BAB I
PENDAHULUAN
menggunakan metode ceramah dan penugasan serta media yang digunakan pada
saat pembelajaran belum nampak.
Banyak materi ekonomi yang mengharuskan menghafal, sehingga siswa
sulit untuk memahami. Untuk itu diperlukan media yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Pembelajaran akan menarik perhatian siswa apabila media yang
digunakan menarik. Media tersebut bisa membuat siswa lebih paham terhadap
konsep yang mereka pelajari. Pemilihan penggunaan media sangat penting agar
media yang digunakan benar-benar efektif untuk menyampaikan materi sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Hamalik (1980: 30) menyatakan pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan pembelajaran dan penyampaian
pesan dan materi pelajaran pada saat itu.
Berdasarkan paparan di atas, maka diperlukan sebuah kegiatan
pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan juga model yang mampu membuat
siswa terlibat secara langsung, memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengerjakan tugas, dilaksanakan melalui kegiatan kelompok, mengutamakan
kebersamaan, dan dilaksanakan secara menyenangkan. Salah satu media
pembelajaran yang mampu membuat siswa terlibat langsung dalam pembelajaran
adalah media lingkungan sekitar.
1.2 Tujuan Kegiatan Lesson Study
Tujuan dari kegiatan lesson study sebagai berikut:
1.
2.
1.3 Sasaran
Lesson study pertama melibatkan satu guru model, guru pamong, dan dua
observer. Sedangkan Lesson study kedua melibatkan satu guru model, guru
pamong, dan dua observer Sasaran kegiatan lesson study adalah siswa kelas X IS
3 SMA Negeri 8 Kota Malang.
1.4 Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan lesson study adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Lesson Study
Lesson Study merupakan kolaboratif antara guru dalam menyusun rencana
pembelajaran beserta research lessonnya, pelaksanaan KBM dikelas yang disertai
observasi dan refleksi. Dengan lesson study para guru dapat leluasa meningkatkan
kinerja dan keprofesionalannya yang akhirnya dapat meningkatkan mutu
pembelajaran dan meghasilkan peserta didik yang berkualitas tinggi. Berikut ini
adalah pengertian Lesson Study menurut beberapa ahli.
LS merupakan terjemahan dari bahasa Jepang jugyou
(instruction=pengajaran, atau lesson = pembelajaran) dan kenkyuu
(research=penelitian atau study = kajian). Lesson study, yang dalam bahasa
Jepangnya jugyou kenkyuu, adalah sebuah pendekatan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan pembelajaran di Jepang. Perbaikan-perbaikan pembelajaran
tersebut dilakukan melalui proses-proses kolaborasi antar para guru.
Mulyana (dalam Sudrajat, 2007) memberikan rumusan tentang Lesson
Study sebagai salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian
pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsippsrinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar.
Dengan demikian, Lesson Study bukan metode atau strategi pembelajaran
tetapi kegiatan Lesson Study dapat menerapkan berbagai metode/strategi
pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang
dihadapi guru. Lesson study dapat dilakukan oleh sejumlah guru dan pakar
pembelajaran yang mencakup 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu perencanaan
(planning), implementasi (action) pembelajaran dan observasi serta refleksi
(reflection) terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran tersebut, dalam
rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
Lesson Study pada dasarnya adalah salah satu bentuk kegiatan
pengembangan profesional guru yang bercirikan guru membuka pelajaran yang
dikelolanya untuk guru sejawat lainnya sebagai observer, sehingga
untuk menetapkan pilihan yang akan diterapkan. Pada tahap ini, pakar
dapat mengemukakan hal-hal penting/baru yang perlu diketahui dan
diterapkan oleh para guru, seperti pendekatan pembelajaran konstruktif,
pendekatan pembelajaran yang memandirikan belajar peserta didik,
pembelajaran kontekstual, pengembangan life skill, pemutakhiran materi
ajar, atau lainnya yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
pemilihan tersebut.
Hal yang penting pula untuk didiskusikan adalah penyusunan
lembar observasi, terutama penentuan aspek-aspek yang perlu diperhatikan
dalam suatu proses pembelajaran dan indikator-indikatornya, terutama
dilihat dari segi tingkah laku peserta didik. Aspek-aspek proses
pembelajaran dan indikator-indikator itu disusun berdasarkan perangkat
pembelajaran yang dibuat serta kompetensi dasar yang ditetapkan untuk
dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.
Dari hasil identifikasi masalah dan diskusi perencanaan
pemecahannya, selanjutnya disusun dan dikemas dalam suatu perangkat
pembelajaran yang terdiri atas :
i. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
ii. Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran (Teaching Guide)
iii. Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
iv. Media atau alat peraga pembelajaran
v. Instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran.
vi. Lembar observasi pembelajaran.
Penyusunan perangkat pembelajaran ini dapat dilakukan oleh
seorang guru atau beberapa orang guru atas dasar kesepakatan tentang
aspek-aspek pembelajaran yang direncanakan sebagai hasil dari diskusi.
Hasil penyusunan perangkat pembelajaran tersebut perlu dikonsultasikan
dengan dosen atau guru yang dipandang pakar dalam kelompoknya untuk
disempurnakan.
Perencanaan itu dapat juga diatur sebaliknya, yaitu seorang atau
beberapa orang guru yang ditunjuk dalam kelompok mengidentifikasi
permasalahan dan membuat perencanaan pemecahannya yang berupa
perangkat-perangkat pembelajaran untuk suatu pokok bahasan dalam suatu
mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam kelompok. Selanjutnya, hasil
identifikasi masalah dan perangkat pembelajaran tersebut didiskusikan
untuk disempurnakan.
Guru praktikan dapat mengkaji secara teliti cara belajar dan perilaku
peserta didik saat belajar sehingga dapat mengetahui peserta didik
yang selalu bermasalah dalam mengikuti pembelajaran, dan
selanjutnya guru dapat menemukan solusi bagi masalah peserta didik
tersebut.
BAB III
IMPLEMENTASI LESSON STUDY
4.1 Guru dan Mata Pelajaran yang telah Melaksanakan Lesson Study
Selama Praktek Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 8 Malang,
praktikan melaksanakan Lesson Study sebanyak 2 kali. Lesson Study
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Oktober 2015 pukul 10.15-11.15 di
kelas X IS 3 dan hari Rabu tanggal 28 Oktober 2015 pukul 10.15-11.15 di
kelas X IS 3
Guru model
Dosen Pembimbing
Guru Pamong
Observer
10
Kelas
: X IS 3
Materi
: Pelaku Ekonomi
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan lesson study ini adalah
sebagai berikut.
1. Lesson Study (LS) adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui
pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan
berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk
membangun proses kegiatan pembelajaran.
2. Manfaat lesson study bagi guru praktikan adalah (1) guru praktikan dapat
mengkaji secara teliti cara belajar dan perilaku peserta didik saat belajar,
(2) guru praktikan dapat melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
dilaksanakannya berdasarkan pandangan peserta didik dan koleganya, (3)
guru praktikan dapat mengkaji dan meningkatkan pelajaran yang
bermanfaat bagi peserta didik, (4) guru praktikan dapat memperdalam
pengetahuan tentang mata pelajaran yang disajikan para guru, dan (5) guru
praktikan dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya.
3. Manfaat lesson study bagi peserta didik adalah (1) peserta didik dapat
memperoleh materi atau pembelajaran yang maksimal. (2) peserta didik
akan segera memperoleh solusi dari masalah belajarnya, (3) dengan
pembelajaran berbentuk kelompok, peserta didik akan lebih mudah dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, (4) metode-metode
serta media pembelajaran yang digunakan oleh guru di kelas sesuai dengan
kemampuan atau yang disukai peserta didik, dan (5) mutu pembelajaran
yang disampaikan oleh guru lebih bagus atau meningkat sehingga peserta
didik akan menjadi seorang pelajar yang berkualitas tinggi.
4. Praktikan telah melakukan lesson study pada mata pelajaran ekonomi.
Pada umumnya kelemahan yang dialami praktikan dalam melaksanakan
pembelajaran adalah mengenai pengelolaan kelas. Praktikan juga
12