Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pelaksanaan PPL PPG Pasca SM-3T, mahasiswa diberi tugas untuk
melaksanakan lesson study. Lesson study adalah upaya pembinaan untuk
meningkatkan pembelajaran yang dilaksanakan oleh sekelompok guru secara
kolaboratif dan berkesinambungan dalam merencanakan, melaksanakan,
mengobservasi dan melaporkan hasil pembelajaran. Lesson study bertujuan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan
guru mengajar, meningkatkan, membangun sebuah pengetahuan pedagogik,
dimana seorang guru dapat saling bertukar pengetahuan dari guru lainnya.
Kegiatan lesson study meliputi perencanaan, praktik mengajar, observasi
dan refleksi. Dalam perencanaan, praktikan membuat RPP menentukan model
atau media pembelajaran yang akan digunakan. Dalam membuat perencanaan ini
praktikan berdiskusi dengan teman sejawat maupun guru kelas. Tahapan
pelaksanaan mempunyai dua kegiatan utama, yaitu: (a) kegiatan praktik, yaitu
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang disusun, (b) kegiatan
pengamatan, yaitu observasi yang dilaksanakan oleh teman sejawat, guru kelas,
maupun guru lain yang berkenan menjadi observer. Kegiatan ini dilaksanakan
dalam bentuk diskusi kelompok dengan cara meyampaikan kesan, saran dan
komentar teman sejawat tentang pembelajaran yang telah dipraktikkan. Dari
diskusi tersebut akan dihasilkan saran untuk memperbaiki pembelajaran
selanjutnya.
Berdasarkan hasil observasi dalam pembelajaran ekonomi di kelas X IS 3
SMA Negeri 8 Kota Malang diperoleh beberapa permasalahan antara lain, (1)
kurang dikemasnya pelaksanaan pembelajaran dengan model inovatif dan
menyenangkan, (2) siswa aktif dalam melaksanakan diskusi jika terarah dengan
adanya model pembelajaran, (3) siswa sering berbicara sendiri, sehingga aktivitas
belajar siswa rendah. Di samping itu pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan metode ceramah dan penugasan serta media yang digunakan pada
saat pembelajaran belum nampak.
Banyak materi ekonomi yang mengharuskan menghafal, sehingga siswa
sulit untuk memahami. Untuk itu diperlukan media yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Pembelajaran akan menarik perhatian siswa apabila media yang
digunakan menarik. Media tersebut bisa membuat siswa lebih paham terhadap
konsep yang mereka pelajari. Pemilihan penggunaan media sangat penting agar
media yang digunakan benar-benar efektif untuk menyampaikan materi sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Hamalik (1980: 30) menyatakan pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran akan sangat membantu keefektifan pembelajaran dan penyampaian
pesan dan materi pelajaran pada saat itu.
Berdasarkan paparan di atas, maka diperlukan sebuah kegiatan
pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan juga model yang mampu membuat
siswa terlibat secara langsung, memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengerjakan tugas, dilaksanakan melalui kegiatan kelompok, mengutamakan
kebersamaan, dan dilaksanakan secara menyenangkan. Salah satu media
pembelajaran yang mampu membuat siswa terlibat langsung dalam pembelajaran
adalah media lingkungan sekitar.
1.2 Tujuan Kegiatan Lesson Study
Tujuan dari kegiatan lesson study sebagai berikut:
1.

Meningkatkan kualitas pembelajaran karena dengan lesson study akan

2.

diperoleh banyak masukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran


Membangun karakter-karakter positif yang mendukung keterlaksanaan proses
pembelajaran diantaranya meliputi interaksi, keaktifan, keberanian, dan
tanggung jawab

1.3 Sasaran

Lesson study pertama melibatkan satu guru model, guru pamong, dan dua
observer. Sedangkan Lesson study kedua melibatkan satu guru model, guru
pamong, dan dua observer Sasaran kegiatan lesson study adalah siswa kelas X IS
3 SMA Negeri 8 Kota Malang.
1.4 Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan lesson study adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perbaikan pembelajaran di kelas X IS 3


Perbaikan alat dan model pembelajaran
Interaksi siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa lebih menyenangkan
Guru model mendapat masukan dari rekan-rekan untuk peningkatan kualitas
Siswa semakin bersemangat mengikuti pembelajaran
Siswa dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Lesson Study
Lesson Study merupakan kolaboratif antara guru dalam menyusun rencana
pembelajaran beserta research lessonnya, pelaksanaan KBM dikelas yang disertai
observasi dan refleksi. Dengan lesson study para guru dapat leluasa meningkatkan
kinerja dan keprofesionalannya yang akhirnya dapat meningkatkan mutu
pembelajaran dan meghasilkan peserta didik yang berkualitas tinggi. Berikut ini
adalah pengertian Lesson Study menurut beberapa ahli.
LS merupakan terjemahan dari bahasa Jepang jugyou
(instruction=pengajaran, atau lesson = pembelajaran) dan kenkyuu
(research=penelitian atau study = kajian). Lesson study, yang dalam bahasa
Jepangnya jugyou kenkyuu, adalah sebuah pendekatan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan pembelajaran di Jepang. Perbaikan-perbaikan pembelajaran
tersebut dilakukan melalui proses-proses kolaborasi antar para guru.
Mulyana (dalam Sudrajat, 2007) memberikan rumusan tentang Lesson
Study sebagai salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian
pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsippsrinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar.
Dengan demikian, Lesson Study bukan metode atau strategi pembelajaran
tetapi kegiatan Lesson Study dapat menerapkan berbagai metode/strategi
pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang
dihadapi guru. Lesson study dapat dilakukan oleh sejumlah guru dan pakar
pembelajaran yang mencakup 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu perencanaan
(planning), implementasi (action) pembelajaran dan observasi serta refleksi
(reflection) terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran tersebut, dalam
rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
Lesson Study pada dasarnya adalah salah satu bentuk kegiatan
pengembangan profesional guru yang bercirikan guru membuka pelajaran yang
dikelolanya untuk guru sejawat lainnya sebagai observer, sehingga

memungkinkan guru-guru dapat membagi pengalaman pembelajaran dengan


sejawatnya. Lesson study merupakan proses pelatihan guru yang bersiklus,
diawali dengan seorang guru: 1) merencanakan pelajaran melalui eksplorasi
akademik terhadap materi ajar dan alat-alat pelajaran;
2) melakukan pembelajaran berdasarkan rencana dan alat-alat pelajaran
yang dibuat, mengundang sejawat untuk mengobservasi; 3) melakukan refleksi
terhadap pelajaran tadi melalui tukar pandangan, ulasan, dan diskusi dengan para
observer. Oleh karena itu, implementasi program lesson study perlu dimonitor dan
dievaluasi sehingga akan diketahui bagaimana keefektifan, keefesienan dan
perolehan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Lesson study sebagai salah satu program kegiatan untuk meningkatkan
kompetensi guru dan kualitas pembelajaran dapat dikembangkan di sekolah
sebagai studi untuk analisis atas suatu praktik pembelajaran yang dilaksanakan
dalam bentuk pembelajaran berbasis riset untuk menemukan inovasi pembelajaran
tertentu.
2.2 Langkah-langkah Lesson Study
Secara garis besarnya lesson study mencakup tiga tahap kegiatan yaitu
perencanaan (planing), implementasi (do) pembelajaran dan observasi (see), serta
refleksi (reflection).
1. Tahap Perencanaan (Plan)
Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang ada di kelas
yang akan digunakan untuk kegiatan lesson study dan perencanaan
alternatif pemecahannya. Identifikasi masalah dalam rangka perencanaan
pemecahan masalah tersebut berkaitan dengan pokok bahasan (materi
pelajaran) yang relevan dengan kelas dan jadwal pelajaran, karakteristik
peserta didik dan suasana kelas, metode/pendekatan pembelajaran, media,
alat peraga, dan evaluasi proses dan hasil belajar.
Dari hasil identifikasi tersebut didiskusikan (dalam kelompok
lesson study) tentang pemilihan materi pembelajaran, pemilihan metode
dan media yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, serta jenis
evaluasi yang akan digunakan. Pada saat diskusi, akan muncul pendapat
dan sumbang saran dari para guru dan pakar dalam kelompok tersebut

untuk menetapkan pilihan yang akan diterapkan. Pada tahap ini, pakar
dapat mengemukakan hal-hal penting/baru yang perlu diketahui dan
diterapkan oleh para guru, seperti pendekatan pembelajaran konstruktif,
pendekatan pembelajaran yang memandirikan belajar peserta didik,
pembelajaran kontekstual, pengembangan life skill, pemutakhiran materi
ajar, atau lainnya yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
pemilihan tersebut.
Hal yang penting pula untuk didiskusikan adalah penyusunan
lembar observasi, terutama penentuan aspek-aspek yang perlu diperhatikan
dalam suatu proses pembelajaran dan indikator-indikatornya, terutama
dilihat dari segi tingkah laku peserta didik. Aspek-aspek proses
pembelajaran dan indikator-indikator itu disusun berdasarkan perangkat
pembelajaran yang dibuat serta kompetensi dasar yang ditetapkan untuk
dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.
Dari hasil identifikasi masalah dan diskusi perencanaan
pemecahannya, selanjutnya disusun dan dikemas dalam suatu perangkat
pembelajaran yang terdiri atas :
i. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
ii. Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran (Teaching Guide)
iii. Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
iv. Media atau alat peraga pembelajaran
v. Instrumen penilaian proses dan hasil pembelajaran.
vi. Lembar observasi pembelajaran.
Penyusunan perangkat pembelajaran ini dapat dilakukan oleh
seorang guru atau beberapa orang guru atas dasar kesepakatan tentang
aspek-aspek pembelajaran yang direncanakan sebagai hasil dari diskusi.
Hasil penyusunan perangkat pembelajaran tersebut perlu dikonsultasikan
dengan dosen atau guru yang dipandang pakar dalam kelompoknya untuk
disempurnakan.
Perencanaan itu dapat juga diatur sebaliknya, yaitu seorang atau
beberapa orang guru yang ditunjuk dalam kelompok mengidentifikasi
permasalahan dan membuat perencanaan pemecahannya yang berupa
perangkat-perangkat pembelajaran untuk suatu pokok bahasan dalam suatu
mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam kelompok. Selanjutnya, hasil
identifikasi masalah dan perangkat pembelajaran tersebut didiskusikan
untuk disempurnakan.

2. Tahap Implementasi (do) dan Observasi (see)


Pada tahap ini seorang guru yang telah ditunjuk (disepakati) oleh
kelompoknya, melakukan implementasi rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah disusun tersebut, di kelas. Guru lain
melakukan observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dipersiapkan dan perangkat lain yang diperlukan. Para observer ini
mencatat hal-hal positif dan negatif dalam proses pembelajaran, terutama
dilihat dari segi tingkah laku peserta didik. Selain itu (jika
memungkinkan), dilakukan pendokumentasian (foto) yang mengclose-up
kejadian-kejadian khusus (pada guru atau peserta didik) selama
pelaksanaan pembelajaran. Hasil rekaman ini berguna nantinya sebagai
bukti autentik kejadian-kejadian yang perlu didiskusikan dalam tahap
refleksi atau pada seminar hasil lesson study, di samping itu dapat
digunakan sebagai bahan diseminasi kepada khalayak yang lebih luas
3. Refleksi
Selesai praktik pembelajaran, segera dilakukan refleksi. Pada tahap
refleksi ini, guru yang tampil dan para observer serta pakar mengadakan
diskusi tentang pembelajaran yang baru saja dilakukan. Diskusi ini
dipimpin oleh guru pamong. Pertama guru yang melakukan implementasi
rencana pembelajaran diberi kesempatan untuk menyatakan kesankesannya selama melaksanakan pembelajaran, baik terhadap dirinya
maupun terhadap peserta didik yang dihadapi.
Selanjutnya observer (guru lain) menyampaikan hasil analisis data
observasinya, terutama yang menyangkut kegiatan peserta didik selama
berlangsung pembelajaran. Selanjutnya, guru yang melakukan
implementasi tersebut akan memberikan tanggapan balik atas komentar
para observer. Hal yang penting pula dalam tahap refleksi ini adalah
mempertimbangkan kembali rencana pembelajaran yang telah disusun
sebagai dasar untuk perbaikan rencana pembelajaran berikutnya. Apakah
rencana pembelajaran tersebut telah sesuai dan dapat meningkatkan
performance keaktifan belajar peserta didik. Jika belum ada kesesuaian,
hal-hal apa saja yang belum sesuai, metode pembelajarannya, materi
dalam LKPD, media atau alat peraga, atau lainnya. Pertimbangan-

pertimbangan ini digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran


selanjutnya.
2.3 Manfaat Lesson Study
Manfaat lesson study bagi guru praktikan dan peserta didik adalah sebagai
berikut.
1. Bagi Guru Praktikan
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari lesson study. Manfaat lesson
study bagi guru praktikan adalah sebagai berikut.

Guru praktikan dapat mengkaji secara teliti cara belajar dan perilaku
peserta didik saat belajar sehingga dapat mengetahui peserta didik
yang selalu bermasalah dalam mengikuti pembelajaran, dan
selanjutnya guru dapat menemukan solusi bagi masalah peserta didik
tersebut.

Guru praktikan dapat melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang


dilaksanakannya berdasarkan pandangan peserta didik dan koleganya.
Dengan hal ini, maka guru praktikan dapat mengetahui kelemahan dan
kelebihan dari metode atau strategi pembelajaran serta media yang
digunakan dalam pembelajaran sehingga dapat memperbaiki pada
pembelajaran yang selanjutnya.

Melalui lesson study, guru praktikan dapat mengkaji dan


meningkatkan pelajaran yang bermanfaat bagi peserta didik.

Melalui lesson study, guru praktikan dapat memperdalam pengetahuan


tentang mata pelajaran yang disajikan para guru.

Melalui lesson study, guru praktikan dapat mendokumentasikan


kemajuan kerjanya.

Guru menentukan kompetensi yang perlu dimiliki peserta didik,


merencanakan dan melaksanakan pembelajaran (lesson) yang efektif

2 Bagi Peserta didik

Melalui lesson study, peserta didik dapat memperoleh materi atau

pembelajaran yang maksimal.


Peserta didik akan segera memperoleh solusi dari masalah belajarnya.

Dengan pembelajaran berbentuk kelompok, peserta didik akan lebih

mudah dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.


Metode-metode serta media pembelajaran yang digunakan oleh guru di
kelas sesuai dengan kemampuan atau yang disukai peserta didik. Hal
ini disebabkan oleh guru telah melakukan perbaikan setelah diadakan

refleksi pada pembelajaran sebelumnya.


Melalui lesson study, mutu pembelajaran yang disampaikan oleh guru
lebih bagus atau meningkat sehingga peserta didik akan menjadi
seorang pelajar yang berkualitas tinggi.

BAB III
IMPLEMENTASI LESSON STUDY
4.1 Guru dan Mata Pelajaran yang telah Melaksanakan Lesson Study
Selama Praktek Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 8 Malang,
praktikan melaksanakan Lesson Study sebanyak 2 kali. Lesson Study
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Oktober 2015 pukul 10.15-11.15 di
kelas X IS 3 dan hari Rabu tanggal 28 Oktober 2015 pukul 10.15-11.15 di
kelas X IS 3
Guru model

: Dodik Wibowo, S.Pd

Dosen Pembimbing
Guru Pamong

: Dr. Hj. Sri Umi Mintarti W., SE., MP., Ak


: Dra. Endang Nurlaila

Observer

: Dra Endang Nuralaila (Guru Ekonomi)


Balya Zakiyudin, S.Pd (Ekonomi)
Wigih Bratanata, S.Pd (Ekonomi)

10

Kelas

: X IS 3

Materi

: Pelaku Ekonomi

4.1 Dokumentasi Hasil Lesson Study


Dokumentasi hasil lesson study yang dilaksanakan praktikan dapat
didokumentasikan sebagai berikut.
Hasil dari lesson study:
Pembelajaran tepat sasaran dan proses pembelajaran sesuai dengan RPP.
Secara garis besar guru telah membimbing peserta didik secara personal.
Guru telah mengikutsertakan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran
Pendekatan yang digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah
saintifik, metode yang digunakan ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok
dan presentasi, model pembelajaran yang digunakan adalah Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBL)
Penggunaan metode dan media disukai oleh peserta didik
Guru telah berkeliling membimbing peserta didik, apabila peserta didik
kurang mengerti terhadap materi yang diajarkan.
Sebagian besar peserta didik memperhatikan atau mengikuti pembelajaran
dengan baik karena volume suara guru terdengar jelas dan peserta didik
memahami materi yang dijelaskan.

11

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan lesson study ini adalah
sebagai berikut.
1. Lesson Study (LS) adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui
pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan
berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk
membangun proses kegiatan pembelajaran.
2. Manfaat lesson study bagi guru praktikan adalah (1) guru praktikan dapat
mengkaji secara teliti cara belajar dan perilaku peserta didik saat belajar,
(2) guru praktikan dapat melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
dilaksanakannya berdasarkan pandangan peserta didik dan koleganya, (3)
guru praktikan dapat mengkaji dan meningkatkan pelajaran yang
bermanfaat bagi peserta didik, (4) guru praktikan dapat memperdalam
pengetahuan tentang mata pelajaran yang disajikan para guru, dan (5) guru
praktikan dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya.
3. Manfaat lesson study bagi peserta didik adalah (1) peserta didik dapat
memperoleh materi atau pembelajaran yang maksimal. (2) peserta didik
akan segera memperoleh solusi dari masalah belajarnya, (3) dengan
pembelajaran berbentuk kelompok, peserta didik akan lebih mudah dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, (4) metode-metode
serta media pembelajaran yang digunakan oleh guru di kelas sesuai dengan
kemampuan atau yang disukai peserta didik, dan (5) mutu pembelajaran
yang disampaikan oleh guru lebih bagus atau meningkat sehingga peserta
didik akan menjadi seorang pelajar yang berkualitas tinggi.
4. Praktikan telah melakukan lesson study pada mata pelajaran ekonomi.
Pada umumnya kelemahan yang dialami praktikan dalam melaksanakan
pembelajaran adalah mengenai pengelolaan kelas. Praktikan juga

12

menemukan informasi baru bahwa metode atau strategi pembelajaran yang


bervariasi dan menyenangkan sangat disukai oleh peserta didik dan
membuat peserta didik termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
4.2 Saran
Saran dalam laporan lesson study ini ditujukan kepada semua guru atau
tenaga pendidik di Indonesia, khususnya SMA Negeri 8 Malang dan
Universitas Negeri Malang. Lesson Study memberikan warna baru dalam
pembelajaran. Melalui lesson study banyak manfaat atau hasil positif yang
diperoleh dalam peningkatan mutu pembelajaran. Selain itu, lesson study juga
akan menghasilkan peserta didik dengan kualitas tingggi. Hal ini akan
menentukan pula kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu,
praktikan mengharapkan agar setiap setiap sekolah di Indonesia selalu
menerapkan lesson study dalam setiap pembelajarannya guna meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai