Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN MODEL PJBL DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PELAJARAN IPAS SISTEM


PERNAPASAN MANUSIA KELAS 5 SDN KEBON KAWUNG

Rima Ramayanti Asfia

Satuan Pendidikan penting dalan prosedur pendidikan formal di Indonesia adalah


Sekolah Dasar (SD). Sekolah Dasar memiliki pengaruh besar sebagai pondasi pengetahuan
untuk kelanjutan Pendidikan seseorang ( Sumerta, dkk, 2019). Pendidikan di Sekolah Dasar
dimaksudkan untuk memberikan bekal kemajuan dasar kepada siswa berupa pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang bermanfaat bagi dirinya sendiri sesuai dengan tingkat
perkembangan belajarnya.
Dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di zaman sekarang, proses
pembelajaran menuntut adanya pembaharuan sistem mengajar dari Pendidik. Peranan
teknologi pada era digital dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang proses
pembelajaran ( Dwiqi, dkk, 2020)
Selama pelajaran berlangsung, jarang siswa mengajukan pertanyaan atau memberi
tanggapan penjelasan guru. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melaksanakan observasi serta
meindentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi dengan
teman sejawat, faktor penyebab peserta didik kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran dan
penguasaan peserta didik terhadap materi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam
pembelajaran IPA, yaitu:

a. Proses pembelajaran selama ini masih menggunakan pembelajaran satu arah


(Konvensional )
b. Kurang melibatkan peserta didik dalam belajar bersama kelompok
c. Metode pembelajaran terlalu monoton
d. Guru kurang menguasai materi
e. Peserta kurang termotivasi oleh guru
f. Faktor internal peserta didik itu sendiri
Salah satu peran guru adalah mengarahkan kegiatan pembelajaran dikelas, oleh karena
itu guru dituntut memilih jenis metode serta media yang tepat untuk memberikan peluang
kepada siswa agar lebih aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan inovatif. Sedangkan
pembelajaran yang berhasil ditunjukkan dengan dikuasainya materi pembelajaran oleh siswa.
Untuk itu penulis mencoba dengan memberikan tayangan atau menggunakan audio visual
sebagai penunjang pembelajaran dalam pembelajaran IPA , dan siswa dituntut agar bisa
memahami dan membuat alat peraga sistem pernapasan manusia dari apa yang dilihat dalam
tayangan tersebut untuk dijadikan media pembelajaran.

Penyusunan Best Practice ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah masalah,


mengeksplorasi penyebab masalah, mencari alternatif solusi, melakukan tindakan aksi, dan
menganalisis hasil aksi. Serangkaian kegiatan yang dilakukan adalah menyusun modul ajar,
bahan ajar, media ajar, LKPD, instrumen penilaian, melaksanakan pembelajaran dalam 2 kali
pertemuan pembelajaran dengan materi “Sistem Pernapasan Manusia”
Metode dan media belajar yang tepat dan sesuai akan membuat peserta didik lebih
termotivasi, lebih aktif dan lebih mudah mencerna ilmu pengetahuan yang diberikan gurunya
selama proses pembelajaran, serta membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan. Dalam
hal ini penulis memilih model pembelajaran Project Based Learning ( PjBL), pada pelarajaran
IPA kelas 5 ’Sistem Peapasan Manusia”.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi antara lain :

1. Meningkatkan motivasi belajar


Strategi yang digunakan adalah merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik. Selain itu guru juga memberikan ice breaking seperti tepuk semangat agar
peserta didik tidak jenuh.
2. Penggunaan model pembelajaran
Strategi yang digunakan adalah guru memilih model pembelajaran yang disesuaikan
dengan karakteristik materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik. Disini guru
menggunakan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning).
3. Penggunaan media pembelajaran
Strategi yang digunakan adalah menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK
dengan menampilkan video penguatan pembelajaran serta cara membuat alat
peraganya, sehingga peserta didik mudah memahami, PPT ( slide Canva), bahan ajar
dan LKPD.
4. Pemilihan metode pembelajaran
Strategi yang digunakan adalah dengan memahami karakteristik materi
pembelajaran dan karakteristik peserta didik. Disini guru memilih metode diskusi
dan demonstrasi.
Proses pembelajaran dalam aksi praktik baik ini menggunakan model pembelajaran PjBL
(Project Based Learning) dengan langkah sebagai berikut :

1. Kegiatan awal

rn

Gambar 1 Peserta didik Berbaris dan Gambar 2. Bedo’a sebelum belajar


periksa kuku sebelum
Masuk kelas

Gambar 3. Menyanyikan salah satu lagu Gambar 4. Guru memeriksa kehadiran


Nasional ” Garuda Pancasila” peserta didik.

Pembelajaran di mulai dengan memotivasi peserta didik dengan menumbuhkan rasa


disiplin, cinta tanah air dan berdo’a sebelum melakukan pembelajaran. Guru memeriksa
kehadiran peserta didik.

Gambar 1. Guru menyampaikan tujuan Gambar 2. Guru mengajukan pertanyaan


Pembelajaran Pemantik
Guru menyampaikan kepada peserta didik tujuan – tujuan pembelajaran, mengajukan
pertanyaan pemantik serta memberikan perhatian untuk membuat peserta didik siap menerima
stimulus atau rangsangan belajar, akan menumbuhkan minat belajar peserta didik.

Gambar 1. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik

Gambar 2. Peserta didik menyimak Vidio penunjang Pembelajaran

Pembelajaran diawali dengan 3 orang peserta didik menjawab pertanyaan Pemantik.


untuk memecahkan masalah tersebut guru memberikan arahan kepada siswa mengenai proyek
yang akan dilakukan oleh peserta didik yaitu membuat alat peraga sistem pernapasan manusia
dari botol aqua bekas, balon dan sedotan dengan menyimak vidio penujang pelajaran-

2. Kegiatan Inti
A. Menentukan pertanyaan atau masalah utama

Gambar 1. Refleksi Pembelajaran

Guru bersama peserta didik mengadakan refleksi dari materi yang telah
disampaikan dan memberikan pertanyaan secara lisan untuk mengetahui pemahaman
materi peserta didik yang akan dipelajari.
B. Merencanakan Proyek

Gambar 1 : Peserta didik meyiapkan alat dan bahan untuk mengerjakan proyek

Peserta didk dibagi menjadi 3 kelompok dengan jumlah 3 orang tiap kelompoknya.
Peserta didik mempersiapkan alat dan bahan sesuai LKPD yang berisi langkah -langkah mengerjakan
proyek dengan arahan guru.

C. Membuat jadwal penyelesaian proyek.


Peserta didik menyusun aktivitas dalam menyelesaikan proyek, Guru memberikan arahan
kepada peserta didik untuk mengerjakan proyek

D. Memonitor kemajuan penyelesaian proyek

Gambar 1. Peserta didik menyelesaikan Proyek

Gambar 2. Guru melakukan monitoring


Peserta diddik dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan petunjuk LKPD di berikan
arahan dan diingatkan dalam mengerjakan proyek tersebut. Guru memonitor kemajuan
penyelesaian proyek dan melakukan penilaian terkait pengerjaan proyek.
E. Mempresentasikan dan menguji hasil penyelesaian proyek

Gambar 1. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil proyek.


Setiap kelompok mempresentasikan Proyek dan menguji hasil proyek yang diwakilkan
oleh salah satu peserta didik tiap kelompok.
F. Mengevaluasi dan refleksi proses dan hasil proyek

Gambar 1,2 Evaluasi dan rekleksi

Refleksi pembelajaran dilakukan oleh guru dan siswa, merupakan salah satu kegiatan
pembelajaran dimana siswa memberikan umpan balik kepada guru dan terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Refleksi pembelajaran bisa dilakukan dalam bentuk penilaian
tertulis dan lisan yang dilakukan oleh siswa guna mengekspresikan kesan konstruktif, harapan serta
kritik terhadap proses pembelajaran. Hasil rafleksi pembelajaran juga bisa meningkatkan sebagai
bahan observasi untuk mengetahui samapai mana pencapaian kegiatan pembelajaran dan bisa
memberikan kepuasan bagi peserta didik.
Gambar 1. Peserta didik sedang melaksanakan evaluasi.

Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan
agar dapat membuat penilaian (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan hasilnya. Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses berkelanjutan tentang
pengumpulan dan penafsiran informasi, dalam menilai (assessment) keputusan yang dibuat
untuk merancang suatu sistem pembelajaran (Febriana, 2019, hlm. 1).
3. Kegiatan akhir

Gambar 1. Ice Breaking Gambar 2 : Berdo’a diakhir pelajaran

Hasil dan dampak yang dapat dilaporkan pada pembelajaran model PjBL melalui
Diskusi antara lain:

a. Pembelajaran dengan model Project Based Learning (PJBL) melalui diskusi dapat
meningkatkan motivasi siswa sehingga siswa menjadi aktif dan senang selama
pembelajaran.
b. Pembelajaran dengan model Project Based Learning (PJBL) melalui diskusi dapat
meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA materi “Sistem Pernapasan
Manusia”.
c. Pembelajaran dengan model Project Based Learning (PJBL) melalui diskusi dapat
meningkatkan hasil evaluasi siswa meningkat diatas KKM.
d. Hasil belajar peserta didik yang memperoleh nilai di atas KKM (70) mencapai 100%
dengan rata-rata nilai kelas 86,25 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 80 dari 8
peserta didik.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran
Project Based Learning (PJBL) melalui diskusi berpengaruh pada motivasi dan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPAS kelas V SDN KEBON KAWUNG

Respon Orang lain terkait dengan strategi yang telah dilakukan:


a. Peserta Didik, menyukai dengan model, metode bervariasi dan media inovatif yang
digunakan dalam proses pembelajaran
b. Secara keseluruhan pembelajaran berjalan dengan baik, mulai dari perancangan,
Pelaksanaan hingga proses tindak lanjut, namun perlu perbaikan dari hal – hal yang
dianggap perlu.

Faktor yang mendukung dalam keberhasilan praktik baik ini adalah:

1. Guru tidak terpaku pada model konvensional


2. Kesesuaian dalam mengelola pembelajaran berdasarkan penguasaan terhadap model,
media, metode, dan langkah-langkah pembelajaran pada modul ajar yang sudah
dibuat.
3. Guru harus lebih selektif dalam memilih strategi, metode, dan model pembelajran yang
sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik.
4. Dukungan dari semua pihak yang terlibat seperti kepala sekolah, teman sejawat,
peserta didik, dosen pembimbing, dan guru pamong serta teman sejawat PPG

Sekolah terutama kepala sekolah harus mendorong dan memotivasi semua guru untuk
menerapkan pembelajaran yang inovatif guna meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
sehingga berdampak pada kualitas pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai