dalam pembelajaran.
e. Guru menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi pembelajaran.
f. Guru lebih banyak mengaktifkan siswa dengan berbagai demontrasi dan
pemberian tugas sesuai materi.
g. Guru memeriksa hasil tes yang dikerjakan siswa.
h. Memasukkan ke daftar nilai siswa sebagai data penelitian.
Adapun variable yang diteliti dalam rangka penigkatan partisipasi dan hasil
belajar siswa pada penelitian ini adalah:
1) Siswa

Yaitu aktivasi dan partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran meningkat


ditandai dengan keterlibatan siswa selama Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) berlangsung, baik dalam diskusi, mengerjakan tugas,
mengkomunikasikan tugas, serta ketepatan pengambilan keputusan.
 Faktor Guru
Yaitu kemampuan dan ketrampilan mengembangkan kegiatan
pembelajaran, mengembangkan strategi untuk melibatkan siswa secara
merata, baik dalam kelompok maupun individu.
 Proses Pembelajaran
Yaitu proses yang terjadi selama pembelajran berlangsung, meliputi aktivasi
guru dan interaksi guru dan siswa, antar siswa dengan siswa.
Adapun rencana Tindakan Penelitian Kelas (PTK) yang akan dilaksanakan
merupakan proses pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar
siswa memecahkan masalah pada pelajaran IPA, khususnya materi “Gerak
Benda”. Penelitian dalam hal ini adalah salah satu guru tetap SD Negeri 003
Marangkayu. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dialaksanakan dua siklus dan
tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan partisipasi dan kompetensi yang
dicapai, berdasarkan perencanaan yang telah didesain sebelumnya.

Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi:


a. Perencanaan
Kegiatan in meliputi:
a. Penelitian membuat skenario, yakni menetapkan metode pembelajaran
yang beroientasi pada keterlibatan siswa dan kompetensi siswa, dengan
menggunakan metode demontrasi dan resitasi (Pemberian Tugas).
b. Penelitian menyiapkan materi (bahan ajar), menyiapkan fasilitas serta
sarana pendukung (alat peraga), dan menyiapkan perangkat soal tugas.

b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam fase ini dilaksanakan proses belajar mengajar dengan menekankan
aspek partisipasi siswa dan berorientasi pada peningkatan belajar siswa.
c. Observasi
Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan
menggunakan, lembar observasi yang telah dipersiapkan bersama teman
sejawat.
Adapun tujuan observasi adalah :
 Apakah penggunaan waktu sudah sesuai dengan alokasi waktu yang
telah ditentukan?
 Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan
rencana perbaikan pembelajaran?
 Apakah penggunaan alat peraga sesuai dengan materi pelajaran?
 Apakah siswa lebih tertarik dan bersemangat mengikuti pembelajaran
saat guru menggunakan metode demontrasi?
 Apakah siswa bisa senang dan lebih aktif?

d. Refleksi
Data – data yang diperoleh melalui observasi inilah penelitian melakukan
refleksi dibantu oleh teman sejawat terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan, antara lain :
 Guru dalam menjelaskan materi pembelajaran sudah tidak tergesa –
gesa (menjelaskan materi dengan bahsa yang tidak terlalu cepat).
 Guru mnenggunakan materi pembelajaran menggunakan metode
Demonstrasi dan Resitasi (pemberian tugas).
 Siswa dalam kelompok maupun individu lebih aktif memperhatikan
materi pembelajaran dan ikut terlibat mendemonstrasikan sehingga
menimbulkan pemahaman yang lebih jelas terhadap materi pelajaran
dan melaksanakan perannya dengan baik.

1. Pelaksanaan Perbaikan
Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan dengan kolaborasi
teman sejawat serta saran perbaikan dari tutor PKP yang langsung terlibat dalam
observasi perbaikan pembelajaran, setelah mengindentifikasi masalah yang
dihadapi dalam pembelajaran, kemudian mendiskusikan cara pemecahannya.
Hasil diskusi dengan teman sejawat dan tutor MK PKP diperoleh bahwa
perlu dilakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan jadwal langkah – langkah
yang sesuai dengan Penelitian Tindakan Kelas. Dengan demikian perlu disusun
kegiatan siklus I dan siklus II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi.

Gambar 3.1 Alur PTK


Siklus perbaikan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa
Kelas III SD Negeri 003 Marangkayu.

Siklus I
a.Perencanaan
1. Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode
Demontrasi dan metode Pemberian Tugas (Resitasi)
 Menyiapkan materi yang akan diberikan. Tahap orientasi dengan
pertanyaan “Sebutkan macam – macam gerak benda’’
 Kegiatan pembelajaran, penjelasan materi oleh guru, membagi
kelompok, bekerjasama kelompok, dan melakukan Demonstrasi
serta memberikan tugas mengerjakan soal dari hasil demonstrasi.
 Mengenalkan siswa terhadap pola pembelajaran dengan metode
Demonstrasi dan Pemberian Tugas (Resitasi) sehingga
diharapkan siswa memahami tujuan dari pembelajaran dan
diharapkan peningkatan hasil belajar.

b. Pelaksanaan
 Dalam fase ini dilaksanakan proses belajar mengajar dengan
menekankan aspek partisipasi siswa dan berorientasi pada
peningkatan belajar siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran
siswa menikmati / melaksanakan Demonstrasi yang di
intruksikan guru tetapi pada siklus pertama ini masih ada
sebagaian siswa belum mencapai nilai KKM.

c. Pengamatan (Observasi)
 Kegiatan pengamatan (Observasi) pada siklus pertama yang
dilakukan adalah pengamatan pada aktivitas siswa dan aktivitas
guru.
 Nilai rata-rata siswa sebelum diberikannya PTK adalah 50,22
kemudian mengalami peningkatan setelah PTK dengan nilai
rata-rata 78,33. Perubahan hasil belajar siswa mulai tampak pada
siklus I, hal ini disebabkan karena pemberian metode
Demonstrasi membuat siswa lebih termotivasi pada kegiatan
pembelajaran karena siswa ikut terlibat langsung.

d. Refleksi
 Refleksi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan tindakan dan
hasil kerja siklus pertama serta mencari solusi atas permasalahan
yang di hadapi selama kegiatan pembelajaran langsung.
 Berdasarkan hasil refleksi maka perlu adanya perbaikan-
perbaikan diantaranya dalam pemusatan perhatian siswa yang
mudah berubah, kondisi kelas yang kurang tearah dan kesulitan
guru dalam peningkatan kerjasama siswa kelompoknya masing-
masing.

Siklus II
b. Perencanaan
Tahap perencanaan dalam siklus kedua ini disesuaikan dengan hasil
refleksi pada siklus I hampir sama dengan siklus sebelumnya yang
dipersiapkan adalah:
 Menyiapkan materi yang akan diajarkan, scenario pembelajaran,
menyiapkan alat peraga yang diperlukan, serta alat evaluasi
yang diperlukan saat pelajaran berlangsung.
 Saat peragaan demonstrasi, guru mengubah kelompok (tidak
sama pembagian kelompok pada siklus I) dengan tujuan supaya
setiap kelompok memahami masing-masing yang diperagakan /
didemonstrasikan.
 Menugaskan siswa secara acak maju kedepan kelas menyebutkan
masing-masing gerak benda yang telah didemonstrasikan.
 Melakukan tindakan perbaikan dalam pengkondisian siswa agar
lebih aktif dan lebih focus dalam pemusatan perhatian terhadap
pembelajaran, dan melakukan pembimbingan terhadap semua
siswa.
 Memberikan tugas evalusai pada siswa untuk mengetahui hasil
peningkatan belajar siswa setelah melakukan demonstrasi.

c. Pelaksanaan
 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan scenario pembelajaran, yang
telah di persiapkan.
 Setiap kelompok yang telah dibagi masing-masing maju
memperagakan salah satu contoh / bentuk gerak benda.
 Meminta siswa lebih fokus memperhatikan apa yang
didemonstrasikan kelompok lain yang maju kedepan.
 Setelah semua demonstrasi selesai didemonstrasikan, guru
menunjuk secara acak / perorangan maju kedepan kelas
menyebutkan masing-masing gerak benda yang telah
didemonstrasikan.
 Guru memberikan tugas evaluasi diakhir pelajaran untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa dalam
pembelajaran.

c. Pengamatan (Observasi)
 Pelaksanaan observasi ini memiliki tujuan yang sama halnya
dengan siklus I yaitu pengamatan pada siswa aktivitas guru.
 Setelah menganalisis tugas evaluasi yang diberikan keapda siswa,
ternyata hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus II
yaitu nilai rata-rata adalah 88,42 (89,47%) dibandingkan nilai rata-
rata pada siklus I yaitu 71,57 dan 7 siswa dari 19 siswa yang tidak
mencapai nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 70,00.

d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengevaluasi atas pelaksanaan tindakan
yang telah dijalankan serta mencari pemecahan atas kendala yang
dihadapi selama pembelajaran berlangsung.
Gambar 3.2
Prosedur Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada Siswa
Kelas III SD Negeri 003 Marangkayu.

Identifikasi Masalah Aktifasi Guru dan Teman Sejawat

P
e Aktifasi Guru dan Teman Sejawat
r
u
m
u
s
a
n

M
a
s
a
l
a
h

 Menyusun RPP
 Penyusunan
Rencana Tindakan Aktifasi Guru lembar observasi
 Menyediakan
alat peraga
 Menyusun
pertanyaan
 Membentuk
kelompok
O
Pelaksanaan bs
Aktifasi Guru
Tindakan er
va
si

Aktifasi Teman
Sejawat Dan an materi
Tutor MK.PKP pelajaran
  Mengajukan
pertanyaan
M kepada siswa
en
 Memberi
je
kesempatan
la
kepada siswa
sk
untuk
mendemonstrasi
kan materi ajar

Mengobservasi kegiatan
guru dalam
pembelajaran sesuai
dengan kesepakatan

Refleksi Aktifasi Guru Mengamati kegiatan


siswa selama proses
belajar mengajar
C. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan. Pembelajaran
perlu diadakan analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon
siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktvitas siswa selama proses
pembelajaran.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentasi keberhasilan siswa
setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran.
1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa yang selanjutnya
dibagi dengan jumlah siswa yang ada dikelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata
tes formatif dapat dirumuskan
=∑∑

Dengan: = Nilai rata – rata

∑X = Jumalah semua nilai siswa


∑N = Jumlah siswa
2. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua katagori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan atau secara
klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994
(Dekdikbut.1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencai skor
65% atau nilai 65 dari kelas tersebut tuntas belajar bila dikelas tersebut terdapat
85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk
menghitung presentasi ketuntasan belajar digunakan rumusan sbb:
P = ∑ siswa yang tuntas belajar x 100%
∑ siswa
Keterangan: P = Persentase Ketuntasan Belajar

Anda mungkin juga menyukai